1 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Pesona Pantai Kaliasem, Tak Kalah Cantik dengan Pantai Lovina

Pande Putu Jana WijnyanabyPande Putu Jana Wijnyana
June 7, 2024
inTualang
Pesona Pantai Kaliasem, Tak Kalah Cantik dengan Pantai Lovina

Pesona barisan perbukitan diambil dari tengah surutnya Pantai Kaliasem | Foto: Pande

MATAHARI menyorot mataku dari celah kecil ventilasi rumahku, aku lihat persis di pojok kiri atas smartphone jam menunjukkan pukul 16.15 WITA.

Entah suatu kebetulan atau bagaimana Dandy temanku di bangku perkuliahan menelpon dengan begitu semangatnya. “Nde gas ngauhang (ke barat),” ajak Dandy dalam percakapan singkat itu.

Sudah pasti jawabanku, “Gas”. Berkelana di cerahnya cakrawala ide yang sangat bagus dan tidak akan aku sia-siakan kesempatan luang kali ini.

Tak pikir panjang aku bergegas memutar gas menggeber motor bebekku. Kumpul dulu di kosnya Dandy, ternyata menunggu Fride yang juga ingin ikut namun sedikit telat karena baru bangun tidur setelah bergelut dengan alam mimpinya. Aku tau ia pun penat apalagi sehabis perkuliahan.

“Kauh (barat) ke mana, Dan?,” kataku menekankan makna ngauhang ketika ia menelponku tadi.

Buleleng di bagian barat menawarkan berbagai macam destinasi wisata yang mesti masuk list salah satu tempat yang harus dikunjungi.

Hamparan persawahan yang luas, perbukitan tinggi yang membentang, hingga pesona alam laut yang begitu memukau, seperti halnya Pantai Lovina dengan panorama sunset point dan tarian kecil khas lumba-lumba yang sudah menjadi ikonik tersendiri bagi tempat tersebut.

“Ada pokoknya baru, gak kalah sama Lovina,” seru Dandy dengan begitu yakin.

Perkataan Dandy sedikit membuatku excited. Perjalanan kali ini, kata Dandy, hanya memakan waktu kurang lebih 30 menit. Jika aku pikir-pikir 30 menit rasanya sama jika aku menuju pantai Lovina.

Kami bertiga berangkat dari Banyuning, kami memilih Jalan Surapati agar lebih leluasa ketika dilalui. Harap maklum, Banyuning di jam-jam genting pulang bekerja cukup lumayan padat, belum lagi di tambah truk-truk besar yang melintas menutupi badan jalan.

Jalan Surapati masih lumayan lenggang untuk bisa kami lalui meskipun beberapa kali sedikit diam karena melewati pintu masuk timur dari Pasar Anyar.

Aku berboncengan dengan Dandy yang begitu meliuk-meliuk bak pembalap moto GP, Dandy yang mengerti kesempatan dengan celah-celah kecil agar bisa menyelinap menyalip kendaraan-kendaraan lain. Berbeda jika aku yang membawa motornya, mungkin sudah tertinggal lebih dulu.

Jauh berjalan kami belum tiba di tujuan, mentari menyorot bak bersiap menyambut kami dengan tarian terbenamnya yang indah perlahan-lahan ia mencoba beranjak turun bergegas digantikan dengan malam.

Aku dan Dandy sempat bergurau kecil, ia mengakui tinggal di kos sebenarnya membuat pikirannya tidak menjadi lebih tenang namun berbalik menjadi rumit. Satu hal sepulang berkuliah ia tidak merasakan hal yang sama ketika ia berada di kampungnya sendiri di Seririt. Mungkin itu menjadi salah satu alasan ia mengajak kami untuk sekadar melepas penat dengan begitu banyak tugas di ujung penutupan semester enam ini.

Tak terasa berlalu kami telah melewati destinasi wisata Pantai Lovina, entah ke mana makna kauh yang Dandy katakan. Aku perhatikan ternyata tak jauh dari pintu masuk pantai lovina berjarak 4 menit Dandy sudah menghidupkan sein kanan pada motornya, kami sudah tiba di tempat wisata yang Dandy katakan.

Patokannya itu dekat dengan tempat makan Ikan Bakar Tanjung Alam. Jalan masuknya hanya diapit trotoar pejalan kaki dengan jalan masuk yang belum terawat mungkin hanya sepeda motor saja yang bisa melaluinya.

