11 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Ika Agustina, Keterbatasan Bukan Alasan untuk Tidak Berkarya

Dede Putra WigunabyDede Putra Wiguna
September 2, 2024
inPersona
Ika Agustina, Keterbatasan Bukan Alasan untuk Tidak Berkarya

Putri Suastini Koster bersama Ika Agustina, Foto: dok. Ika Agustina

KARYA sastra dapat menjadi medium bagi siapa saja yang ingin mencurahkan rasa, cipta, dan karsanya. Setiap insan bisa berkarya, semua kalangan bisa menulis. Tak terkecuali Ika Agustina, ia adalah penyair penyandang disabilitas dari Yayasan Bhakti Senang Hati.

Waktu itu saya berkesempatan bergabung bersama Pusat Informasi dan Konseling Mahasiswa (PIKM) Widyadari, Universitas PGRI Mahadewa Indonesia (UPMI) yang melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat di Yayasan Bhakti Senang Hati (YBSH), Siangan, Gianyar.

Saya sempat berbincang-bincang dengan beberapa anggota dari YBSH. Salah satunya bersama Ika Agustina, ia penyandang disabilitas yang gemar bersastra. Saat itu, juga ada Dewa Ayu Eka Purba Dharma Tari, M.Psi., Psikolog. (Psikolog, Dosen UPMI) atau akrab disapa Ibu Dewa Ayu, ia merupakan salah satu volunteer di YBSH.

Kami bertiga berbincang setelah kegiatan pengabdian masyarakat selesai dilaksanakan. Derasnya hujan turut menyertai obrolan kami. Saking asyiknya mengobrol, waktu terasa bergulir begitu cepat. Ibu Dewa Ayu menceritakan banyak hal tentang Ika, begitupun Ika menceritakan banyak hal tentang Ibu Dewa Ayu.

Ika menunjukkan beberapa puisinya yang diunggah di media sosial. Ia juga memperlihatkan buku kumpulan puisi miliknya, buku itu berjudul “Suaraku dari Atas Kursi Roda“. Ika mengatakan buku tersebut sudah pernah diulas dan dibedah oleh Alm. Arief Budiman atau akrab disapa Ayip (Co-Founder Rumah Sanur Creative Hub) dan Made Adnyana Ole (sastrawan, founder Tatkala.co), saat peluncuran bukunya di Rumah Sanur.

Saya (penulis) bersama dengan Ika Agustina | Foto: dok. Dewa Ayu Eka

Bagi Ika, menulis adalah terapi menenangkan diri, ia bisa mencurahkan isi hati dan pikirannya dalam puisi. Ika juga mengatakan sangat senang apabila ada yang membaca dan mengapresiasi karyanya.

“Saya mulai terbiasa mengungkapkan perasaan lewat tulisan. Menenangkan, sebab tatkala tak mampu mencurahkan isi hati melalui ucapan, saya bisa menuangkannya lewat aksara,” ujarnya.

Nama lengkapnya Ni Wayan Ika Agustina, biasa dipanggil Ika. Ia lahir di Rendang, Karangasem, 15 Agustus 1998. Dari pasangan I Wayan Kertiyasa dan Ni Wayan Sukasih. Ika merupakan anak pertama dari dua bersaudara.

Ika lahir secara prematur, baru enam bulan dalam kandungan, ia sudah lahir. Ika juga mengidap penyakit Cerebral Palsy, yaitu kondisi yang memengaruhi otot dan saraf. Penyakit tersebut mengharuskannya menggunakan alat bantu kursi roda. Jadi memang dari kecil ia tidak pernah merasakan bagaimana rasanya berjalan. Penyakit tersebut bukan bawaan, tapi dimulai dari tahap awal kehidupan, yaitu sejak lahir.

            Setiap orang pasti memiliki kelebihan dan keunikannya tersendiri, begitupun dengan Ika. Ia memiliki bakat dalam menulis puisi. Ika kerap menulis puisi-puisinya di media sosial Facebook, yang kemudian berhasil dibukukan menjadi kumpulan puisi pertamanya, yaitu “Suaraku dari Kursi Roda” yang diterbitkan oleh CV. Tinta Emas Perkasa pada tahun 2019.

