30 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

”Eat, Play, Love” – Sebuah Legacy Toya Devasya di Tepian Batur

Kadek Sonia PiscayantibyKadek Sonia Piscayanti
July 21, 2024
inKhas
”Eat, Play, Love” – Sebuah Legacy Toya Devasya di Tepian Batur 

Diskusi bersama Ni Luh Djelantik, Dewi Lestari dan Andre Syahreza di Toya Devasya, Batur, Bangli

BUKU berjudul ”Eat, Play, Love”  ditulis oleh Andre Syahreza. Buku ini diluncurkan sekaligus diulas bersamaan dengan diskusi tentang narasi wisata dan storynomics di Toya Devasya Geopark Resort & Villas, tepi Danau Batur, Kintamani, Bangli, Jumat, 19 Juli 2024—sebagai bentuk perayaan 22 tahun Toya Devasya.

Buku “Eat, Play, Love”

Diskusi itu menghadirkan pembicara Dewi Lestari, seorang penulis novel dan penyanyi dan Ni Luh Djelantik, dikenal sebagai tokoh perempuan kelahiran Batur yang terpilih menjadi anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) periode 2024-2029. Satu pembicara lagi adalah penulis buku ”Eat, Play, Love”,  Andre Syahreza.

Buku yang Berkisah

Buku ”Eat, Play, Love” berkisah tentang alam, sejarah, dan manusia Batur yang diberkahi oleh Tuhan dengan keunikan geografis dan alamnya yang menakjubkan. Buku ini bukan soal Batur semata, namun juga soal manusia Bangli yang mendiaminya dan terlebih soal spiritualisme yang mengagumkan.

Diskusi tentang wisata narasi dan strorynomics tourism di Toya Devasya | Foto: Ole

Gunung Batur adalah sebuah anugerah alam yang memberikan kehidupan bagi Bali. Budaya yang lahir dari Batur, lahir dari pemujaan dan pemuliaan terhadap alam semesta.

Spiritualisme yang mendalam adalah bentuk penghormatan kepada spirit yang menjaga semesta, sehingga melahirkan kebudayaan yang sangat bernilai. Pura-pura yang ada di sekitar Gunung Batur adalah wujud bagaimana pemujaan itu dihayati dan diresapi sebagai nilai kesatuan dalam hidup manusia Bangli dan Bali.

Narasi yang membentuknya tak kalah menawan. Pura Dalem Balingkang salah satu contoh Pura dengan narasi soal Raja Jaya Pangus dan Putri Kang Ching Wie yang memikat hati. Dari kisah cinta itu lahir kebudayaan yang berakar pada pluralisme  budaya China dan Bali.

Di tengah-tengah kemegahan alam dan spiritualisme itulah lahir sebuah legacy, bernama Toya Devasya, yang dikenal sebagai tempat wisata alam di tepian Batur.  

Toya bermakna air dan Devasya bermakna Tuhan. Secara harfiah dapat dimaknai Toya Devasya adalah air dari Tuhan. Bukan sebuah kebetulan bahwa Toya Devasya diberi nama demikian. Air adalah simbol kehidupan. Dimana ada air disana ada kehidupan manusia dan kebudayaan. Di filosofi ini, air mengaliri hidup manusia dan menemani manusia hingga akhir hayatnya.

Dewi Lestari dalam diskusi di Toya Devasya | Foto: Ole

Toya Devasya menggunakan air sebagai sarana utama dalam membangun wisata alam. Air yang bersumber dari api panas bumi itu menjadi daya tarik Toya Devasya.

Di bawah kepemimpinan dan kepemilikan I Ketut Mardjana dari tahun 2002, Toya Devasya menjadi destinasi alam yang paling menjanjikan pengalaman yang indah di Bangli, dari pemandangan danau, air hangat yang bersumber dari panas bumi, dan udara yang sejuk, membuat kita rileks dan damai secara bersamaan.

Toya Devasya bukan semata menjadi tempat wisata, namun sebagai pusat belajar bagi wisata berkelanjutan yang menghargai alam dan memuja alam sebagai pedoman utama. Oleh sebab itu, Toya Devasya menjadi tempat refleksi, berhenti sejenak dari hiruk pikuk dunia, menikmati alam dengan damai, dalam sunyi.  Filosofi gajah yang dimiliki Toya Devasya juga memiliki makna yang mendalam.

Dalam konteks kepercayaan Hindu, Ganesha adalah Dewa lambang pengetahuan. Filosofi gajah menjadi penting karena semua yang melekat pada dewa Ganesha adalah simbol hidup yang bermakna. Tubuh yang besar bermakna sebagai pembuka jalan bagi kehidupan baru.

Belalai yang panjang adalah simbol kesabaran dan ketahanan menghadapi tantangan. Telinga yang lebar adalah simbol untuk  cara mendengar yang lebih baik.

Dewi Lestari Ni Luh Djelantik dan Andre Syahreza | Foto: Ole

Esensi Toya Devasya dalam mengemban misi sebagai simbol pelayan bagi masyarakat tercermin dalam setiap lini pengembangan Toya Devasya sebagai sebuah tujuan wisata. Komitmen tertinggi Toya Devasya adalah mengembangkan pariwisata berkelanjutan dengan prioritas menjaga alam dan energi spiritual Batur, yang sejak awal telah menjadi visi utamanya.