Aku rasa tidak disarankan kendaraan roda empat masuk melewati pintu ini. Jika menggunakan kendaraan roda empat rasanya harus parkir di pinggir jalan dan berjalan lagi sejauh kurang lebih 7 meter hingga bertemu dengan bibir pantai.

Genangan kecil di tengah surutnya Pantai Kaliasem | Foto: Pande

Tempatnya masih tidak begitu terawat, aku pikir sepertinya pantai ini belum dikelola dengan begitu baik. Seharusnya apa yang dilihat pertama kali akan menjadi kesan jika tempat ini benar-benar wajib untuk dikunjungi namun masih ada beberapa yang perlu menjadi catatan kecil untuk menjaga tempat wisata ini.

Tempat parkir yang masih beralaskan rumput bercampur pasir pantai, seringkali licin jika dilalui oleh sepeda motor, sampah yang berserakan, rumput-rumput yang terus meninggi menjadi catatan tentang bagaimana arti hanya menikmati namun lupa untuk menjaga. Kondisi seperti ini sudah semestinya menjadi tanggung jawab kita bersama.

Perlu diketahui tempat ini masih minim penjual makanan ringan, kulihat hanya ada pedagang bakso motor yang mangkal tempat ini. Aku menyarankan untuk membawa makanan ringan dari rumah saja.

Pelukismu Agung, siapa gerangan
Pelang-pelangi ciptaan Tuhan

Benar apa yang dikatakan sepenggal lirik dari lagu Pelangi yang menemani hari-hari kecilku. Di tempat ini aku hanya bisa terdiam dan coba memandangi dari arah kiri hingga ke kanan.

Bak tersihir diriku melihat lukisan dari Sang Pencipta, suguhannya tidak main-main pesona sunset-nya ditemani sepoi angin pantai seperti membawaku ke dimensi lain yang tidak pernah aku pikirkan sebelumnya.

Tepi Pantai Kaliasem dengan view Sunsetnya | Foto: Pande

Pantai di sini masih tergolong sepi, mungkin belum banyak orang yang tahu akan keberadaan pantai ini, bisa dibilang masih hidden gem-nya Kabupaten Buleleng walau bersebelahan dengan jalan raya.

Pasir hitam masih sama dengan pasir yang berada di Pantai Lovina, tidak salah lagi soalnya masih berjarak 900 meter jika di hitung dengan bantuan Google Earth. Bisa dibilang bak saudara kembar yang terpisahkan.

Pantai Kaliasem, begitu Dandy menyebut nama pantai itu. Sayangnya belum sama dengan nasib saudara di sebelahnya yang tersusun rapi dan terus dipersolek sedemikian cantiknya.

Pantai yang masuk wilayah Desa Kaliasem, Kecamatan Banjar, Buleleng, ini memang perlu perawatan dan perhatian yang khusus sepertinya, akses yang begitu mudah dan tempatnya yang tidak perlu masuk kedalam sudah berada di pinggir jalan raya, menyaksikan sunset pun tidak kalah kerennya dengan Pantai Lovina.

Kalau terus disolek, Pantai Kaliasem ini mungkin bisa menyaingi saudara kembarnya. Namun sayangnya Pantai Kaliasem masih jauh dari kata diperhatikan.

Pemancing dengan pancingnya di Pantai Kaliasem | Foto: Pande

Pantai Kaliasem memiliki garis pantai yang cukup panjang. Apabila kita datang di waktu yang tepat kita bisa menyaksikan keindahan Pantai Kaliasem ditambah dengan kondisi surut air lautnya.

Kebetulan kami mendapat keberuntungan jadinya bisa menyaksikan Pantai Kaliasem di waktu surutnya. Surutnya sekitar 100 hingga 200 meter jauhnya.

Aku hanya menemui beberapa wisatawan lokal yang mungkin tinggal di sekitar tempat ini. Beberapa wisatawan disini hanya sekadar melepaskan penat, beberapa aku lihat pemancing yang memenuhi hobi mereka yang rela setengah badan mereka terendam air laut.

Beberapa anak kecil begitu riang dengan jaring kecilnya mencoba menangkap ikan-ikan kecil yang terkurung di tengah genangan air laut yang surut.

Ombak kecil menghanyutkan senja dengan matahari terbenamnya, beberapa tanaman hijau mirip dengan rumput darat menari-menari dengan gemulainya. Sesekali ombak itu mencoba meraih kakiku, terlihat air laut masih begitu bersih sedikitpun tidak aku temui sampah mengotori laut ini, meskipun berpasir hitam tapi masih bisa kunampaki mahkluk kecil penghuninya.

