SETELAH mengunjungi Museum Sejarah Kota Jakarta di Jalan Fatahillah, Selasa Umanis Klurut, 5 November 2024 perjalanan widya wisata SMA Negeri 2 Kuta menuju ke Kampus Kuning Universitas Indonesia di Depok Jakarta. Waktu berkunjung ke Fakutas Vokasi UI maju satu jam dari rencana pukul 14.00 menjadi pukul 13.00 WIB. Akibatnya, recana makan siang di restoran diganti dengan Box dan makan siang lesehan di Parkiran Universitas Indnesia, dengan suasana terkesan hutan dengan kebun pisang dan pohon peneduh yang rimbun menghijau memukau. Cukup memberikan suasana baru merumput sambil melahap sambal nasi kotak yang enak dan lezat seiring lapar mengundang.
Selesai makan siang, rombongan menuju Fakultas Vokasi UI diterima oleh bagian Humas, Ibu Melisa bersama Bu Diah dan Bu Putri. Ketiganya mengaku alumni Fakultas Vokasi UI yang kini mengabdikan diri di almamaternya. Secara implisit, ketiga srikandi ini mengabarkan bahwa tamatan vokasi UI juga bisa menjadi pegawai dan dosen di Fakultas Vokasi UI.
Mengapa Fakultas Vokasi UI sebagai objek kunjungan ? Pertama, Fakultas Vokasi selama ini dipandang minor oleh masyarakat (calon mahasiswa) berbeda dengan Fakultas lainnya. Oleh karena itu, Fakultas Vokasi menjadi sasaran sosialisasi bagi siswa SMA/SMK yang berkunjung ke UI agar calon mahasiswa Vokasi memiliki pemahaman yang komprehensif untuk selanjutnya menjatuhkan pilihan di Fakultas Vokasi dengan berbagai Program Studi yang ditawarkan baik yang D-III dengan gelar Ahli Madya maupun dengan D-IV dengan gelara Sarjana Terapan. Hal itu tampaknya mendasari kunjungan SMA Negeri 2 Kuta ke UI diarahkan ke Fakultas Vokasi, padahal surat yang disampaikan Panitia adalah berkunjung ke Kampus Kuning Universitas Indonesia. UI disebut Kampus Kuning karena jas kebanggan UI berwarna Kuning.
Kedua, memperkenalkan dan mempromosikan Fakultas Vokasi UI sebagai Fakultas ke-14 dari 21 Fakultas yang ada di UI dengan keunggulan bersaing di dunia kerja. UI sebagai Universitas yang lahir dari cikal bakal Sekolah Dokter zaman Belanda (STOVIA) yang membetot semangat Pemuda memerdekakan bangsanya sejak Budi Utomo mewarisi semangat pantang menyerah dengan segala tantangan yang dihadapi. Diyakini semangat itu masih diwarisi mahasiswa UI sebagai Kampus Perjuangan tempat pembibitan dan pembobotan anak muda berkiprah dalam lapangan kehidupan kelak. Oleh karena itu, Putri yang memandu acara mengajak siswa SMA Negeri 2 Kuta untuk bergabung ke Fakultas Vokasi UI agar api semangatnya menyala ke seantero negeri menerangi kegelapan dan kebodohan sebagaimana dicita-citakan para pahlawan bangsa.
Ketiga, memupus stigma Fakultas Vokasi sebagai Fakultus kelas II sebagai mana diakui Bu Diah dan Bu Melisa. Ternyata, di kalangan kampus pun, Fakultas Vokasi masih dinilai minor sehingga tidak berlebihan seorang siswa SMA Negeri 2 Kuta juga meragukan kemampuannya untuk meyakinkan orang-orang tentang Fakultas Vokasi. “Bagaimana cara kita meyakinkan orang-orang bahwa Fakutas Vokasi selevel Fakultas dengan hanya membuka Program Studi setara Diploma III dan Diploma IV setara Sarjana Terapan ?”.
Terhadap pertanyaan itu, Melisa memaparkan Program Studi di Fakultas Vokasi UI lebih berfokus pada vokasi (dunia kerja) sebagaimana dilakukan di Politeknik-Politeknik yang ada selama ini. Perkuliahan di Fakultas Vokasi lebih diarahkan pada pemenuhan kebutuhan dunia kerja sehingga mahasiswa wajib magang di dunia industri. Akan sangat cocok bila dipilih oleh tamatan SMK selain juga tamatan SMA yang ingin terjun langsung ke dunia kerja. Kelangsungan studinya pun masih bisa dilanjutkan di jenjang S-2 dan S-3.
Berdasarkan penelusuran kanal berita on line yang saya lalukan, saat ini ada 9 PTN di Indonesia yang memunyai Fakultas Vokasi dengan sebutan Sekolah Vokasi, yaitu Universitas Diponegoro Semarang, Universitas Airlangga Surabaya, Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Sebelas Maret (UNS), Universitas Brawijaya Malang, Universitas Indonesia (UI), Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), dan Institut Teknologi Surabaya (ITS).
