29 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Anak Desa Ogah Balik ke Desa?

I Dewa Gede Darma PermanabyI Dewa Gede Darma Permana
December 30, 2024
inEsai
Anak Desa Ogah Balik ke Desa?

Ilustrasi tatkala.co | Rusdy

“Selagi badan masih muda, diri harus berani keluar dari zona nyaman!  Cari pekerjaan di luar dan gali pengalaman sebanyak – banyaknya.”

Kurang lebih seperti itu kata-kata nasihat seorang tetua banjar kepada para pemuda desa yang saya ingat beberapa tahun lalu ketika saya masih kecil. Sambil melihat pembuatan ogoh-ogoh di balai banjar, tetua itu memberi semacam motivasi agar anak-anak muda desa giat dalam bekerja dan tidak hanya fokus gradag-grudug (bermain-main).

Tidak lupa tetua itu juga mengingatkan anak muda desa akan pentingnya untuk belajar dan mengeruk pengalaman sebanyak-banyaknya. Hal tersebut seakan menjadi bekal dalam ingatan untuk meningkatkan kualitas diri dan mengubah nasib keluarga menjadi lebih baik.

Nasihat-nasihat tetua itu pun menjadi kenyataan. Fenomena anak muda keluar desa untuk pergi ke kota menjadi begitu masif di Bali . Bahkan muncul sebuah desas-desus, bernaung dan memilih bekerja di dalam desa dianggap sesuatu yang kuno serta ketinggalan zaman.

Anak-anak muda yang memilih tinggal di rumah orang tua dan bekerja di desa juga dipandang insan yang terlalu aman berada di zona nyaman. Pada akhirnya, banyak anak muda desa yang mulai memberanikan diri untuk keluar dari desa, baik untuk menuntut ilmu maupun mengadu nasib untuk bekerja.

Di samping bersandar pada stigma, anak-anak muda desa hari ini juga mesti menghadapi era disrupsi di mana harga-harga kebutuhan pokok semakin melambung tinggi. Penghasilan dengan bekerja di desa atau hanya sekadar menjadi pegawai kontrak di lingkungan tempat tinggal, dipandang belum cukup untuk membangun rumah tangga serta memenuhi kebutuhan pangan, sandang, dan papan.

Jangankan bermimpi mampu membeli rumah yang mewah, membeli sebidang tanah saja sudah menjadi pekerjaan berat untuk anak muda desa di era sekarang. Tidak salah apabila anak muda desa di Bali hari ini sangat semangat untuk keluar desa, berlayar dan bekerja dengan giat untuk menjemput sebanyak-banyaknya dollar.

Layaknya konsep Rwa Bhineda yang menjadi pedoman masyarakat Bali, di satu sisi fenomena ini sesungguhnya positif dalam pengembangan kompetensi anak muda desa untuk menjawab tantangan persaingan global di era disrupsi saat ini. Namun di sisi lain, fenomena tersebut terkadang juga membuat kondisi desa di Bali hari ini terasa semakin sepi.

Bukti kecil bisa dilihat dari kondisi banjar-banjar di beberapa desa, di mana intensitas aktivitas dan kuantitas anak-anak muda di lingkup sekaa teruna atau Karang Taruna Desa menjadi semakin menurun. Alasan masih bekerja, sedang menempuh perkuliahan, dan alasan lainnya bak kalimat klise yang rutin terlontar ketika ada jadwal kumpul antar pemuda banjar.

Melalui fenomena ini, pertanyaan kecil yang menggelitik pun sering muncul dalam sanubari. “Apakah anak desa hari ini, sudah mulai ogah balik ke desa ya?”

Apabila menoleh kebelakang, secara historis sebenarnya belum ada data yang konkret untuk menyatakan kapan fenomena ini dimulai. Asumsi atau hipotesa pertama yang bisa dihubungkan tentu sejak dimulainya era globalisasi sampai era revolusi industri 4.0 yang turut menyentuh sampai tingkatan desa.

