13 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Kemeriahan Total Menyambut Sunyi pada “Pengerupukan Festival” di Singaraja

Sonhaji AbdullahbySonhaji Abdullah
March 29, 2025
inKhas
Kemeriahan Total Menyambut Sunyi pada “Pengerupukan Festival” di Singaraja

Dua Penari dari Banjar Kaliuntu sedang melakukan pragmentari "Sangkala Tiga Sakti" | Foto Rusdy Ulu

BANJAR-banjar yang berada di Kota Singaraja, menampilkan ogoh-ogoh terbaiknya dalam menyambut Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1947, pada malam pengerupukan, Jumat, 28 Maret 2025. Acara itu bertajuk “Pengerupukan Festival” yang digelar oleh Desa Adat Buleleng.

Acara itu sangat meriah, banyak orang tumpah di areal Tugu Singa di Jalan Ngurah Rai. Dengan kostum khas asal banjar mereka, ogoh-ogoh itu diarak menuju Jalan Veteran atau tepatnya di depan Gedung Sasana Budaya, dengan finish terakhir di Setra Buleleng di Jalan Gajah Mada.

Sebelum ke setra—akan dibakar, beberapa pertunjukan lebih dulu digelar di areal lampu lalu-lintas dekat patung kuda di Jalan Veteran, Singaraja. Ada sekitar 14 ogoh-ogoh dari 14 banjar yang melakukan pentas. Pragmentari dipertunjukan di sana berdasarkan cerita ogoh-ogoh yang dibawakan.

Di antara ogoh-ogoh berderet panjang di Jalan Ngurah Rai menuju Jalan Veteran, sebuah epitaf bertuliskan “Sang Kala Tiga Sakti” diangkat seorang perempuan. Ia dari Seka Teruna Satya Eka Dharma Banjar Adat Kaliuntu.

Diikuti oleh 13 perempuan pembawa obor, dan tiga puluh laki-laki memonggok ogoh-ogoh itu, suara tetabuhan baleganjur mengiringi mereka berjalan satu kelompok dari Jalan Ngurah Rai—Jalan Veteran.

Ogoh-ogoh “Sangkala Tiga Sakti” diponggok 30 orang bajang-bajang kuat | Foto Rusdy Ulu

“Sang Kala Tiga Sakti” bak monster besar dengan tampilan yang seram. Kepalanya tiga, dan—tiga-tiganya iblis. Bhuta Kala itu sedang berhadapan dengan orang suci seperti sedang adu sihir. Selain hanya diponggok dan digoyang-goyang, ogoh-ogoh ini akan dipentaskan melalui sebuah pragamentari.

Sesampainya “Sang Kala Tiga Sakti” di lokasi pementasan, seseorang menjerit di depan enam penari,

“Ketika ada yang jatuh seperti kancing atau apapun di kostum, abaikan. Tetap fokus senyum, fokus menari. Sekarang waktunya lomba. Habiskan semua tenaga!” kata perempuan itu ketika saya mencuri dengar. Ya, mereka akan tampil sebentar lagi.

Proses Mecaru dalam Pragmentari “Sangkala Tiga Sakti” | Foto Rusdy Ulu

Perempuan yang berteriak itu bernama Sri Mustya, seorang koreografer dari Seka Teruna Banjar Kaliuntu. Ada enam penari perempuan dan tujuh orang laki-laki yang akan membawakan cerita “Sangkala Tiga Sakti”.

“Tarian ini diangkat dari Bhuta Kala Sangakala Tiga Sakti. Menceritakan tentang rakyat yang buruk dan bhuta kala yang marah. Rakyat di sini digambarkan memiliki ciri khas buruk seperti senang foya-foya, suka mabuk-mabukan, suka berantakin sampah (buang sampah). Intinya buat onar di lingkungan hingga membuat bhuta kala itu marah besar,” kata Sri.

Kemudian ia juga menjelaskan, setelah menyaksikan rakyat teler—terlena pada apa yang buruk itu, di sanalah kemurkaan bhuta kala muncul—melalui penyakit gaib. Cetik atau santet, atau apa saja—juga entah itu virus. Dan untuk menghentikan kemurkaan bhuta kala semacam ini, rakyat mesti pergi ke Ida Pedangda (orang suci), atau melakukan upacara mecaru secara kolektif.

