31 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Film “2 Kumbang (Bugs)”: Menguak Sisi Gelap Media Sosial, Mulai dari Cara Mudah Mendapatkan Uang, hingga Dampak Buruknya bagi Anak

Hizkia Adi WicaksnonobyHizkia Adi Wicaksnono
September 16, 2024
inUlas Film
Film “2 Kumbang (Bugs)”: Menguak Sisi Gelap Media Sosial, Mulai dari Cara Mudah Mendapatkan Uang, hingga Dampak Buruknya bagi Anak

Suasana pemutaran film “2 Kumbang (Bugs)” | Foto: Singaraja Menonton/Rio

BEBERAPA waktu lalu saya dibuat geleng-geleng dengan peristiwa live mandi lumpur yang sempat viral di media sosial. Siaran langsung itu dilakukan demi untuk memperoleh sejumlah uang saweran dari pengikut media sosial pemilik akun tersebut.

Yang membuat live mandi lumpur ini semakin miris adalah ketika si pemilik akun mulai menampilkan seorang wanita lanjut usia sebagai pemeran live mandi lumpur tersebut. Hal itu membuat peristiwa live mandi lumpur ini semakin terasa penyimpangannya.

Pemilik akun tersebut seakan mengemis secara online dengan cara rela melakukan tindakan ekstrem hingga mengeksploitasi seorang lansia untuk melakukan hal tersebut demi meraih lebih banyak gift—semacam hadiah—dari penonton.

Dan saya sedikit mendapat semacam “pencerahan” mengenai perilaku, sebut saja, “menyimpang” tersebut melalui sebuah film pendek berjudul “2 Kumbang (Bugs)”. Film ini disutradarai oleh Gwai Lou, diproduksi tahun 2022, dan ditayangkan pada acara Minikino Film Week 10 bekerjasama dengan Singaraja Menonton di kedai kopi Dekakiang, Singaraja, pada tanggal 15 September 2024.

Film 2 Kumbang (Bugs) mengangkat kisah serupa seperti fenomena yang saya singgung pada pembukaan tulisan. Film ini mengangkat kisah 2 anak laki-laki yang sedang senang-senangnya melakukan siaran langsung di media sosial. Meskipun bagian awal dari film ini tidak saya nikmati secara visual karena saya datang terlambat, saya masih cukup mengerti inti cerita dari film ini berkat teman saya, Hasby.

Hasby menceritakan bagian awal film yang saya lewatkan. Katanya, di awal film kedua anak itu tengah menyiksa kumbang dengan meledakan tubuh binatang malang itu menggunakan petasan dan merekam aksi tersebut secara live di media sosial menggunakan ponsel dari orang tua salah satu anak itu.

Seperti paham ilmu manajemen, anjay, yang satu bertugas merekam penyiksaan tersebut dan anak satunya lagi menjadi pemeran dalam siaran live itu. Menurut saya, aksi menyiksa kumbang yang dilakukan kedua anak dalam film itu merupakan suatu hal biasa. Bukan bermaksud membenarkan tindakan tersebut, tetapi anak-anak pada umumnya memiliki rasa ingin tahu yang besar tentang berbagai hal, apa saja bisa jadi bahan mainan dan eksperimen bagi seorang anak.

Saat saya masih kanak-kanak, setiap akhir pekan ayah saya kerap mengajak saya bermain di pantai. Di sana saya gemar mencari ikan-ikan kecil yang terperangkap di karang-karang ketika laut sedang surut. Suatu ketika, saat saya mendapatkan ikan dari pantai, meski sudah tahu jawabannya, karena penasaran, ikan laut malang itu saya tempatkan di wadah yang berisi air tawar.

Suasana pemutaran film “2 Kumbang (Bugs)” | Foto: Singaraja Menonton/Rio

Tentu ikan laut itu mati karena dipaksa hidup di air tawar. Namun, saat itu saya memiliki rasa ingin tahu yang cukup mengganggu. Saya ingin tahu apa yang dialami ikan laut ketika ditempatkan di air tawar sebelum akhirnya ikan laut itu mati.

Saya jelaskan, anjay. Dikutip dari kompas.com, alasan anak menyiksa binatang antara lain adalah penasaran atau ingin melakukan eksplorasi, ikut-ikutan teman atau meniru orang dewasa di sekitarnya, pelepasan dari rasa bosan, dan masih banyak lagi.

Beberapa tindakan kekerasan yang dilakukan anak-anak terhadap hewan memang bisa menjadi salah satu tanda penyimpangan di masa depan atau tanda kekerasan yang pernah dialami si anak. Namun, seperti yang saya alami, alasan saya menyiksa hewan adalah sekadar penasaran dan setelah puas dengan rasa penasaran saya, saya tidak merasa untuk ingin kembali melakukan hal itu.

