31 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Tualang Banyuwangi (2) – Jalan Berliku ke Teluk Hijau

Canestra Adi PutrabyCanestra Adi Putra
February 2, 2018
inTualang

Foto-foto koleksi penulis

4
SHARES

BIASANYA aku bukan orang yang mudah terbujuk. Tapi kali ini kuakui, aku terbujuk dengan mudah.

Sekembalinya kawan-kawan ke perkemahan Paltuding Gunung Ijen, tiba-tiba Iwan mengeluarkan rencana untuk melanjutkan perjalanan ke Teluk Hijau, masih di kawasan Banyuwangi. Mumpung di Banyuwangi, pikirnya. Tusan, menyetujui. Aku pun terbujuk mendengar kondisi pantai yang katanya idilik dan jauh dari keramaian.

Selain itu, aku tak punya pilihan karena berboncengan dengan Tusan. Gede, Gorby dan Redy agak ragu. Selain perjalanan yang katanya lumayan jauh, kondisi fisik yang lagi lelah tentunya menjadi pertimbangan mereka.

Perdebatan tak bisa dihindari. Namun mereka setuju. Walapun menggerutu.

Ternyata, Teluk Hijau ini jauhnya minta ampun. Aku dan kawan-kawan melewati banyak desa, sungai-sungai yang berwarna cokelat, kebun karet, kebun mahoni, kebun jagung, jalan aspal hingga jalan berbatu. Aduh. Entah kemana aku ini, pikirku dalam hati. Redy malah sudah mulai kesal. Gorby terlihat sangat lelah. Pada titik itu, aku pun sadar bahwa ketidaktahuan memang sangat berbahaya. Jika saja banyak yang tahu bahwa menuju Teluk Hijau akan sejauh itu, tentu banyak yang tidak ikut.

Tapi aku memutuskan untuk bawa senang saja. Gila saja. Tiga jam perjalanan jika dibawa kesal ya capek sendiri.

Setelah tiga jam perjalanan melewati jalan berliku dan perkebunan yang luar biasa luasnya, kami pun memasuki kawasan Taman Nasional Meru Betiri. Waduh. Sampai harus masuk kawasan taman nasional segala. Pantas saja, jalan yang tadinya mulus jadi berbatu. Tusan menggiring kami ke rumah kenalannya. Aku lupa nama bapak itu. Yang jelas, kami disambut ramah. Tuan rumah mempunyai kucing yang lucu sekali, jadi kusempatkan bermain dengan kucing itu sambil mengobrol sebentar. Kuperhatikan kondisi teman-teman yang lain. Redy tampak sangat kesal. Gorby dan Made tak bisa menyembunyikan kelelahannya. Hanya aku, Iwan dan Tusan yang masih bersemangat.

Perjalanan belum berakhir. Kami harus masuk lebih dalam lagi ke taman nasional, melewati jalan rusak dan belukar. Kali ini Gede memilih tidak ikut. Dia akan menunggu di rumah singgah. Tanpa membuang waktu lagi, segera kami menembus hutan. Sudah jauh-jauh sampai masuk taman nasional segala, masak malah batal?

Plang Teluk Hijau. Dari tempat ini, kami harus turun sekitar 1 Km lagi

Tiba di parkiran, aku melihat beberapa petugas taman nasional yang berjaga di sebuah bale-bale. Tampak juga beberapa sepeda motor yang terparkir, berarti masih ada juga pengunjung yang ‘gila’ seperti kami. Haha. Sementara, dari ketinggian tempat parkir, bisa kulihat Samudra Hindia tampak keperakan ditimpa sinar matahari. Debur ombak juga terdengar sayup-sayup. Waktu masih sekitar jam empat sore, tak kubiarkan semangatku surut. Aku mengobrol dengan petugas taman nasional yang berjaga disana. Katanya, dari parkiran, masih harus turun sekitar setengah jam untuk mencapai Teluk Hijau. Wow. It’s another adventure!

Bersama Iwan, aku langsung turun menuju Teluk Hijau melewati hutan hujan tropis yang sangat rindang. Tusan dan Gorby menyusul. Di pepohonan, tampak beberapa lutung yang melompat dari satu pohon ke pohon lain. Ini seperti film Anaconda, pikirku, kecuali ini tanpa ular (kuharap tidak bertemu ular). Sepanjang perjalanan turun, aku dan Iwan tak berbicara. Kami berkonsentrasi dengan hela nafas dan jalan setapak yang makin menukik turun. Di beberapa bagian jalan, ada tali tambang khusus untuk tempat berpegang. Tali itu terlihat tak meyakinkan, apalagi terlihat simpul-simpulnya sudah mulai kendor. Kalau kupegang, mungkin bisa jadi malah aku yang terlempar ke jurang.

Di depan, Iwan tiba-tiba tak terlihat lagi. Sial. Orang itu pastilah berlari. Aku benar-benar sendiri di tengah belantara asing ini. Entah mengapa aku merasa ada mata yang mengintaiku. Itu paling perasaanku saja, tapi cukup membuatku waswas. Aku berderap setengah berlari, kemudian kupanggil Iwan, setengah berteriak. Namun dia tak menyahut. Daun-daun berkeresak, tampak bergoyang. Bayang-bayang pepohonan tampak seperti tengkorak. Beberapa lutung terlihat mengawasiku dari balik dedaunan. Jika ini di film, mungkin aku sudah diserang lutung itu. Aku harus cepat. Kupanggil Iwan lagi, untunglah kali ini dia menyahut. Segera kususul orang itu.

