11 April 2021
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Register
No Result
View All Result
tatkala.co
tatkala.co
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result
Home Esai
Foto: koleksi penulis

Foto: koleksi penulis

Nostalgia Bahagia Bersama Honda Win – Dulu Pemenang Kini Dilelang…

Made Pasda Gunawan by Made Pasda Gunawan
February 2, 2018
in Esai
75
SHARES

 

JIKA Anda kelahiran tahun 1980-1990, terlebih di sekitar Anda ada keluarga atau tetangga yang bekerja di kantor pemerintahan, pasti mengenal kendaraan ini. Body-nya yang ramping, mesinnya yang kuat, baik dipakai di jalur datar dan tanjakan, serta yang paling penting irit bahan bakar. Kendaraan itu Honda Win. Terbayang kan? Di mana Anda saat itu?

Namun, jangan salah paham, tulisan ini bukan membahas tentang spesifikasi dan kehebatan kendaraan ini pada zamannya. Saya tak ngerti kendaraan, maklum bukan penggemar otomotif. Tulisan ini ingin mengajak Anda yang dibesarkan di era 1990 untuk bernostalgia dengan kendaraan satu ini. Apalagi jika orang tua Anda, seperti orang tua saya, jadi pegawai pemerintahan di zaman yang ngetop dengan nama Orde Baru itu.

Trademark Kendaraan Pemerintah

Sejauh pengetahuan saya, belum pernah saya mendengar alasan yang cukup logis untuk menjawab kenapa Honda Win pada periode tahun 1990-2000 (bahkan ada yang sampai sekarang masih dipergunakan) menjadi kendaraan “wajib” yang dimiliki oleh pemerintah.

Ada beberapa penjelasan yang sedikit rasional yang diutarakan oleh rekan sejawat saya sesama PNS zaman reformasi terkait dengan superiornya Honda Win menjadi kendaraan umum pemerintah. “Dulu masih sedikit pilihan kendaraannya, motor yang berkualitas dan bisa dipergunakan di segala medan memang Honda Win,” ujar teman saya itu.

Soal kualitas, teman saya itu memang agak layak dipercaya. Buktinya, sampai sekarang ia masih menggunakan Honda Win sebagai kendaraan operasional yang diberikan oleh Pemerintah.

Namun ada juga yang coba membandingkan dengan sudut pandang berbeda. “Motor Honda Win itu seperti Mobil Toyota Kijang pada zamannya, karena dianggap kualitasnya paling baik, maka dianjurkan oleh pemerintah dipergunakan untuk kendaraan standard pemerintahan.”

Pernyataan-pernyataan tadi tentu saja bukan merupakan referensi yang bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Namun bagi saya, paling tidak dari beberapa argumen dari rekan-rekan sejawat, semua penggambaran yang saya dapatkan menunjukkan betapa populernya kendaraan itu pada zaman .

Sejumlah Kenangan Tak Terlupakan

Kalau terkait pengalaman, barangkali akan banyak cerita terkait dengan kendaraan ini. Bagi saya tentu saja kendaraan ini mewarnai masa kecil saya sewaktu masa sekolah Taman Kanak-Kanak (TK) sampai dengan Sekolah Dasar (SD) terutama ketika antar jemput sekolah.

Bahkan karena bodynya yang ramping saya tidak pernah duduk di sadel jok belakang. Pasti saya memilih duduk di depan di area tangki bensin, sembari pegang dua spion di kiri-kanan. Bayangkanlah. Meenarik bukan?

Ada lagi beberapa teman saya yang lebih ekstrem pengalamannya. Setiap diantar masuk sekolah dan setelah tiba di gerbang, dia selalu memohon pada ayahnya agar ia diijinkan menarik gas kendaraan sekencang-kencangnya. Bruum… bruuum…!

Suara keras itu akan menarik perhatian siswa lain. Saat teman-temannya menoleh, ia pun langsung turun dari motor, lalu berlari tertawa puas ke halaman sekolah. Teman-temannya menyambut dengan gembira.