Setelah pengarahan dan persiapan semua selesai, pertunjukan pun dimulai.

Para pembawa obor “Sangkala Tiga Sakti” | Foto: Rusdy

Obor kemudian dinyalakan. Bhuta Kala bangkit dari tidurnya dibopong banyak orang—setelah rehat sejenak. Mereka segera bergegas ke tempat utama untuk tampil.

Sebuah penghalang berwarna putih dibuka, dan tiga perempuan masuk melakukan tarian dengan liukan tangan dan tubuh yang eksotis dan erotis. Mereka melakukan selebrasi modern—menggunakan kacamata dan selfi dengan ponsel.

Setelah itu beberapa laki-laki masuk dan menari, lalu melakukan obrolan sembari mabuk dan buang sampah. Tiga perempuan itu masih menari. Di susul beberapa perempuan membersamai tiga laki-laki sedang mabuk, juga sambil menari. Perempuan itu juga membuang sampah sembarang di pusaran mabuk.

Setelah semua tenggelam pada apa yang buruk—bernama mabuk dan buang sampah sembarang, tiga laki-laki digambarkan sebagai iblis—Sang Bhuta Kala Sakti itu, masuk melalui tirai penghalang yang dibuka orang-orang dibalik layar.

Tiga iblis itu melakukan keonaran dengan sangat marah. Marah-marah. Beberapa penari pria dan perempuan yang berperan sebagai rakyat itu panik dan kacau sekali. Suasana menjadi chaos dan tetabuhan semakin kencang ritmenya. Suasana mencekam…

Tiga penari dalam peran utama “Sangkala Tiga Sakti” dalam pragmentari | Foto Rusdy Ulu

Pada akhirnya mereka melakukan mecaru dengan mendatangi orang suci. Tarian itu ditutup ketika Ida Pedanda masuk dan begulat dengan bhuta kala itu dengan mantra dan air suci, ya, dupa masih menyala. Iblis-iblis itu lenyap kemudian setelah semua obor dinyalakan dan bunyi-bunyi dikeraskan, juga doa dirapal keras-keras.

Penampilan itu berakhir dengan suara gemuruh penonton melalui tepuk tangan yang kencang…

Memang, semua penampilan yang digelar malam itu menjadi daya tarik tersendiri. Bahkan, para penonton rela berjubel. Ada yang duduk di pagar, berdiri di bawah patung, di trotoar di mana-mana mencari celah.

Sehingga festival semacam ini seakan merupa ritual yang heboh. Karena semua orang membawa spirit keakraban dan keharmonisan di tengah desak-desakan badan, tentu, sebelum akhirnya akan benar-benar mensunyikan diri masing-masing.

Seperti pada Widya Astiti, ia mengangkat ponselnya tinggi-tinggi demi mengambil momen video dan foto ketika ogoh-ogoh yang ia tonton, dihadang punggung penonton lain. Tangannya tetap kokoh menjulang ke atas, matanya meliuk—melihat celah lubang seakan mengintip.

“Keren, Kak. Apalagi yang gotong ogoh-ogohnya ganteng-ganteng, hehe,”  kata Astiti di sela menonton pragmentari tadi. “Saya dari Kampung Baru, saya mau nonton ogoh-ogoh dari banjar saya,” lanjut Astiti hendak menonton lagi.

Seorang koreografer pragmentari, Sri Mustya, sedang memperbaiki topeng pemain | Foto: Rusdy Ulu

Semua yang hadir, nyaris—semua memiliki jagoannya masing-masing. Ada empat belas peserta dari berbagai macam banjar dengan hasil kreativitasnya yang unik, dan memiliki pesan terbaik tentang moral tentu saja.

Seperti tadi dari Banjar Kaliuntu yang membawa ogoh-ogoh bertajuk “Sangkala Tiga Sakti”—mengingatkan kita semua sebagai masyarakat jangan mabok aja, juga jangan buang sampah sembarang aja; di kali atau di laut, atau di lingkungan sekitar. Nanti ada yang marah, Bhuta Kala.

Selain dari Banjar Kaliuntu, ada juga dari Banjar Peguyangan membawa ogoh-ogoh “Kala Raksa” yang melakukan pragmentari. Terus ada juga pragmentari “Bhuta Kala Jenggitan” dari Banjar Adat Penataran, Bhuta Dasa Angkara dari Banjar Liligundi.

