9 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Berguru ke Universitas Gadjah Mada Yogyakarta

I Nyoman TingkatbyI Nyoman Tingkat
October 10, 2024
inEsai
Berguru ke Universitas Gadjah Mada Yogyakarta

Parasiswa-siswi SMA Negeri 2 Kuta Selatan di Universitas Gadjah Mada | Foto: Dok. Penulis

SETELAH berziarah ke Candi Borobudur dan Candi Prambanan, melanjutkan shopping malam di Malioboro Yogyakarta, pada Rabu, 2 Oktober 2024,rombongan widya wisata SMA Negeri 2 Kuta Selatan (Toska) berguru ke UGM. Di UGM rombongan Toska dibagi dalam dua kelompok.

Kelompok peminatan sosial-humaniora berguru ke Fakultas Ilmu Budaya (FIB) dan  kelompok peminatan sains berguru ke Fakultas Kedokteran (FK). Di masing-masing kelompok peminatan didampingi oleh sejumlah guru/pegawai.

Saya mendampingi siswa di FIB UGM. Di sini, rombongan diterima di Lantai 7 Gedung R. Soegondo oleh Ibu Sueti bagian Humas didampingi dua mahasiswa, seorang mahasiswa Pascasarjana (S-2 Linguistik) dari Sulawesi dan mahasiswa S-1 dari Solo. Acara dimulai dengan perkenalan dan tujuan kunjungan Toska ke UGM.

Kemudian, Ibu Sueti dari Program Studi Antropologi menayangkan keberadaan FIB UGM dibantu mahasiswa sebagai operator. Dari tayangan itu, tergambar sejarah  FIB berdiri 3 Maret 1946 dengan nama Faculteit Sastra, Filsafat, dan Kebudayaan.

Sejak berdiri, fakultas ini sudah 6  kali berganti nama, yaitu Fakulteit Sastra dan Filsafat; Fakulteit Sastra, Pedagogik, dan Filsafat; Fakultas Sastra dan Kebudayaaan; Fakultas Sastra, dan Fakultas Ilmu Budaya.

Perubahan nama Faculteit Sastra, Filsafat, dan Kebudayaan menjadi Fakulteit Sastra dan Filsafat bersamaan dengan berdirinya Universitas Gadjah Mada, yakni 19 Desember 1949, sebagai Universitas tertua di Indonesia. Itu artinya, Fakultas Ilmu Budaya adalah cikal bakal berdirinya UGM. Mirip dengan FIB Unud yang menjadi cikal bakal berdirinya Unud.

Mencermati perubahan nama itu, secara implisit bahwa cikal-bakal Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) berembrio di Fakultas Ilmu Budaya, itu ditunjukkan oleh perubahan ketiga nama fakultas, yaitu Fakulteit Sastra, Pedagogik, dan Filsafat.

Kata “Pedagogik” mencerminkan asal mula Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Kelak, inilah yang melahirkan FKIP kemudian melebur menjadi IKIP Negeri Yogyakarta lalu Universitas Negeri Yogyakarta.

Sejarah ini analog dengan FKIP Unud yang awalnya merupakan bagian dari Universitas Airlangga. Seiring waktu, Unud berdikari lalu FKIP berubah menjadi STKIP lalu IKIP Singaraja kemudian menjadi Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja.

Dari sejarah itu, tampak bahwa hubungan Fakultas Ilmu Budaya dengan LPTK yang menaungi pendidikan guru tidak dapat dipisahkan karena keduanya bermula dari satu akar yang sama—bernaung di bawah Fakulteit Sastra, Pedagogik, dan Filsafat.

Pedagogik sebagai ilmu mendidik memerlukan sastra dan filsafat sebagai landasan berpijak. Dengan sastra,  pendidikan diharapkan lebih fungsional, selaras dengan fungsi utama sastra sebagaimana menurut Horatius, yaitu dulce et utile—yang berarti menyenangkan dan bersifat mendidik.

Dengan pijakan filsafat, pendidikan lebih terarah dalam merumuskan konsep dan teori untuk membangun pondasi ilmu pengetahuan secara kokoh. Di sinilah tampak pentingnya pembelajaran berdiferensiasi melihat peserta didik seutuhnya.

Saat ini, FIB UGM memiliki 11 Program Studi S-1, 7 Program Magister, dan 3 Program Doktor. Program Studi S-1 antara lain Sejarah, Sastra Prancis, Sastra Jepang, Sastra Jawa, Sastra Inggris, Sastra Arab, Pariwisata, Bahasa dan Sastra Indonesia, Bahasa dan Kebudayaan Korea,  dan Antropologi Budaya.

