30 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Kampusku Sarang Hantu [4]: Mahasiswa Kesurupan di Ruang Kuliah

ChusmerubyChusmeru
January 23, 2025
inFiksi
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Ilustrasi tatkala.co

MATA kuliah Komunikasi Tradisional merupakan pilihan di program studi ilmu komunikasi. Karenanya, mata kuliah ini pesertanya tidak begitu banyak. Mahasiswa menganggap mata kuliah ini tidak begitu menarik dan terkesan kuno.

Di era digital ini, mahasiswa lebih banyak yang memilih mata kuliah yang kekinian, seperti Komunikasi Bisnis, Praktikum Media Sosial, dan mata kuliah pilihan lain.

Namun sejak mata kuliah Komunikasi Tradisional diampu oleh dosen baru, Ageng Nugraha atau biasa dipanggil Ageng Semesta, banyak mahasiswa yang mengambilnya.

Pak Ageng mampu menjelaskan pokok-pokok bahasan Komunikasi Tradisional secara menarik. Banyak contoh kasus yang disampaikan Pak Ageng tentang komunikasi dan tradisi yang relevan dengan kondisi saat ini.

Terkadang Pak Ageng bercerita tentang pengalaman pribadinya dalam menjalankan tradisi Jawa yang saat ini banyak ditinggalkan masyarakat. Padahal di dalam tradisi itu banyak terdapat nilai dan pesan moral yang tinggi.

Perkembangan teknologi juga sebagian menggeser peran komunikasi tradisional di masyarakat. Orang lebih asyik mendengarkan musik maupun menonton film lewat ponsel, ketimbang menyaksikan pertunjukan kesenian di lapangan desa.

Meski demikian, Pak Ageng menjelaskan saat ini mulai ada kolaborasi media tradisonal dengan media digital. Banyak konten kreator yang mengunggah kegiatan kesenian daerah di kanal media sosial. Salah satu yang lagi marak adalah tampilnya kesenian tradisional Ebeg atau kuda lumping di kanal YouTube dan Facebook.

Banyak mahasiswa, khususnya yang dari luar Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, belum mengenal kesenian Ebeg. Oleh karena itu Pak Ageng merencanakan mengundang dukun Ebeg untuk hadir di kelas, agar mahasiswa dapat mengetahui seluk beluk kesenian itu.

***

Perkuliahan kali ini, Pak Ageng memasuki ruang kuliah 3 tidak sendirian. Ia ditemani Pak Sariman, seorang dukun atau dalang kesenian Ebeg. Kesenian itu dikenal luas pada masyarakat di Jawa Tengah. Biasanya kesenian itu dipentaskan di lapangan desa.

Pak Ageng memperkenalkan Pak Sariman. Usianya sudah menginjak 70 tahun. Namun tubuhnya masih tampak kekar. Kulitnya gelap. Itu karena ia terlalu sering berada di bawah terik matahari saat mendampingi para pemain ebeg.

Tidak sendirian, Pak Sariman didampingi istrinya, Murniati, yang menjadi sinden atau penyanyi dalam kesenian Ebeg. Murniati berusia 60 tahun, termasuk sinden senior dalam kesenian Ebeg. Suaranya masih tetap merdu dan lantang layaknya sinden muda.

Pak Sariman membawa beberapa perangkat kesenian Ebeg ke ruang kuliah. Salah satu yang dibawa adalah kuda lumping yang terbuat dari anyaman bambu. Selain itu ia juga membawa beberapa contoh sesajen dalam kesenian Ebeg, seperti kemenyan, minyak wangi, dan bunga mawar, cempaka, kenanga, serta daun dadap.

Tentang Ebeg, Pak Sariman menjelaskannya secara gambling kepada mahasiswa. Untuk menjadi pemain Ebeg seseorang harus memiliki indang atau sejenis roh halus yang akan merasuk ke dalam diri pemain Ebeg. Saat indang dipanggil dan merasuk, seorang pemain Ebeg akan kesurupan dan menari dengan menaiki kuda lumping.

Banyak pertanyaan dari mahasiswa tentang kesenian Ebeg, mulai dari cara mendapatkan indang, proses menjadi kesurupan, dan gunanya sesajen. Pak Sariman menjawabnya dengan ekspresi yang semangat. Sesekali ia juga memperagakan cara menaiki kuda lumping. Sementera istrinya melantunkan tembang-tembang Jawa.

Suasana perkuliahan mulai sedikit menegangkan. Gerakan Pak Samiran bermain Ebeg dan lantunan tembang istrinya mengundang suasana magis. Apalagi tempat kuliah ruang 3 sering diceritakan sebagai ruang yang penuh misteri. Banyak kejadian aneh saat dosen dan mahasiswa kuliah di ruang 3.

Saat istri Pak Sariman membawakan lagu Eling-Eling, Galih Sanjaya, mahasiswa di deretan kursi belakang tiba-tiba menjerit. Tangan dan kakinya kaku. Matanya melotot. Galih Sanjaya kesurupan. Teman-temannya kaget. Semua menyingkir ketakutan, berharap Pak Ageng maupun Pak Sariman melakukan sesuatu.

