25 February 2021
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Register
No Result
View All Result
tatkala.co
tatkala.co
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result
Home Esai
Foto: Pena Setiawan. Dokumentasi tradisi Nasi Blabar di Desa Pacung tahun 2016

Foto: Pena Setiawan. Dokumentasi tradisi Nasi Blabar di Desa Pacung tahun 2016

“Nasi Blabar” di Pacung: “Banjir Nasi” dan Makan Bersama Jelang Nyepi Adat

Juli Sastrawan by Juli Sastrawan
February 2, 2018
in Esai
10
SHARES

DI sejumlah sungai di wilayah Karangasem dan Kungkung belakangan terjadi blabar lahar dingin atau banjir lahar dingin alias banjir lahar hujan. Itu tentu berkaitan dengan erupsi Gunung Agung. Tapi di Desa Pacung, Kecamatan Tejakula, Buleleng, ada blabar nasi atau nasi blabar, yang bisa diartikan sebagai banjir nasi.

Banjir nasi itu mungkin mustahil bin mustahal. Apalagi di tengah menurunnya jumlah luasan sawah tiap tahun di Bali, banjir nasi mungkin hanya karang-karangan saja. Namun, warga di Desa Pacung tetap setia berjuang, berupaya, dan berusaha, agar tetap ada banjir nasi di desa mereka. Bukankah hal ini adalah sebuah paradoks besar.

Sawah semakin sedikit, kok ada banjir nasi? Apa iya ada banjir nasi? Alih-alih banjir nasi, mungkin yang kita dapatkan hanyalah banjir kelas mainstream model banjir akibat sampah dan buruknya pemanfaatan gorong-gorong bagi masyarakat. Ataupun banjir model abad 21; banjir HOAX dan berita bohong soal isu SARA.

Bagi masyarakat Desa Pacung, nasi blabar memang benar adanya. Bukan hoax, bukan berita bohong, bukan karang-karangan belaka.

Nasi blabar adalah tradisi makan bersama yang dilaksanakan oleh masyarakat Pacung. Tradisi ini dilaksanakan setahun sekali, tepatya sehari sebelum Nyepi Adat (trdaisi nyepi lokal dan belangsung hanya di wilayah Desa Adat Pacung). Nyepi adat tahun 2017 dilaksanakan Selasa 19 Desember. Dan tradisi nasi blabar dilangsungkan Senin 18 Desember di perempatan Desa Pacung, tepatnya di depan SDN 1 Pacung.

Sebelum proses nasi blabar ini dilakukan, setiap warga diminta untuk membawa sayung (semacam wadah yang terbuat dari daun lontar) yang nantinya digunakan sebagai tempat jukut/gulai ayam yang akan digunakan saat prosesi nasi blabar.

Tradisi nasi blabar ini diikuti oleh semua warga Pacung, baik dewasa maupun anak-anak. Mulai pukul 17;00 WITA warga sudah mulai berkumpul di perempatan desa. Beberapa menit sebelumnya perangkat desa sudah menggelar daun pisang yang panjangnya lebih dari 100 meter lebih.

Setelah semua siap, panitia atau pun perangkat desa setempat mempersilakan masyarakat untuk mencari posisi duduk dengan berhadap-hadapan. Tidak ada soal kasta, warna kulit, miskin, kaya ataupun status sosial lainnya. Warga berbaur menjadi satu dalam prosesi makan bersama nasi blabar ini.

Nama nasi blabar dipakai karena cara menghidangkan nasi serta lauknya yang seperti air bah. Dari hulu ke hilir, persis seperti air bah.

Tradisi Nasi Blabar di Desa Pacung Buleleng. Foto: Pena Setiawan

Nasi blabar adalah sebuah perayaan untuk memperingati pengerupukan atau sehari sebelum dilaksanakannya nyepi adat. Berbeda dengan nyepi caka yang dirayakan tiap bulan maret dengan pawai ogoh-ogoh, nyepi adat ini diawali dengan nasi blabar dan ditutup dengan pawai obor.

Di tengah isu agama dan penolakan pembuka agama yang panas di Bali akhir-akhir ini. Terlepas dari benar dan salah. Satu desa melangsungkan penyepian. Menyepi dan berhenti sejenak dari rutinitas-rutinitas mereka.