Nah khusus bagi anak-anak usia remaja yang baru belajar naik motor, beberapa kendaraan yang dipergunakan untuk berlatih kendaraan pada saat itu, salah satunya ya Honda Win. Selain masih sedikit sekali kendaraan jenis motor ber-kopling, juga karena gampang dibawa, tentu karena ringan dan nyaman dinaiki sesuai body anak usia remaja. Bahkan banyak yang dulu berlatih dengan kendaraan Honda Win yang masih berplat merah.

Kini Satu per Satu Dilelang

Salah satu kehebatan Honda Win yang harus saya akui adalah umur ekonomis kendaraan yang sangat kuat. Kalau dirata-ratakan sesuai dengan data yang saya himpun, pada tahun 2017 ini rata-rata usia Honda Win sampai 15-20 tahun. Berarti kendaraan ini sudah mengabdi selama 4 periode kepemimpinan Bupati (dihitung Pemilhan Langsung, satu periode pemilihan 5 tahun sekali).

Jadi, saat beroperasi di kantor pemerintahan, tak bisa dibayangkan entah berapa banyak surat penting yang dibawa oleh kendaraan ini? Berapa banyak proyek fisik yang telah dikunjungi dengan kendaraan ini? Berapa pejabat yang sudah diantar oleh Honda Win untuk naik karir, misalnya dari petugas penyuluh hingga kemudian jadi kepala dinas?

Namun seiring perkembangan zaman ternyata semakin banyak variasi kendaraan dinas ber-plat yang hadir, mulai dari kendaraan yang menggunakan transmisi kopling sampai dengan kendaraan matic yang sedang tren saat ini. Banyak opsi menjadikan kendaraan Honda Win kemudian mulai sedikit dilupakan karena mungkin dianggap jadul, ketinggalan zaman, atau memang kondisi sudah rusak termakan usia.

Alasan-alasan itu menjadi sangat rasional karena saat ini kebanyakan karyawan yang masih menggunakan kendaraan Honda Win pasti identik dengan pegawai lama sehingga menimbulkan kesimpulan Honda Win “sudah habis zamannya”.

Namun perubahan tersebut ternyata memunculkan hal yang menarik. Kini pemerintah sedang gencar-gencarnya melakukan penghapusan aset kendaraan operasional yang sudah dalam kondisi rusak serta tidak dibutuhkan lagi dalam menunjang pemerintahan melalui proses lelang terbuka. Pemkab Buleleng pun akhir tahun 2017 ini melelang sejumlah kendaraan lama, termasuk tentu saja Honda Win yang berasal dari sejumlah instansi.

Yang menarik, justru peminat Jonda Win dalam acara lelang itu sangat besar. Banyak yang rela merogoh kocek dengan jumlah besar untuk mendapatkan kendaraan bekas kantor dengan Merk Honda Win.

Menurut informasi, para pemenang lelang itu banyak yang ngotot ingin memiliki Honda Win bukan untuk dipergunakan sehari-hari, tapi dipergunakan untuk koleksi.

“Banyak mantan pegawai yang tertarik mendapatkan kendaraan yang dipakainya pada masa lalu, Pak, barangkali ada nilai historisnya ya!” ujar salah satu pemenang lelang. Pemenang lelang itu pun mengaku kendaraan Honda Win yang didapatkannya akan dimodifikasi.

Tapi apapun alasannya dan siapapun yang mendapatkannnya paling tidak ada dua hal telah dibuktikan oleh Honda Win. Pertama, dengan semakin banyak peminat lelang menjadikan pemerintah untung berkali-kali lipat dari hasil penjualan berdasarkan nilai limit yang ditawarkan dalam lelang terbuka. Kedua, telah terbukti bahwa eksistensi Honda Win tidak akan pernah pudar, baik pada zaman jaya-nya di masa lalu maupun pada zaman now.

