29 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Tirtayatra Toska Se-Delod Ceking : Pura Goa Gong

I Nyoman TingkatbyI Nyoman Tingkat
February 3, 2025
inTualang
Tirtayatra Toska Se-Delod Ceking : Pura Goa Gong 

Persembahyangan warga Toska di Pura Goa Gong | Foto: Nyoman Tingkat

SETELAH masimakrama (makan siang bersama)di Jaba Pura Dang Kahyangan Gunung Payung,perjalanan tirtayatra Toska(SMA Negeri 2 Kuta Selatan) selanjutnya menuju Pura Goa Gong di Banjar Angga Suara Batu Ngongkong Desa Adat Jimbaran, Kuta Selatan. Jaba (daerah luar) Pura Gunung Payung tergolong luas dengan taman-taman yang terawat dan pedagang berjejer dari utara ke selatan menuju arah pantai.

Kawasan luar Pura Gunung Payung dibuka sebagai kawasan wisata sejak Bandesa Adat Kutuh dipimpin oleh I Made Wena (2014-2019) di bawah manajemen BUMDA (Bagha Utsaha Manunggal Desa Adat) sebelum Pemerintah Provinsi Bali membentuk BUPDA (Bagha Utsaha Padruwen Desa Adat).

Alhasil, kunjungan wisatawan meningkat walaupun sempat sepi dingkling saat Covid-19. Seiring normalisasi pasca-Covid-19, kunjungan mulai normal walaupun daya beli pengunjung menurun. Kabar baiknya dapat memberdayakan krama Desa Adat Kutuh untuk menjadi pekerja sesuai dengan skill yang dimiliki.

Begitulah Pura-Pura besar di Gumi Delod Ceking semua dipepet kaum kapital atas nama pariwisata. Begitu pula halnya Pura Goa Gong diapit kapital, bahkan sebuah villa di depan pemedal Pura menggunakan pintu dengan pengunci besar menyerupai Gong.

Ada teman berkelakar, “Jangan sampai pemedek terkecoh, villa itu dikira Pura Goa Gong!” Kelakar itu punya alasan, karena penandanya secara kasat mata meyakinkan.

Pariwisata menjadi ladang baru yang dipuja dan dipuji. Budaya agraris nyaris tidak dilirik. Keangkuhan tampak dari sasmita dan body language. Keluhan demi keluhan pun bermunculan baik di dunia nyata maupun  di dunia maya. Hal demikian telah menodai kawasan karena aura negatif ditebar orang di sekitarnya. Tidak terkecuali kawasan pariwisata yang mepet Pura bisa terdampak.

WS Rendra sangat tepat menggambarkan dalam “Sajak Pulau Bali” : “Dan Bali, dengan segenap kesenian, kebudayaan dan alamnya, harus bisa diringkaskan, untuk dibungkus dalam kerkas kado, dan disuguhkan pada pelancong…”

Disadari atau tidak, beberapa kali gagal pembangunan villa/rumah tinggal di Puncak Goa Gong bisa menjadi penanda. Begitu pun, berkali-kalinya kecelakaan di puncak pengkolan Goa Gong dan memakan korban, juga dapat dibaca sebagai teks hidup yang mesti diantisipasi dengan meningkatkan kesadaran, kesabaran, dan kehati-hatian memasuki kawasan suci nan keramat.

Siapa tahu ada “pemargi di peteng” yang tak terbaca secara kasat mata. Lebih-lebih ada mitos naga berwarna kuning dan merah yang mohon penyupatan di Goa Peteng dalam lintasan perjalanan Dang Hyang Dwijendra dari Uluwatu menuju Goa Gong menemui kejernihan suara gong. Dan baru ditemukan ketika Beliau bermeditasi di sana dengan penuh seluruh jiwa raga.

Artinya, tidaklah  ada anugerah berwasiat turun dari langit goa tanpa perjuangan tulus, lurus, dan fokus.

Seperti biasa, foto bersama di Pura Goa Gong | Foto: Nyoman Tingkat

Tidak terasa sekitar 15 menit dari Pura Gunung Payung, rombongan Toska telah sampai di Puncak Goa Gong, lalu parkir di tempat yang tampaknya agak nyaman. Tidak ada parkir khusus di sekitar area Pura Goa Gong.

Rombongan Toska berjalan kaki sekitar 300 meter menuju Pura melalui jalan tikungan tanjakan menurun dengan penuh hati-hati. Sangat membahayakan. Lebih-lebih di tempat ini sering terjadi kecekaan, terutama jika para sopir yang tidak mengindahkan aturan keselamatan jalan raya.

