7 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Punahnya “Nyoman” & “Ketut”, Malas Bikin Anak atau Takut Stunting?: Dari Uji Publik Calon Pemimpin Bali di Undiksha

Sonhaji AbdullahbySonhaji Abdullah
November 8, 2024
inKhas
Punahnya “Nyoman” & “Ketut”, Malas Bikin Anak atau Takut Stunting?: Dari Uji Publik Calon Pemimpin Bali di Undiksha

Uji publik calon pemimpin Bali di Undiksha Singaraja | Foto: tatkala.co

SEBAGAI seorang calon bidan, Ni Luh Putu Lia Diantini Putri (19), cukup serius untuk peduli pada kesehatan, terutama pada kesehatan perempuan. Tentu, karena ia akan bergelut dengan kesehatan ibu suatu saat nanti. Atau suatu saat nanti juga ia akan menjadi seorang ibu—yang manis. Menjadi bidan yang manis.

Sebab itulah ia menampakkan dirinya sangat peduli pada moment Uji Publik Calon Pemimpin Bali yang digelar oleh BEM Rema Undiksha di Gedung Auditorium pada Rabu, 6 November 2024 lalu. Ia datang sangat pagi. Pukul 07.20 WITA dari waktu yang telah ditentukkan.

Di sana hanya ada beberapa panitia sedang bertugas, dan mereka tidak kepagian. Ia sengaja datang pagi. “Saat saya ke situ, mahasiswa yang lain belum sepenuhnya datang. masih tampak sepi. Terlalu pagi barangkali,” kata Lia Diantini.

Ia masih semester 1 Prodi Kebidanan, Undiksha.

“Saya datang bersama teman saya, tiga orang. Sama-sama dari fakultas kedokteran juga,” lanjutnya.

Ni Luh Putu Lia Diantini Putri saat bertanya dalam acara uji publik calon pemimpin Bali di Undiksha Singaraja | Foto: tatkala.co/Son

Setelah tiga puluh menit lebih menunggu, mahasiswa yang lain mulai berdatangan—dari berbagai macam jurusan, sendiri-sendiri, juga ada yang bergerombol menggunakan jas yang sama.

Setelah tampak banyak mahasiswa yang datang dari segala arah itu, lima belas menit kemudian ia bergegas ke ruang auditorium melangkahi anak tangga satu persatu. Ia duduk di lantai dua sebelah barat. Tidak lama juga, Wayan Koster dan Giri Prasta, calon Gubernur dan Wakil nomor urut 02 itu datang dari pintu utama.

Berderet beberapa panitia menyambut kedatangannya dan yang lain—tentu saja tepuk tangan bersamaan, termasuk Lia Diantini dan dua temannya. Bergema. Ramai. Menyala wii…

Di sana, Wayan Koster bersama sang wakil, membawakan grand design—Bali dalam lima tahun ke depan. Dan dalam waktu sepuluh menit, Koster—yang diusung oleh delapan partai nonparlemen itu, menekankan kembali Keluarga Berencana (KB) Krama Bali dengan empat anak—agar nama “Nyoman” dan “Ketut” tidak punah, katanya.

Bali yang sampai saat ini memiliki desa adat sebanyak 1500 dengan utuh. Dan sekitar 4,4 juta penduduk Bali secara keseluruhan itu, sempat meningkat 1,10 persen di tahun 2020 di bawah pertumbuhan penduduk nasional sekitar 1,2 persen. Dan sekarang, populasi penduduk di Bali justru menurun 0,067 persen.

“Ini harus kita waspadai. Populasi penduduk Bali itu cenderung menurun. Kalau terus ini dibiarkan, tidak antisipasi, lama-lama nak Bali ne makin menurun. Nyoman dan Ketut sudah hampir punah di Bali. Hati-hati!” kata Wayan Koster saat menyampaikan grand design ditemani Giri Prasta.

Mahasiswa Undiksha saat acara uji publik calon pemimpin Bali | Foto: tatkala.co/Son

Untuk menunjukkan—bahwa ia tidak berbohong dan ini isu gawat, ia langsung menguji mahasiswa untuk angkat tangan. “Adik-adik siapa yang nama depannya Ketut, coba angkat tangan!? Ayo tinggi-tinggi,” kata Wayan Koster.

Satu, dua, tiga… para mahasiswa mulai mengangkat tangannya mengaku. Di samping Koster, Giri menghitung dan jumlahnya terhitung jari—alias tidak banyak.

“Nah, dikit. Ini dari 1300 mahasiswa enggak ada seratus yang Ketut-nya, coba? Tepuk tangan untuk Ketut,” lanjut Wayan Koster, dan tepuk tangan menghujaninya kemudian. Giri tersenyum.

Di Bali, kata Wayan Koster, nama “Ketut” tinggal 6% dan “Nyoman” tinggal 18%. Dari mahasiswa yang duduk di kursi lantai pertama atau duduk di lantai ke tiga, ditekankannya agar terus waspada.