Pak Sariman tampak tenang. Ia meyakinkan mahasiswa, bahwa tidak akan terjadi apa-apa.

“Tenang saja. Nanti saya tanyakan siapa yang merasukinya,” kata Pak Sariman kepada mahasiswa.

Sedangkan Pak Ageng memegang tangan Galih Sanjaya agar tidak banyak bergerak

Pak Sariman membakar kemenyan yang ia bawa di atas pecahan genting sebagai alasnya. Asap dan bau kemenyan menebar ke seluruh ruang kuliah. Sebagian mahasiswa perempuan menutup hidung mencium aroma kemenyan. Namun sebagian besar bersikap biasa saja.

Perlahan Pak Sariman mendekati Galih Sanjaya. Asap kemenyan diusapkan beberapa kali ke wajah Galih, sambil dipegang tangan dan kakinya. Seketika tangan dan kaki Galih melemas, tak lagi kaku. Namun mata Galih tetap saja melotot. Wajahnya tegang seperti orang sedang menahan emosi.

“Sinten ingkang rawuh niki nggih?” tanya Pak Sariman kepada Galih dalam bahasa Jawa halus. Artinya, siapa yang datang merasuki tubuh Galih.

“Dipo Gumbolo…!” jawab Galih dengan nada tinggi. Tentu saja bukan Galih yang menjawab pertanyaan Pak Sariman. Makhluk halus bernama Dipo Gumbolo itu yang menjawabnya.

“Mohon maaf, Mbah Dipo, apa gerangan yang membuat Mbah Dipo datang?” tanya Pak Sariman.

“Aku hanya ingin mengingatkan. Jangan sampai kalian melupakan leluhur. Melupakan adat dan tradisi…!” jawab Dipo Gumbolo melalui raga Galih. Wajah Galih masih tampak tegang. Pak Sariman tetap menanggapinya dengan tenang.

“Inggih, Mbah… Kami semua mohon maaf. Kami akan selalu sowan leluhur dan menjaga tradisi,” ucap Pak Sariman.

Rupanya roh halus yang merasuki tubuh Galih  termasuk sudah tua dan berwibawa, sehingga Pak Sariman harus menunjukkan sikap hormat mengatupkan kedua telapak tangannya.

Suasana perkuliahan menjadi tegang. Semua berharap makhluk halus bernama Dipo Gumbolo yang merasuk ke dalam tubuh Galih bisa segera keluar. Namun ketegangan itu belum berakhir. Kaki Galih menghentak-hentak ke lantai. Pak Sariman segera tanggap.

“Bagaimana, Mbah. Apa ada lagi yang ingin disampaikan?” tanya Pak Sariman.

“Aku mau joget…” jawab Galih. Pak Sariman paham apa yang dimaksud. Ia segera mengambil kuda lumping, kemudian diselipkan di sela-sela kedua kaki Galih.

“Sekar Gadung…” kata Galih kepada istri Pak Sariman.

Rupanya Galih yang kerasukan roh Dipo Gumbolo ingin menari kuda lumping dengan diiringi tembang Sekar Gadung yang dinyanyikan oleh Murniati, istri Pak Sariman.

Murniati segera melantunkan tembang Sekar Gadung dalam logat bahasa Banyumasan. Lagu itu dalam pertunjukan Ebeg termasuk lagu yang dianggap sakral. Konon lagu ini dipercaya dapat memanggil roh leluhur, sehingga sering dinyanyikan dalam kesenian Ebeg.

Suara Murniati sangat merdu, namun bila diresapi dapat membangkitkan bulu kuduk. Galih sangat menikmati lagu itu. Sambil menari di atas kuda lumping, matanya menatap langit-langit ruang kuliah. Tatapannya tajam, tetapi tampak kosong.

Setelah lagu Sekar Gadung selesai dinyanyikan Murniati, gerakan menari Galih pun berhenti. Ia mengelus-elus dan menciumi kepala kuda lumping. Lalu ia mendekati Pak Sariman sambil berbisik:

“Mulih…”

Itu berarti Dipo Gumbolo yang ada di dalam tubuh Galih minta pulang atau keluar dari tubuh Galih. Pak Sariman menyambutnya dengan melepaskan kuda lumping yang ditunggangi Galih. Kemudian ia memegang kening Galih sambil membaca mantra. Sesaat tangan dan kaki Galih meronta. Matanya menatap ke atas. Kemudian lunglai, melemas. Sosok Dipo Gumbolo yang merasuk tubuh Galih telah keluar. Galih tampak seperti orang bingung, tak tahu apa yang baru saja terjadi.

***

Asap kemenyan masih mengepul di ruang kuliah. Aroma bunga juga menebar ke seluruh penjuru ruangan. Mahasiswa masih diselimuti kecemasan dan ketakutan. Semua takut kalau ada makhluk halus lain seperti Dipo Gumbolo merasuk ke tubuh mereka.

