23 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Barong Landung Mepajar di Denpasar Festival 2024: “Local Genius” dari Desa Adat Sumerta, Denpasar Timur

Dede Putra WigunabyDede Putra Wiguna
December 30, 2024
inPanggung
Barong Landung Mepajar di Denpasar Festival 2024: “Local Genius” dari Desa Adat Sumerta, Denpasar Timur

Pementasan Barong Landung Mepajar di Denpasar Festival 2024 | Foto: tatkala.co/Dede

“Sekarang bakal ada pertunjukan apa, Dik?” tanya seorang wanita paruh baya kepada saya di depan Panggung Budaya, Denpasar Festival 2024.

“Sebentar lagi ada pementasan Barong Landung, Bu,” jawab saya singkat menyahuti pertanyaannya.

“Wah kayaknya menarik, ini pertama kalinya nih saya menyaksikan Barong Landung. Maklum, saya pendatang baru di Bali. Jadi kurang paham tentang kesenian tradisi seperti ini,” sahutnya tak sabar ingin menyaksikan pementasan Barong Landung.

“Terima kasih, Dik, biar gak mati penasaran, saya mau standby di sini saja,” ucapnya mengakhiri obrolan. Ia pun langsung bergegas ke depan barikade, agar bisa menonton paling depan.

Cuaca di Kawasan Catur Muka—titik nol kilometer Kota Denpasar, Rabu, 25 Desember 2024, amat bersahabat. Hari itu merupakan hari keempat sekaligus hari terakhir perhelatan Denpasar Festival 2024. Volume pengunjung kala itu membludak, barangkali lebih ramai dari tiga hari sebelumnya.

Hampir semua areal Denpasar Festival 2024 dipadati oleh manusia, tak terkecuali di Panggung Budaya—sisi selatan Lapangan Puputan Badung. Sedari jam 5 sore, beberapa pengunjung, terutama orang-orang dewasa tampak bersiap menanti pertunjukan yang akan dipentaskan di sana. Barangkali pertunjukan musik di Panggung Musik—sisi utara Lapangan Puputan Badung, kurang menarik bagi mereka atau tidak sesuai dengan selera mereka. Kebanyakan hanya anak-anak muda yang mejeng di utara.

Ketika waktu menunjukkan tepat jam 6 sore, setelah dua grup band usai tampil di Panggung Musik, acara beralih ke pertunjukan budaya di Panggung Budaya. Kedua panggung itu memang silih berganti menyajikan berbagai pertunjukan, tidak ada yang berbenturan atau berbarengan, semua pertunjukan terorganisir dengan baik agar tidak saling mengacaukan.

Para penabuh pun mulai keluar dari belakang panggung. Mereka kemudian duduk dan bersiap di tempatnya masing-masing. Setelah semuanya siap, mereka langsung memainkan tabuh pembuka. Itu menandakan pementasan sudah dimulai, para pengunjung pun kian merapat dan memadati areal depan Panggung Budaya untuk menonton pementasan Barong Landung Mepajar itu.

Pementasan yang berlangsung selama 30 menit itu mampu menyihir para penonton. Mereka takjub, menyaksikan kesenian Bali yang jarang bisa dijumpai di kawasan pariwisata. Bahkan di Bali sendiri, hanya beberapa daerah saja yang memiliki sesuhunan (atribut yang disakralkan) Barong Landung. Salah satunya terdapat di Pura Dalem Penataran Sumerta, Desa Adat Sumerta, Denpasar Timur.

Para penabuh mulai memainkan tabuh pembuka, menandakan pementasan telah dimulai | Foto: tatkala.co/Dede

Pada pelaksanaan hari keempat Denpasar Festival 2024, Sekaa Panca Yowana Kanti, Penyatusan Abian Kapas-Ketapian, Desa Adat Sumerta, Denpasar Timur diberi kesempatan untuk menampilkan sesandaran Barong Landung khas Pura Dalem Penataran Sumerta.

Dilansir dari akun Instagram @dalem.sumerta, sesandaran Barong Landung merupakan kesenian klasik yang menggunakan Barong Landung sebagai media dalam pementasannya. Kesenian tersebut merupakan salah satu ritus yang diwarisi secara turun-temurun di Pura Dalem Penataran Sumerta. Tembang atau gending sesandaran berupa wewangsalan, atau bisa diartikan seperti pantun yang saling bersahutan antara Barong Landung Pria (Jero Gede) dan Barong Landung Wanita (Jero Luh).

Setiap daerah di Bali yang mempunyai sesuhunan Barong Landung, biasanya mempunyai ciri khas tembang atau gending masing-masing. Di Pura Dalem Penataran Sumerta sendiri, kesenian ini biasanya dipentaskan pada Rahina Kajeng Kliwon ketika ada warga yang menghaturkan sesangi (kaul) atau saat pementasan Calonarang setiap tiga tahun sekali.

Dalam budaya masyarakat Bali, Barong Landung biasanya dikaitkan dengan folklor yang sudah melegenda di Bali, yaitu kisah Dalem Balingkang, Jaya Pangus, Kang Cing Wie, dan lain sebagainya. Barong Landung diyakini oleh masyarakat Bali sebagai simbol kekuatan Tuhan yang mempunyai aspek magis–religius, serta berperan sebagai penyelamat sekaligus tameng jagat.

Dikutip dari jurnal berjudul “Barong Landung: Akulturasi Budaya Bali dan Tionghoa”, yang ditulis oleh Ni Made Ayu Erna Tanu Ria Sari tahun 2020, barong berasal dari Bahasa Sanskerta ‘B(h)arwang‘ yang artinya beruang. Ada juga yang menyebutkan kalau barong berasal dari kata ‘baruang’ dan kemudian lambat laun menjadi barong.

Sedangkan ‘rong’ memiliki arti ruang atau rongga. Sehingga barong adalah sesuatu yang berisi rongga atau ruang. Sedangkan kata ‘landung’ memiliki makna tinggi. Jadi Barong Landung adalah barong berwujud manusia yang tinggi. Bisa dibilang mirip dengan ondel-ondel di Jakarta.

Kemudian, mepajar merupakan sebuah pertunjukan seni sakral yang melibatkan beberapa jenis tarian, seperti tari Barong Ket, Telek, Jauk, tari Rangda, Sesandaran Barong Landung, dan lain sebagainya.

Tetapi, pementasan Barong Landung Mepajar di Denpasar Festival 2024 tidak menggunakan Barong Sesuhunan yang disakralkan, melainkan menggunakan properti profan yang memang diperuntukkan untuk pertunjukan umum atau komersil.

Pementasan Barong Landung Mepajar diiringi oleh lantunan gamelan gong suling atau geguntangan yang khas. Alunan nada yang lembut, ketukan yang dinamis, dan bunyi seruling yang mendayu-dayu mengiringi gending dan wewangsalan yang dinyanyikan serta diujarkan oleh penari Barong Landung.

Pementasan Barong Landung Mepajar di Denpasar Festival 2024 | Foto: tatkala.co/Dede

Dengan durasi tampil yang cukup singkat, pementasan Barong Landung Mepajar hari itu dikemas dengan sederhana, ringan, dan cair oleh Sekaa Panca Yowana Kanti. Hampir sebagian besar penonton bisa menangkap pesan-pesan yang disampaikan. Sementara penonton yang bukan orang Bali, mereka juga tampak menikmati pementasan itu walaupun tidak mengerti dengan bahasa yang digunakan sepenuhnya.

Bahasa yang digunakan oleh penari Barong Landung kala itu juga tidak seperti pementasan sakral yang menggunakan bahasa Bali total. Saat itu, mereka menggunakan bahasa Bali madia (memiliki rasa halus, tetapi tidak terlalu halus dan juga tidak kasar) serta menggunakan beberapa kosakata atau ungkapan bahasa Indonesia yang familiar atau sedang tren. Kalau dalam ilmu bahasa, mereka menggunakan campur kode dan alih kode.

Selain itu, mereka juga sempat menyinggung tentang isu-isu dan peristiwa yang terjadi di masyarakat, salah satunya seperti kematian tragis gajah betina Molly di sungai Cengcengan, Desa Guwang, Kecamatan Sukawati yang hanyut terbawa arus pada 17 Desember lalu. Peristiwa itu menjadi salah satu celetukan saat Barong Landung tengah berdialog.

Beberapa penonton saat mengabadikan pementasan Barong Landung Mepajar | Foto: tatkala.co/Dede

Pementasan yang disajikan hari itu amat menghibur, para penonton begitu menikmati pementasan tersebut. Beberapa penonton juga tampak antusias mengabadikan Barong Landung Mepajar di Denpasar Festival 2024 saat sedang menari dan melantunkan tembang.

Barong Landung adalah simbol Rwa Bhineda, yaitu dua unsur yang selalu bertentangan tetapi harus tetap berpasangan–tidak dapat dipisahkan. Sederhananya, masyarakat harus memahami dan menerima segala perbedaan, yang pasti akan selalu ada di dunia untuk memacu laju alur kehidupan.

Ketika pementasan Barong Landung Mepajar berakhir, acara beralih kembali ke pertunjukan musik di Panggung Musik. Para pengunjung yang tadinya memadati Panggung Budaya, mulai berhamburan, berpencar ke berbagai sudut Denpasar Festival 2024. Tetapi, ada pula yang tetap setia menunggu di depan barikade, mungkin mereka tidak ingin tempatnya diambil alih. Agar nantinya mereka bisa menonton dengan nyaman dan pandangannya tidak terhalang kepala orang lain. 

Situasi di depan Panggung Budaya, setelah pementasan Barong Landung Mepajar berakhir | Foto: tatkala.co/Dede

“Setelah ini ada pementasan apa lagi, Dik?” tanya Ibu paruh baya itu kembali menghampiri saya.

