31 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Tenun Tebusalah, Mengenang Sejarah Desa Ringdikit Lewat Motif Kain Tenun

Bayu SantosobyBayu Santoso
November 5, 2024
inKhas
Tenun Tebusalah, Mengenang Sejarah Desa Ringdikit Lewat Motif Kain Tenun

Tenun Tebusalah dari Desa Ringdikit, Buleleng

SUASANA riuh terdengar dari sebuah rumah di Desa Dinas Kuwum, Desa Ringdikit, Kecamatan Seririt, Buleleng, Bali. Para ibu tampak bersemangat mengoperasikan alat tenun tradisional dengan suara-suara unik yang memecah kesunyian pagi.

Suara-suara alat tenun tradisional itu seakan saling bersahutan, seperti manusia, bekerja keras dalam menciptakan kain tenunan yang biasa diproduksi di desa itu.

Kain tenun itu dikenal dengan nama Tenun Tebusalah.

Tenun Tebusalah memang merupakan produk tenun yang berasal dari Desa Ringdikit. Usaha Tenun yang sudah berdiri dari tahun 2018 ini merupakan usaha lokal yang dijalankan secara mandiri oleh masyarakat. Penamaan tenun Tebusalah berasal dari nama asli Desa Ringdikit yaitu Tebusalah.  

Menurut penuturan Putu Arya Nyeneng, selaku salah satu inisiator Tenun Tebusalah, pada zaman dahulu, sebelum berubah nama menjadi Ringdikit, desa itu bernama Tebusalah.

Hal ini dikuatkan dengan adanya bukti sejarah berupa Pura Prajapati yang terdapat di belakang rumahnya.

Perubahan nama Desa Ringdikit diawali peristiwa sejarah di masa lampau ketika merebaknya penyakit menular di Tebusalah. Karena penyakit itu, masyarakat Tebusalah harus berpindah mengungsi ke sebuah tempat yang bernama Rangdu-aakit yang saat ini menjadi Ringdikit.

“Karena hal tersebut agar tidak melupakan sejarah desa, tiang ambil nama awal Desa Ringdikit yaitu Tebusalah sebagai nama dari produk tenunan yang ada di desa kami,” ucap Arya Nyeneng yang juga merupakan Kelian Dinas Desa Dinas Kuwum, Desa Ringdikit.

Proses pengerjaan Tenun Tebusalah masih menggunakan cara tradisional yakni menggunakan alat tenun tradisional atau ATBM (Alat Tenun Bukan Mesin). Proses pengerjaan tenun Tebusalah dilakukan cukup panjang. Mulai pembentukan benang menjadi kain tenun, kemudian pencelupan kain dengan pewarna sampai penambahan motif berupa bordiran.

Sebagian besar proses pembuatan tenunan dilakukan oleh ibu-ibu yang bertempat tinggal di Dusun Kuwum. Hal tersebut dikarenakan inisiator dari kegiatan tenun yaitu Nyoman Sugiartini yang juga merupakan istri dari Arya Nyeneng menginginkan agar ibu rumah tangga  dapat memiliki pekerjaan tambahan yang menghasilkan.

Berbicara kualitas kain, Tenunan Tebusalah memiliki kualitas kain yang mampu bersaing dengan pasar. Proses pembuatan kain tenun yang masih menggunakan alat tenun tradisional meningkatkan kualitas dari kain tenun itu sendiri.

Menurut Arya Nyeneng proses pembuatan kain tenun Tebusalah dengan cara tradisional mampu meningkatkan nilai jual  dari kain itu sendiri. Ia juga menyampaikan kain tenun Tebusalah bahkan sudah mendapat uji lab guna memastikan kualitas kain tenun yang diproduksi.

“Untuk kain tenun Tebusalah pernah saya bawa ke Jogja untuk dilakukan uji lab, disana diuji kerapatan benangnya, kekuatan warnanya dan juga ketahanan warna pada kainnya, dan saat ini kami sudah memegang surat uji lab sebagai bukti dari kualitas kain tenunan kami,” ujarnya.

Untuk pemasaran kain tenun Tebusalah, Arya Nyeneng menyebutkan bahwa pemasaran kain tenun biasanya didapatkan melalui pemesanan kain tenun dari beberapa daerah di Bali.

Biasanya pembuatan kain tenun didasarkan pada banyaknya pemesanan yang diberikan. Kain tenun Tebusalah biasanya dipasarkan di Kabupaten Tabanan seperti daerah Pujungan hingga Pupuan.

Selain itu kain Tebusalah juga mendapatkan minat dari kelas menengah ke atas seperti pemesanan yang dilakukan oleh pemerintah saat adanya kegiatan pengangkatan anggota dewan. Karena kualitas kainnya yang baik mampu meningkatkan daya jual dari kain tenun Tebusalah.