Bersyukurlah bagi yang mendapatkan Honda Win akan kehebatan dan keunikan kendaraan yang anda miliki, dan semoga kendaraan hasil lelang Honda Win mendapatkan tuan yang pantas merawat lebih layak lagi. (T)

Tags: gaya hidupmotorOrde Baruotomotifpemerintahan
Made Pasda Gunawan

Made Pasda Gunawan

Suka berolahraga. Kini tercatat sebagai PNS di Pemkab Buleleng

MEDIA SOSIAL

  • 3.5k Fans
  • 41 Followers
  • 1.5k Followers

ADVERTISEMENT

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Features
  • Fiction
  • Poetry
Essay

Towards Success: Re-evaluating the Ecological Development in Indonesia in the Era of Anthropocene

Indonesia has long been an active participant of the environmental policy formation and promotion. Ever since 1970, as Dr Emil...

by Etheldreda E.L.T Wongkar
January 18, 2021

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Ilustrasi tatkala.co | Satia Guna
Cerpen

Utang | Cerpen Rastiti Era

by Rastiti Era
April 10, 2021
Gede Gita Wiastra
Esai

Biar Telat Asal Ideal – [Catatan Wisuda Gita Wiastra, Suami Tercinta]

Saya awali catatan ini dengan sebuah cerita ketika saya membantu Gita Wiastra menyusun tesis. (Saat itu masih pacaran, kini ketika ...

December 2, 2019
Pak Nur sedang memberi workshop pembuatan tempe di stand Buleleng Kreatif Hub di Bulfest 2019
Khas

Cinta dalam Sebungkus Tempe – [Ngobrol Kreatif Bersama Pak Nur di Bulfest 2019]

Buleleng Festival (Bulfest) 2019 masih berlangsung. Maka berkunjunglah ke stand bernama “Buleleng Creative Hub” dan bahagiakan diri Anda dengan nuansa ...

August 9, 2019
Konor (kiri) Dieksplor dalam Video (Youtube). 
Sumber foto:pokelagu.com
Opini

Salam Konor dari Nusa Penida, Sebuah Alarm Autokritik

“Bangka Eda!” Itulah kalimat identik yang diucapkan oleh Konor setiap melihat orang-orang yang lewat. Kalimat ini bermakna kurang lebih “Mampus ...

February 25, 2020
Ilustrasi tatkala.co/Nana Partha
Esai

Desa Adat jadi Panglima Perang Hadapi Corona

Kita masyarakat Bali sejatinya adalah warga (krama) adat. Sebagai krama adat, kita tidak memiliki KTP tetapi cukup terdaftar saja di ...

April 8, 2020
Esai

Drama Dunia Youtuber Indonesia: Beramal di Zaman Milenial dengan Nonton Youtube

DARI anak-anak yang belum bisa baca hingga orang tua yang sudah memasuki masa pensiun kenal dengan Youtube. Tentu saja termasuk ...

September 24, 2018

PERISTIWA

  • All
  • Peristiwa
  • Kilas
  • Khas
  • Perjalanan
  • Persona
  • Acara
Suasana upacara ngusaba kadasa di Desa Kedisan, kintamani, Bangli
Khas

“Ngusaba Kadasa” ala Desa Kedisan | Dimulai Yang Muda, Diselesaikan Yang Muda

by IG Mardi Yasa
April 10, 2021

ESAI

  • All
  • Esai
  • Opini
  • Kiat
  • Ulasan
Gde Suardana
Opini

Tatkala Pandemi, (Bali) Jangan Berhenti Menggelar Ritual Seni dan Budaya

by Gde Suardana
April 10, 2021

POPULER

Foto: koleksi penulis

Kisah “Semaya Pati” dari Payangan Gianyar: Cinta Setia hingga Maut Menjemput

February 2, 2018
Istimewa

Tradisi Eka Brata (Amati Lelungan) Akan Melindungi Bali dari Covid-19 – [Petunjuk Pustaka Lontar Warisan Majapahit]

March 26, 2020

tatkala.co mengembangkan jurnalisme warga dan jurnalisme sastra. Berbagi informasi, cerita dan pemikiran dengan sukacita.

KATEGORI

Acara (67) Cerpen (163) Dongeng (13) Esai (1455) Essay (7) Features (5) Fiction (3) Fiksi (2) Hard News (11) Khas (352) Kiat (20) Kilas (203) Opini (481) Peristiwa (83) Perjalanan (53) Persona (10) Poetry (5) Puisi (108) Ulasan (342)

MEDIA SOSIAL

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Sign Up

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In