12 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Berbincang dengan Selfiana, Juara 1 Lomba Dangdut Putri Peksimida Bali

JaswantobyJaswanto
August 6, 2024
inPersona
Berbincang dengan Selfiana, Juara 1 Lomba Dangdut Putri Peksimida Bali

Selfiana saat diwawancarai | Foto: Hizkia

Kering sudah air mataku,
Menangis di dalam sepi.
Namun kau tak mau mengerti,
Dan selalu menyakiti.

LAGU “Bumi pun Turut Menangis” bergema di Gedung Natya Mandala ISI Denpasar, Selasa (9/7/2024) kemarin. Lagu dangdut yang dipopulerkan Rita Sugiarto itu dinyanyikan Selfiana di ajang tangkai lomba Dangdut Putri Peksimida Bali 2024.

Dengan busana muslimah yang anggun dan polesan wajah yang natural, bak pengantin di pelaminan, mahasiswi Pendidikan Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha), Singaraja, Bali, semester tujuh itu tampak percaya diri. Di atas panggung, ia berjalan ke kanan-ke kiri dengan lembut, langkah yang sudah diperhitungkan. Sesekali terlihat ia mengibaskan kain panjang yang menempel di gaun indahnya.

Sesaat setelah Selfi, panggilan akrabnya, mendendangkan lirik pertama Bumi pun Turut Menangis, seisi gedung bergeming, khidmat mendengarkan dan menikmati alunan lagu tersebut. Suara Selfi lembut dan jernih, tak serak sama sekali, meski terdengar lebih berat dari Rita Sugiarto. Tetapi ia cukup lihai memainkan cengkok nada naik-turun dalam lagu ciptaan H.B Faisal—pencipta lagu yang legendaris itu.

“Saya mendapat juara satu kemarin,” ujarnya percaya diri. Saat mengatakan hal tersebut ia sedang duduk manis di samping tangga Fakultas Ekonomi Undiksha—tempat Selfi menambang ilmu—di siang yang panas dan berangin.

Selfiana saat diwawancarai | Foto: Hizkia

Tahun ini Undiksha panen juara, memang. Di sembilan tangkai lomba pada ajang Pekan Seni Mahasiswa Daerah (Peksimida) Bali, Undiksha banyak mendulang prestasi. Prestasi tersebut terdiri dari juara I, juara II, dan Juara III. Juara I diraih dari tangkai lomba menyanyi dangdut, menyanyi keroncong putri, dan baca puisi putri.

Sedangkan juara II diraih dari tangkai lomba menyanyi pop putri, monolog, dan penulisan puisi. Dan juara III diraih dari tangkai lomba penulisan cerpen, desain media kampanye sosial, dan komik skrip.

Untuk lomba menyanyi dangdut, menurut keterangan Selfi, tahun ini hanya diikuti tujuh peserta dari perguruan tinggi yang berbeda. “Empat perempuan dan tiga laki-laki. Jadi jumlahnya tujuh peserta,” terangnya.

Di Fakultas Ekonomi, tepatnya di Prodi Pendidikan Ekonomi, dalam hal lomba menyanyi lagu dangdut, Selfi nyaris selalu menjadi pilihan utama. Itu karena suara gadis kelahiran Singaraja, 28 Oktober 2003 ini sangat cocok untuk menyanyikan lagu-lagu dangdut. “Sebelum dangdut, sebenarnya saya sudah sering menyanyikan lagu-lagu gambus,” kata Selfi menjelaskan.

Sedari kecil Selfi sudah bernyanyi. Bahkan, pada saat belum cakap menyeberang jalan raya, ia sudah sering mendapat juara olah suara—ya, barangkali karena ayahnya memiliki suara yang bagus. Tak main-main, Selfi nyaris selalu mendapat juara satu.

Pada tahun 2017, misalnya, Selfi meraih Juara 1 Bintang Vokalis Tk. Anak–Anak Kabupaten Buleleng. Tahun berikutnya, 2018, ia kembali mendapat Juara 1 di ajang yang sama. Dan di tahun itu pula, ia bahkan membawa pulang gelar Juara 1 Bintang Vokalis Tk. Anak–Anak Provinsi Bali.

Selfi semakin percaya diri tatkala ia, untuk yang ketiga kalinya, meraih Juara 1 Bintang Vokalis Tk. Remaja Kabupaten Buleleng dan Juara 2 Bintang Vokalis Tk. Remaja Provinsi Bali Tahun 2023. Sempurna. Gadis yang saat ini tinggal di Dusun Mundukkunci, Desa Tegallinggah, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng itu mulai bersinar.