Jalan setapak ini berujung pada Pantai Batu, masih dalam kawasan Taman Nasional Meru Betiri. Sesuai namanya, pantai ini dipenuhi batu berbagai ukuran. Menurutku, tak ada yang istimewa di pantai ini, kecuali lautnya yang sangat biru. Kulihat beberapa orang tengah menikmati pemandangan Pantai Batu, yang menurutku agak aneh. Apa yang mau dilihat sih di pantai ini? Kecuali kalau kau penggemar batu, ya mungkin saja kau akan menyukai tempat ini. Selebihnya, ordinary.

Batu-batu misterius di Pantai Batu

Dari Pantai Batu, kami berjalan kembali sekitar lima menit ke arah barat menyusuri pantai dan masuk hutan (lagi) untuk mencapai Teluk Hijau. Aduh. Ini teluk memang terlalu jauh jika dicapai dalam satu sore. Seharusnya, kita berangkat pagi. Aku mungkin sudah di rumah tertidur lelap jika saja tidak mengikuti ajakan Iwan ke Teluk Hijau. Pantai ini harus bagus, pikirku. Kalau tidak, percumalah menempuh 93 km dari Banyuwangi. Rugi bensin dan tenaga juga kan.

Selamat Datang di Teluk Hijau

Setelah berjalan beberapa saat, sampailah kita di Teluk Hijau. Pantai ini memang sangat bagus; ombaknya besar, pasirnya putih halus, airnya bening dan hijau toska, ditambah air terjun di pojok pantai yang airnya langsung menuju pantai. Benar-benar surga tersembunyi. Di Bali memang banyak pantai bagus, tapi Teluk Hijau ini sangat eksepsional karena air terjunnya. Ini luar biasa. Jarang aku dapat paket lengkap; pantai sekaligus air terjun. Rasa lelah sudah menghilang.

Salam Indonesia dari Air Terjun Teluk Hijau

Setengah berlari, aku menyusul Iwan yang sudah lebih dulu menuju air terjun. Kami memutuskan untuk mandi, sekalian menghilangkan penat akibat perjalanan tadi. Hitung-hitung relaksasi sedikit lah, sebelum melanjutkan perjalanan balik ke Bali. Selang beberapa menit, Tusan dan Gorby menyusul. Untunglah Tusan bawa kamera. Jadi momen di Teluk Hijau bisa diabadikan. Suasana sangat damai sekali. Kupikir berkemah di tempat ini akan sangat bagus. Selain pemandangannya yang bagus, air bersih juga tersedia.

Karena hari sudah menjelang sore, kami pun balik. Dua jam di Teluk Hijau cukup lah. Lain kali mungkin kami akan kembali, berkemah tentunya. Di sepanjang perjalanan balik, kulihat matahari mulai redup, pantai pun kehilangan birunya. Rasanya enggan meninggalkan tempat ini. Jika saja aku punya waktu lebih dan persediaan yang memadai, tentunya aku ingin tinggal di sini. Tapi kami harus pulang. Redy dan Gede sudah menunggu. (T)

BACA: TUALANG BANYUWANGI (1) – BERTARUH NYAWA DI KAWAH IJEN

Tags: alambanyuwangipetualanganTeluk Hijau
Previous Post

Putu Wijaya Menyambung Lidah Rendra

Next Post

Air, Agama Tirta, dan Pariwisata Bali

Canestra Adi Putra

Canestra Adi Putra

Blogger, guru, petualang. Alumni S2 Bahasa Inggris Undiksha yang masih jomblo ini adalah Ketua Impeesa Scout Adventure (2017) yang sudah menjelajah gunung-gunung di Bali, Jawa dan Lombok. Tulisan-tulisannya bisa dibaca di https://canestra.wordpress.com/

Next Post

Air, Agama Tirta, dan Pariwisata Bali

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Tembakau, Kian Dilarang Kian Memukau

by Petrus Imam Prawoto Jati
May 31, 2025
0
Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

PARA pembaca yang budiman, tanggal 31 Mei adalah Hari Tanpa Tembakau Sedunia. Tujuan utama dari peringatan ini adalah untuk meningkatkan...

Read more

Melahirkan Guru, Melahirkan Peradaban: Catatan di Masa Kolonial

by Pandu Adithama Wisnuputra
May 30, 2025
0
Mengemas Masa Silam: Tantangan Pembelajaran Sejarah bagi Generasi Muda

Prolog Melalui pendidikan, seseorang berkesempatan untuk mengembangkan kompetensi dirinya. Pendidikan menjadi sarana untuk mendapatkan pengetahuan sekaligus mengasah keterampilan bahkan sikap...

Read more

Menjawab Stigmatisasi Masa Aksi Kurang Baca

by Mansurni Abadi
May 30, 2025
0
Bersama dalam Fitri dan Nyepi: Romansa Toleransi di Tengah Problematika Bangsa

SEBELUM memulai pembahasan lebih jauh, marilah kita sejenak mencurahkan doa sembari mengenang kembali rangkaian kebiadaban yang terjadi pada masa-masa Reformasi,...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025

MEMASUKI tahun ke-10 penyelenggaraannya, Ubud Food Festival (UFF) 2025 kembali hadir dengan semarak yang lebih kaya dari sebelumnya. Perayaan kuliner...

by Dede Putra Wiguna
May 31, 2025
ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”
Panggung

ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”

MENYOAL asmara atau soal kehidupan. Ada banyak manusia tidak tertolong jiwanya-sakit akibat berharap pada sesuatu berujung kekecewaan. Tentu. Tidak sedikit...

by Sonhaji Abdullah
May 29, 2025
Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025
Panggung

Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025

LANGIT Singaraja masih menitikkan gerimis, Selasa 27 Mei 2025, ketika seniman-seniman muda itu mempersiapkan garapan seni untuk ditampilkan pada pembukaan...

by Komang Puja Savitri
May 28, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co