Kemudian “Kharisma Kroda Geni Rupa” dari Banjar Adat Delodpeken, “Bhuta Wilis” dari Banjar Adat Bali, “Sang Kala Samar” dari Banjar Adat Paketan, “Buta Bun Pamastu” dari Banjar Adat Tengah,  “Buta Cuil” dari Banjar Adat Petak,

“Sang Kala Catur Buta” dari Banjar Adat Kampung Anyar, “Bhuta Kala Dangen” dari Banjar Adat Tegal, dan “Nyi Rimbit” dari Banjar Adat Bale Agung. [T]

Repoter/Penulis: Sonhaji Abdullah
Editor: Adnyana Ole

  • BACA JUGA:
Nyepi, Lailatul Qadar, Idulfitri, Meleburlebarkan Fitrah Umat Manusia.
Refleksi Spiritual Nyepi, Tumpek Wariga, dan Idulfitri dalam Pendidikan Pertanian
Ogoh-Ogoh, Nyepi, dan Idulfitri
Tags: Hari Raya Nyepiogoh-ogohSingaraja
Previous Post

Daging Sapi Pesanan Ibu | Cerpen Eyok El-Abrorii

Next Post

Setelah Nyepi, Warga Desa Banjar Ramai-ramai “Nyakan Diwang” atawa Memasak di Luar Rumah

Sonhaji Abdullah

Sonhaji Abdullah

Kontributor tatkala.co

Next Post
Setelah Nyepi, Warga Desa Banjar Ramai-ramai “Nyakan Diwang” atawa Memasak di Luar Rumah

Setelah Nyepi, Warga Desa Banjar Ramai-ramai “Nyakan Diwang” atawa Memasak di Luar Rumah

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Duel Sengit Covid-19 vs COVID-19 – [Tentang Bahasa]

    11 shares
    Share 11 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Pendidikan di Era Kolonial, Sebuah Catatan Perenungan

by Pandu Adithama Wisnuputra
May 13, 2025
0
Mengemas Masa Silam: Tantangan Pembelajaran Sejarah bagi Generasi Muda

PENDIDIKAN adalah hak semua orang tanpa kecuali, termasuk di negeri kita. Hak untuk mendapatkan pendidikan yang layak,  dijamin oleh konstitusi...

Read more

Refleksi Visual Made Sudana

by Hartanto
May 12, 2025
0
Refleksi Visual Made Sudana

JUDUL Segara Gunung karya Made Sudana ini memadukan dua elemen alam yang sangat ikonikal: lautan dan gunung. Dalam tradisi Bali,...

Read more

Melihat Pelaku Pembulian sebagai Manusia, Bukan Monster

by Sonhaji Abdullah
May 12, 2025
0
Melihat Pelaku Pembulian sebagai Manusia, Bukan Monster

DI Sekolah, fenomena bullying (dalam bahasa Indoneisa biasa ditulis membuli) sudah menjadi ancaman besar bagi dunia kanak-kanak, atau remaja yang...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

May 13, 2025
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

April 27, 2025
Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

April 23, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Pendekatan “Deep Learning” dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila 
Khas

Pendekatan “Deep Learning” dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

PROJEK Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P-5) di SMA Negeri 2 Kuta Selatan (Toska)  telah memasuki fase akhir, bersamaan dengan berakhirnya...

by I Nyoman Tingkat
May 12, 2025
Diskusi dan Pameran Seni dalam Peluncuran Fasilitas Black Soldier Fly di Kulidan Kitchen and Space
Pameran

Diskusi dan Pameran Seni dalam Peluncuran Fasilitas Black Soldier Fly di Kulidan Kitchen and Space

JUMLAH karya seni yang dipamerkan, tidaklah terlalu banyak. Tetapi, karya seni itu menarik pengunjung. Selain idenya unik, makna dan pesan...

by Nyoman Budarsana
May 11, 2025
Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery
Pameran

Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery

INI yang beda dari pameran-pemaran sebelumnya. Santrian Art Gallery memamerkan 34 karya seni rupa dan 2 karya tiga dimensi pada...

by Nyoman Budarsana
May 10, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

May 11, 2025
Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

May 11, 2025
Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

May 11, 2025
Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

May 10, 2025
Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

May 10, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co