5 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Di Puncak Tegeh Kepah

I Nyoman TingkatbyI Nyoman Tingkat
September 20, 2024
inEsai
Di Puncak Tegeh Kepah 

Di Puncak Tegeh Kepah ( Foto : I Nyoman Tingkat)

PERJALANAN pulang pergi dari Desa Adat Kutuh ke Desa Adat Bualu untuk mabraya pada era sebelum 1980-an hanya satu jalan dan satu jalur, yaitu Jalan Darmawangsa namanya, kini. Seingat saya, sebelumnya jalan ini tanpa nama. Yang ada petunjuk jarak ke Denpasar, 25 km. Kala itu, jalur Gumi Delod Ceking ke Peken Badung di Denpasar hanya ada satu, dari Denpasar melalui Jalan Imam Bonjol – Jalan Raya Kuta – Tuban — Kedonganan – Jimbaran – Tegeh Sari – Tegeh Buhu sampai simpang Nirmala kini. Jalur lurus menuju Pecatu hingga Uluwatu, sedangkan ke kiri melewati Ungasan – Kutuh – Kampial–Bualu – Tanjung.

Puncak Tegeh Kepah adalah batas antara Desa Adat Kampial dan Desa Adat Bualu di wilayah Kuta Selatan. Pada zaman Orde Baru, di Puncak Tegeh Kepah dibangun tempat suci 5 agama yang disebut Puja Mandala. Di Kawasan Puja Mandala berdiri Pura, Gereja Katolik, Geraja Kristen, Wihara, dan Masjid. Berdirinya Puja Mandala menjelang Orde Baru tumbang ketika Menteri Pariwisata,Pos, dan Telekomunikasi dijabat Joop Ave sebagai lambang toleransi beragama yang diimani dan diamini para pemeluknya. Kini, Puja Mandala malah menjadi objek wisata yang wajib dikunjungi para pelancong dari Jawa umumnya untuk mampir sekaligus bersembahyang sesuai dengan agama yang dianutnya. Di Puncak Tegeh Kepah ini mereka menemui Tuhannnya masing-masing dengan suntuk mohon keselamatan dalam perjalanan selanjutnya.

Berdekatan dengan Puja Mandala, tepatnya di sebelah timur berdiri bak penampungan air. Airnya itu untuk kawasan ITDC Nusa Dua. Dibangunnya bak penampungan air itu melengkapi sumur peradaban tua, yang sudah ada sebelumnya disebut suukan. Jika suukan adalah simbol peradaban kuno, bak menjadi simbol peradaban modern seiring dengan pengembangan kawasan Nusa Dua menjadi kawasan pariwisata elit sejak Orde Baru berkuasa, pada awal dekade 1970-an.

Puncak Tegeh Kepah sebagaimana namanya mengacu pada dua makna. Pertama, Kepah berarti peralihan dari Desa Adat Kampial ke Desa Adat Bualu. Sebagai catatan, Desa Adat Bualu berdiri sekitar 1958 yang sebelumnya merupakan bagian dari Desa Adat Kampial. Itu pula sebabnya, setra Desa Adat Bualu menjadi satu dengan setra Desa Adat Kampial. Selain itu, Pura Penataran Desa Adat Kampial juga merupakan bagian ayah-ayahan dari Desa Adat Bualu. Namun, Desa Adat Bualu memunyai Pura Desa dan Pura Puseh tersendiri.

Kedua, Kepah berarti Pohon Kepuh atau pohon rangdu. Pohon Kepah biasanya sebagai penanda desa dan tenget. Pohon besar itu kini masih ada dan di bawahnya berdiri Pura Tegal Penangsaran Desa Adat Bualu. Di sanalah tempat permakluman bila ada upacara ngaben/mengubur bagi yang meninggal di Desa Adat Bualu dengan menggunakan banten, minimal canang asebit sari. Di desa-desa adat di Bali, pohon besar adalah penanda desa yang berfungsi sebagai peneduh sekaligus sebagai ciri pusat desa dengan pasar desanya.

Di Puncak Tegeh Kepah, para pejalan kehidupan yang berjalan kaki tempo doeloe maentegan menarik nafas sejenak, melakukan pranayama. Pertama,menyaksikan kawasan Nusa Dua dan sekitarnya dengan nyiur melambai-lambai di arah timur. Ke situlah, arah yang dituju orang-orang dari desa Delod Ceking khususnya Kampial, Kutuh, Ungasan, dan Pecatu. Mereka maurup-urup melakukan barter alakadarnya membawa palawija dan palagantung selain gerang. Maurup-urup adalah strategi berkomunikasi berkearifan lokal dengan mengedepankan manyama braya yang lebih dikenal dengan tetawangan ’kenalan’ yang dirawat dan diwariskan ke anak cucu hingga kini. Dalam konteks kekinian, inilah yang disebut ekonomi kerakyatan.

