BAHASA menunjukkan bangsa, bahasa adalah senjata ampuh yang bisa menghancurkan tebal dan kokohnya tembok pemisah dan kekakuan berpikir. Bahasa memiliki kekuatan untuk mempengaruhi, mengubah, merekayasa pikiran, bahkan bisa memaksa siapa pun patuh mengikuti konseptual yang dibuat oleh si penulis.
Penggunaan diksi dan bahasa yang menarik, tepat dan lazim akan merangsang pembaca ikut melibatkan diri untuk menelaah dan menggali konsep, ide dan gagasan yang dituangkan oleh sang penulis. Artinya, jika kita (penulis) ingin beramal jariah melalui tulisan dan dengan mudah bisa mempengaruhi publik, maka gunakan dan manfaatkan diksi dan bahasa yang nyentrik, unik, kekinian (update) serta argumentatif (lazim) dalam setiap tulisan kita. Insyaallah jika tulisan kita selalu menggunakan resep atau menu di atas, tujuan untuk mencerahkan umat, menjernihkan situasi dan atau menginspirasi serta mengajak publik atau umat untuk berbuat pada kebaikan ( amal ma’rut nahi munkar ) melalui tulisan akan dengan mudah tercapai.
Dunia hari ini adalah dunia informasi, siapa yang lebih duluan menguasai informasi dan lihai mengemas dan memproduksi informasi maka ia adalah “Raja” yang akan menguasai dunia ( Asep Kurnia, Januari 2025). Etnis Baduy yang mendunia adalah salah satu sumber informasi yang masih diminati publik dan laku untuk “dijual”.
Para pemburu berita tentang budaya masih intensif mempublikasikan hasanah budaya Baduy dengan berbagai ragam media. Penulis pun memiliki hak yang sama untuk sama-sama berpartisipasi mengkomunikasikan berbagai informasi kekinian Baduy sesuai dengan ragam informasi yang update sekali. Semoga saja penulis termasuk nominasi atau kategori sebagai “Raja Informasi” kekinian Baduy.
Jika ditanyakan pada publik siapa suku Baduy itu, maka siapa pun akan dengan mudah mendapatkan jawaban tinggal “klik” saja, maka berkat bantuan pakar yang serba tahu, yah siapa lagi kalau bukan sang empu bernama “mbah google’. Namun, keterjaminan akurat atau sahih tidaknya informasi yang didapat tidak ada jaminan, karena informasi yang tersimpan di jagat internet tidak selalu tersaji berdasarkan kajian utuh secara ilmiah.
Berbagai penggalan atau keserampangan penyajian informasi masih terjadi dilakukan oleh mereka sebagai akibat dari hanya memandang bahwa penyajian informasi sebagai konten yang ingin mengejar, meraih dan memenuhi hasrat di-subscribe. Ibadah jariah secara keilmuan masih banyak dikesampingkan , mereka lebih banyak mengejar material atau finansial dari kemasan penyajian informasi.
Banyak pihak yang diuntungkan dengan Wisata Baduy | Foto Dok.Penulis
Informasi kekinian Baduy yang sedang menggeliat dan booming di media sosial adalah salah satu dampak dari dibukanya program destinasi wisata dengan ikon kemasan bertajuk Saba Budaya Baduy (SBB),yang secara terus menerus dan sporadis dipublikasikan oleh para juru berita baik yang legal maupun illegal. Sehingga masuk pada berita yang tak terkendali dan itu tidak bisa dibatasi apalagi dicegah, karena saat ini sudah masuk pada era globalisasi dan digitalisasi yang didukung oleh kebebasan berekspresi. Hari ini, siapa pun memiliki kebebasan untuk berkreasi dan berekspresi, termasuk dalam mengemas dan menyajikan sebuah informasi.
