2 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Daging Sapi Pesanan Ibu | Cerpen Eyok El-Abrorii

Eyok El-AbroriibyEyok El-Abrorii
March 29, 2025
inCerpen
Daging Sapi Pesanan Ibu | Cerpen Eyok El-Abrorii

Ilustrasi tatkala.co | Rusdy

ABDUL tergesa-gesa ke pasar Singa Mandawa. Sehabis salat subuh, ia disuruh ibu untuk membeli sembako untuk keperluan puasa yang akan dilaksanakan besok. Harus pagi-pagi sekali, agar mendapat harga lebih murah. Ibu biasa berhemat dalam berbelanja. Sebagai seorang perantauan dari Lombok, ia tak ingin memboros di Bali. Lagi pula, pekerjaannya yang hanya berjualan canang mana cukup untuk bermegah-megahan.

Uang di saku Abdul hanya berisi tiga lembar pecahan seratus ribu. Kata ibu, uang itu hanya boleh untuk belanja yang perlu-perlu saja. Jika ingin membeli makanan, jatahnya hanya lima ribu perak. Alamak, uang segitu untuk beli nasi jinggo saja tak cukup.

Ia telah membeli bahan-bahan pokok yang dituliskan ibu dalam daftar belanjaan. Tinggal daging sapi yang belum ia beli. Makan daging sapi untuk berbuka puasa sangat baik, kata ibu. Tetapi ia harus hati-hati. Pesan ibu, Abdul harus membeli daging itu dari pedagang yang menggunakan jilbab atau berpeci. Tahu sendirilah, di tempat itu kaum mereka adalah minoritas. Danging sapi bisa saja tak disembelih atas nama Allah, dan kemungkinan paling parahnya dipotong di tempat yang sama dengan daging babi.

Ibu memang taat beragama. Abdul diajarkan sejak kecil untuk berhati-hati melakukan segala sesuatu dalam hidupnya. Seperti misalkan jika ia memungut buah mangga di depan rumah Miq Tuan Ahmad, ia harus meminta izin terlebih dulu sebelum boleh memakannya. “Subhat, berpotensi haram jika pemiliknya tidak rido.” Pesan ibu.

Ketika bapak meninggal, mereka hijrah ke Bali. Ahmad baru masuk SMA waktu itu. Pekerjaan bapak yang buruh pasar, tak mungkin dilakoni ibu untuk menyambung kehidupan keluarga. Ibu membulatkan tekad ke Bali, memulai usaha berjualan canang. Daun kelapa dan kembang sebagai bahan utama ia dapatkan dari seorang teman bapak, Pak Nyoman yang tinggal di Kintamani. Sebenarnya Pak Nyoman belum bisa disebut sebagai teman bapak. Hubungan mereka hanya karena bapak pernah membantu Pak Nyoman mengangkat barang di bandara. Bapak yang waktu itu mengantar koleganya ke Malaysia, menemukan Pak Nyoman terlihat kesulitan membawa barang-barang bawaannya menuju embarkasi. Jiwa kuli bapak meronta-ronta. Seusai membantu Pak Nyoman, bapak tak mau menerima upah. Karena itulah ia diberikan secarik kartu nama yang ditemukan oleh ibu di dompet bapak dua hari setelah meninggal.

Mengubungi Pak Nyoman sebenarnya adalah pilihan terakhir ibu. Ia telah jungkir-balik mencari uang dari kerja serabutan selama tiga bulan. Pernah ibu meminta agar ia diperbolehkan bekerja di pabrik penggilingan gabah milik Pak Ahmad, tetapi ibu malah diajak menikah olehnya. Tentu saja ibu tak akan sudi, sebab Pak Ahmad dikenal sebagai rentenir dan walaupun kaya, pelitnya nauzubillah.

Ketika terhubung melalui telepon bututnya dengan Pak Nyoman, ibu mengenalkan diri dan menyebut nama bapak. Pak Nyoman tak mengingat bapak sama sekali. Pak Nyoman hanya tahu bahwa setiap orang yang meminta pertolongan kepadanya melalui telepon pastilah pernah menolongnya. Pasalnya, Pak Nyoman bukanlah seorang pegawai atau manager sebuah perusahaan sehingga membutuhkan kartu nama. Ia hanyalah seorang pemasok kelapa ke berbagai wilayah di luar Bali. Ia membuat kartu nama dengan tujuan agar bisa diberikan kepada orang-orang asing yang berbuat baik kepadanya.

