1 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Jam Session Kolaborasi 9 Seniman Bali Utara di Singaraja Literary Festival 2024

Nyoman BudarsanabyNyoman Budarsana
August 27, 2024
inPanggung
Jam Session Kolaborasi 9 Seniman Bali Utara di Singaraja Literary Festival 2024

Kolaborasi 9 Seniman Bali Utara di Singaraja Literary Festival 2024 | Foto: SLF/Amri

PENTAS seni, biasanya diawali dengan latihan untuk menyatukan ide, konsep atau pun hal-hal lain yang mendukung sebuah pementasan. Latihan itu penting agar mengerti apa peran serta tugas yang dilakukan di atas pentas. Latihan berkali-kali dapat meminimalisir kesalahan dalam sebuah pementasan.

Lantas, bagaimana kalau pertunjukan seni itu tanpa diawali latihan? Nah, itu yang menjadi dalam pertunjukan kolaborasi 9 seniman Bali Utara dalam ajang Singaraja Literary Festival 2024 di Sasana Budaya Buleleng, Sabtu, 24 Agustus 2024 malam. Pentas musik dengan durasi waktu sekitar 20 menit itu, memang menyajikan sebuah proses musik.

Suasana penonton di Sasana Budaya saat pementasan Kolaborasi 9 Seniman Bali Utara di Singaraja Literary Festival 2024 | Foto: SLF/Amri

Malam itu Sasana Budaya seperti donat yang dikerumuni banyak semut, begitu ramai. Orang-orang itu, dengan debar masing-masing, menunggu penampilan kolaborasi sembilan seniman, modern dan tradisional, Bali Utara, yang terdiri dari Made Danu Damas Satria, Gede Teguh Rendra, Agus Herman Swihartana Giri (Konot), Made Yogi Sastrawan, I Komang Aristiana Gunawan, Kadek Widiasa, Kadek Wahyudi Prasancika, I Made Tegeh Okta Maheri, dan Susan Tyo Riski. Barangkali hampir semua orang bertanya, karya apa yang hendak dipertontonkan?

Susan Tyo Riski dalam garapan Kolaborasi 9 Seniman Bali Utara di Singaraja Literary Festival 2024 | Foto: SLF/Amri

Lampu sorot meredup saat seniman musik dan vokal berdiri di atas panggung. Sebuah tembang membuka pertunjukan. Seorang perempuan berkebaya hitam, dengan suara panjang dan jernih, menembang dan diiringi suling, gitar, drum yang diketuk sesekali, piano, dan beberapa alat musik modern lainnya. Tembang tersebut disambung dengan lagu “Nyanyian Kecil untuk Sawah” karya Relung Kaca yang dinyanyikan grup band Empat Detik Sebelum Tidur.

Sorak-sorai penonton menambah ramai suasana. Dua orang penari merespon musik dan lagu yang dimainkan di atas panggung. Penari itu, keduanya laki-laki, meliuk-liuk di lantai, di depan panggung. Tampak gerakan-gerakan dalam pertanian, seperti mencangkul dan gerakan-gerakan eksplorasi tubuh lainnya.

“Kami memang menampilkan konsep petunjukan musik jam session. Jadi sebuah proses membuat musik. Semua musisi memainkan elemennya masing-masing tanpa harus berlebihan,” kata koordinator 9 seniman, Aristiana atau yang yang akrab disapa Jack usai pentas.

Jack dan Konot dalam garapan Kolaborasi 9 Seniman Bali Utara di Singaraja Literary Festival 2024 | Foto: SLF/Amri

Saat itu, 9 seniman yang tampil bukan merupakan satu grup musik yang sudah jadi, melainkan diambil secara acak. Artinya, pemain itu bukan berasal dari satu grup, tetapi dicomot-comot untuk mendukung sebuah pertunjukan musik. “Masing-masing dari kami memiliki definisi yang sama di depan panggung,” ucap Jack.

Pementasan itu, menurut Jack, seperti menjadi tantangan buatnya. Ketika ditawari oleh panitia, ia langsung mengiyakan. “Saya ingin sesuatu yang beda. Konsep jam seasons saya mau, karena perlu menunjukan sesuatu yang beda. Menunjukan sebuah proses ketimbang membawakan sesuatu yang sudah fiks atau selesai,” ceritanya polos. 

Jack menegaskan, walau menampilkan sebuah proses, tetapi ada satu line atau garis yang mesti diikuti bersama. Lagu-lagu yang ia ditulis atau dibawakan mesti mencerminkan atau sesuai dengan tema Singaraja Literary Festival tahun ini, yaitu “Dharma Pemaculan”—terkait dengan tuntunan para petani dalam mengelola pertanian di Bali.

Meski tanpa didahului dengan latihan, 9 seniman Bali Utara ini mampu memberikan sajian seni musik yang menghibur, bahkan tampil sangat atraktif, sebab dipadukan dengan tarian kontemporer ala I Made Tegeh Okta Maheri, atau akrab dipanggil Dek Geh.

Dek Geh dan Wahyudi saat menari dalam garapan Kolaborasi 9 Seniman Bali Utara di Singaraja Literary Festival 2024 | Foto: SLF/Amri

Alat musik yang dimainkan bukan hanya musik modern, seperti keyboard, drum, gitar, dan lainnya, tetapi juga memadukan dengan alat gamelan tradisional berupa suling dan gangsa. Aksi mereka mampu membakar apresiasi para pengunjung.

Sajian seni kontemporer itu menampilkan konsep jam session. “Kami dari musisi hanya memberikan spice untuk suasana melalui musik keyboard, suling, dan elemen vokal berupa kidung yang direspon penari. Terkadang, kami yang merespon gerak penari,” ujar Jack.