“Nanti jam 7 malam ada drama berjudul Putri Ayu, Bu,” sahut saya sembari menggenggam gawai melihat agenda Denpasar Festival 2024.

“Tiga puluh menit lagi ya? Kalau begitu saya mau beli camilan dulu, jaga tempat saya ya, Dik!” sahutnya tergesa, kemudian Ibu itu langsung melipir begitu saja ke stand kuliner.

“Klee gak metanjenan (menawarkan), baru mau nitip kentang goreng,” ucap saya dalam hati—menghela nafas panjang. [T]

Reporter/Penulis: Dede Putra Wiguna
Editor: Adnyana Ole

Merawat Tradisi Bumbu Bali Lewat Parade Ngelawar di Denpasar Festival 2024
Garas Prahmantara dan Kawan-kawan Melukis Tempat Sampah di Denpasar Festival 2024, Jadi Live Mural yang Mengesankan
Denpasar Festival: Semangat Warga di Antara Hujan dan Fenomena Solstis
Rentet, Rejang Amustikarana dan Damar Kurung | Sajian Ebano Bali di Denpasar Festival 2021
Gegulakan Gusta Dalam Membaca Layangan Ciptaannya | Diskusi Layang-layang Denpasar Festival 2021
Pameran Buku Ala Kadar – Catatan Kecil untuk Denpasar Festival 2016
Tags: Barongbarong landungdenfestdenpasardenpasar festivalDesa Adat Sumerta
Previous Post

Wartawan Dulu, Kreator Konten Kemudian

Next Post

Mencermati Gender Wayang Gaya Karangasem: Mengungkap Estetika dan Makna Gending Bimaniyu

Dede Putra Wiguna

Dede Putra Wiguna

Mahasiswa aktif di Universitas PGRI Mahadewa Indonesia, Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia dan Daerah. Kontributor tatkala.co

Next Post
Mencermati Gender Wayang Gaya Karangasem: Mengungkap Estetika dan Makna Gending Bimaniyu

Mencermati Gender Wayang Gaya Karangasem: Mengungkap Estetika dan Makna Gending Bimaniyu

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Galungan di Desa Tembok: Ketika Taksi Parkir di Rumah-rumah Warga

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

HP Android dan Antisipasi Malapetaka Moral di Suku Baduy

by Asep Kurnia
May 21, 2025
0
Tugas Etnis Baduy: “Ngasuh Ratu Ngayak Menak”

DALAM beberapa tulisan yang pernah saya publikasikan, kurang lebih sepuluh tahun lalu saya sudah memperkirakan bahwa seketat dan setegas apa...

Read more

Mari Kita Jaga Nusantara Tenteram Kerta Raharja

by Ahmad Sihabudin
May 20, 2025
0
Syair Pilu Berbalut Nada, Dari Ernest Hemingway Hingga Bob Dylan

Lestari alamku, lestari desaku, Di mana Tuhanku menitipkan aku. Nyanyi bocah-bocah di kala purnama. Nyanyikan pujaan untuk nusa, Damai saudaraku,...

Read more

PACALANG: Antara Jenis Pajak, Kewaspadaan, dan Pertaruhan Jiwa

by Putu Eka Guna Yasa
May 20, 2025
0
PACALANG: Antara Jenis Pajak, Kewaspadaan, dan Pertaruhan Jiwa

MERESPON meluasnya cabang ormas nasional yang lekat dengan citra premanisme di Bali, ribuan pacalang (sering ditulis pecalang) berkumpul di kawasan...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

May 13, 2025
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Pesta Kesenian Bali 2025 Memberi Tempat Bagi Seni Budaya Desa-desa Kuno
Panggung

Pesta Kesenian Bali 2025 Memberi Tempat Bagi Seni Budaya Desa-desa Kuno

JIKA saja dicermati secara detail, Pesta Kesenian Bali (PKB) bukan hanya festival seni yang sama setiap tahunnya. Pesta seni ini...

by Nyoman Budarsana
May 22, 2025
Membaca Taiwan, Merenungi Indonesia
Tualang

Membaca Taiwan, Merenungi Indonesia

PERTENGAHAN April 2025 lalu untuk pertama kalinya saya mendarat di Formosa, nama lain dari Taiwan. Selasa (15/04/25), Bandara Taoyuan menyambut...

by Arif Wibowo
May 22, 2025
Menyalakan Kembali Api “Young Artist Style”: Pameran Murid-murid Arie Smit di Neka Art Museum
Pameran

Menyalakan Kembali Api “Young Artist Style”: Pameran Murid-murid Arie Smit di Neka Art Museum

DALAM rangka memperingati 109 tahun hari kelahiran almarhum perupa Arie Smit, digelar pameran murid-muridnya yang tergabung dalam penggayaan Young Artist....

by Nyoman Budarsana
May 21, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

May 17, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [15]: Memeluk Mayat di Kamar Jenazah

May 15, 2025
Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

May 11, 2025
Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

May 11, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co