Pada 2014, saat D’Academy—audisi dangdut yang ditayangkan Indosiar—mendapat perhatian, saat nama Lesti Kejora menjadi sorotan, Selfi mulai menyukai lagu-lagu dangdut. Dan Selfi mulai bernyanyi dangdut di depan umum saat duduk di bangku kelas satu SMA.  Ia tampil di acara-acara pernikahan, ikut lomba-lomba di tingkat universitas, hingga berani berkompetisi di kancah nasional.

Langkah Selfi di bidang dangdut semakin mantap saat ia berhasil meraih Juara 2 Forsa (Fans Rhoma Irama dan Soneta) Idol Provinsi Bali tahun 2022. Bahkan, setahun setelah itu, Selfi mendapat Juara 1 Forsa Idol Provinsi Bali. Masih di tahun yang sama, 2023, ia cukup puas mendapat Harapan 1 Forsa Idol Nasional.

Di kampus, pada tahun 2021, Selfi menggondol Juara 1 menyanyi pop dangdut dalam rangka Dies Natalis Undiksha. Dan kembali meraih Juara 1 di ajang yang sama setahun setelahnya.

“Saya memilih dangdut karena lagu-lagunya syahdu. Makanya saya suka,” jawabnya singkat setelah ditanya alasan memilih dangdut dan bukan jenis musik yang lain. Selanjutnya, Selfi akan mewakili Bali pada ajang Pekan Peksiminas ke-17 yang berlangsung pada September 2024 mendatang di Universitas Negeri Jakarta.

Riwayat Dangdut

Dangdut di Indonesia seperti sudah membudaya, memang. Musik picisan yang lahir dan berakar dari musik Melayu ini masih populer hingga saat ini. Musik yang dekat sekali dengan rakyat Indonesia ini muncul pada dekade 1940-an. Meskipun, jika merujuk pada buku terbitan Balai Bahasa Yogyakarta Dari Tradisi ke Modernisasi (2009), kala itu belum lahir istilah dangdut, orang-orang menyebutnya dengan nama musik Melayu-Deli.

Musik Melayu-Deli sebetulnya mirip dengan keroncong. Dan dalam Roma Irama and the Dangdut Style: Aspects of Contemporary Indonesian Popular Culture (1982), William H. Frederick menyebut musik keroncong di era tersebut sebagai Orkes Melayu.

Selfiana di ajang Forsa Idol 2023 | Foto: Dok. Selfi

O.M., atau Orkes Melayu inilah yang menjadi istilah untuk menyebut grup atau kelompok musik ber-genre dangdut, bahkan sampai saat ini. Para penggemar dangdut koplo—khususnya di Jawa Timur—tentu akrab dengan grup-grup macam O.M. Monata, O.M. Sera, O.M. Palapa, dan sejenisnya.

Namun, dulu, mungkin sampai sekarang, bagi sebagian orang dangdut dianggap sekadar musik kacangan, seperti yang pernah disandang keroncong. Di era kolonial, keroncong—yang notabene pendahulu dangdut—dipandang masyarakat kelas atas, yakni bangsa Eropa/Belanda, secara hina sebagai produk kehidupan kelas kampung.

Kendati demikian, dangdut tak pernah mati. Bahkan sejak dalam wujud embrio, dangdut secara elastis mampu beradaptasi dengan perkembangan musik global dan akhirnya sebagai musik sendiri.

Pada awalnya, dangdut—yang berangkat dari musik Melayu dan keroncong—berbaur pula dengan jenis musik lainnya, semisal musik dari India, Timur Tengah, bahkan Latin. Begitu Max Richter berkata dalam bukunya Musical Worlds in Yogyakarta (2012).

Dari rezim ke rezim, dangdut berkembang mengiringi zaman. Saat industri musik Indonesia dijejali lagu-lagu pop cengeng ala Rinto Harahap pada dasawarsa 1980-an, dangdut juga ikut menceburkan diri kendati dengan format yang berbeda.

Tidak sedikit masyarakat Indonesia yang menyukai dangdut dengan gaya baru, seperti format yang ditawarkan Inul Daratista, misalnya. Inul, dengan goyang ngebor-nya di awal 2000-an, membawa musik dangdut kembali melejit. Hal ini lantas disusul dengan membanjirnya ragam jenis goyangan lainnya oleh para biduan wanita baru. Dangdut dinilai telah berubah.

Meskipun dicerca, bahkan sempat dicekal oleh sang Raja Dangdut Rhoma Irama, Inul tetap bertahan—bahkan bergeming, seperti anak remaja tanggung yang sedang belajar membelot dari ayahnya. Inul dan dangdut terus melaju dan menggulung jenis musik apa pun yang menghadapnya—termasuk lagu pop dangkal yang menjamur di era itu.

