3 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Ketika Mahasiswa Wajib Beli Tiket, Mahasiswa “Gerit” Bisa Apa?

Diki WahyudibyDiki Wahyudi
December 10, 2018
inEsai
Ketika Mahasiswa Wajib Beli Tiket, Mahasiswa “Gerit” Bisa Apa?

Ilustrasi diolah dari gambar di Google

16
SHARES

KALA akhir bulan banyak mahasiswa pernah mengalami kanker (kantong kering), gerit (miskin), dan juga bokek alias pailit. Uang bekal tipis, bahkan habis, untuk menyambung kehidupan sebulan ke depan.

Disinilah mahasiswa dituntut oleh nasib untuk bisa survive dalam memanagement uang saku agar bisa bertahan. Banyak cara mahasiswa untuk bertahan hidup ketika uang mulai paspasan mulai dari sarapan oki jelly drink sampai energen agar bisa menunda rasa lapar yang melanda. Ada juga yang sedia mie instan berbagai rasa untuk stok makanan sehingga bertahan hingga bulan muda dan kiriman dari orang tua atau beasasiswa datang.

Ngenes bukan dimana mahasiswa yang seharusnya memikirkan kehidupan bangsa agar bisa maju dan sejahtera malah sibuk memikirkan kehidupanya sendiri yang belum jelas arah tujuanya. Ya seperti itulah kehidupan mahasiswa itu. Keras, Bro, tak seperti yang ada di dalam tivi-tivi, dimana mahasiswa kerjanya hanya nongkrong, ke mall, dan pacaran. Intinya kehidupan mahasiswa itu seratus delapan puluh derajat dari apa yang kita bayangkan.

Beban hidup mahasiswa itu memang sudah berat, tapi kadang ditambah berat dengan hal-hal yang tak masuk prioritas kebutuhan primer. Kebutuhan primer kan pakan sandang papan dan kuota internet, itu saja sudah membuat pusing kepala mahasiswa.

Kini beban itu ditambah lagi ketika kerap mahasiswa diwajibkan jual tiket (beli tiket) untuk kegiatan di kampus. Biasanya kegiatan yang dilakukan organisasi mahasiswa. Jumlahnya pun bisa lebih dari satu tiket. Sebenarnya mahasiswa tidak langsung diwajibkan untuk membeli tiket, hanya diminta bantuan untuk membantu penjualan tiket demi terpenuhinya dana kegiatan di setiap acara kegiatan mahasiswa, tapi ujung-ujung dia sendiri terpaksa beli.

Menurut survei kecil-kecilan yang saya lakukan dengan memberikan beberapa kuisioner melalui whatshap kepada dua puluh mahasiswa dari berbagai jurusan hanya sebelas yang menjawab lainya tidak menjawab dengan alasan malas atau masa bodoh.

Dari survei tersebut rata-rata mahasiswa diminta untuk menjual 3 sampai 10 tiket kegiatan oleh Himpunan mahasiswa jurusanya masing-masing. Dengan harga kisaran 20 ribu sampai 30 ribu pertiket, uang dari penjualan tiket itu nantinya akan dibuat untuk tambahan dana agar kegiatan berjalan dengan lancar dan bebas hambatan.

Tetapi ketika tiket itu tidak terjual, maka dengan berat hati mahasiswa harus membelinya alias diwajibkan untuk membeli tiket yang sebenarnya tidak ingin dibeli. Jadi kalau 10 tiket itu tidak laku maka satu mahasiswa harus membayar 200 ribu kepada himpunan jurusanya.

Hal ini menurut mahasiswa sangat memberatkan, karena mengurangi bekal mereka selama sebulan. Karena dengan uang 200 ribu bisa dibuat makan selama dua minggu, lumayanlah uang sebesar itu bisa meringankan beban hidup mahasiswa yang semakin lama semakin pedih dengan melemahnya rupiah dan menguatkannya dollar, inflasi yang tidak bisa ditebak dan ditambah lagi dengan perseteruan cebong dan kampret yang tak pernah bisa diahiri.

Hasil survei juga memnjelaskan bahwasanya kebanyakan mahasiswa takut terkena sanksi berupa utang kepada HMJ, dan utang tersebut tercatat dan menjadi tanggungan yang mau tidak mau harus dibayar. Karena sebelum diwisuda atau ujian skripsi harus terbebas daripada segala hutang yang ada.

Hal ini tentunya menjadi beban tambahan dong, karena sebelum lulus mahasiswa bingungkan untuk membayar utang yang sudah menjadi tangggungan. Terus kalau hal memberatkan ini sudah lama terjadi, dan menjadi beban bagi mahasiswa, apa yang harus dilakukan, atau bahasa kerennya WAJIB BELI TIKET, MAHASISWA BISA APA?