Penulis merasa berkepentingan dan berkeperluan untuk ikut andil dalam memberikan sajian informasi yang diperuntukkan memperlengkapi. Lebih jauhnya, berupaya memberi perbandingan demi meluruskan berbagai informasi seputar etnis Baduy yang masih dianggap terpenggal-penggal atau yang terlalu jauh dari tingkat kebenarannya. Mohon dicatat baik baik yahh, bukan berarti penulis lebih tahu segalanya tentang Baduy, tetapi penulis lebih banyak bersinggungan dengan Baduy, baik secara geografis maupun secara demografi lebih kurang 31 tahun mendampingi mereka ( dua generasi). Istilahnya : “Tiada hari tanpa bertemu dengan Baduy”.
Geliat Dahsyatnya Pengunjung Baduy
Tidak dapat dipungkiri bahwa sejak dibukanya Saba Budaya Baduy para pengunjung tanah ulayat Baduy menunjukan peningkatan yang luar biasa (dahsyat) bila dibandingkan dengan waktu sebelum Baduy dibuka sebagai destinasi wisata. Tahun ini adalah tahun ketiga SBB dibuka. Angka pengunjung per bulan di tahun 2024 sudah rerata di atas 1000 orang. Tetapi di akhir di Desember tahun 2024 angka lebih dari 1000 pengunjung.Itu diukurnya per minggu; dan di minggu akhir tahun 2024 mengawali tahun 2025 terjadi ledakan pengunjung diluar ekspektasi, sampai 5 hari berurut turut (terjadi kemacetan sejauh 2 KM). Dan puncak kemacetan terjadi pada hari Minggu tanggal 5 Januari 2025.
Berjubelnya pengunjung Baduy secara signifikan tidak hanya berdampak pada meningkatkan kesejahteraan warga Baduy saja, tetapi berdampak pula pada geliat perekonomian (pendapatan dan kesejahteraan) masyarakat daerah sekitarnya sebagai penyangga tempat masuknya para wisatawan. Pun demikian pada pihak lain yang terlibat dan semua pihak yang bersentuhan dan berkepentingan terhadap lancarnya pengelolaan, pelayanan dan pengendali arus wisatawan.
Akses, infrastruktur, fasiltas, sarana dan penunjang lainnya kini sudah mulai terbangun secara bertahap, investor mulai melirik menanamkankan investasinya. Warung -warung kecil bermodel penyaji kuliner pun kini sudah mulai bermunculan. Penginapan pun sudah mulai dibangun.
Pengunjung berjubel di Baduy | Foto Dok.Penulis
Kondisi paparan paragraf di atas memberi makna bahwa sesungguhnya keberadaan etnis Baduy selalu memberi manfaat bagi semua pihak, terutama bagi tetangga sekitarnya. Bermunculannya toko-toko kecil di kampung atau desa pendamping Baduy pada awal dan dasarnya karena untuk dan demi memenuhi kebutuhan sandang pangan warga Baduy. Namun secara ekonomis dan bersamaan ternyata memberikan lahan yang menggiurkan pada pelaku bisnis lokal untuk mendulang keuntungan yang berkelanjutan melalui perdagangan.
Ketika Baduy dibuka sebagai wilayah destinasi wisata, maka lahan bisnis begitu terbuka untuk semua pihak dan faktualnya telah dapat menumbuhkan perekonomian, meningkatkatkan kesejahteraan ( income per capita ) masyarakat diluar Baduy. Perihal terjadi geliat pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan warga Baduy itu sudah tidak harus dibicarakan kepastiannya lagi, walau belum secara signifikan pemerataannya.
Geliat pertumbuhan perekonomian di luar Baduy pun menjadi cepat dengan kurva menaik yang luar biasa. Situasi singkat yang penulis narasikan di atas menunjukkan dan mengarahkan bahwa: “Baduy selalu menjadi donatur untuk mendulang kesejahteraan berbagai pihak”. [T]
Nantikan tulisan selanjutnya.
- BACA esai-esai tentangBADUY
- BACA esai-esai lain dari penulisASEP KURNIA