Masifnya penggunaan teknologi dan informasi seakan menjadi tuntutan yang mesti dipenuhi oleh anak muda desa agar dianggap tidak ketinggalan zaman. Kepemilikan akan teknologi juga dipandang sebagai sesuatu yang wajib untuk mampu beradaptasi dengan perubahan yang ada.

Pada awalnya, hadirnya teknologi dan masifnya penyebaran informasi menjadi sesuatu yang memudahkan pekerjaan dan aktivitas anak-anak muda desa. Namun seiring berjalannya waktu, teknologi ternyata juga mampu merongrong kebudayaan adiluhung yang ada dalam lingkup banjar atau desa.

Budaya kumpul-kumpul dan berdaya untuk desa pun secara perlahan mulai ditinggalkan. Terlebih bagi anak muda desa yang sudah terlanjur berada di luar desa, pada akhirnya lebih memilih untuk memprioritaskan urusan perkuliahan atau bekerja yang dianggap lebih memberikan hasil yang pasti.

Terlebih ketika muncul pengumuman untuk rapat antar pemuda, sebagian besar anak muda akan menjawab, “Via online saja brother, atau kalau mau rapat langsung lebih baik sekalian saat masa pengerupukan saja.”  

Dikaji dari sisi dampak dan akibat, fenomena ini sesungguhnya dapat mengarah ke sisi negatif apabila tidak mendapat perhatian khusus dari desa itu sendiri. Karakter apatis dan sikap skeptis bisa menjamur dalam diri anak desa apabila fenomena ini dibiarkan begitu saja apa adanya. Terlebih anak-anak muda tetap menjadi pionir dan pemegang tongkat estafet dalam melanjutkan adat dan tradisi yang ada di desa.

Oleh karena itu, perlu adanya perhatian dari pihak-pihak yang sadar terutama pemerintah dalam usaha memanggil sesekali dan memberdayakan kembali anak – anak muda desa agar kembali aktif berdaya untuk desa.

Di beberapa desa dan lewat inisiasi beberapa komunitas, sebenarnya telah beberapa kali hadir ruang dan wadah pelatihan bagi anak muda desa untuk mengembangkan potensinya. Hal ini diwujudkan dalam bentuk pelatihan kewirausahaan, ekonomi, jurnalistik, dan lainnya untuk pemberdayaan anak muda di lingkup desa.

Namun kembali lagi, tidak intensnya program serta sifatnya yang insidental belum bisa menarik banyak anak muda desa untuk berkenan berdaya aktif di desanya. Ditambah lagi, anak muda yang sudah terlanjur keluar desa belum disediakan panggung khusus oleh pemerintah desa untuk dapat membagikan dan menerapkan ilmu yang diperolehnya dalam perkembangan desa.

Jadi ke depannya, sinergi antara pemerintah desa dan anak muda dalam mengembangkan desa sangat diperlukan. Di satu sisi, pemerintah desa bisa melakukan pendataan dan pemetaan jumlah anak di desa yang berkuliah atau bekerja sesuai passion yang ditekuninya. Lebih lanjut, pemerintah desa juga bisa menyediakan wadah pelatihan dan pendidikan yang mampu mengembangkan kompetensi anak-anak muda di desanya secara masif.

Pelatihan ini bisa disempurnakan dengan bersinergi bersama pihak eksternal untuk membuat wadah pelatihan yang intens dan berkelanjutan. Melalui langkah tersebut, barulah pemerintah desa bisa memanggil dan memberdayakan anak muda desanya yang berkuliah atau sudah bekerja di luar desa untuk berkenan berbagi ilmu, wawasan, dan pengalaman untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat.

