30 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Fenomena Pelari “Kalcer” : FOMO atau Kebutuhan?

Resya Nur Intan PutribyResya Nur Intan Putri
January 15, 2025
inEsai
Fenomena Pelari “Kalcer” : FOMO atau Kebutuhan?

Resya Nur Intan Putri

MENJADI sebuah olahraga yang sedang hype akhir-akhir ini, membuat aktivitas berlari semakin banyak dilakukan oleh masyarakat. Banyak yang mengatakan lari adalah olahraga yang paling mudah dilakukan, karena cukup dengan menggunakan pakaian olahraga dan sepatu, kemudian ayunkan tubuh selama minimal 30 menit saja sudah mampu membakar ratusan kalori.

Perasaan bahagia dan satisfying yang ditimbulkan dari adanya aktivitas fisik ini juga merupakan sebuah reaksi dari tubuh kita yang berhasil memproduksi hormon endorfin. Hormon endorfin merupakan sebuahhormon yang diproduksi oleh tubuh untuk mengurangi stress, meredakan nyeri, dan meningkatkan perasaan bahagia. Selain mudah, lari juga dikatakan sebagai olahraga yang dikatakan murah karena tidak memerlukan tambahan alat lagi untuk melakukannya. Namun, benarkah lari adalah olahraga murah?

Secara teknis, lari memang tidak memerlukan tambahan alat dalam aktivitasnya. Hanya memerlukan pakaian olahraga dan sepatu yang tentunya tergolong sebagai perlengkapan “basic” dalam olahraga. Namun ternyata, terdapat sebuah istilah dalam dunia lari yang cukup familiar yaitu “kalcer”. Kalcer merujuk pada istilah “culture” yang artinya adalah budaya. Sehingga kalcer di sini dapat diartikan sebagai budaya atau kebiasaan tertentu yang terbentuk di sebuah kalangan untuk menampilkan dirinya dalam versi terbaik.

Sehingga, pelari kalcer dapat diartikan sebagai orang-orang yang berlari dengan penuh semangat dan antusias didukung dengan penggunaan perlengkapan dan aksesoris lari terbaru dan modis yang berasal dari brand-brand ternama. Bahkan, para pelari “kalcer” ini memang selalu membawa dirinya untuk  tampil stylish sembari mengutamakan fungsi dan kenyamanan saat berlari. Perlengkapan yang digunakan pun biasanya memiliki harga yang tidak main-main, karena biasanya berasal dari brand internasional terkemuka.

Lifestyle Pelari Kalcer

Para pelari kalcer ini biasanya rela merogoh kocek 3 juta – 5 juta rupiah untuk mengakomodir kebutuhan sepatu plat carbon, sebuah sepatu dengan teknologi karbon yang ditanam pada midsole untuk menghasilkan energy return yang lebih baik, sehingga mampu menciptakan efisiensi dalam aktivitas berlari. Belum lagi untuk smart watch yang digunakan rata-rata berkisar antara 3.5 juta – 19 juta, menyusul aksesoris lain, seperti jersey, topi, celana, legging, kacamata yang berkisar pada harga 200.000 – 2 juta, hingga headphone dengan teknologi bone conduction yang berkisar pada harga 500.000 – 3 juta.

Jika diakumulasi outfit from head to toe seorang pelari kalcer ini mampu bernilai belasan hingga puluhan juta rupiah. Maka dari itu, tidak heran seringkali muncul di sosial media tentang tren “Spill outfit lari kamu dong?” sehingga makin kalcer penampilan seorang pelari, makin banyak brand ternama yang melekat pada tubuhnya. Selain itu, pelari kalcer biasanya sangatlah aktif di sosial media yang kerap membagikan aktivitas berlarinya dengan beragam foto estetik dan pada akhirnya banyak dari mereka yang akhirnya menjadi selebrun-influencer lari.

Mereka juga kerap mengikuti beragam event-event lari dengan skala nasional tiap tahunnya, bahkan tak jarang ada juga yang mengikuti World Marathon Major-sebuah event lari akbar yang digelar di negara-negara tertentu yang sudah diakui kualitas dan kredibilitasnya. Untuk mengikuti event lari bergengsi seperti ini tentu membutuhkan biaya yang tidak sedikit, namun tak dapat dipungkiri adanya kebutuhan akan eksistensi mengikuti acara semacam itu dapat menjadi motivasi terbaik bagi sebagian individu dalam menjalani hidupnya.