“Karena itu nanti akan diberlakukan kebijakan insentif untuk Nyoman dan Ketut!” terang Koster.

Alih-alih Mengembangkan nama “Nyoman” dan Ketut”, Stunting bisa ikut? Waspadalah!

Berkurangnya nama “Nyoman” dan “Ketut” barangkali imbas dari BKKBN yang ditekankan oleh Orde Baru, Soeharto—yang masih berlaku itu hingga sekarang. Dimana KB dua anak cukup terpacak di telinga masyarakat Indonesia, tentu selain karena tertempel di pintu setiap rumah, juga terbayang di kamar.

Wayan Koster, calon Gubernur Bali (berdiri) dan Rektor Undiksha sekaligus moderator Lasmawan (duduk) | Foto: tatkala.co/Son

Giri Prasta, calon wakil gubernur Bali | Foto: tatkala.co/Son

Dan Wayan Koster menanggapi itu serius—karena ciri khas nama di Bali terancam lebur. Saat menjabat sebagai Gubernur Bali pada lima tahun terakhir itu—yang sekarang ia nyalon lagi—ia menerbitkan Instruksi Gubernur Bali No 1545 tahun 2019 tentang sosialisasi program KB Krama Bali dengan empat anak (Wayan, Made, Nyoman—sampai Ketut) dan sudah gencar dikampanyekan.

Bali memang memiliki ciri khas nama tersendiri—sebagai warisan leluhur. Tetapi antara malas bikin anak atau stunting sebagai ancaman, ini juga—mesti serius dimasukkan dalam perhitungan.

Saat penyampaian grand design itu oleh Wayan Koster, agaknya, Lia Diantini—sangat serius menyimak, bahkan sampai selesai pendalaman yang dilakukan oleh delapan panelis yang di antaranya adalah profesor, tentu juga presma.

Lasmawan, sang moderator—yang sekaligus menjabat sebagai rektor itu, memberi kesempatan kepada mahasiswanya untuk bertanya.

Seakan tak mau melewati kesempatan, Lia Diantini—dari duduk manisnya itu seketika berdiri. Tanpa ragu ia langsung mengangkat tangan kanannya dan berdiri. Kemudian Lasmawan menunjuknya dengan asik.

Di sini, Lia Diantini ikut menyoal KB Krama Bali, bahwa KB tersebut dapat menyebabkan jarak kehamilan yang singkat pada seorang ibu. Apalagi, katanya, ekonomi keluarga kelas menengah ke bawah—pada masyarakat Bali, yang barangkali hanya cukup menghidupi dua anak, dapat menjadi masalah baru. Yaitu stunting.

Kurang gizi—atau imbas dari stunting itu, di Bali saat ini, menurutnya kasus itu sudah berada di angka 14,3%.  Sehingga Program empat anak mesti diimbangi juga dengan pekerjaan atau ekonomi yang cukup.

Bukan tanpa sebab, Lia Diantini melihat para pencari kerja akhir-akhir ini kesulitan mendapat pekerjaan karena persaingannya sangat ketat. Apalagi, lanjutnya, kuliah—harus dengan biaya cukup mahal untuk sebuah pekerjaan yang layak.

“Jadi, apakah program Lestarikan Ketut masih bisa dijalankan untuk kesejahteraan rakyat Bali? Dan bagaimana kontribusi Bapak nanti terhadap stunting?” tanya Lia Diantini kepada Wayan Koster dengan kritis.

Soal empat anak, jawab Koster, di jaman dulu, jauh sebelum Orde Baru bahkan, ada yang lima anak, enam anak, sepuluh anak—dari satu ibu. Ada yang hidup dengan jualan canang, jualan macam-macam di pasar, bisa hidup.

“Anaknya dokter semua. Sekarang ini, fasilitas biaya pendidikan, kesehatan, perumahan—segala macam semuanya tersedia. Jadi tak perlu khawatir lagi soal empat anak ini, kalau bisa, kan ada juga yang karena faktor alamiah tak bisa empat anak. Bagi yang bisa? Didorong! Dan akan diberikan insentif,” lanjutnya.

Mahasiswa tampaknya puas setelah mengikuti acara uji publik calon pemimpin Bali di Undiksha | Foto: tatkala.co/Son

Sampai di sini, ia juga menjelaskan terkait lapangan kerja, ekonomi Bali akan tumbuh dalam lima tahun ke depan, akan banyak loker.  Pusat Kebudayaan Bali, Pelabuhan Sangsit, dan masih banyak lagi, akan membuka lapangan kerja baru sehingga tak mesti lagi khawatir, kata Koster. Kemudian, ia juga memastikan, terpilihnya nanti, Bali dalam lima tahun ke depan, akan zero stunting.

Mendengar itu, saat acara selesai, Lia Diantini—seakan puas, dan pulang dengan tersenyum tipis ketika menuruni anak tangga ke lantai bawah. Rambutnya tergerai ke belakang dengan tali rambut yang imut.