Narasi Wisata

Diskusi tentang narasi wisata dan storynomic tourism dihadiri oleh jurnalis, penulis, dan publik umum. Dalam diskusi itu tercermin bahwa Toya Devasya punya komitmen menjadi tujuan wisata yang berbeda, yang mengangkat narasi alam, kisah sejarah, dan budaya unik yang tiada duanya di Batur.

Dewi Lestari mengungkap dalam konteks wisata narasi ada tiga level penting yang perlu diingat dalam menulis.

Pertama, deskriptif, dimana penulis hanya mendeskripsikan sesuatu berdasarkan data. Dalam konteks ini menulis hanya menyampaikan informasi. Level kedua, menggabungkan deskriptif dan sedikit naratif. Level ketiga, melibatkan pengalaman dan rasa. Di level inilah, menulis menjadi menggugah dan menjadi inspirasi.

Buku Eat, Play, Love sebagai dedikasi dari Toya Devasya ini telah menunjukkan bahwa level ketiga yang dimaksud Dewi Lestari ini menjadi nyata. Di dalamnya ada pengalaman dan rasa, terutama dari foundernya.

Dari kiri ke kanan: Dewi Lestari, Sonia (saya, penulis), Ni Luh Djelantik, dan CEO Toya Devasya Ayu Saraswati | Foto: Ole

Pada akhirnya, sebuah pencapaian tertinggi dari manusia adalah legacy yang ditinggalkannya. Pada titik ini Toya Devasya adalah salah sebuah legacy yang ditinggalkan foundernya, I Ketut Mardjana yang membuat hati siapapun tersentuh untuk melestarikan alam, menjaga dan memeliharanya.

Sore itu kami diterpa udara sejuk dari tiupan angin danau. Terasa senja mulai turun. Hanya damai dan sunyi di hati yang membuat tunduk. Betapa alam telah memberikan cinta kepada manusia dan hanya dengan cintalah kita mampu memeliharanya. [T]

BACA artikel lain tentang BATUR atau artikel lain dari penulis KADEK SONIA PISCAYANTI

Sinarata, Fragmentari Babad Batur, dan Cerita di Baliknya
Gunung Batur yang Kesekian Kalinya
Yang Tersisa dari Karya Agung Danu Kerthi di Danau Batur (7): Indikator Menilai Alam, Uyung dan Yuyu Telah Hilang?
Tags: BangliBaturDanau BaturKintamaniToya Devasyawisata alam
Previous Post

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

Next Post

Ayu Laksmi dan Nyanyian-nyanyian Pemuja Semesta

Kadek Sonia Piscayanti

Kadek Sonia Piscayanti

Penulis adalah dosen di Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja

Next Post
Ayu Laksmi dan Nyanyian-nyanyian Pemuja Semesta

Ayu Laksmi dan Nyanyian-nyanyian Pemuja Semesta

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Melahirkan Guru, Melahirkan Peradaban: Catatan di Masa Kolonial

by Pandu Adithama Wisnuputra
May 30, 2025
0
Mengemas Masa Silam: Tantangan Pembelajaran Sejarah bagi Generasi Muda

Prolog Melalui pendidikan, seseorang berkesempatan untuk mengembangkan kompetensi dirinya. Pendidikan menjadi sarana untuk mendapatkan pengetahuan sekaligus mengasah keterampilan bahkan sikap...

Read more

Menjawab Stigmatisasi Masa Aksi Kurang Baca

by Mansurni Abadi
May 30, 2025
0
Bersama dalam Fitri dan Nyepi: Romansa Toleransi di Tengah Problematika Bangsa

SEBELUM memulai pembahasan lebih jauh, marilah kita sejenak mencurahkan doa sembari mengenang kembali rangkaian kebiadaban yang terjadi pada masa-masa Reformasi,...

Read more

PENJARA: Penyempurnaan Jiwa dan Raga

by Dewa Rhadea
May 30, 2025
0
Tawuran SD dan Gagalnya Pendidikan Holistik: Cermin Retak Indonesia Emas 2045

DALAM percakapan sehari-hari, kata “penjara” seringkali menghadirkan kesan kelam. Bagi sebagian besar masyarakat, penjara identik dengan hukuman, penderitaan, dan keterasingan....

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”
Panggung

ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”

MENYOAL asmara atau soal kehidupan. Ada banyak manusia tidak tertolong jiwanya-sakit akibat berharap pada sesuatu berujung kekecewaan. Tentu. Tidak sedikit...

by Sonhaji Abdullah
May 29, 2025
Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025
Panggung

Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025

LANGIT Singaraja masih menitikkan gerimis, Selasa 27 Mei 2025, ketika seniman-seniman muda itu mempersiapkan garapan seni untuk ditampilkan pada pembukaan...

by Komang Puja Savitri
May 28, 2025
Memperingati Seratus Tahun Walter Spies dengan Pameran ROOTS di ARMA Museum Ubud
Pameran

Memperingati Seratus Tahun Walter Spies dengan Pameran ROOTS di ARMA Museum Ubud

SERATUS tahun yang lalu, pelukis Jerman kelahiran Moskow, Walter Spies, mengunjungi Bali untuk pertama kalinya. Tak lama kemudian, Bali menjadi...

by Nyoman Budarsana
May 27, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

May 17, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [15]: Memeluk Mayat di Kamar Jenazah

May 15, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co