Malam itu, 9 seniman membawakan sebanyak tiga lagu yang masing-masing menawarkan spirit dalam kehidupan. Sebut saja lagu “Sawah”. Lagu ini tepat dan pas sekali dengan tema “Dharma Pemaculan”. “Kami berharap, makna dalam lagu ini bisa sampai kepada penonton,” kata Jack.

Jack lalu menjelaskan, lagu Sawah ini lahir karena sebuah rasa kekhawatiran dirinya terhadap lestarinya sawah. Kenyataan yang dirasakan saat ini, sawah-sawah semakin hilang, bukannya lestari. “Belakangan, orang mengeluh tentang beras yang mahal, bahkan identik dengan kata kelaparan,” ungkapnya.

Lalu, satu lagu yang mengisahkan tentang dua kutub yang tidak pernah terpisahkan. Cinta dan benci tak pernah terpisah yang selalu ada dalam kehidupan. Itu merupakan konsep masyarakat Hindu di Bali yang mengenal warisan budaya berupa “rwa bineda”. Dua hal berbeda yang selalu ada dalam kehidupan manusia.

Kolaborasi 9 Seniman Bali Utara di Singaraja Literary Festival 2024 | Foto: SLF/Amri

Lagu ini tak dirilis secara spesial, tetapi hanya diunggah dalam channel YouTube. Dalam festival ini, lagu itu dimainkan secara live. Kebanyakan lagu sudah ada, tetapi disajikan kembali dengan pemain yang berbeda dan masing-masing memiliki satu kesamaan.

Berikutnya adalah “Frekuensi Cinta”. Lagu ini mengisahkan kekhawatiran terhadap maraknya media sosial. Bahkan, media sosial itu masuk ke banyak lini masyarakat. Sayangnya, kapasitas masyarakat belum terlalu fasih untuk menerima perbedaan, sehingga sering membuat dilema baru.

Melihat komentar-komentar masyarakat yang beragam, seperti belum bisa menerima pikiran semua orang—karena apa yang dia pikirkan terkadang nyeleneh dan tak masuk akal. “Hal itu seperti Kurukshetra dialektika, bergemuruh dengan frekuensi cinta,” papar Jack.

Ketika kita menganggap dialektika itu sebuah peperangan menuju cinta, itu akan biasa saja. Tetapi, dari situ mungkin juga bisa menjadi perang benaran. “Itu pesan lagu merdeka yang ada dalam pidato Bung Karno yang memperkenalkan Pancasila di muka dunia,” tutup Jack bersemangat.[T]

Reporter/Penulis: Nyoman Budarsana
Editor: Jaswanto

BACA artikel lain terkait SINGARAJA LITERARY FESTIVAL 2024

Tribute to Cok Sawitri: Merawat Ingatan, Mengalirkan Pengetahuan
Menelusuri Jejak Pembahasan Pertanian dalam Sastra Dulu dan Kini
Tambal Sulam Ekranisasi Teks Lama ke Film
Merayakan Lontar, Sastra, dan Kebudayaan di Singaraja Literary Festival 2024
Tags: Singaraja Literary FestivalSingaraja Literary Festival 2024
Previous Post

Tribute to Cok Sawitri: Merawat Ingatan, Mengalirkan Pengetahuan

Next Post

Urgensi Penerapan ESG dalam Bisnis Pariwisata

Nyoman Budarsana

Nyoman Budarsana

Editor/wartawan tatkala.co

Next Post
Efek “Frugal Living” dalam Pariwisata

Urgensi Penerapan ESG dalam Bisnis Pariwisata

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

“Noctourism”: Berwisata Sambil Begadang

by Chusmeru
June 1, 2025
0
Efek “Frugal Living” dalam Pariwisata

“Begadang jangan begadang, kalau tiada artinya, begadang boleh saja, kalau ada perlunya”. Itulah sebait lagu dangdut yang dibawakan Rhoma Irama...

Read more

Tembakau, Kian Dilarang Kian Memukau

by Petrus Imam Prawoto Jati
May 31, 2025
0
Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

PARA pembaca yang budiman, tanggal 31 Mei adalah Hari Tanpa Tembakau Sedunia. Tujuan utama dari peringatan ini adalah untuk meningkatkan...

Read more

Melahirkan Guru, Melahirkan Peradaban: Catatan di Masa Kolonial

by Pandu Adithama Wisnuputra
May 30, 2025
0
Mengemas Masa Silam: Tantangan Pembelajaran Sejarah bagi Generasi Muda

Prolog Melalui pendidikan, seseorang berkesempatan untuk mengembangkan kompetensi dirinya. Pendidikan menjadi sarana untuk mendapatkan pengetahuan sekaligus mengasah keterampilan bahkan sikap...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025

MEMASUKI tahun ke-10 penyelenggaraannya, Ubud Food Festival (UFF) 2025 kembali hadir dengan semarak yang lebih kaya dari sebelumnya. Perayaan kuliner...

by Dede Putra Wiguna
May 31, 2025
ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”
Panggung

ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”

MENYOAL asmara atau soal kehidupan. Ada banyak manusia tidak tertolong jiwanya-sakit akibat berharap pada sesuatu berujung kekecewaan. Tentu. Tidak sedikit...

by Sonhaji Abdullah
May 29, 2025
Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025
Panggung

Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025

LANGIT Singaraja masih menitikkan gerimis, Selasa 27 Mei 2025, ketika seniman-seniman muda itu mempersiapkan garapan seni untuk ditampilkan pada pembukaan...

by Komang Puja Savitri
May 28, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co