Di UI terdapat D-4 setara Sarjana dengan gelar S.Ter. di bawah Departemen Sosial Humaniora Terapan menawarkan Program Studi Managemen Bisnis Pariwisata, Manajemen Rekod dan Arsif, Produksi Media dan dua Program Studi di bawah Depratemen Kesehatan Terapan yaitu Fisioterafi dan Terapi Okupasi.
Sementara D-3 yang ditawarkan dibawah Departemen Administrasi dan Bisnis Terapan, yaitu Program Studi Administrasi Asuransi dan Aktuaria, Administrasi Perkantoran, Administrasi Keuangan dan Perbankan, dan Administrasi Perpajakan. Selanjutnya Departaemen Sosial Humaniora menawarakan D-3 Program Studi Hubungan Masyarakat, Penyiaran Multimedia, dan Periklanan Kreatif. Departemen Kesehatan Terapan menawarkan D-3 dengan Program Studi Administrasi Rumah Sakit. Semua lulusan D-3 menyandang gelar Ahli Madya (A.Md.).
Dengan informasi itu, para siswa SMA diharapkan mampu memilah dan memilih Program Studi di Perguruan Tinggi dengan baik dan benar sesuai dengan bakat – minat agar tidak salah memilih. Salah memilih Program Studi sudah menjadi kekhawatiran pejabat di Kemendikbud sejak dulu. Dengan sosialisasi ini diharapkan, para siswa SMA tercerahkan untuk menuju Perguruan Tinggi yang dicita-citakan agar tidak tersesat di jalan yang benar.
Siswa SMA yang kini sedang kelas 12 seharusnya sudah punya keyakinan dan kesadaran untuk melangkah terkait dengan pilihan Program Studi yang akan dituju di Perguruan Tinggi. Walaupun menyadari banyak pula di antara mereka yang tidak melanjutkan studi dengan berbagai alasan (keterbatasan biaya, jenuh belajar, ingin bekerja), saya meyakini bahwa siswa SMA hari ini (lebih-lebih kelas 12 saat ini) adalah pemilik masa depan bangsa yang menjadi bunga dan buah bagi negeri menyambut Indonesia Emas. Maka bersiaplah menyambut seabad Indonesia Merdeka 2045 dengan belajar cerdas, tuntas, dan ikhlas mewarnai negeri seraya merawat keberbhinekaan sebagai sumber inspirasi menuju masa kejayaan.
Senyampang Hari Pahlawan, “Teladani Pahlawanmu, Cintai Negerimu”, sesuai dengan tema Hari Pahlawan 2024. Kepahlawanan kita hari ini diuji sesuai dengan swadharma masing-masing. Guru melaksanakan tugas keguruan dengan ikhlas berintegritas pantang menyerah di tengah ombak pasang yang kadang menakutkan. Perlu mencari jalan alternatif melalui belajar ke dalam, maguru ke tengah, menyambung dan menyetarakan frekuensi sehingga siswa yang diampu tersentuh hatinya, tercerahkan batinnya.
Begitu pula siswa dalam melaksanakan tugasnya belajar perlu menyadari bahwa perjuangannya tidaklah mudah menghadapi jalan berliku yang tidak selamanya mulus berhotmik bebas hambatan. Ujian dan cobaan harus dilalui dengan langkah tegak maju jalan, pantang api semangat pahlawan dipadamkan dalam memenangkan persaingan merebut kemenangan menatap masa depan gemilang.
Tidak ada pilihan lain selain belajar, belajar, dan belajar dalam arti seluas-luasnya. Hanya dengan demikian, Anda telah menyiapkan karpet merah meraih mimpi mewujudkan kenyataan : melepaskan kebodohan dari gelap menuju terang; dari melepaskan kemiskinan dari tiada berdaya menjadi berdaya saing menjadi bagian dari generasi emas.
Demikian pula halnya UI yang terus berbenah berupaya memberikan pelayanan terbaik buat anak negeri melalui inovasi untuk bersaing dalam percaturan global yang makin sengit melalui Fakultas Vokasi yang baru dibuka 2008 dengan menggabungkan beberapa Program Diploma yang ada sebelumnya. Proses perubahan itu adalah langkah nyata menerjemahkan cita-cita pahlawan membebaskan Indonesia dari kebodohan dan kemiskinan melalui jalur Pendidikan Vokasi salah satunya.
Selamat menyiapkan diri menyongsong Indonesia Emas menuju masa depan gemilang bercahaya, menjadi bintang di persada pertiwi ini. Kata Abdul Muis, “Jika orang lain bisa, saya juga bisa, mengapa pemuda-pemuda kita tidak bisa, jika memang mau berjuang”. [T]
BACA artikel lain dari penulis NYOMAN TINGKAT