Penyiksaan terhadap kumbang yang dilakukan kedua anak pada film “2 Kumbang (Bugs)” itu bagi saya mungkin sama seperti saat saya memasukan ikan laut ke dalam air tawar. Namun, bedanya adalah, mereka merekamnya secara live di media sosial sedangkan saya tidak.

Sehingga ada kemungkinan mereka mendapat penonton dengan kelainan psikologi yang gemar melihat binatang tersiksa dan mengapresiasi tayangan live itu—sehingga membuat kedua anak itu termotivasi untuk membuat tayangan live dengan tema penyiksaan terus-menerus.

Setelah membuat tayangan live menyiksa kumbang, kedua anak itu membuat tayangan live lagi yang memperlihatkan si anak pemeran itu melakukan atraksi dengan mengayun-ayunkan sebilah parang seperti seorang pendekar. Di tengah live itu, si pemeran tidak sengaja melukai tangannya sendiri. Tak diduga ternyata ada salah seorang penonton yang menyukai hal tersebut dan meminta anak si pemeran itu melukai dirinya tapi kali ini secara sengaja.

Penonton itu mengiming-imingi kedua anak itu dengan gift berupa sejumlah uang yang cukup besar. Tanpa pikir panjang si anak pemeran live itu mengambil parangnya dan menyayat tangannya dengan sengaja. Dari adegan ini saya semakin yakin bahwa media sosial bukan untuk anak di bawah umur.

Melalui media sosial anak-anak berpotensi bertemu dengan orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Jangnkan anak di bawah umur, orang yang cukup umur saja banyak yang menyalahgunakan dan sial dalam bersosial media.

Jika dikaitkan dengan viralnya aksi live lansia yang mandi lumpur beberapa waktu lalu, menurut saya keduanya memiliki kesamaan, yaitu sama-sama melakukan hal bodoh demi mendapatkan penonton dan uang dengan mudah.[T]

Black Rain in My Eyes (2023): “Kebohongan” Seorang Penyair kepada Putrinya yang Buta
In the Forest One Thing Can Look Like Another (2023): Yang Tampak dan yang Tak Tampak
Menyangsikan Dutar & Papaya Sebagai Sinematik Eksperimental Nonkonvensional: Bukti Kita Butuh Pembacaan Ulang
Ma Gueule : Arabphobia dan Trauma Kolektif Jangka Panjang
Tags: media sosialMinikinoMinikino Film WeekSingaraja Menonton
Previous Post

Penyelundupan Hukum ke Dalam Akta Notariil: Orang Asing dalam Upaya Penguasaan Hak atas Tanah

Next Post

Dua Minggu Pasca IAF 2024: Menimbang Hasil, Tantangan, dan Prospek

Hizkia Adi Wicaksnono

Hizkia Adi Wicaksnono

Fotografer/Videografer tatkala.co

Next Post
Refleksi di Hari Media Sosial Nasional

Dua Minggu Pasca IAF 2024: Menimbang Hasil, Tantangan, dan Prospek

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Tembakau, Kian Dilarang Kian Memukau

by Petrus Imam Prawoto Jati
May 31, 2025
0
Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

PARA pembaca yang budiman, tanggal 31 Mei adalah Hari Tanpa Tembakau Sedunia. Tujuan utama dari peringatan ini adalah untuk meningkatkan...

Read more

Melahirkan Guru, Melahirkan Peradaban: Catatan di Masa Kolonial

by Pandu Adithama Wisnuputra
May 30, 2025
0
Mengemas Masa Silam: Tantangan Pembelajaran Sejarah bagi Generasi Muda

Prolog Melalui pendidikan, seseorang berkesempatan untuk mengembangkan kompetensi dirinya. Pendidikan menjadi sarana untuk mendapatkan pengetahuan sekaligus mengasah keterampilan bahkan sikap...

Read more

Menjawab Stigmatisasi Masa Aksi Kurang Baca

by Mansurni Abadi
May 30, 2025
0
Bersama dalam Fitri dan Nyepi: Romansa Toleransi di Tengah Problematika Bangsa

SEBELUM memulai pembahasan lebih jauh, marilah kita sejenak mencurahkan doa sembari mengenang kembali rangkaian kebiadaban yang terjadi pada masa-masa Reformasi,...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025

MEMASUKI tahun ke-10 penyelenggaraannya, Ubud Food Festival (UFF) 2025 kembali hadir dengan semarak yang lebih kaya dari sebelumnya. Perayaan kuliner...

by Dede Putra Wiguna
May 31, 2025
ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”
Panggung

ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”

MENYOAL asmara atau soal kehidupan. Ada banyak manusia tidak tertolong jiwanya-sakit akibat berharap pada sesuatu berujung kekecewaan. Tentu. Tidak sedikit...

by Sonhaji Abdullah
May 29, 2025
Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025
Panggung

Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025

LANGIT Singaraja masih menitikkan gerimis, Selasa 27 Mei 2025, ketika seniman-seniman muda itu mempersiapkan garapan seni untuk ditampilkan pada pembukaan...

by Komang Puja Savitri
May 28, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co