11 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Canang Sari : Budaya Positif Dari Toska

I Nyoman TingkatbyI Nyoman Tingkat
October 31, 2024
inKhas
Canang Sari : Budaya Positif Dari Toska 

Canang Sari : Budaya Positif Dari Toska

SMA Negeri 2 Kuta Selatan (Toska) membuat sejumlah Program Sekolah berbasis kearifan lokal Bali.Untuk Program Literasi, Toska membuat program Gelis Diksi (Gerakan Literasi Bersama Pendidik dan Siswa), untuk penguatan toleransi beragama ada Program Sadhar Nama (Berbuka Puasa, Dharma Shanti, dan Natal) bersama, untuk Program Makan Siang Bersama disebut Masima Krama Toska, Jumat Bersinar untuk Jumat Bergerak, Resik, dan Harmoni.

Selanjutnya ada pula Program “Taksu Cinta” yang diniatkan untuk menjadikan siswa sebagai Duta Karakter Siswa Unggul berdasarkan Creativity, Integrity, Norm, Think, Apreciation. Untuk memperkuat mental spiritual dibuat Program Canang Sari (Mencari Tenang Setiap Hari).

Program Canang Sari diinsiasi oleh Toska sejak dua tahun lalu dengan pertimbangan belum optimalnya pelaksanaan sembahyang Tri Sandhya di kelas masing-masing setiap pagi. Saat sembahyang Tri Sandhya di kelas, sejumlah siswa Hindu tidak melaksanakan kewajiban dengan baik. Itu berlangsung hampir pada semua kelas.

Sementara itu, guru yang mengajar pada jam pertama juga sering tidak mendampingi siswa ber-Tri Sandhya di kelas. “Guru kencing berdiri, murid kencing berlari”, demikianlah kata peribahasa. Mengatasi persoalan itu, sebagai Kepala Sekolah saya berupaya mencari solusi dengan Program Canang Sari melibatkan siswa, guru, dan tenaga kependidikan secara bersama-sama.

Mengapa Canang Sari?

Pertama, setiap hari Pemangku Sekolah di Toska mengaturkan Canang Sari mengawali kegiatan pembelajaran seraya memohon penyertaan-Nya. Canang Sari adalah banten paling kecil tetapi paling lengkap unsur-unsurnya. Gebogan paling besar dan tinggi sekali pun, paling atas adalah Canang Sari. Tanpa Canang Sari, gebongan itu selain kurang menarik juga menjadi tidak lengkap. Dengan kalimat lain, Canang Sari adalah ringkasan utama dari banten gede. Ibarat paragraf kompleks, Canang Sari adalah ide pokoknya.

Siswa Toska melakukan puja trisandya sebelum mengikuti pelajaran di kelas | Foto: Dok. penulis

Kedua, selain bermakna banten (baan enten ‘sadar’), Canang Sari dalam konteks Program Toska adalah akronim dari Mencari Tenang Setiap Hari. Ini dimaknai sebagai mendidik yang tidak mendadak. Mendidik tidak seperti lalah tabia, begitu digigit langsung terasa pedasnya. Perlu proses menjadi dan harus dikondisikan secara terus-menerus agar menjadi habitus yang pada akhirnya membatin sebagai karakater sesuai dengan semboyan Toska ; Wiweka Jaya Sadhu (arif bijaksana dalam memenangkan persaingan berdasarkan kebudayaan bangsa). Untuk mewujudkan hal itu, perlu dilakukan secara bersama-sama oleh siswa, guru, dan tenaga kependidikan.

Ketiga, selain sebagai banten terkecil terlengkap dan akronim, Canang Sari adalah kearifan lokal Bali yang perlu diangkat dan diperkenalkan kepada seluruh warga sekolah yang multikultural. Siswa, guru, dan tenaga kependidikan di Toska beragam dari segi suku, agama, sosial budaya, strata ekonomi, dan perbedaan lainnya. Dengan menjadikan Canang Sari sebagai program, di satu sisi memuliakan kearifan lokal, di sisi lain menasionalkan bahkan mengglobalkan Canang Sari di antara budaya-budaya besar dunia. Pembelajaran yang mem-Bali bagi keluarga besar Toska yang berasal dari luar Bali. “Datanglah kau ke Bali sebelum kau mati karena Bali Pulau Sorga. Sebelum kau mati, kau sudah masuk sorga”, demikian pujian yang dilekatkan pada Bali oleh para pelancong. Maka banggalah menjadi warga Toska di Bali.