Karya keduanya adalah buku kumpulan puisi “Menyuarakan Jiwa dengan Cinta” yang diterbitkan oleh CV. Tinta Emas Perkasa pada tahun 2021. Buku ini merupakan hasil kolaborasi Ika bersama Kadek Agus yang juga penyandang disabilitas. Kadek Agus sendiri telah berhasil menerbitkan tiga buku.

Ika mengatakan, Ibu Dewa Ayu memiliki andil besar dalam proses kreatifnya. Berkat motivasi dan dorongannya, ia menjadi percaya diri untuk menerbitkan puisi-puisi yang selama ini hanya mengendap di status Facebook. Selain itu, Dewa Ayu Eka juga menjadi editor dan turut membantu mencari penerbit buku yang bersedia menerbitkan karyanya.

Ibu Dewa Ayu mengatakan, Ika memiliki potensi yang bagus, dengan kondisinya yang di atas kursi roda, ia mampu menuangkan imajinasinya dalam bentuk tulisan-tulisan.

“Ika ini punya kemampuan yang baik dan imajinasinya bagus. Ia juga punya potensi yang bagus untuk berkembang, sehingga Ika harus diberi kesempatan untuk menunjukkannya. Siapa tahu dengan pergerakan Ika, teman-teman penyandang disabilitas lain yang memiliki potensi jadi terinspirasi,” ujar Dewa Ayu Eka.

            Setelah mengeluarkan dua buku kumpulan puisi, kini Ika tengah menabung cerpen-cerpen untuk dikemas menjadi kumpulan cerpen. Ia ingin mencoba sesuatu yang baru dalam proses kreatifnya menulis.

Ika Agustina (depan) bersama tiga member YBSH | Foto: dok. Ika Agustina

Sebelum tinggal di YBSH, Ika sempat mengeyam pendidikan di salah satu sekolah dasar negeri di Rendang, Karangasem. Setelah lulus, ia sangat ingin melanjutkan pendidikannya ke jenjang berikutnya, tapi ia terhalang oleh akses, karena jalan menuju sekolah SMP sulit dan jaraknya sangat jauh. Akibatnya ia terpaksa putus sekolah.

Ika menceritakan, setelah satu tahun diam di rumah tanpa bersekolah. Suatu hari datang Ibu Putu Suriati, ia juga penyandang disabilitas yang duduk di kursi roda. Putu Suriati merupakan pendiri dari Yayasan Bhakti Senang Hati (YBSH). Ketika itu, ia datang bersama beberapa orang, dengan maksud ingin mengajak Ika untuk bergabung di YBSH. Ibu Suriati mengatakan kepada Ika dan Keluarganya, di YBSH terdapat asrama yang mengasramakan para penyandang disabilitas. Waktu itu tempatnya masih di Tampaksiring, Gianyar.

“Awalnya, jelas saya menolak, saya tidak pernah jauh dari orang tua dan keluarga sebelumnya, bahkan saya tidak pernah membayangkannya. Tetapi mereka terus merayu, saya meminta waktu satu bulan untuk mempertimbangkannya. Akhirnya mereka pergi dengan lega, namun menjadi beban bagi saya,” ungkap Ika.

Akhirnya Ika menyetujui ajakan tersebut, ia pun mulai bergabung dengan YBSH pada tahun 2012. Awalnya sangat sulit baginya untuk hidup mandiri tanpa bantuan orang tuanya, namun lama-kelamaan ia menjadi terbiasa, dan mampu beradaptasi dengan lingkungan barunya.

“Semua pengurus dan anggota yayasan merupakan penyandang disabilitas, karena yayasan ini berfokus memandirikan para anggotanya. Tidak mudah beradaptasi di dalam sebuah organisasi, dengan semua peraturan. Terlebih kita diharuskan untuk bisa mandiri,” ungkapnya .