Mahasiswa bisa apa, itu pertanyaan yang terngiang-ngiang di telinga banyak mahasiswa. Apa mereka hanya akan mengikuti dan diam, apa terus-terusan membantu menjual tiket dan ketika gak laku wajib dibeli dan dibayar. Kebanyakan dari mereka hanya bisa menulis harapanya dalam survei yang saya lakukan, karena mungkin takut untuk bersuara. Kebanyakan koresponden menjawab agar tidak diwajibkan membeli tiket, ada juga yang berharap kewajiban membeli tiket ditiadakan karena hal itu sangat memberatkan.

Wajib beli tiket ini tentunya menjadi sebuah problem yang harus segera diatasi, dan dicarikan solusi. solusipun tentunya harus soluktif, yang tidak memberatkan pada mahasiswa juga tidak memberatkan pada HMJ alias win win solution.

Salah satu solusi yang bisa dicoba, dengan mengonsep acara dengan sederhana tetapi mengena dan ringan biaya. Ketika konsep acara ringan biaya maka penggalian dana juga ringan sehingga tidak perlu mewajibkan mahasiswa untuk beli tiket.

Mudahkanlah mahasiswa, jangan tambah bebanya, kasian hidupnya terlalu berat, karena selain harus mikir uang makan di pundak mahasiswa juga terdapat cita-cita bangsa yang juga berat. Dan jangan biarkan cita-cita bangsa itu tertunda hanya karena utang tiket yang menunda mahasiswa jadi sarjana. (T)

Tags: kampusorganisasi mahasiswaPendidikan
Previous Post

Mengajar Ke-Indonesia-an bagi Anak-Anak Orang Asing

Next Post

Foto Kyai Madura dan (Wakil) Presiden – Catatan Harian Sugi Lanus

Diki Wahyudi

Diki Wahyudi

Anggota HMI. Tulisannya bisa dilihat di cakdiki.blogspot.co.id

Next Post
Foto Kyai Madura dan (Wakil) Presiden – Catatan Harian Sugi Lanus

Foto Kyai Madura dan (Wakil) Presiden - Catatan Harian Sugi Lanus

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lonte!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Kita Selalu Bersama Pancasila, Benarkah Demikian?

by Suradi Al Karim
June 3, 2025
0
Ramadhan Sepanjang Masa

MENGENANG peristiwa merupakan hal yang terpuji, tentu diniati mengadakan perhitungan apa  yang  telah dicapai selama masa berlalu  atau tepatnya 80...

Read more

Seberapa Pantas Seseorang Disebut Cendekiawan?

by Ahmad Sihabudin
June 2, 2025
0
Syair Pilu Berbalut Nada, Dari Ernest Hemingway Hingga Bob Dylan

SIAPAKAH yang pantas kita sebut sebagai cendekiawan?. Kita tidak bisa mengaku-ngaku sebagai ilmuwan, cendekiawan, ilmuwan, apalagi mengatakan di depan publik...

Read more

Screen Time vs Quality Time: Pilihan Berkata Iya atau Tidak dari Rayuan Dunia Digital

by dr. Putu Sukedana, S.Ked.
June 1, 2025
0
Screen Time vs Quality Time: Pilihan Berkata Iya atau Tidak dari Rayuan Dunia Digital

LELAH dan keringat di badan terasa hilang setelah mendengar suaranya memanggilku sepulang kerja. Itu suara anakku yang pertama dan kedua....

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Terong Saus Kenari: Jejak Rasa Banda Neira di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Terong Saus Kenari: Jejak Rasa Banda Neira di Ubud Food Festival 2025

ASAP tipis mengepul dari wajan panas, menari di udara yang dipenuhi aroma tumisan bumbu. Di baliknya, sepasang tangan bekerja lincah—menumis,...

by Dede Putra Wiguna
June 3, 2025
Pindang Ayam Gunung: Aroma Rumah dari Pangandaran yang Menguar di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Pindang Ayam Gunung: Aroma Rumah dari Pangandaran yang Menguar di Ubud Food Festival 2025

UBUD Food Festival (UFF) 2025 kala itu tengah diselimuti mendung tipis saat aroma rempah perlahan menguar dari panggung Teater Kuliner,...

by Dede Putra Wiguna
June 2, 2025
GEMO FEST #5 : Mahasiswa Wujudkan Aksi, Bukan Sekadar Teori
Panggung

GEMO FEST #5 : Mahasiswa Wujudkan Aksi, Bukan Sekadar Teori

MALAM Itu, ombak kecil bergulir pelan, mengusap kaki Pantai Lovina dengan ritme yang tenang, seolah menyambut satu per satu langkah...

by Komang Puja Savitri
June 2, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co