Kedua, di Puncak Tegeh Kepah para pejalan kehidupan yang berjalan kaki berkilo-kilo jaraknya tanpa bersandal di tengah debu dan panas menyengat semangat tiadalah patah. Di kejauhan dari balik kawasan Nusa Dua yang kini berdiri hotel berbintang mewah tempat para pemimpin dunia mengambil keputusan tentang iklim global, air, ekonomi, dan lain-lain yang menyangkut politik global, di tempat inilah diputuskan. Nusa Dua Bali menjadi tempat memutuskan kebijakan politik dunia yang menghasilkan piagam atau dokumen tertulis. Dalam arti luas, itulah sastra dunia sebagai pegangan para pemimpin dunia becermin. Pilihan yang tepat bila pujangga Jawa yang dikenal dengan Dang Hyang Dwijendra melahirkan karya sastra monumental di sini. Dari sini pula, para pemimpin dunia melaksanakan dharma wiweka untuk memilah dan memilih “ngepah” kebijakan yang memuliakan manusia, alam, dan lingkungan dengan pembangunan berkelanjutan. Inilah yang disebut kontinuitas oleh Ki Hadjar Dewantara.

Ketiga, dari Puncak Tegeh Kepah, para pejalan kehidupan juga dapat menyaksikan Pulau Nusa Penida di kejauhan seakan berdiri di atas laut biru yang damai. Penampakan Nusa Penida di kejauhan melengkapi Nusa Dua di kedekatan, tampak berhadap-hadapan. Lebih-lebih di antara Nusa Dua (Nusa Darma dan Nusa Paninsula yang dulu disebut Nusa Gede) terdapat Batu Capil seakan menjadi pintu gerbang tempat memanggil para nelayan dari Nusa Penida untuk mampir. Utusan dari Nusa Penida diyakini membawa dua kabar, berkah atau musibah. Dalam konteks inilah, maka di Gumi Delod Ceking menjelang peralihan musim dari Kemarau ke Hujan digelar upacara Nangluk Merana ‘upacara menangkal gering’ dalam perspektif agraris berbasis maritim. Dalam tradisi di Desa Adat Kutuh, prosesi Merana Nangluk itu disebut mamendak. Harapannya, petani dan nelayan selamat dari gering ‘wabah’ tanpa paceklik dan terhindar dari situasi sayah ‘gagal panen’.

Keempat, tidak jauh dari Puncak Tegeh Kepah dulu berdiri Bioskop Glory sebagai tempat hiburan bagi kaula muda dengan layar tancap. Belakangan, bioskop berada di area Pasar Central dekat Tragia bersebelahan dengan lokasi SMP Negeri 4 Kuta Selatan. Jika Bioskop Glory berbasis layar tancap, bila hujan penonton bubar menyelamatkan diri masing-masing, disingkat misbar : gerimis bubar. Berbeda dengan bioskop di Pasar Central berbasis gedung representatif, penonton bisa berlama-lama di dalam gedung tidak terpengaruh cuaca.

Begitulah Puncak Tegeh Kepah adalah puncak terusan dari Puncak Tegeh Buhu dan Puncak Tegeh Kaman. Sebagai puncak terusan, Puncak Tegeh Kepah adalah puncak terendah menuju turunan ke arah Nusa Dua. Namun demikian, keindahannya pun menawan dan sungguh inspiratif. Banyak kisah dan narasi terbangun dari sini lantaran inilah akses satu-satunya dari Bualu menuju desa-desa di Kawasan Bukit Badung, di Kaki Pulau Bali yang dulu dikenal dengan nama Gumi Delod Ceking. Dulu kawasan ini sulit nasi tetapi kaya narasi yang pantas dikenang dan dicatat sebagai pangeling-eling.