 Setelah satu tahun tidak melanjutkan pendidikan, akhirnya Ika bisa kembali bersekolah di salah satu SMP swasta di Tampaksiring. Tetapi, tak lama bersekolah di Tampaksiring, YBSH harus pindah karena telah habis masa kontrak.

“Pada bulan September 2014, yayasan ini pindah ke Siangan, Gianyar. Saya pun juga harus pindah sekolah. Berat rasanya berpisah dengan teman-teman sekolah di Tampaksiring, tetapi apa boleh buat,” kata Ika.

“Yayasan juga mengubah namanya menjadi Yayasan Bhakti Senang Hati. Sebab sebelumnya belum terdaftar di Kementerian Hukum dan HAM. Kepengurusannya pun berpindah tangan. Ibu Putu Suriati memilih pensiun dari jabatannya, kemudian digantikan oleh bapak Nyoman Sukadana,” jelasnya.

Ika mengaku gemar menulis puisi sejak SMP, dari situlah awalnya ia bermimpi untuk memiliki buku karya sendiri. Setelah lulus SMA, ia tidak melanjutkan pendidikannya, ia memilih untuk bekerja di yayasan. Di yayasan ada sebuah restoran, itu menjadi salah satu program agar bisa memandirikan para member yayasan.

“Bali terkenal dengan pariwisatanya. Jadi, yayasan juga memanfaatkan hal itu. Para wisatawan asing bisa datang ke restoran kami untuk mencicipi berbagai masakan Bali, yang memasak juga para anggota yayasan. Semuanya sudah memiliki tugas masing-masing, tugas saya menyambut para tamu serta presentasi tentang semua program yayasan. Para wisatawan hampir dari seluruh dunia sudah pernah datang ke restoran kami,” jelas Ika

Suatu ketika ada beberapa relawan yang datang ke yayasan. Mereka mengajari kami cara meditasi. Itulah menjadi awal pertemuan Ika dengan Ibu Dewa Ayu. Ika mengatakan, beliau datang bersama rombongan relawan lainnya. Ika bercerita banyak hal kepada Ibu Dewa Ayu. Meskipun baru saling mengenal, entah mengapa ia sudah merasa sangat dekat.

Swafoto Ika Agustina dan Dewa Ayu Eka | Foto: dok. Dewa Ayu Eka

Beberapa hari berlalu, Ibu Dewa Ayu pun membaca sejumlah puisi-puisinya di Facebook, beliau pun mengungkapkan kekagumannya kepada Ika lewat telepon. Beliau juga mengatakan akan membantu Ika untuk menerbitkan puisi-puisinya menjadi buku. Kemudian, Ibu Dewa Ayu meminta Ika untuk mengirimkan semua puisinya.

“Mungkin Ibu Dewa Ayu adalah sebuah jawaban atas semua doa saya selama ini,” kata Ika sembari tersenyum memandang Ibu Dewa Ayu.

Setelah sekian bulan berlalu, akhirnya Ibu Dewa Ayu kembali ke yayasan memberikan kabar baik, ia mengatakan sudah mendapatkan penerbit yang bersedia untuk menerbitkan karya Ika, yaitu CV. Tinta Emas Perkasa, yang terletak di Kuta, Badung.

“Ibu Dewa Ayu sudah lebih dari sahabat bagi saya, sudah seperti keluarga, seperti kakak. Saya sangat bersyukur karena Ibu Dewa Ayu selalu bersama saya, juga mendampingi saya agar bisa melewati semua proses saya dalam berkarya,” ungkapnya.

Setelah melalui proses yang cukup panjang. Akhirnya pada 23 agustus 2019, atas dukungan dari berbagai pihak. Ika melangsungkan peluncuran dan bedah buku kumpulan puisi pertamanya, yaitu “Suaraku dari Atas Kursi Roda” yang dilaksanakan di Rumah Sanur, Denpasar.

“Tidak ada satu kata pun yang bisa mewakili perasaan saya waktu itu. Hari itu adalah hari yang sangat membahagiakan, saya bisa melihat mimpi yang sudah lama terpendam akhirnya terwujud, dan saya bisa melihat dengan mata terbuka,” tandasnya mengakhiri cerita.