Di pinggir  jalan di jaba Pura terdapat Pohon Bekul besar yang rimbun karena sedang musim hujan. Pohon Bekul sebagai tanaman khas Delod Ceking kini makin langka. Buahnya biasa dipakai rujak. Ada juga metafora “pilih-pilih bekul” sebagai bentuk kias agar pemimpin cepat mengambil keputusan jangan terlalu lama dan jlimet toh akhirnya sama saja yang didapat, hanya membuang-buang waktu.

Sampai di Jaba Pura Goa Gong cuaca cerah bersahabat sehingga tampak laut Jimbaran dan Kuta biru tenang dan damai. Hutan beton makin ramai. Hutan bakau (prapat) sekitar Tol Bali Mandara juga tampak hijau memukau dan kendaraan dari Denpasar ke Kuta Selatan dan sebaliknya tampak lancar.

Sesekali pesawat naik-turun dari Bandara Ngurah Rai dan kapal-kapal di Pelabuhan Benoa begitu nyata tampak. Terbayang penumpang dari segala penjuru dunia naik turun pesawat datang dan pergi dari ke Bali.

Di kejauhan gugusan Gunung Agung hingga Batukaru tampak nyata membentang dari barat ke timur sebagai lukisan nanindah di dinding. Sungguh inspiratif ciptaan-Nya menjernihkan pikiran membeningkan jiwa.

Setelah menyiapkan sarana persembahyangan, rombongan Toska menghaturkan canang asebit sari di jaba sisi, untuk mohon izin memasuki Utama Mandala di tengah goa  yang luas dengan satu  pintu masuk  yang kecil.  

Jro Mangku Made Sukanta sudah sedari pagi ngaturang ayah di Pura Goa Gong bertepatan dengan Hari Suci Siwa Ratri, Senin Wage Dukut, 27 Januari 2025.

Setelah menghaturkan daksina pejati, rombongan Toska duduk tenang sembari mendengarkan denting genta dan puja pemangku, saya berkesempatan menembangkan Kidung Mogi di Utama Mandala Goa Gong, persisnya di tengah goa yang kaya stalaktit tempat air menetes yang diwadahi gumbleng untuk tirta kepada pemedek yang tangkil. Begini kidungnya : “Mogi tan kacakra bawa, Titiang i kantunan sami, Nista kaya wak lan manah, Langggeng ngulati Hyang Widhi, Sang Suksma Maha Achintya, Nirbana Siwa kasengguh, Sing ngidan ring tampak aksi”.

Melagukan kidung ini di tengah Goa Gong seperti masuk ke dalam goa gelap diri yang haus pencerahan. Suasana demikian juga kuat terasa saat menembangkan kidung itu di Pura Batu Pageh Ungasan dan Pura Goa Selonding Pecatu. Mungkin karena karakteristiknya sama, sama-sama di goa di bangkiang ngampan. Cuma saja, Pura Batu Pageh dan Goa Selonding di pinggir Pantai Selatan yang disebut ngampan, sedangkan Pura Goa Gong jika dilihat dari gugus bukit bagian utara identik dengan ngampan di tebing selatan.

Seperti di Pura Gunung Payung, rombongan Toska melaksanakan Pancasembah dipimpin oleh Jro Mangku Made Sukanta dimulai dan diakhiri dengan sembah puyung. Lalu nunas tirta amerta diperciki ke ubun-ubun, diminum, dan diraup masing-masing tiga kali, lalu nunas bija.

Dari penelusuran berbagai sumber, Pura Goa Gong adalah pasraman (perguruan)  yang letaknya bersebelahan dengan Patung GWK dan Kampus Universitas Udayana. Pura ini memiliki sejumlah keunikan yang perlu diketahui.

Pertama, tidak diperkenankan melaksanakan persembahyangan pada hari Rabu dengan alasan  menghormati hari Dang Hyang Dwijendra melaksanakan yoga semadi. “Ini tradisi lisan yang diwarisi secara turun-temurun”, kata Jro Mangku Made Sukanta.  

Selain itu, ibu hamil dan menyusui juga dilarang tangkil ke sini.

Kedua, dilarang nunas tirtha dengan wadah berbahan kertas plastik sudah diterapkan sebelum Pergub Bali Nomor 97 Tahun 2018 tentang Pembatasan Timbulan Sampah Plastik Sekali Pakai. Ini adalah sebuah terobosan visioner yang patut diteladani.

Ketiga, Pura Goa Gong juga memiliki Taman Beji di Pura Goa Peteng tempat beliau dihadang Naga dalam perjalanan dari Uluwatu menuju Goa Gong untuk menemukan pusat sumber suara gong yang diburu.