Keempat, Canang Sari sebagai kearifan lokal dapat menjadi katalis antara budaya nasional dan budaya global sesuai dengan Trikon Ki Hadjar Dewantara. Dalam konteks Bali sebagai destinasi pariwisata dunia, warganya termasuk warga Toska bisa melanglang buana sampai ke ujung dunia, tanpa kehilangan jati diri ke-Bali-annya. Oleh karena itu, orang Bali harus menyadari dirinya sebagai sumber kreativitas. Canang Sari adalah sarana untuk memuja-Nya untuk menumbuhkan kesadaran diri dengan budaya disiplin positif.

Dalam praktik keseharian, Program Canang Sari di Toska dilaksanakan dengan mengadakan sembahyang Tri Sandhya bersama siswa, guru, dan tenaga kependidikan di lapangan sekolah dengan sikap berdiri, yang disebut pada asana. Oleh karena warga Toska tidak semuanya beragama Hindu, maka toleransi beragama pun tampak teraplikasi dengan sendirinya.

Paparan “Canang Sari” | Foto: dok penulis

Mereka yang beragama Hindu melaksanakan Puja Tri Sandhya,sedangkan yang non-Hindu berdoa dengan caranya masing-masing. Bahkan guru non Hindu membantu mengatur barisan secara tertib sehingga lantunan Puja Trisandhya pun berlangsung lebih khusuk merasuki seluruh anggota tubuh yang melantunkannnya. Gambaran toleransi beragama nyata tampak di Toska. “Mereka saling menghormati dan saling menghargai hak asasi. Mereka bernaung di bawah Garuda Pancasila…”, seperti dipopulerkan Jamal Mirdad dalam lagu “Nusantaraku” karya A.Riyanto.

Sebagai Kepala Sekolah yang menginisiasi Program Canang Sari, saya pertama-tama membayangkan aura postif akan tervibrasi di tengah perbedaan yang saling menguatkan bila program ini dilaksanakan dengan sungguh-sunguh secara tulus ikhlas.

Keikhlasan melakukan Puja Tri Sandhya yang terdiri atas enam bait itu bila dilantunkan secara bersama-sama dengan suara penuh kesadaran (eling), tidak saja membuat pelantunnya tenang tetapi juga membuat aura sekolah dan sekitarnya positif. Bertemunya energi positif membuat lingkungan sekolah menjadi aman, nyaman, dan menyenangkan berkat warganya mengaturkan Canang Sari melatih diri dengan disiplin positif Mencari Tenang Setiap Hari.

Selain itu, disiplin siswa, guru, dan tenaga kependidikan juga terpantau dari kehadiran dan keikutsertaan dalam Program Canang Sari. Kebersamaan juga menjadi atensi sebagai penguatan disiplin yang coba dimulai dengan mengondisikan suasana hati yang tenang dengan kearifan lokal segilik seguluk selunglung sabayantaka. paras paros sarpa na ya. Berdasarkan sisi-sisi positif itulah, saya presentasikan Program Canang Sari sebagai bentuk Praktik Baik di hadapan 30 Kepala SMA se-Kabupaten Badung, pada Selasa, 29 Oktober 2024 di SMA Negeri 1 Abiansemal. Respon peserta secara umum positif.

Pada akhir puja Tri Sandhya, selaku Kepala Sekolah juga memberikan penguatan terkait dengan Program Canang Sari sebagai Gerakan disiplin bersama untuk melatih kesadaran diri sesuai dengan hakikat Pendidikan. Hakikat mendidik adalah mendidik diri-sendiri menumbuhkan kesadaran untuk belajar sepanjang hayat. Hal ini selaras dengan 4 K dalam menumbuhkan budaya disiplin positif : Konsentrasi, Kesadaran, Kesabaran, dan Kebijaksanaan. Semua itu hanya dapat dilakukan dengan mengendalikan musuh-musuh dalam diri-sendiri.

Guru-guru Toska | Foto: dok penulis

Untuk mengendalikan musuh-musuh dalam diri, dapat dilakukan dengan menghargai dan berterima kasih kepada seluruh organ tubuh dari ujung rambut sampai ujung kaki di bagian depan dan dari ujung kaki sampai ke ujung rambut di bagian belakang. Mengucapkan terima kasih dan mengirimkan energi positif ke seluruh bagian tubuh atas berfungsinya seluruh organ akan membangkitkan kesadaran, rasa eling dan waspada ke dalam diri. Bila hal itu dilakukan dengan penuh cinta kasih dan tekad kuat, selain akan menyehatkan juga dapat menginspirasi dan membangkitkan kreativitas dan inovasi.