Pada mulanya, Puncak Tegeh Kepah adalah kawasan bengang seperti di Tegeh Buhu yang sepi. Namun, kini Puncak Tegeh Kepah adalah jalur supermacet bin bising. Diperlukan kesadaran dan kebijaksanaan menyikapi sehingga terhindar dari silang wacana yang menyebabkan hubungan disharmoni. Sugi Tenten pada Rabu Pon Sungsang, Sugi Jawa pada Kamis Wage Sungsang , dan Sugi Bali pada Jumat Kliwon Sungsang adalah alur waktu untuk merenung menyambut Galungan tiba dengan kesadaran untuk menemukan keindahan sebagaimana di Puncak Tegeh Kepah tempo doeloe.

Selamat menyambut Hari Galungan dan Kuningan. [T]

BACA artikel lain dari penulis NYOMAN TINGKAT

Rumput Laut Delod Ceking, Nasibmu Kini
Di Puncak Tegeh Buhu
Desa Adat Kutuh Sebagai Desa Pemancar
Di Puncak Tegeh Kaman
Bak Inpres dan Cubang Air di Gumi Delod Ceking
Tags: desa adat bualudesa adat kutuhGumi Delod Cekingkuta selatanNusa Dua
Previous Post

Pesta Rilis “Lebih Dekat” Nosstress: Membawa Lagu ke Rumah-rumah Pendengar

Next Post

Anugerah Kebudayaan Indonesia dan Para Teladan dalam Pemajuan Kebudayaan

I Nyoman Tingkat

I Nyoman Tingkat

Kepala SMA Negeri 2 Kuta Selatan, Bali

Next Post
Anugerah Kebudayaan Indonesia dan Para Teladan dalam Pemajuan Kebudayaan

Anugerah Kebudayaan Indonesia dan Para Teladan dalam Pemajuan Kebudayaan

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Covid-19 dalam Alam Pikir Religi Nusantara – Catatan Harian Sugi Lanus

    Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Sumbangan Ketut Bimbo pada Bahasa Bali | Ada 19 Paribasa Bali dalam Album “Mebalih Wayang”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lonte!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ritual Sebelum Bercinta | Cerpen Jaswanto

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Tidak Ada Definisi untuk Anak Pertama Saya

by Dewa Rhadea
June 4, 2025
0
Tawuran SD dan Gagalnya Pendidikan Holistik: Cermin Retak Indonesia Emas 2045

KADANG saya mencoba menjelaskan kepada orang-orang seperti apa anak pertama saya. Tapi jujur saja, saya tidak tahu bagaimana harus mendefinisikannya....

Read more

The Voices After Cak!: Keriuhan di Balik-balik Tubuh yang Diguncang

by Wulan Dewi Saraswati
June 4, 2025
0
The Voices After Cak!: Keriuhan di Balik-balik Tubuh yang Diguncang

MALAM di taman kuliner Ubud Food Festival sangat menggiurkan. Beberapa orang sudah siap duduk di deretan kursi depan, dan beberapa...

Read more

Susu dan Tinggi Badan Anak

by Gede Eka Subiarta
June 3, 2025
0
Puasa Sehat Ramadan: Menu Apa yang Sebaiknya Dipilih Saat Sahur dan Berbuka?

KALSIUM merupakan mineral utama yang diperlukan untuk pertumbuhan tulang kita, tepatnya untuk pertumbuhan tinggi badan. Kandungan kalsium tertinggi ada pada...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Kopernik dan Jejak Timor di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Kopernik dan Jejak Timor di Ubud Food Festival 2025

“Hey, do you sell this sauce? How much is it?” tanya seorang turis perempuan, menunjuk botol sambal di meja. “It’s...

by Dede Putra Wiguna
June 5, 2025
Menjaga Rasa, Menjaga Bangsa | Dari Diskusi Buku “Ragam Resep Pangan Lokal” di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Menjaga Rasa, Menjaga Bangsa | Dari Diskusi Buku “Ragam Resep Pangan Lokal” di Ubud Food Festival 2025

MATAHARI menggantung tenang di langit Ubud ketika jarum jam perlahan menyentuh angka 12.30. Hari itu, Minggu, 1 Juni 2025, Rumah...

by Dede Putra Wiguna
June 4, 2025
Lalapooh: Cinta, Crepes, dan Cerita di Tengah Pasar Senggol Pelabuhan Tua Buleleng
Kuliner

Lalapooh: Cinta, Crepes, dan Cerita di Tengah Pasar Senggol Pelabuhan Tua Buleleng

SORE menjelang malam di Pasar Senggol, di Pelabuhan Tua Buleleng, selalu tercium satu aroma khas yang menguar: adonan tipis berbahan...

by Putu Gangga Pradipta
June 4, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [18]: Bau Gosong di “Pantry” Fakultas

June 5, 2025
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co