Program Studi Magister ada 7, yaitu Magister Sejarah, Magister Sastra, Magister Kajian Amerika, Magister Linguistik,  Magister Kajian Budaya Timur Tengah, Magister Arkeologi, dan  Magister Antropologi. Selanjutnya, Program Doktor ada 3, yaitu Doktor Pengkajian Amerika, Doktor Ilmu-Ilmu Humaniora, dan Doktor Antropologi.

Sueti juga menjelaskan saat ini UGM memiliki 90 Program Studi bernauang di bawah Fakultas dan Sekolah Vokasi. Dengan 90 Program Studi itu, calon mahasiswa dapat menentukan pilihan studinya di UGM sesuai dengan bakat dan minatnya.

Namun, persaingannya sangat ketat karena calon mahasiswa di UGM berasal dari seluruh Provinsi di Indonesia. Di antara mereka ada yang berkuliah melalui jalur kerja sama dengan Pemerintah Daerah melalui skema beasiswa.

Ketatnya persaingan untuk merebut kursi kuliah di UGM perlu disiapkan sejak dini agar bisa memenangkan persaingan, dengan sejumlah keuntungan: membangun jejaring lebih luas, pilihan studinya banyak dan bervariasi, biaya hidup relatif terjangkau, berada di pusat kota pelajar dengan objek wisata berkelas—Malioboro dan Kraton Yogyakarta.

Selain itu, warganya masih kuat memegang adat dan tradisi tetapi selalu mengisi diri, bergaul dengan orang-orang dari segala penjuru dan kampus sebagai pusat pengkajian. Keuntungan ini selaras dengan teori Trikon Ki Hadjar Dewantara: konsentris, kontinuitas, dan konvergensi.

Sayangnya, gagasan besar itu dipuja dan dipuji, tetapi sumur peradaban Ki Hadjar Dewantara  di Perguruan Taman Siswa ditinggal, fenomena ini sejalan dengan puisi “Teratai” karya Sanusi Pane yang dipersembahkan buat Ki Hadjar Dewantara.

Membaca puisi “Teratai” hari ini ibarat membaca wajah Pendidikan yang digagas Ki Hadjar Dewantara. Keindahannya tersembunyi, tidak dilihat orang berlalu. Ia diabaikan orang, tetapi kembangnya terus memancar gemilang  di Jalan Raya Indonesia.

Dua bait terakhir puisi ini; Teruslah, o Teratai Bahagia// Berseri di kebun Indonesia// Biar sedikit Penjaga taman// Biarpun engkau tidak dilihat// Biarpun engkau tidak diminat/Engkaupun turut menjaga Zaman//.

Boleh jadi Teratai yang dimaksud Sanusi Pane itu tumbuh di Perguruan Taman Siswa. Taman Siswa sebagai Perguruan Swasta yang mencetak banyak kader bangsa pada zamannya, setelah kemerdekaan tidak banyak dilirik orang. “Biarpun engkau tidak dilihat/Biarpun engkau tidak diminat/Engkaupun turut menjaga Zaman”.

Dalam konteks kekinian, puisi Sanusi Pane itu boleh jadi sebagai bentuk sindiran terhadap dunia pendidikan. Namun, UGM yang memiliki SDM yang mumpuni sudah sejogjanya berada di garda terdepan dalam mengaktualisasikan ajaran-ajaran Ki Hadjar Dewantara.

Aktualisasi itu, misalnya, terlihat setiap Kamis, FIB seperti menggelar festival karena memberikan nuansa Bhineka Tunggal bagi mahasiswa dalam merayakan perbedaan dengan menggunakan pakaian adat daerah masing-masing, termasuk mahasiswa asing dan mahasiswa Program Studi Jepang, Inggris, Korea, Prancis dengan mengenakan pakaian negaranya masing-masing.

Maka, jadilah Kamis berbudaya ceria di FIB UGM. Ini selaras dengan semangat multikulur yang dilembagakan dan dikembangkan di Bulak Sumur untuk memuliakan semboyan Bhineka Tunggal Ika senyatanya. Kampus Bulak Sumur adalah sumur peradaban dengan mutiara berlimpah untuk Indonesia Raya.

Perbedaan dirajut dan ditenun menjadi kain berwarna-warni dengan mengedepankan kearifan (lokal) masing-masing, sesuai dengan asal mahasiswa. Semangat “Glonakalisasi”  (global, nasional, lokal) diberikan ruang untuk saling menguatkan tenunan kebangsaan yang penuh mosaik aneka warna.

Melalui cara itu, akan terjadi dialog antarbudaya untuk saling memahami sehingga tidak sampai gagal berguru di UGM.  Begitulah sejogjanya jembatan komunikasi dibangun secara humanis melalui terowongan silaturahmi (meminjam istilah Putu Setia) dalam rangka membangun Indonesia Raya dengan memuliakan perbedaan. Perbedaan didekati secara humanis untuk menghindari purbasangka yang menyesatkan.