Peran Media Sosial

Media sosial memang berperan besar dalam membentuk pola perilaku pelari kalcer. Platform seperti Instagram dan Strava menjadi media utama untuk membagikan pencapaian jarak lari, waktu tempuh, hingga foto-foto estetik di lokasi populer.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Aryanto Nur dkk, bahwa aplikasi Strava terbukti sebagai platform yang mampu mendorong perilaku positif bagi penggunanya, baik dalam hal kebugaran fisik maupun gaya hidup sehat secara keseluruhan. Dengan kombinasi teknologi pelacakan canggih, dukungan komunitas yang kuat, dan fitur sosial yang mendorong keterlibatan, Strava menjadi media yang sangat baik untuk membantu pengguna mencapai dan mempertahankan tujuan mereka.

Sayangnya, bagi sebagian pelari yang sudah terlanjur terjun ke dalam lingkungan kalcer, tekanan untuk selalu tampil di acara-acara lari besar dan kewajiban untuk selalu posting aktivitas atau kegiatan yang mereka ikuti dapat menimbulkan dampak negatif, seperti rasa cemas berlebihan saat gagal mengikuti tren atau tidak mampu mencapai target lari tertentu. Hal ini tentunya dapat berujung pada perasaan negatif dan justru menghilangkan tujuan berolahraga yang sebenarnya.

Efek FOMO dalam Olahraga Lari

Fenomena pelari kalcer adalah cerminan kompleksitas kehidupan modern yang dipengaruhi oleh kebutuhan fisiologis dan sosial. Tentunya bukan menjadi sebuah hal yang salah jika seseorang memang mampu merogoh kocek fantastis untuk memenuhi hobi mereka, namun perlu dipertimbangkan kembali sebenarnya apakah esensi dari olahraga lari itu sendiri?

 Pada dasarnya, melakukan sebuah aktivitas olahraga menjadi hal yang sangat positif apabila memberikan dampak baik bagi pelakunya. Dengan adanya keinginan untuk memiliki pola hidup yang sehat dan aktif sangat cukup menjadikan seseorang mampu merubah gaya hidupnya ke arah yang lebih positif.

Maka dari itu, aktivitas berlari sebenarnya sangat mampu memotivasi seseorang untuk menjalani hidupnya dengan lebih baik dengan caratatan jangan sampai munculnya fenomena ini justru menjadikan perilaku individu mengarah ke konsumerisme yang diartikan sebagai sebuah gaya hidup yang ditandai dengan kebiasaan membeli barang dan jasa secara berlebihan untuk mendapatkan kepuasan dan status sosial.

Perspektif Teori Komunikasi

Fenomena ini memiliki ketertakitan erat dengan Teori Spiral Keheningan (Spiral of Silence) yang dikemukakan oleh Elisabeth Noelle-Neumann. Teori ini menjelaskan bagaimana individu cenderung menyesuaikan diri dengan opini mayoritas untuk menghindari isolasi sosial. Dalam teori ini, individu cenderung selalu berinteraksi dengan lingkungan sosial.

 Opini publik dilihat sebagai sebuah interaksi yang terbangun antara opini pribadi dengan opini yang berkembang dalam masyarakat, sehingga individu dilihat selalu menyesuaikan opini pribadinya dengan lingkungan sosial.  Dalam konteks fenomena pelari kalcer, media sosial dan lingkungan sosial menjadi penggerak opini mayoritas yang menciptakan norma bahwa lari adalah bagian dari gaya hidup yang harus diikuti. Sehingga makin banyak individu yang menjadikan aktivitas ini menjadi sebuah kebiasaan baru karena tingginya tingkat popularitas aktivitas tersebut ketika dibicarakan masyarakat.

Selain itu, Teori Konstruksi Realitas Sosial oleh Berger dan Luckmann menekankan bahwa sebuah realitas dibangun melalui interaksi sosial. Bagaimana masyarakat melihat “realitas objektif”, dan bagaimana seorang individu menggunakan “realitas subjektif” sebagai acuan identitasnya di masyarakat. Berdasarkan pernyataan tersebut, maka ketika media dan komunitas lari terus mempromosikan gaya hidup sehat dan menarik melalui olahraga lari, realitas ini dapat menjadi acuan bagi individu untuk menginternalisasi nilai-nilai tersebut. Akibatnya, mereka merasa perlu untuk berpartisipasi jika mereka ingin diterima secara sosial.

Jadi, apakah benar berlari adalah olahraga yang paling murah dan mudah? Semua itu dikembalikan ke pribadi masing-masing dalam mencapai tujuannya. Usahakan tujuan berolahraga itu memang untuk memberikan dampak yang positif pada tubuh terutama dalam meningkatkan kesehatan dan kebugaran, jangan sampai hanya sebatas takut ketinggalan tren atau takut tidak terlibat dalam aktivitas yang sedang populer.