Benar kata Prof. Dr. Ida Bagus Mantra, “Orang Bali hendaknya menyadari dirinya sebagai sumber kreativitas”. Dan, Program Canang Sari diniatkan untuk mengembangkan diri sesuai dengan semangat Merdeka Belajar. Hanya orang yang tenang jiwanya dapat belajar dengan sungguh-sungguh menggali mutiara ilmu di samudera luas. Inilah hakikat Program Canang Sari untuk menumbuhkan budaya positif dengan kesadaran diri. Ini selaras dengan puisi Chairil Anwar berjudul, “Doa” yang ditujukan kepada Pemeluk Teguh. “… Tuhanku, Di pintu-Mu aku mengetuk/Aku tak bisa berpaling”. [T]

BACA artikel lain dari penulis NYOMAN TINGKAT

Bincang Buku Karya Siswa Toska : Menulis Untuk Keabadian
Maju Bersama Indonesia Raya | Catatan Bulan Bahasa di SMAN 2 Kuta Selatan
OSIS SMAN 2 Kuta dan SMAN 2 Kuta Selatan, Dari Diklatpim ke Wisata Spiritual
Berguru ke Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
Festival Tunas Bahasa Ibu : Bahasa, Aksara dan Sastra Bali Makin Menyala
Tags: BudayaBudaya BaliPendidikanSMAN 2 Kuta Selatan
Previous Post

Syahdan, Kantin di FBS Undiksha “Hilang”, Mahasiswa Seperti Kehilangan Kasih Sayang

Next Post

Soesilo Toer, 100 Tahun Pramoedya Ananta Toer, dan Cerita Tak Biasa di UWRF 2024

I Nyoman Tingkat

I Nyoman Tingkat

Kepala SMA Negeri 2 Kuta Selatan, Bali

Next Post
Soesilo Toer, 100 Tahun Pramoedya Ananta Toer, dan Cerita Tak Biasa di UWRF 2024

Soesilo Toer, 100 Tahun Pramoedya Ananta Toer, dan Cerita Tak Biasa di UWRF 2024

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Duel Sengit Covid-19 vs COVID-19 – [Tentang Bahasa]

    11 shares
    Share 11 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

“Pseudotourism”: Pepesan Kosong dalam Pariwisata

by Chusmeru
May 10, 2025
0
Efek “Frugal Living” dalam Pariwisata

KEBIJAKAN libur panjang (long weekend) yang diterapkan pemerintah selalu diprediksi dapat menggairahkan industri pariwisata Tanah Air. Hari-hari besar keagamaan dan...

Read more

Mendaki Bukit Tapak, Menemukan Makam Wali Pitu di Puncak

by Arix Wahyudhi Jana Putra
May 9, 2025
0
Mendaki Bukit Tapak, Menemukan Makam Wali Pitu di Puncak

GERIMIS pagi itu menyambut kami. Dari Kampus Undiksha Singaraja sebagai titik kumpul, saya dan sahabat saya, Prayoga, berangkat dengan semangat...

Read more

Kreativitas dan Imajinasi: Dua Modal Utama Seorang Seniman

by Pitrus Puspito
May 9, 2025
0
Kreativitas dan Imajinasi: Dua Modal Utama Seorang Seniman

DALAM sebuah seminar yang diadakan Komunitas Salihara (2013) yang bertema “Seni Sebagai Peristiwa” memberi saya pemahaman mengenai dunia seni secara...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

April 27, 2025
Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

April 23, 2025
Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

April 22, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery
Pameran

Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery

INI yang beda dari pameran-pemaran sebelumnya. Santrian Art Gallery memamerkan 34 karya seni rupa dan 2 karya tiga dimensi pada...

by Nyoman Budarsana
May 10, 2025
“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra
Panggung

“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra

SEPERTI biasa, Heri Windi Anggara, pemusik yang selama ini tekun mengembangkan seni musikalisasi puisi atau musik puisi, tak pernah ragu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman
Khas

Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman

TAK salah jika Pemerintah Kota Denpasar dan Pemerintah Provinsi Bali menganugerahkan penghargaan kepada Almarhum I Gusti Made Peredi, salah satu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

May 10, 2025
Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

May 10, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [14]: Ayam Kampus Bersimbah Darah

May 8, 2025
Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

May 4, 2025
Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

May 4, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co