Merasa tak ingin mengalami nasib sama seperti Galih, mahasiswa bertanya kepada Pak Sariman.

“Kenapa Galih bisa kesurupan, Pak? Kan dia tidak punya indhang?” tanya Krisnanto.

Pak Sariman tersenyum. Ia memahami ketakutan mahasiswa.

“Memang Mas Galih tidak punya indhang. Mungkin tadi Mas Galih sedang melamun, pikirannya kosong. Roh Dipo Gumbolo yang ada di area kampus ini menghampirinya. Apalagi ruang kuliah ini juga memiliki aura mistis,” jawab pak Sariman sambil melirik kepada Galih.

Merasa apa yang dikatakan Pak Sariman benar, Galih mengangguk dengan masih menyisakan perasaan lemas dan mencekam.

Pak Ageng Nugraha menutup perkuliahan dengan menerangkan kepada mahasiswa akan arti penting fokus pada saat melakukan pekerjaan apa pun. Makhluk gaib selalu ada di sekeliling manusia untuk berkomunikasi. Namun karena dimensi ruang dan waktu yang berbeda, makhluk gaib mengalami kesulitan untuk berkomunikasi dengan manusia.

Ketika ada manusia yang lengah, tidak fokus, dan kosong pikirannya, maka makhluk gaib itu akan meminjam raga seseorang sebagai media untuk menyampaikan pesan atau permintaan tertentu.

Penulis: Chusmeru
Editor: Adnyana Ole

  • Ini adalah cerita fiksi misteri bersambung. Jika terdapat kesamaan nama, tempat, dan peristiwa hanyalah kebetulan dan rekaan penulis semata
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam
Kampusku Sarang Hantu [2]: Suara Misterius di Ruang Dosen
Kampusku Sarang Hantu [3]: Kuntilanak Beterbangan di Proyek Bangunan
Tags: Cerbung Kampusku Sarang Hantucerita bersambungcerita misterifiksihoror
Previous Post

Sekilas Informasi Wisata Saba Budaya Baduy

Next Post

Kapankah Saya Akan Sembuh?

Chusmeru

Chusmeru

Purnatugas dosen Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP, Anggota Formatur Pendirian Program Studi Pariwisata, Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto, Jawa Tengah. Penulis bidang komunikasi dan pariwisata. Sejak kecil menyukai hal-hal yang berbau mistis.

Next Post
Kemajuan Manusia dan Kestabilan Mental

Kapankah Saya Akan Sembuh?

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Membunyikan Luka, Menghidupkan Diri : Catatan Pameran “Gering Agung” Putu Wirantawan

by Emi Suy
May 29, 2025
0
Membunyikan Luka, Menghidupkan Diri : Catatan Pameran “Gering Agung” Putu Wirantawan

DI masa pandemi, ketika manusia menghadapi kenyataan isolasi yang menggigit dan sakit yang tak hanya fisik tapi juga psikis, banyak...

Read more

Uji Coba Vaksin, Kontroversi Agenda Depopulasi versus Kultur Egoistik Masyarakat

by Putu Arya Nugraha
May 29, 2025
0
Kecerdasan Buatan dan Masa Depan Profesi Dokter

KETIKA di daerah kita seseorang telah digigit anjing, apalagi anjing tersebut anjing liar, hal yang paling ditakutkan olehnya dan keluarganya...

Read more

Sunyi yang Melawan dan Hal-hal yang Kita Bayangkan tentang Hidup : Film “All We Imagine as Light”

by Bayu Wira Handyan
May 28, 2025
0
Sunyi yang Melawan dan Hal-hal yang Kita Bayangkan tentang Hidup : Film “All We Imagine as Light”

DI kota-kota besar, suara-suara yang keras justru sering kali menutupi yang penting. Mesin-mesin bekerja, kendaraan berseliweran, klakson bersahutan, layar-layar menyala...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”
Panggung

ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”

MENYOAL asmara atau soal kehidupan. Ada banyak manusia tidak tertolong jiwanya-sakit akibat berharap pada sesuatu berujung kekecewaan. Tentu. Tidak sedikit...

by Sonhaji Abdullah
May 29, 2025
Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025
Panggung

Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025

LANGIT Singaraja masih menitikkan gerimis, Selasa 27 Mei 2025, ketika seniman-seniman muda itu mempersiapkan garapan seni untuk ditampilkan pada pembukaan...

by Komang Puja Savitri
May 28, 2025
Memperingati Seratus Tahun Walter Spies dengan Pameran ROOTS di ARMA Museum Ubud
Pameran

Memperingati Seratus Tahun Walter Spies dengan Pameran ROOTS di ARMA Museum Ubud

SERATUS tahun yang lalu, pelukis Jerman kelahiran Moskow, Walter Spies, mengunjungi Bali untuk pertama kalinya. Tak lama kemudian, Bali menjadi...

by Nyoman Budarsana
May 27, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

May 17, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [15]: Memeluk Mayat di Kamar Jenazah

May 15, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co