Berjualan canang, paling tidak bisa membuat keluarga ibu dan Abdul berjalan seperti ketika bapak masih hidup. Mereka tinggal di sebuah kontrakan, berdekatan dengan kebun kelapa Pak Nyoman. Abdul sendiri menjual makanan ringan yang ia titipkan di kantin sekolahnya dari modal tabungan uang saku. Namun, jualannya yang sedikit dan murahan itu tak laku keras. Sewaktu-waktu, ia tetap harus meminta uang saku kepada ibu.

Pasar semakin ramai. Abdul masih mencari-cari penjual daging sapi yang sesuai dengan kriteria dari ibu. Terkadang ketika mengalami kesulitan seperti itu, Abdul menggerutu. Pernah ketika Wayan, teman kelasnya yang tengil berulang tahun, ia mengalami dilema serupa. Wayan mengajak Abdul dan dua teman lain untuk makan di rumahnya. Abdul sempat menolak, karena tak mau nanti hanya berdecak menyaksikan mereka makan daging babi. Sungguh, Abdul juga ingin makan daging babi. Terlihat nikmat dan sepertinya akan sangat empuk jika dikunyah. Namun, Wayan mengatakan bahwa ia telah membeli daging sapi dari rumah jagal Jawa, tempat Abdul sering membayangkan akan bisa membelikan ibu daging sapi segar. Seperti dijebak, rupanya Wayan justru menghidangkan daging babi dan Abdul hanya bisa makan mi goreng sambil ditertawai oleh teman-temannya itu.

Ah, Abdul mengingat rumah jagal Jawa. Ia ingin sekali ke sana, tetapi rumah jagal itu menjual daging sapi berlabel halal dengan harga yang tak wajar. Uangnya itu sudah jelas tak akan cukup bahkan untuk membeli setengah kilo saja. Ia mengedarkan pandangannya lagi, biasanya di sudut lapak para pedagang daging ada seorang ibu berjilbab menjual daging sapi. Benar, ia menemukan ibu itu menjajakan daging di sana. Akhirnya, ia akan bisa membelikan sekilo daging untuk keperluan sahur nanti.

Abdul menanyakan harga daging sapi itu, dan uangnya sangat pas. Ia tak menawar dan begitu saja menyodorkan uangnya. Ibu itu menimbang sekilo daging dan membungkusnya dengan kantong plastik merah. Ketika hendak kembali, dilihatnya seorang kuli menaruh tumpukan daging di lapak ibu itu. Terlihat setangkai kaki babi dan sepasang kaki sapi menjulur dari tumpukan itu. Abdul dilema lagi. Jika ia membawanya pulang, pastilah daging itu telah bercampur dengan daging babi, atau paling tidak telah terkena tetesan darah babi. Namun, jika ia memilih untuk mengembalikannya, tak ada jaminan bahwa penjual yang lain tak melakukan hal serupa. Lagi pula, bisa-bisa ibu tak dapat memenuhi nutrisinya selama seminggu. Sementara, daging itu sangat diperlukan oleh ibu yang divonis hipoksemia empat bulan yang lalu oleh dokter. Jika begitu, pastilah ibu akan sesak di malam hari, linglung dan sakit kepala saat berjualan canang. Paling parah kejang, kemudian koma di rumah sakit.