Kain Tebusalah memiliki empat motif kain yang biasanya dipasarkan. Motif kain yang diproduksi yaitu kain motif sutra dobol, kain endek mastuli, kain endek jumputan dan kain endek motif cakra. Namun terkadang pesanan motif dibuat sesuai permintaan pemesan sehingga Tenun Tebusalah juga melayani pembuatan tenun motif lain.

Kendala yang dirasakan oleh Arya Nyeneng selaku inisiator tenun Tebusalah terdapat pada kurangnya atensi pemerintah dalam pengembangan produk UKM lokal.

Menurutnya, produk tenun ini diharapkan mampu dirasakan oleh masyarakat umum sebagai produk lokal yang tak kalah saing oleh produk kain tenun yang banyak beredar di pasaran.

Selain itu kendala juga terasa pada saat produksi kain tenun. Seperti kurangnya bahan baku cukup membatasi produksi kain tenun Tebusalah. Biasanya bahan baku yang didatangkan dari daerah Klungkung kerap kali kosong sehingga produksi kadang tertunda sampai bahan baku datang.

Selain dari bahan baku dalam tahap pengerjaan seperti bordir kain juga kerap kali menjadi kendala dalam produksi. Hal tersebut karena proses bordir memakan waktu cukup lama sehingga menghambat proses produksi dari kain tenun Tebusalah.

Arya Nyeneng berharap kain tenun Tebusalah mampu dikenal oleh masyarakat umum. Menurutnya pemasaran terkendala karena masyarakat lebih memilih produk kain yang memang sudah terkenal sejak awal sehingga kain Tebusalah kadang kurang dikenal oleh masyarakat. Selain itu dia berharap atensi dari pemerintah terkait produk UKM lokal.

“Tiang berharap dari pemerintah mampu memperhatikan kami sebagai pengerajin kain, walaupun bisa dibilang kami masih pemula namun kami juga berharap dari pemerintah khususnya pemerintah desa mampu mengatensi produk kami sebagai produk lokal asli Desa Ringdikit sehingga produk ini dapat dikenal secara luas oleh masyarakat,” ujarnya. [T]

Tradisi Kain Tenun Khas Loloan yang Tetap Bertahan dari Zaman ke Zaman
Kain Tenun Karya Siswa SMAN 3 Singaraja Pamer di Presidensi G20
Ayu Windi dan Usaha Melestarikan Kain Tenun Tradisional
Tags: bulelengDesa Ringdikitkain tenunTenun Tebusalah
Previous Post

Merajut Keberagaman, Belajar Buddhisme Hingga ke Negeri Gajah Putih Bersama Para Bikkhu

Next Post

Menguak Janji Prabowo jadikan Bali sebagai “The New Hong Kong”

Bayu Santoso

Bayu Santoso

Mahasiswa STAHN Mpu Kuturan Singaraja

Next Post
Efek “Frugal Living” dalam Pariwisata

Menguak Janji Prabowo jadikan Bali sebagai “The New Hong Kong”

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Tembakau, Kian Dilarang Kian Memukau

by Petrus Imam Prawoto Jati
May 31, 2025
0
Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

PARA pembaca yang budiman, tanggal 31 Mei adalah Hari Tanpa Tembakau Sedunia. Tujuan utama dari peringatan ini adalah untuk meningkatkan...

Read more

Melahirkan Guru, Melahirkan Peradaban: Catatan di Masa Kolonial

by Pandu Adithama Wisnuputra
May 30, 2025
0
Mengemas Masa Silam: Tantangan Pembelajaran Sejarah bagi Generasi Muda

Prolog Melalui pendidikan, seseorang berkesempatan untuk mengembangkan kompetensi dirinya. Pendidikan menjadi sarana untuk mendapatkan pengetahuan sekaligus mengasah keterampilan bahkan sikap...

Read more

Menjawab Stigmatisasi Masa Aksi Kurang Baca

by Mansurni Abadi
May 30, 2025
0
Bersama dalam Fitri dan Nyepi: Romansa Toleransi di Tengah Problematika Bangsa

SEBELUM memulai pembahasan lebih jauh, marilah kita sejenak mencurahkan doa sembari mengenang kembali rangkaian kebiadaban yang terjadi pada masa-masa Reformasi,...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025

MEMASUKI tahun ke-10 penyelenggaraannya, Ubud Food Festival (UFF) 2025 kembali hadir dengan semarak yang lebih kaya dari sebelumnya. Perayaan kuliner...

by Dede Putra Wiguna
May 31, 2025
ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”
Panggung

ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”

MENYOAL asmara atau soal kehidupan. Ada banyak manusia tidak tertolong jiwanya-sakit akibat berharap pada sesuatu berujung kekecewaan. Tentu. Tidak sedikit...

by Sonhaji Abdullah
May 29, 2025
Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025
Panggung

Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025

LANGIT Singaraja masih menitikkan gerimis, Selasa 27 Mei 2025, ketika seniman-seniman muda itu mempersiapkan garapan seni untuk ditampilkan pada pembukaan...

by Komang Puja Savitri
May 28, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co