 Yang terpenting adalah bagaimana kita dapat menciptakan keseimbangan dalam menjadikan lari sebagai aktivitas yang bermanfaat bagi tubuh dan pikiran, tanpa terjebak dalam tekanan sosial yang berlebihan

Referensi :

Eriyanto. 2012. Teori Spiral Kesunyian dan Negara Transisi Demokrasi : Sebuah Pengujian di Indonesia. Jurnal Komunikasi Indonesia, Volume 1 Nomor 1.

Karman. 2015. Konstruksi Realitas Sosial Sebagai Gerakan Pemikiran (Sebuah Telaah Teoretis Terhadap Konstruksi Realitas Peter L. Berger). Jurnal Penelitian dan Pengembangan Komunikasi dan Informatika. Volume 5 No. 3

Kembau, Agung Stefanus. Pelari Kalcer: Konsumerisme Olahraga. Kumparan Media: https://kumparan.com/agung-stefanus-kembau/pelari-kalcer-konsumerisme-olahraga-23KzTF9trvB/full Diakses pada 15 Januari 2024.

Nur, Aryanto dkk. 2024. Analisis Peranan Aplikasi Strava Terhadap Kegiatan Olahraga Lari Pagi. Kohesi : Jurnal Multidisiplin Saintek, Volume 4 No 11 Tahun 2024.

Bumerang Disrupsi Teknologi dan Informasi: Habis “FoMO”, Terbitlah “Doom Spending”
Dunia Maya atau Dunia Nyata? Tren Media Sosial 2025
Candu Media Sosial dan Kesehatan Mental
Tags: FOMOgaya hidupkesehatanmedia sosialolahraga
Previous Post

Di Melaka, Melihat Bangunan Tua, Laut dan Sungai, Saya Teringat Singaraja dan Pelabuhan Buleleng

Next Post

Kampusku Sarang Hantu [3]: Kuntilanak Beterbangan di Proyek Bangunan

Resya Nur Intan Putri

Resya Nur Intan Putri

Dosen Jurusan Ilmu Komunikasi, FISIP Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto, Jawa Tengah

Next Post
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [3]: Kuntilanak Beterbangan di Proyek Bangunan

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Membunyikan Luka, Menghidupkan Diri : Catatan Pameran “Gering Agung” Putu Wirantawan

by Emi Suy
May 29, 2025
0
Membunyikan Luka, Menghidupkan Diri : Catatan Pameran “Gering Agung” Putu Wirantawan

DI masa pandemi, ketika manusia menghadapi kenyataan isolasi yang menggigit dan sakit yang tak hanya fisik tapi juga psikis, banyak...

Read more

Uji Coba Vaksin, Kontroversi Agenda Depopulasi versus Kultur Egoistik Masyarakat

by Putu Arya Nugraha
May 29, 2025
0
Kecerdasan Buatan dan Masa Depan Profesi Dokter

KETIKA di daerah kita seseorang telah digigit anjing, apalagi anjing tersebut anjing liar, hal yang paling ditakutkan olehnya dan keluarganya...

Read more

Sunyi yang Melawan dan Hal-hal yang Kita Bayangkan tentang Hidup : Film “All We Imagine as Light”

by Bayu Wira Handyan
May 28, 2025
0
Sunyi yang Melawan dan Hal-hal yang Kita Bayangkan tentang Hidup : Film “All We Imagine as Light”

DI kota-kota besar, suara-suara yang keras justru sering kali menutupi yang penting. Mesin-mesin bekerja, kendaraan berseliweran, klakson bersahutan, layar-layar menyala...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”
Panggung

ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”

MENYOAL asmara atau soal kehidupan. Ada banyak manusia tidak tertolong jiwanya-sakit akibat berharap pada sesuatu berujung kekecewaan. Tentu. Tidak sedikit...

by Sonhaji Abdullah
May 29, 2025
Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025
Panggung

Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025

LANGIT Singaraja masih menitikkan gerimis, Selasa 27 Mei 2025, ketika seniman-seniman muda itu mempersiapkan garapan seni untuk ditampilkan pada pembukaan...

by Komang Puja Savitri
May 28, 2025
Memperingati Seratus Tahun Walter Spies dengan Pameran ROOTS di ARMA Museum Ubud
Pameran

Memperingati Seratus Tahun Walter Spies dengan Pameran ROOTS di ARMA Museum Ubud

SERATUS tahun yang lalu, pelukis Jerman kelahiran Moskow, Walter Spies, mengunjungi Bali untuk pertama kalinya. Tak lama kemudian, Bali menjadi...

by Nyoman Budarsana
May 27, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

May 17, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [15]: Memeluk Mayat di Kamar Jenazah

May 15, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co