SUASANA di Fashion Hall, Living World Denpasar tak seperti biasanya. Kala itu, nuansa nostalgia terasa begitu kuat saat Record Store Day Market Bali 2025 digelar pada Sabtu-Minggu, 26-27 April 2025. Pecinta musik dari berbagai kalangan tumpah ruah menikmati perayaan rilisan fisik dan merchandise itu, mulai dari orang dewasa hingga anak muda yang tengah jatuh cinta pada dunia analog membaur menjadi satu.
Sebanyak 33 booth dari berbagai toko rekaman dan merchandise hadir membawa beragam rilisan pilihan, mulai dari vinyl, kaset pita, CD, buku, majalah, t-shirt, dan pernak-pernik musik lainnya. Dari lapak ke lapak, pengunjung terlihat membolak-balik tumpukan vinyl dan rilisan fisik lainnya, berharap menemukan rilisan langka dari musisi favoritnya. Di sudut lain, lantunan musik dari DJ vinyl dan kaset menambah semarak acara tersebut, menciptakan situasi yang seolah membawa pengunjung ke era kejayaan rilisan fisik.
Atmosfer Fashion Hall, Living World Denpasar terasa hidup dengan musik yang mengalun sepanjang hari, obrolan seru soal rilisan fisik, hingga momen berburu rilisan langka yang mengasyikan. Sebagian pengunjung tampak tenggelam dalam kenangan, mereka begitu menikmati atmosfer nostalgia yang jarang bisa ditemui di era serba cepat ini.


Record Store Day Market Bali 2025 | Foto: tatkala.co/Dede
Record Store Day Market Bali 2025 merupakan bagian dari perayaan Record Store Day (RSD) yang digelar serentak di seluruh dunia. Selain Bali, kota di Indonesia lainnya yang ikut ambil bagian dalam perayaan tersebut adalah Jakarta, Solo, Medan, dan Yogyakarta.
Andhika Gautama, penggerak komunitas Record Store Day Bali mengungkapkan, kecintaan terhadap rilisan fisik meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Ia mengatakan, jumlah pengunjung RSD Bali 2025 pada hari pertama mencapai 800 orang.
“Walau sekarang musik bisa didengar lewat streaming, banyak juga yang tetap ingin memiliki rilisan fisiknya karena bisa dipegang, dilihat, dan tentu saja didengar,” ujar Andhika.

Lapak Tektonik Records di RSD Bali 2025 | Foto: tatkala.co/Dede

Record Store Day Market Bali 2025 | Foto: tatkala.co/Dede
Tak hanya menjadi tempat untuk berburu koleksi, Record Store Day Market Bali 2025 juga menjadi tempat bertemunya komunitas musik, pecinta rilisan fisik, hingga generasi muda yang baru mengenal pesona dunia analog. Mereka saling bertukar cerita, berbagi rekomendasi musik, hingga memperkenalkan kembali keindahan rilisan fisik kepada generasi muda yang hadir.
Romi Dicky, salah satu peserta RSD Bali 2025 tampak begitu bahagia ketika orang-orang datang ke lapaknya. Ia murah senyum dan tak sungkan bila diajak bercerita.
“Kaset-kaset ini koleksi pribadi saya dan teman-teman, harganya bervariasi, tergantung band dan kualitas kasetnya,” ujar Dicky saat menawarkan kaset di lapaknya.

Dede (penulis, kiri) bersama Dicky (kanan) dari P3K Bali | Foto: tatkala.co/Dede

Record Store Day Market Bali 2025 | Foto: tatkala.co/Dede
Ramainya kunjungan orang-orang ke RSD Bali 2025 membuktikan bahwa di tengah dunia digital yang serba cepat, pengalaman menggenggam rilisan fisik dan mendengarkan lagu dari alat pemutar memiliki tempat spesial di hati banyak orang. Record Store Day Market Bali 2025 bukan sekadar event tahunan, tetapi juga menjadi bagian dari gerakan budaya yang menghidupkan semangat kolektif dan kecintaan pada musik dalam bentuk paling nyata. [T]
Reporter/Penulis: Dede Putra Wiguna
Editor: Adnyana Ole
- BACA JUGA: