18 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Dongeng | Anak Kecil dan Pohon Pemali

Gody UsnaatbyGody Usnaat
November 24, 2024
inDongeng
Dongeng | Anak Kecil dan Pohon Pemali

Ilustrasi tatkala.co | Rusdy | Diolah dengan Canva

DI suatu kampung yang punya dua gunung tinggi, yang punya banyak pohon sagu, yang punya sungai-sungai kecil dan jernih, yang hutannya dihinggapi burung-burung, yang tanahnya subur: di kampung itulah lahir seorang anak dari sebuah keluarga sederhana.

Ia lahir saat bulan purnama datang dan ayahnya bilang: ia akan menjadi penyelamat kampung. Yah, mamanya juga setuju apa yang dikatakan suaminya.

“Anakku adalah penyelamat,” bisik mama kepada si anak.

Bertahun-tahun kampung itu hidup tanpa seorang pemimpin yang adil, sejak seorang penebang menebang pohon pemali. Sebenarnya ia tak sengaja menebang. Ia memang menyesali kekhilafannya dan kemudian ia menerima hukuman alam: ia mati digigit babi hutan dan mati.

Cerita tentang pohon itu kemudian menjadi kisah hidup yang dituturkan dari generasi ke generasi.

Orang-orang mananam lagi tapi selalu saja pohon itu mati—seminggu kemudian. Hal ini membuat mereka semakin tekun berdoa kepada Tuhan. Mereka juga terus meminta kepada tanah dan langit, batu dan air agar seorang anak lahir dan mampu menanam pohon pemali.

***

Berumur tujuh tahun, anak itu masuk sekolah. Mereka memiliki gedung sekolah yang dikelilingi pohon matoa. Dulu, mereka punya banyak guru tapi guru-guru itu pergi dan kelas selalu kosong, tapi anak-anak tetap datang ke sekolah. Mereka bermain kejar-kejaran. Mereka duduk melingkar dan bercerita tentang pengalaman berburu. Mereka bercerita dan pada suatu hari, pohon gomo mendengarkan kisah hidup mereka.

Anak yang diramalkan menjadi penyelamat itu, biasanya duduk menyendiri di bawah pohon cemara:  ia menggambar di tanah. Berbulan-bulan anak itu duduk menekuni kebiasaannya—menggambar: ia menggambar batu, ia menggambar air, ia menggambar burung kasuari.

Pohon cemara lalu kagum dengan hasil gambar anak itu. Dan si cemara berdoa kepada langit: semoga ia diberi keberuntungan, semoga ia selalu berkelimpahan, semoga ia sehat.

Langit mendengarkan doa cemara. Tetapi sepok—manusia dari alam lain, datang lebih cepat. Mereka itu datang bergerombolan.

Awalnya mereka menculik dan menyembunyikan anak itu selama seminggu di sebuah lubang jerat binatang. Lalu mereka mengeluarkan dan membawa anak itu dan melemparkan dia ke sarang lebah. Seluruh tubuh anak itu bengkak.

Orangtua anak itu dengan cemas mencari anak itu. Lalu karena sudah dua minggu anak itu hilang maka seluruh kampung itu keluar dan mencari dia. Mereka pun menemukan petunjuk dari pohon sagu di pinggir jalan yang pernah melihat Sepok sedang membawa seorang anak.

Ia memberi tahu bahwa anak itu kini sedang dimasukan ke dalam gua. Sagu mengijinkan mereka untuk memetik dan  membawa beberapa duri sagu miliknya untuk dijadikan sebagai petunjuk arah.

Mereka pun tiba di gua. Mereka mengepung gua itu dari berbagai arah mata angin, lalu serentak berteriak. Sepok-sepok itu lalu kehilangan kemampuan untuk menentukan arah mata angin dan mereka tetap di tempat dalam ke adaan bingung lalu menghilang sebagai angin dan anak itu tak lagi mereka pedulikan. Kedua orang itu masuk dan meloloskan Sang Anak Penyelamat.

Mereka membawa pulang anak itu ke rumah. Ia diberi makan yang cukup. Ia dimandikan. Ia juga diberi kesempatan untuk beristirahat beberapa hari. Dan pada suatu malam, ketika ia sedang tidur, seorang malaikat datang. Ia memberikan kepadanya beberapa pensil dan beberapa buku gambar.

“Ambil, ini hadiah dari Tuhan untukmu!”

Ia kaget dari tidurnya. Beberapa buku, beberapa pencil sedang tersimpan rapih di sampingnya.

“Terima kasih, Tuhan!”

Esoknya ia langsung membawa sebuah pensil dan buku gambar ke sekolah. Ia menggambar kasuari dan secara ajaib seekor kasuari keluar dari buku gambar dan ia berlari di dalam ruang kelas.

Ia menggambar gedung sekolah: dan dalam sekejap mata gedung sekolah mereka segera berganti rupa: sekolah mereka memiliki banyak buku bacaan anak, punya banyak meja dan kursi dan punya banyak peralatan baca dan tulis.

Teman-temannya datang menyaksikan keajaiban itu, “Tolong, engkau gambarkan kepada kita enam guru SD—seketika enam guru SD hadir di sekolah itu. Dan diakhir dari itu, ia menggambar teman-temannya satu persatu, mereka nampak sehat dan bahagia sebagai anak-anak SD—dan terjadilah—mereka semua sehat dan bahagia.

Kabar baik itu lalu sampai di telinga para orang tua. Mereka datang ke sekolah menyaksikan keajaiban itu. Seorang mama meminta kepada Sang penyelamat agar ia segera menggambar pohon pemali.

Ia menggambar dan terjadilah seperti yang mereka minta: pohon itu tumbuh subur dan seketika kehidupan kampung itu kembali sebagaiman dulu, mereka semua menjadi anggota masyarakat kampung yang bahagia sebab kini mereka memiliki kepala kampung baru. [T]

KLIK untuk BACA dongeng lainnya

Pandan Berduri dan Ketajaman Pikiran
Kacangdari dan I Lantangidung
Aya, Seekor Anak Buaya Tak Lagi Makan Daging
Dongeng | Si Jangkrik Kalung yang Terlalu Percaya Diri
Tags: dongeng
Previous Post

Burung-Burung di Langit Mekkah | Cerpen Khairul A. El Maliky

Next Post

Refleksi Hari Guru Nasional 2024: Antara Prestasi dan Perubahan Nasib

Gody Usnaat

Gody Usnaat

Penyair tinggal Umuaf, Papua. Salah satu buku puisi "Mama Mengayam Noken"

Next Post
Refleksi Hari Guru Nasional 2024: Antara Prestasi dan Perubahan Nasib

Refleksi Hari Guru Nasional 2024: Antara Prestasi dan Perubahan Nasib

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Galungan di Desa Tembok: Ketika Taksi Parkir di Rumah-rumah Warga

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Mengkaji Puisi Picasso : Tekstualisasi Karya Rupa Pablo Picasso

by Hartanto
May 18, 2025
0
Mengkaji Puisi Picasso : Tekstualisasi Karya Rupa Pablo Picasso

SELAMA ini, kita mengenal Pablo Picasso sebagai pelukis dan pematung. Sepertinya, tidak banyak yang tahu kalau dia juga menulis puisi....

Read more

“Study Tour”, Bukan Remah-Remah dalam Pariwisata

by Chusmeru
May 18, 2025
0
Efek “Frugal Living” dalam Pariwisata

KONTROVERSI seputar pelarangan study tour sempat ramai menjadi perbincangan. Beberapa pemerintah daerah dan sekolah melarang siswa, mulai dari TK hingga...

Read more

Rasa yang Tidak Pernah Usai

by Pranita Dewi
May 17, 2025
0
Rasa yang Tidak Pernah Usai

TIDAK ada yang benar-benar selesai dari sebuah suapan terakhir. Kadang, bukan rasa yang tinggal—tapi seseorang. Malam itu, 14 Mei 2025,...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

May 13, 2025
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Literasi Film untuk Keluarga: Anak-anak Menonton Sekaligus Belajar
Panggung

Literasi Film untuk Keluarga: Anak-anak Menonton Sekaligus Belajar

AMFLITEATER Mall Living World, Denpasar, ramai dipenuhi pengunjung. Sabtu, 10 Mei 2025 pukul 17.40, Tempat duduk amfliteater yang bertingkat itu...

by Hizkia Adi Wicaksnono
May 16, 2025
Sariasih dan Manisnya Jaja Sengait Gula Pedawa 
Kuliner

Sariasih dan Manisnya Jaja Sengait Gula Pedawa

ADA beberapa buah tangan yang bisa kalian bawa pulang untuk dijadikan oleh-oleh saat berkunjung ke Singaraja Bali. Salah satunya adalah...

by I Gede Teddy Setiadi
May 16, 2025
45 Tahun Rasa itu Tak Mati-mati: Ini Kisah Siobak Seririt Penakluk Hati
Kuliner

45 Tahun Rasa itu Tak Mati-mati: Ini Kisah Siobak Seririt Penakluk Hati

SIANG itu, langit Seririt menumpahkan rintik hujan tanpa henti. Tiba-tiba, ibu saya melontarkan keinginan yang tak terbantahkan. ”Mang, rasanya enak...

by Komang Puja Savitri
May 14, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

May 17, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [15]: Memeluk Mayat di Kamar Jenazah

May 15, 2025
Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

May 11, 2025
Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

May 11, 2025
Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

May 11, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co