Mereka merayakan kebersamaan dengan riang gembira, makan bersama. Kebhinekaan tak perlu mewah dan besar. Kita hanya perlu waktu sejenak untuk merenung, dan berpikir sejauh mana makna kebhinekaan itu. Jauh dari itu semua, tetap ingat makan. (T)

Tags: adatbulelengkulinerTradisi
Juli Sastrawan

Juli Sastrawan

Pengajar, penggiat literasi, sastrawan kw 5, pustakawan di komunitas Literasi Anak Bangsa

MEDIA SOSIAL

  • 3.4k Fans
  • 41 Followers
  • 1.5k Followers

ADVERTISEMENT

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Features
  • Fiction
  • Poetry
Essay

Towards Success: Re-evaluating the Ecological Development in Indonesia in the Era of Anthropocene

Indonesia has long been an active participant of the environmental policy formation and promotion. Ever since 1970, as Dr Emil...

by Etheldreda E.L.T Wongkar
January 18, 2021

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Ilustrasi Florence W. Williams dari buku aslinya  dan diolah oleh Juli Sastrawan
Cerpen

Si Ayam Betina Merah | Cerpen Florence W. Williams

by Juli Sastrawan
February 24, 2021
Foto: Ist
Esai

Thukul dan Paradoks Kata-kata

HILANGNYA penyair Wiji Thukul tidak membuat hal-ihwal menyangkut dirinya ikut lenyap. Justru ia makin mengendap di memori kolektif kita. Fisik-wadag-nya ...

February 2, 2018
Atraksi Ko Made Adnyana dalam Camping Chef ala Dhamma Camp 2019
Khas

Dhamma Camp 2019: Camping Chef yang Tak Kalah Seru dengan Master Chef Indonesia

Mungkin lebih sering aula Soka Indah Restaurant & Bungalow digunakan untuk acara-acara penting, seperti pernikahan, syukuran, kelulusan, atau acara-acara perayaan ...

June 7, 2019
Kilas

Teater Limas SMAN 5 Denpasar: Biarkan Irama Musik Kami Mengalir

Biarkanlah kami hidup mengikuti aliran air. Dengan suara air ini, biarkan irama musik kami mengalir… ITULAH inti musikalisasi puisi ‘Irama ...

February 2, 2018
Foto: Mursal Buyung
Opini

Ini Universitas, Bung! Bukan Panci Bertekanan

  “Kuliah itu bukan tentang nilai dan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK). Kuliah itu sebenarnya tentang pengalaman, orang-orang yang kalian temui, ...

February 2, 2018
Foto: Mursal Buyung
Esai

Sekar Sumawur: Dialog Kosong tentang Pasar Membeli Harga

PASAR, tempat jual beli yang hidup dan yang mati. Tentu ada harga yang mesti dibayar. Harga bergantung pada kualitas dan ...

February 11, 2018

PERISTIWA

  • All
  • Peristiwa
  • Kilas
  • Khas
  • Perjalanan
  • Persona
  • Acara
Jaja Sengait dari Desa Pedawa dan benda-benda yang dibuat dari pohon aren [Foto Made Saja]
Khas

“Jaja Sengait” dan Gula Pedawa | Dan Hal Lain yang Bertautan dengan Pohon Aren

by Made Saja
February 25, 2021

ESAI

  • All
  • Esai
  • Opini
  • Kiat
  • Ulasan
Umberto Eco
Esai

Baca Lontar Bersama Umberto Eco

by Sugi Lanus
February 25, 2021

POPULER

Foto: koleksi penulis

Kisah “Semaya Pati” dari Payangan Gianyar: Cinta Setia hingga Maut Menjemput

February 2, 2018
Istimewa

Tradisi Eka Brata (Amati Lelungan) Akan Melindungi Bali dari Covid-19 – [Petunjuk Pustaka Lontar Warisan Majapahit]

March 26, 2020

tatkala.co mengembangkan jurnalisme warga dan jurnalisme sastra. Berbagi informasi, cerita dan pemikiran dengan sukacita.

KATEGORI

Acara (67) Cerpen (155) Dongeng (11) Esai (1411) Essay (7) Features (5) Fiction (3) Fiksi (2) Hard News (10) Khas (340) Kiat (19) Kilas (196) Opini (477) Peristiwa (83) Perjalanan (53) Persona (9) Poetry (5) Puisi (101) Ulasan (336)

MEDIA SOSIAL

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Sign Up

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In