“Bagi orang Bali, Yogyakarta serasa sebagai rumah kedua. Banyak orang Bali tinggal di Yogyakarta, menempuh pendidikan di Yogyakarta, dan bahkan menjadi rektor. Rektor ISI Yogyakarta 1998-2006 adalah putra Bali, yaitu Prof. Dr. I Made Bandem. Termasuk Prof. Wayan Dana yang pernah menjabat sebagai Wakil Rektor I dan kini sebagai Sekretaris Senat ISI Yogyakarta,” begitulah ucap Made Sujaya ketika mengawali sambutannya seraya menyapa para tamu, dosen, dan mahasiswa yang hadir.
Kala itu, Program Studi (Prodi) Pendidikan Seni Pertunjukan (PSP), Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta tengah melaksanakan kunjungan akademik atau serupa pula dengan Kuliah Kerja Lapangan (KKL). Rombongan Prodi PSP mengawali kunjungan akademik dengan mengunjungi ISI Denpasar terlebih dahulu, kemudian dilanjutkan dengan menyambangi Universitas PGRI Mahadewa Indonesia (UPMI Bali).
Kunjungan akademik tersebut dilaksanakan pada 18 Oktober 2024, di Aula Serba Guna UPMI Bali. Meskipun dibalut secara formal, acara tersebut tampak tidak terlalu kaku, masih terasa santai dan tentunya amat hangat dan akrab.
Sesi foto bersama saat penyerahan kenang-kenangan | Foto: dok. FBS UPMI/Agus Permanamiarta
Foto bersama (kiri Liswahyuningsih, Agustina Ratri, Prof. I Wayan Dana, Made Sujaya) | Foto: dok. FBS UPMI
Tujuan Prodi Pendidikan Seni Pertunjukan, ISI Yogyakarta melaksanakan kunjungan akademik ke UPMI Bali untuk menjalin berbagai kerja sama, melakukan studi tiru, benchmarking, serta mendiskusikan berbagai hal terkait dengan akreditasi dan pengimplementasian kurikulum baru yang berbasis OBE (Outcome Based Education).
Acara kunjungan akademik ini dilalui secara formal, diawali dengan acara pembukaan, kemudian dilanjutkan dengan sambutan oleh Dr. I Made Sujaya, S.S., M.Hum. selaku Dekan Fakultas Bahasa dan Seni (FBS), UPMI Bali. Jika pejabat kampus lain menyampaikan pantun ketika memberikan sambutan, berbeda dengan Sujaya, ia selalu menyelipkan puisi di setiap laporan maupun sambutannya. Dalam acara tersebut, Sujaya mengawali sambutan dengan membacakan sepucuk puisi “Tujuh Cemara” karya Umbu Landu Paranggi.
“Bagi kami, kunjungan ini tentu suatu kehormatan. Bali dan Yogya selama ini sudah memiliki hubungan yang sangat dekat. Bali dan Yogya merupakan dua daerah yang sama-sama memiliki sikap positif yang sangat kuat terhadap kebudayaan, terutama kesenian. Kedua daerah ini juga menjadikan kebudayaan dan kesenian sebagai motor penggerak perekonomian melalui pariwisata budaya,” ujar Made Sujaya dalam sambutannya, sembari memandang semua peserta yang hadir.
Sesi foto seusai penandatanganan kerja sama | Foto: dok. FBS UPMI/Agus Permanamiarta
Seusai Dekan FBS, UPMI Bali menyampaikan sambutan, acara dilanjutkan dengan penyampaian sambutan oleh Dra. Agustina Ratri Probosini, M.Sn. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Seni Pertunjukan, yang pada kesempatan itu mewakili Dekan Fakultas Seni Pertunjukan, ISI Yogyakarta yang berhalangan hadir.
Kunjungan akademik ini menjadi momen membahagiakan sekaligus membanggakan bagi kedua belah pihak, khususnya pada saat penandatanganan kerja sama yang menjadi penanda terjalinnya hubungan erat antar institusi. Juga menjadi jembatan untuk menjalin kerja sama yang lebih intens, baik dalam bidang akademik, penelitian, maupun pengembangan program studi.
Gelar Karya Tari Kontemporer oleh mahasiswa Prodi Sendratasik, UPMI Bali | Foto: dok. FBS UPMI/Agus Permanamiarta
Gelar Karya Drama oleh mahasiswa Prodi Pendidikan Seni Pertunjukan, ISI Yogyakarta | Foto: dok. FBS UPMI/Agus Permanamiarta
Penampilan oleh I Made Junia Pradana alias Makros (Mahasiswa Prodi Pendidikan Sendratasik, UPMI Bali) | Foto: dok. FBS UPMI/Agus Permanamiarta
Setelah melewati rangkaian acara formal yang lumayan padat, acara beralih dengan lebih santai, yaitu gelar karya dari masing-masing institusi. Prodi Pendidikan Seni, Drama, Tari, dan Musik (Sendratasik), UPMI Bali dan Prodi Pendidikan Seni Pertunjukan, ISI Yogyakarta merupakan prodi yang sama-sama mengembangkan kemampuan mahasiswanya di bidang seni, khususnya seni pertunjukan.
Acara gelar karya diawali dengan pementasan drama oleh mahasiswa Prodi Pendidikan Seni Pertunjukan, ISI Yogyakarta. Kemudian, mahasiswa Prodi Pendidikan Sendratasik, UPMI Bali menampilkan karya Tari Kontemporer.
Setiap kali gelar karya masing-masing institusi usai ditampilkan, sorak sorai dan riuh tepuk tangan penonton terdengar mengapresiasi dengan antusias. Seusai gelar karya, acara beralih dengan ramah tamah yang diisi dengan penampilan musik solo oleh I Made Junia Pradana alias Makros (mahasiswa Prodi Pendidikan Sendratasik, UPMI Bali). Ia menyanyikan beberapa lagu hits yang sudah familiar di telinga para penonton, beberapa penonton juga tampak bernyanyi bersama dari kursi masing-masing. Penampilan musik solo oleh Makros, menjadi tanda berakhirnya acara kunjungan akademik oleh Prodi Pendidikan Seni Pertunjukan, ISI Yogyakarta pada hari itu. [T]
Reporter/Penulis: Dede Putra Wiguna
Editor: Adnyana Ole