Selamat istirahat Bu Bidan, eh, Bu Calon Bidan maksudnya hehe…semangat! [T]

Reporter/Penulis: Sonhaji Abdullah
Editor: Adnyana Ole

Uji Publik Calon Pemimpin Bali di Undiksha: Setumpuk Masalah di Bali, dari Bandara sampai Sumber Daya Manusia
Debat Pertama Calon Bupati dan Wakil Bupati Buleleng: Menyoal SDM, Perempuan, Anak, dan Kaum Marjinal
Saling Sorot Masalah, Saling Menggali Potensi | Dari Acara Debat Pertama Calon Bupati dan Wakil Bupati Buleleng 2024
Tags: Nyoman Giri PrastaPilkadaPilkada Balipilkada serentakUndikshaWayan Koster
Previous Post

Tutur Sejarah Dari Museum Sejarah Jakarta

Next Post

“Tajen”: Dari I Pudak, Marakata, hingga Geertz

Sonhaji Abdullah

Sonhaji Abdullah

Kontributor tatkala.co

Next Post
“Tajen”: Dari I Pudak, Marakata, hingga Geertz

“Tajen”: Dari I Pudak, Marakata, hingga Geertz

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Covid-19 dalam Alam Pikir Religi Nusantara – Catatan Harian Sugi Lanus

    Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Sederhana, Haru dan Bahagia di SMPN 2 Sawan: Pelepasan Siswa, Guru Purnabakti dan Pindah Tugas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kabut Membawa Kenikmatan | Cerpen Ni Made Royani

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Sumbangan Ketut Bimbo pada Bahasa Bali | Ada 19 Paribasa Bali dalam Album “Mebalih Wayang”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Menguatkan Spiritualitas dan Kesadaran Budaya melalui Tumpek Krulut

by I Wayan Yudana
June 7, 2025
0
Tumpek Landep dan Ketajaman Pikiran

TUMPEK Klurut, sebagai salah satu rahina suci dalam ajaran agama Hindu di Bali, memiliki makna yang sangat mendalam dalam memperkuat...

Read more

Tidak Ada Definisi untuk Anak Pertama Saya

by Dewa Rhadea
June 4, 2025
0
Tawuran SD dan Gagalnya Pendidikan Holistik: Cermin Retak Indonesia Emas 2045

KADANG saya mencoba menjelaskan kepada orang-orang seperti apa anak pertama saya. Tapi jujur saja, saya tidak tahu bagaimana harus mendefinisikannya....

Read more

The Voices After Cak!: Keriuhan di Balik-balik Tubuh yang Diguncang

by Wulan Dewi Saraswati
June 4, 2025
0
The Voices After Cak!: Keriuhan di Balik-balik Tubuh yang Diguncang

MALAM di taman kuliner Ubud Food Festival sangat menggiurkan. Beberapa orang sudah siap duduk di deretan kursi depan, dan beberapa...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Gede Anta Wakili Indonesia dalam “International Visitor Leadership Program” di AS

Gede Anta Wakili Indonesia dalam “International Visitor Leadership Program” di AS

June 5, 2025
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Abraham dan Cerita Sebotol Lion Brewery di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Abraham dan Cerita Sebotol Lion Brewery di Ubud Food Festival 2025

IA bukan Abraham Lincoln, tapi Abraham dari Lionbrew. Bedanya, yang ini tak memberi pidato, tapi sloki bir. Dan panggungnya bukan...

by Dede Putra Wiguna
June 6, 2025
Buku “Identitas Lintas Budaya: Jejak Jepang dalam Teks Sastrawan Bali” Memperkaya Perspektif Kajian Sastra di Bali
Khas

Buku “Identitas Lintas Budaya: Jejak Jepang dalam Teks Sastrawan Bali” Memperkaya Perspektif Kajian Sastra di Bali

BUKU Identitas Lintas Budaya: Jejak Jepang dalam Teks Sastrawan Bali karya Prof. Dr. I Nyoman Darma Putra, M.Litt., memperkaya perspektif kajian sastra,...

by tatkala
June 5, 2025
Sederhana, Haru dan Bahagia di SMPN 2 Sawan: Pelepasan Siswa, Guru Purnabakti dan Pindah Tugas
Khas

Sederhana, Haru dan Bahagia di SMPN 2 Sawan: Pelepasan Siswa, Guru Purnabakti dan Pindah Tugas

“Kami tahu, tak ada kata maaf yang bisa menghapus kesalahan kami, tak ada air mata yang bisa membasuh keburukan kami,...

by Komang Sujana
June 5, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Gunung Laut dan Rindu yang Mengalir | Cerpen Lanang Taji

Gunung Laut dan Rindu yang Mengalir | Cerpen Lanang Taji

June 7, 2025
Puisi-puisi Emi Suy | Merdeka Sunyi

Puisi-puisi Emi Suy | Merdeka Sunyi

June 7, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [18]: Bau Gosong di “Pantry” Fakultas

June 5, 2025
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co