Dari elastisitasnya itulah, maka tidak heran jika kini banyak varian dangdut, sebutlah dangdut Jawa (campursari), dangdut house, dangdut disko, dangdut koplo, dangdut metal, rock dangdut, hingga dangdut dakwah (Islami) seperti Nasida Ria.

Dangdut tidak hanya mampu menyihir kalangan orang tua saja, tapi juga kalangan muda. Apalagi semenjak populernya dangdut Jawa (campursari dan koplo)—yang banyak mengusung lagu-lagu patah hati dan realitas sosial tanpa tedeng aling-aling—belakangan ini dalam industri musik tanah air, dan didukung dengan kompetisi-kompetisi yang diselenggarakan televisi.

Barangkali dangdut memang tetap saja dianggap musik picisan. Namun, keandalannya sudah terbukti dan, sekali lagi, ia tak pernah mati melintasi berbagai zaman. Seperti Selfi, misalnya, ia lebih memilih musik dangdut daripada pop, rock, atau aliran musik lain yang mungkin lebih banyak digemari anak-anak muda—walaupun ia mengaku lebih suka dangdut zaman dulu daripada dangdut koplo seperti hari ini.[T]

Reporter: Jaswanto
Penulis: Jaswanto
Editor: Adnyana Ole

Prima Jyoti, Mahasiswi Undiksha, Juara Satu Lomba Keroncong Putri di Peksimida Bali
Diah Elsa, Pengagum Chairil Anwar Itu, Meraih Juara 1 Lomba Baca Puisi Peksimida Bali 2024
Dimas Bayu Erlangga, Didukung Rekan Teater di SMA, Juara 1 Lomba Monolog Peksimida Bali
Tags: dangdutPeksimida BaliPeksimida Bali 2024Selfiana
Previous Post

Organisasi Wanita Muslimah Indonesia dan Ikhtiar Membentuk Perempuan yang Berkualitas

Next Post

Komunikasi untuk Mendukung Organisasi

Jaswanto

Jaswanto

Editor/Wartawan tatkala.co

Next Post
Efek “Frugal Living” dalam Pariwisata

Komunikasi untuk Mendukung Organisasi

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Duel Sengit Covid-19 vs COVID-19 – [Tentang Bahasa]

    11 shares
    Share 11 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Krisis Literasi di Buleleng: Mengapa Ratusan Siswa SMP Tak Bisa Membaca?

by Putu Gangga Pradipta
May 11, 2025
0
Masa Depan Pendidikan di Era AI: ChatGPT dan Perplexity, Alat Bantu atau Tantangan Baru?

PADA April 2025, masyarakat Indonesia dikejutkan oleh laporan yang menyebutkan bahwa ratusan siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Buleleng,...

Read more

Animal Farm dalam Interpretasi Pemalsuan Kepercayaan

by Karisma Nur Fitria
May 11, 2025
0
Animal Farm dalam Interpretasi Pemalsuan Kepercayaan

PEMALSUAN kepercayaan sekurangnya tidak asing di telinga pembaca. Tindakan yang dengan sengaja menciptakan atau menyebarkan informasi tidak valid kepada khalayak....

Read more

Enggan Jadi Wartawan

by Edi Santoso
May 11, 2025
0
Refleksi Hari Pers Nasional Ke-79: Tak Semata Soal Teknologi

MENJADI wartawan itu salah satu impian mahasiswa Ilmu Komunikasi. Tapi itu dulu, sebelum era internet. Sebelum media konvensional makin tak...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

April 27, 2025
Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

April 23, 2025
Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

April 22, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Diskusi dan Pameran Seni dalam Peluncuran Fasilitas Black Soldier Fly di Kulidan Kitchen and Space
Pameran

Diskusi dan Pameran Seni dalam Peluncuran Fasilitas Black Soldier Fly di Kulidan Kitchen and Space

JUMLAH karya seni yang dipamerkan, tidaklah terlalu banyak. Tetapi, karya seni itu menarik pengunjung. Selain idenya unik, makna dan pesan...

by Nyoman Budarsana
May 11, 2025
Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery
Pameran

Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery

INI yang beda dari pameran-pemaran sebelumnya. Santrian Art Gallery memamerkan 34 karya seni rupa dan 2 karya tiga dimensi pada...

by Nyoman Budarsana
May 10, 2025
“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra
Panggung

“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra

SEPERTI biasa, Heri Windi Anggara, pemusik yang selama ini tekun mengembangkan seni musikalisasi puisi atau musik puisi, tak pernah ragu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

May 11, 2025
Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

May 11, 2025
Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

May 11, 2025
Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

May 10, 2025
Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

May 10, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co