Abdul tak mau hal-hal buruk terjadi kepada ibu. Hipoksemia di tubuhnya tak menunjukkan tanda-tanda penyembuhan. Bahkan, dua hari lalu ibu terkena gejala anemia; hasil pemeriksaan di Puskesmas menunjukkan, hal itu terjadi karena hipoksemia yang dideritanya. Semakin dilema, Abdul mengucapkan bismillah dalam hati, dan melanjukan apa yang seharusnya ia lakukan. [T]

Denpasar, 2024

Penulis: Eyok El-Abrorii
Editor: Adnyana Ole

  • KLIKuntukBACAcerpen lain
Doa Kembang Turi | Cerpen Heri Haliling
Seharusnya Mati | Cerpen Hilmi Baskoro
Bujuk | Cerpen Khairul A. El Maliky
Buket Mawar Merah | Cerpen Yuditeha
Go-Sex | Cerpen Sonhaji Abdullah
Tags: Cerpen
Previous Post

Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Dalam Nyepi, Berburu Lailatul Qadar

Next Post

Kemeriahan Total Menyambut Sunyi pada “Pengerupukan Festival” di Singaraja

Eyok El-Abrorii

Eyok El-Abrorii

Lahir tahun 1999. Penulis cerpen dan esai asal Lombok Timur. Tulisannya tersiar di berbagai media cetak maupun elektronik. Menyelesaikan studi Master of Linguistics di Program Pascasarjana Universitas Warmadewa. Bukunya berjudul Hipertimesia (2025). Kini ia mengajar di sebuah perguruan tinggi swasta di Lombok Timur. IG @eyokelabrorii

Next Post
Kemeriahan Total Menyambut Sunyi pada “Pengerupukan Festival” di Singaraja

Kemeriahan Total Menyambut Sunyi pada “Pengerupukan Festival” di Singaraja

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lonte!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Seberapa Pantas Seseorang Disebut Cendekiawan?

by Ahmad Sihabudin
June 2, 2025
0
Syair Pilu Berbalut Nada, Dari Ernest Hemingway Hingga Bob Dylan

SIAPAKAH yang pantas kita sebut sebagai cendekiawan?. Kita tidak bisa mengaku-ngaku sebagai ilmuwan, cendekiawan, ilmuwan, apalagi mengatakan di depan publik...

Read more

Screen Time vs Quality Time: Pilihan Berkata Iya atau Tidak dari Rayuan Dunia Digital

by dr. Putu Sukedana, S.Ked.
June 1, 2025
0
Screen Time vs Quality Time: Pilihan Berkata Iya atau Tidak dari Rayuan Dunia Digital

LELAH dan keringat di badan terasa hilang setelah mendengar suaranya memanggilku sepulang kerja. Itu suara anakku yang pertama dan kedua....

Read more

Google Launching Veo: Antropologi Trust Issue Manusia dalam Postmodernitas dan Sunyi dalam Jaringan

by Dr. Geofakta Razali
June 1, 2025
0
Tat Twam Asi: Pelajaran Empati untuk Memahami Fenomenologi Depresi Manusia

“Mungkin, yang paling menyakitkan dari kemajuan bukanlah kecepatan dunia yang berubah—tapi kesadaran bahwa kita mulai kehilangan kemampuan untuk saling percaya...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Pindang Ayam Gunung: Aroma Rumah dari Pangandaran yang Menguar di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Pindang Ayam Gunung: Aroma Rumah dari Pangandaran yang Menguar di Ubud Food Festival 2025

UBUD Food Festival (UFF) 2025 kala itu tengah diselimuti mendung tipis saat aroma rempah perlahan menguar dari panggung Teater Kuliner,...

by Dede Putra Wiguna
June 2, 2025
GEMO FEST #5 : Mahasiswa Wujudkan Aksi, Bukan Sekadar Teori
Panggung

GEMO FEST #5 : Mahasiswa Wujudkan Aksi, Bukan Sekadar Teori

MALAM Itu, ombak kecil bergulir pelan, mengusap kaki Pantai Lovina dengan ritme yang tenang, seolah menyambut satu per satu langkah...

by Komang Puja Savitri
June 2, 2025
Pramana Experience Luncurkan Rasayatra Edisi Kedua: Manjakan Indera, Sentuh Kesadaran Historis — Koneksi Tamu, Tradisi, Waktu
Panggung

Pramana Experience Luncurkan Rasayatra Edisi Kedua: Manjakan Indera, Sentuh Kesadaran Historis — Koneksi Tamu, Tradisi, Waktu

HUJAN itu mulai reda. Meski ada gerimis kecil, acara tetap dimulai. Anak-anak muda lalu memainkan Gamelan Semar Pagulingan menyajikan Gending...

by Nyoman Budarsana
June 1, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co