Sebagai kampus tua, UGM memiliki SDM yang mumpuni dan dihormati. Mereka diabadikan sebagai nama gedung seperti tertera di FIB. Sejumlah tokoh diabadikan namanya sebagai pengingat atas jasanya terhadap FIB.

Fasilitas air minum pun juga tersedia di sini dengan langsung diambil dari keran yang airnya diwadahi tambler oleh mahasiswa untuk diminum. Hanya di UGM saya menemukan model keran keren sekali—airnya langsung diminum.

Sebagai kampus tertua dan terbesar di Yogyakarta, FIB pantas memiliki fasilitas secanggih perguruan tinggi ternama di luar negeri. Apalagi alumninya banyak menjadi orang penting di pemerintahan dan banyak pula berhasil dalam berbagai bisnis yang tentunya tidak sulit untuk selalu bermitra mengembangkan dan membangun kampus.

Banyak teladan yang bisa dipetik dari UGM. Kesederhanaan dan kebersahajaan mahasiswanya tergambar dari moda transportasi yang dipakai; sepeda gayung yang tidak memerlukan tempat parkir yang luas. Lagi pula bebas dari polusi dan menyehatkan pula. Tidaklah rugi kami berguru ke UGM.[T]

BACA artikel lain dari penulis NYOMAN TINGKAT

Shopping Puisi di Malioboro
Yang Tercecer dari Borobudur dan Prambanan
Pasih Kauh Desa Adat Kedonganan dan Kafe yang Dikelola Banjar-banjar
Pasih Kangin Desa Adat Kedonganan: Dulu “Leke-leke”, Kini Jadi Incaran
Tags: UGMUniversitas Gadjah MadaYogyakarta
Previous Post

Bali Utara Sebagai Titik Simpul Perdagangan dan Jalur Rempah Nusantara Abad XIX

Next Post

Anak-anak dan Media: Antara Manfaat, Bahaya, dan Pembentukan Identitas

I Nyoman Tingkat

I Nyoman Tingkat

Kepala SMA Negeri 2 Kuta Selatan, Bali

Next Post
Anak-anak dan Media: Antara Manfaat, Bahaya, dan Pembentukan Identitas

Anak-anak dan Media: Antara Manfaat, Bahaya, dan Pembentukan Identitas

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Duel Sengit Covid-19 vs COVID-19 – [Tentang Bahasa]

    11 shares
    Share 11 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Kreativitas dan Imajinasi: Dua Modal Utama Seorang Seniman

by Pitrus Puspito
May 9, 2025
0
Kreativitas dan Imajinasi: Dua Modal Utama Seorang Seniman

DALAM sebuah seminar yang diadakan Komunitas Salihara (2013) yang bertema “Seni Sebagai Peristiwa” memberi saya pemahaman mengenai dunia seni secara...

Read more

Deepfake Porno, Pemerkosaan Simbolik, dan Kejatuhan Etika Digital Kita

by Petrus Imam Prawoto Jati
May 9, 2025
0
Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

BEBERAPA hari ini, jagat digital Indonesia kembali gaduh. Bukan karena debat capres, bukan pula karena teori bumi datar kambuhan. Tapi...

Read more

ORANG BALI AKAN LAHIR KEMBALI DI BALI?

by Sugi Lanus
May 8, 2025
0
PANTANGAN MENGKONSUMSI ALKOHOL DALAM HINDU

— Catatan Harian Sugi Lanus, 8 Mei 2025 ORANG Bali percaya bahkan melakoni keyakinan bahwa nenek-kakek buyut moyang lahir kembali...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

April 27, 2025
Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

April 23, 2025
Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

April 22, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra
Panggung

“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra

SEPERTI biasa, Heri Windi Anggara, pemusik yang selama ini tekun mengembangkan seni musikalisasi puisi atau musik puisi, tak pernah ragu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman
Khas

Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman

TAK salah jika Pemerintah Kota Denpasar dan Pemerintah Provinsi Bali menganugerahkan penghargaan kepada Almarhum I Gusti Made Peredi, salah satu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
“Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng
Khas

“Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

DULU, pada setiap Manis Galungan (sehari setelah Hari Raya Galungan) atau Manis Kuningan (sehari setelah Hari Raya Kuningan) identik dengan...

by Komang Yudistia
May 6, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [14]: Ayam Kampus Bersimbah Darah

May 8, 2025
Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

May 4, 2025
Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

May 4, 2025
Poleng | Cerpen Sri Romdhoni Warta Kuncoro

Poleng | Cerpen Sri Romdhoni Warta Kuncoro

May 3, 2025
Puisi-puisi Muhammad Rafi’ Hanif | Kenang-Kenangan Seorang Mahasiswa

Puisi-puisi Muhammad Rafi’ Hanif | Kenang-Kenangan Seorang Mahasiswa

May 3, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co