Seusai bercerita, saya diberi dua buku kumpulan puisi oleh Ika, “Suaraku dari Atas Kursi Roda” dan “Menyuarakan Jiwa dengan Cinta” (buku kolaborasinya bersama Kadek Agus).

Tak berselang lama, hujan pun akhirnya mereda. Ketika saya dan skuad PIKM Widyadari yang lain beranjak pulang, Ika memanggil dengan nada sedikit kencang, “De, jangan lupa dibaca ya!”. [T]

Reporter/Penulis: Dede Putra Wiguna
Editor: Adnyana Ole

BACA artikel lain dari penulisDEDE PUTRA WIGUNA

Belajar dan Berbagi di Yayasan Bhakti Senang Hati: Cerita dari PIKM Widyadari UPMI
Lisawati, Perempuan Penjual Bendera: 10 Tahun Merantau di Bali, Pernah Dikira Sudah Meninggal
Belajar Kebermaknaan Hidup di PKP Community Centre, di Payangan-Gianyar
Kartunis I Wayan Tama dan Profesinya yang Jarang Dapat Perhatian
Tags: disabelitasPuisisosial
Previous Post

Ketika WNA Pemelajar BIPA Beradu Pantun Berbahasa Indonesia

Next Post

Film “Cening Nepukin I Kawa” Siap Diproduksi, Menyasar Penonton Anak-anak

Dede Putra Wiguna

Dede Putra Wiguna

Mahasiswa aktif di Universitas PGRI Mahadewa Indonesia, Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia dan Daerah. Kontributor tatkala.co

Next Post
Film “Cening Nepukin I Kawa” Siap Diproduksi, Menyasar Penonton Anak-anak

Film “Cening Nepukin I Kawa” Siap Diproduksi, Menyasar Penonton Anak-anak

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Duel Sengit Covid-19 vs COVID-19 – [Tentang Bahasa]

    11 shares
    Share 11 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

“Pseudotourism”: Pepesan Kosong dalam Pariwisata

by Chusmeru
May 10, 2025
0
Efek “Frugal Living” dalam Pariwisata

KEBIJAKAN libur panjang (long weekend) yang diterapkan pemerintah selalu diprediksi dapat menggairahkan industri pariwisata Tanah Air. Hari-hari besar keagamaan dan...

Read more

Mendaki Bukit Tapak, Menemukan Makam Wali Pitu di Puncak

by Arix Wahyudhi Jana Putra
May 9, 2025
0
Mendaki Bukit Tapak, Menemukan Makam Wali Pitu di Puncak

GERIMIS pagi itu menyambut kami. Dari Kampus Undiksha Singaraja sebagai titik kumpul, saya dan sahabat saya, Prayoga, berangkat dengan semangat...

Read more

Kreativitas dan Imajinasi: Dua Modal Utama Seorang Seniman

by Pitrus Puspito
May 9, 2025
0
Kreativitas dan Imajinasi: Dua Modal Utama Seorang Seniman

DALAM sebuah seminar yang diadakan Komunitas Salihara (2013) yang bertema “Seni Sebagai Peristiwa” memberi saya pemahaman mengenai dunia seni secara...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

April 27, 2025
Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

April 23, 2025
Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

April 22, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery
Pameran

Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery

INI yang beda dari pameran-pemaran sebelumnya. Santrian Art Gallery memamerkan 34 karya seni rupa dan 2 karya tiga dimensi pada...

by Nyoman Budarsana
May 10, 2025
“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra
Panggung

“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra

SEPERTI biasa, Heri Windi Anggara, pemusik yang selama ini tekun mengembangkan seni musikalisasi puisi atau musik puisi, tak pernah ragu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman
Khas

Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman

TAK salah jika Pemerintah Kota Denpasar dan Pemerintah Provinsi Bali menganugerahkan penghargaan kepada Almarhum I Gusti Made Peredi, salah satu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

May 10, 2025
Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

May 10, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [14]: Ayam Kampus Bersimbah Darah

May 8, 2025
Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

May 4, 2025
Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

May 4, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co