Dengan demikian, pertanyaan tantangan tentang anak desa ogah balik ke desa bisa ditepis, dijawab, dan dihadapi dengan sebaik-baiknya. [T]


BACA artikel lain dari penulis DEWA GEDE DARMA PERMANA

Kepemimpinan “Punyan”
FGD Ibu-ibu Kantin: Hujan, Cuaca Buruk atau Berkah?
Merenungi Ajian “Tri Samaya” Lewat Film “Sekawan Limo”
Menikmati Pasang-Surut Dinamika Hidup — Renungan dari Pantai Sanur
Bagaimana Siksa Kubur Versi Hindu?
“Melajah Kalah”
Tags: desaorang desapemuda
Previous Post

Tari Berugak Elen: Menemukan Karakter Remaja Perempuan Sasak dalam Eksplorasi Gerak

Next Post

Drama “Putri Ayu”: Drama Inovatif dari UPMI Bali yang Mengejar Waktu di Denpasar Festival 2024

I Dewa Gede Darma Permana

I Dewa Gede Darma Permana

Penulis, Editor, Penyuluh Agama. Biasa dipanggil Dede Brayen. Lahir dan tinggal di Klungkung.

Next Post
Drama “Putri Ayu”: Drama Inovatif dari UPMI Bali yang Mengejar Waktu di Denpasar Festival 2024

Drama "Putri Ayu": Drama Inovatif dari UPMI Bali yang Mengejar Waktu di Denpasar Festival 2024

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Uji Coba Vaksin, Kontroversi Agenda Depopulasi versus Kultur Egoistik Masyarakat

by Putu Arya Nugraha
May 29, 2025
0
Kecerdasan Buatan dan Masa Depan Profesi Dokter

KETIKA di daerah kita seseorang telah digigit anjing, apalagi anjing tersebut anjing liar, hal yang paling ditakutkan olehnya dan keluarganya...

Read more

Sunyi yang Melawan dan Hal-hal yang Kita Bayangkan tentang Hidup : Film “All We Imagine as Light”

by Bayu Wira Handyan
May 28, 2025
0
Sunyi yang Melawan dan Hal-hal yang Kita Bayangkan tentang Hidup : Film “All We Imagine as Light”

DI kota-kota besar, suara-suara yang keras justru sering kali menutupi yang penting. Mesin-mesin bekerja, kendaraan berseliweran, klakson bersahutan, layar-layar menyala...

Read more

Karya-karya ‘Eka Warna’ Dollar Astawa

by Hartanto
May 28, 2025
0
Karya-karya ‘Eka Warna’ Dollar Astawa

SALAH satu penggayaan dalam seni rupa yang menarik bagi saya adalah gaya Abstraksionisme. Gaya ini bukan sekadar penolakan terhadap gambaran...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025
Panggung

Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025

LANGIT Singaraja masih menitikkan gerimis, Selasa 27 Mei 2025, ketika seniman-seniman muda itu mempersiapkan garapan seni untuk ditampilkan pada pembukaan...

by Komang Puja Savitri
May 28, 2025
Memperingati Seratus Tahun Walter Spies dengan Pameran ROOTS di ARMA Museum Ubud
Pameran

Memperingati Seratus Tahun Walter Spies dengan Pameran ROOTS di ARMA Museum Ubud

SERATUS tahun yang lalu, pelukis Jerman kelahiran Moskow, Walter Spies, mengunjungi Bali untuk pertama kalinya. Tak lama kemudian, Bali menjadi...

by Nyoman Budarsana
May 27, 2025
Pameran “Jaruh” I Komang Martha Sedana di TAT Art Space
Pameran

Pameran “Jaruh” I Komang Martha Sedana di TAT Art Space

ANAK-ANAK muda, utamanya pecinta seni yang masih berstatus mahasiswa seni sudah tak sabar menunggu pembukaan pameran bertajuk “Secret Energy Xchange”...

by Nyoman Budarsana
May 27, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

May 17, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [15]: Memeluk Mayat di Kamar Jenazah

May 15, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co