Keempat, di Pura Goa Gong kita juga mendapatkan jejak toleransi khususnya Hindu-Budha ditandai dengan pemujaan Ratu Subandar dan Dewi Kwam Im, sebagai lambang penyatuan Siwa-Buda.

Ngaturang dana puinia di Pura Goa Gong | Foto: Dok. Nyoman Tingkat

Begitulah persembahyangan Toska di Pura Goa Gong berjalan lancar semesta mendukung. Sebelum berpamit dengan Jro Mangku Made Sukanta, Toska menghaturkan dana punia sebagai ucapan terima kasih sekaligus mohon tuntunan-Nya agar Toska senantiasa jernih dalam pikiran, bening dalam hati, suci dalam tindakan di tengah godaan yang tidak mudah.

Selanjutnya, rombongan Toska menuju Pura Batu Pageh yang akan dikabarkan pada edisi berikutnya. [T]

Penulis: I Nyoman Tingkat
Editor: Adnyana Ole

  • BACA artikel lain dari penulisNYOMAN TINGKAT
Tirtayatra Toska Se-Delod Ceking : Pura Gunung Payung
Tirtayatra Toska Se-Delod Ceking : Pura Geger Dalem Pemutih dan Pura Karang Boma
Tirtayatra Toska Se-Delod Ceking : Pura Taman Mumbul dan Pura Ratu Ayu Dalem Mumbul
Tradisi “Mendak Hujan” di Gumi Delod Ceking
Membaca Gumi Delod Ceking dari Tol Bali Mandara
Tags: Gumi Delod Cekingkuta selatanPura Goa GongSMAN 2 Kuta Selatantirtayatra
Previous Post

Jagra Siwaratri di Candi Prambanan dan Aku Bayangkan Candi itu Bagai Istana Para Dewa

Next Post

Laut Kita: Citra Sastra dan Sikap Penguasa-Pengusaha dalam Realita

I Nyoman Tingkat

I Nyoman Tingkat

Kepala SMA Negeri 2 Kuta Selatan, Bali

Next Post
Pawisik Durga, Galungan, dan Cinta Kasih

Laut Kita: Citra Sastra dan Sikap Penguasa-Pengusaha dalam Realita

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Membunyikan Luka, Menghidupkan Diri : Catatan Pameran “Gering Agung” Putu Wirantawan

by Emi Suy
May 29, 2025
0
Membunyikan Luka, Menghidupkan Diri : Catatan Pameran “Gering Agung” Putu Wirantawan

DI masa pandemi, ketika manusia menghadapi kenyataan isolasi yang menggigit dan sakit yang tak hanya fisik tapi juga psikis, banyak...

Read more

Uji Coba Vaksin, Kontroversi Agenda Depopulasi versus Kultur Egoistik Masyarakat

by Putu Arya Nugraha
May 29, 2025
0
Kecerdasan Buatan dan Masa Depan Profesi Dokter

KETIKA di daerah kita seseorang telah digigit anjing, apalagi anjing tersebut anjing liar, hal yang paling ditakutkan olehnya dan keluarganya...

Read more

Sunyi yang Melawan dan Hal-hal yang Kita Bayangkan tentang Hidup : Film “All We Imagine as Light”

by Bayu Wira Handyan
May 28, 2025
0
Sunyi yang Melawan dan Hal-hal yang Kita Bayangkan tentang Hidup : Film “All We Imagine as Light”

DI kota-kota besar, suara-suara yang keras justru sering kali menutupi yang penting. Mesin-mesin bekerja, kendaraan berseliweran, klakson bersahutan, layar-layar menyala...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”
Panggung

ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”

MENYOAL asmara atau soal kehidupan. Ada banyak manusia tidak tertolong jiwanya-sakit akibat berharap pada sesuatu berujung kekecewaan. Tentu. Tidak sedikit...

by Sonhaji Abdullah
May 29, 2025
Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025
Panggung

Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025

LANGIT Singaraja masih menitikkan gerimis, Selasa 27 Mei 2025, ketika seniman-seniman muda itu mempersiapkan garapan seni untuk ditampilkan pada pembukaan...

by Komang Puja Savitri
May 28, 2025
Memperingati Seratus Tahun Walter Spies dengan Pameran ROOTS di ARMA Museum Ubud
Pameran

Memperingati Seratus Tahun Walter Spies dengan Pameran ROOTS di ARMA Museum Ubud

SERATUS tahun yang lalu, pelukis Jerman kelahiran Moskow, Walter Spies, mengunjungi Bali untuk pertama kalinya. Tak lama kemudian, Bali menjadi...

by Nyoman Budarsana
May 27, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

May 17, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [15]: Memeluk Mayat di Kamar Jenazah

May 15, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co