“Awas ada bulu babi,” begitu dandy memberitahuku. Sepertinya ia sudah menjadikan tempat ini sebagai pelabuhan penatnya.

Aku coba melangkah lebih jauh hingga di ujung surutnya pantai ini, “Nyegara Gunung” (Laut dan Gunung konsep kepercayaan masyarakat Bali) begitu konsepsi alam yang nyata aku temui di sini.

Biasanya berwisata ke pantai ya nikmatnya lautnya saja, tapi ini benar jauh berbeda. Bahkan tidak ada satupun penghambat yang mencoba menghalangi tatapan dari laut menuju gunung yang cantik ini.

Jauh mata memandang bukit-bukit berbaris mengelilingi bumi Panji Sakti, view 3600 begitu yang aku rasakan di sini, membayangkan aku berada di tengah laut jika posisi air laut sedang pasang.

Pemancing melintas dengan view Sunset Pantai Kaliasem | Foto: Pande

Ditambah sunset yang begitu menawan benar-benar mahakarya yang tidak bisa ditiru oleh siapa pun. Sekali lagi aku apa yang aku sayangkan membekas dalam benakku. Hei Pantai Kaliasem dirimu tak kalah cantik dengan Pantai Lovina yang ada di sebelahmu. Hanya perlu perawatan lebih serius saja.

Sudah hampir 30 menit lamanya aku berada di pantai ini, matahari kian menutup dirinya di sebalik gunung.

Sebelum aku meninggalkan pantai ini, mungkin aku menaruh banyak harapan di sini. Sangat banyak berharap agar kedepan lebih banyak akan berbenah dan lebih bersolek hingga melebihi cantik dari saudara kembarmu si Pantai Lovina.

Jangan dulu lelah menawarkan cantikmu, hei, Pantai Kaliasem. Semoga kelak anak cucuku pun ikut merasakan keindahanmu ini. [T]

Penulis adalah mahasiswa prodi Ilmu Komunikasi STAHN Mpu Kuturan Singaraja yang sedang menjalani Praktik Kerja Lapangan (PKL) di tatkala.co.

Reporter: Pande Putu Jana Wijnyana
Penulis: Pande Putu Jana Wijnyana
Editor: Adnyana Ole

Berlabuh Sejenak di Pantai Labuhan Amuk: Ada Tenangnya, Ada Sedihnya
Tentang Dua Sisi Perjalanan Merantau ke Singaraja: Menembus Air Bah hingga Menyapa sang Surya
Suka Duka Pembaca Water Meter PDAM: Diprotes Pelanggan, Digigit Anjing, sampai Bertemu Ular pun Sudah Biasa
Tags: bulelengDesa KaliasemPantai KaliasemPantai LovinaPariwisatapariwisata balipariwisata buleleng
Previous Post

Pending Dulu, Revolusinya Tidak Jadi

Next Post

Limit Arsitektur dalam Menyongsong Abad Urban

Pande Putu Jana Wijnyana

Pande Putu Jana Wijnyana

Mahasiswa STAH Mpu Kuturan Singaraja

Next Post
Limit Arsitektur dalam Menyongsong Abad Urban

Limit Arsitektur dalam Menyongsong Abad Urban

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Tembakau, Kian Dilarang Kian Memukau

by Petrus Imam Prawoto Jati
May 31, 2025
0
Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

PARA pembaca yang budiman, tanggal 31 Mei adalah Hari Tanpa Tembakau Sedunia. Tujuan utama dari peringatan ini adalah untuk meningkatkan...

Read more

Melahirkan Guru, Melahirkan Peradaban: Catatan di Masa Kolonial

by Pandu Adithama Wisnuputra
May 30, 2025
0
Mengemas Masa Silam: Tantangan Pembelajaran Sejarah bagi Generasi Muda

Prolog Melalui pendidikan, seseorang berkesempatan untuk mengembangkan kompetensi dirinya. Pendidikan menjadi sarana untuk mendapatkan pengetahuan sekaligus mengasah keterampilan bahkan sikap...

Read more

Menjawab Stigmatisasi Masa Aksi Kurang Baca

by Mansurni Abadi
May 30, 2025
0
Bersama dalam Fitri dan Nyepi: Romansa Toleransi di Tengah Problematika Bangsa

SEBELUM memulai pembahasan lebih jauh, marilah kita sejenak mencurahkan doa sembari mengenang kembali rangkaian kebiadaban yang terjadi pada masa-masa Reformasi,...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025

MEMASUKI tahun ke-10 penyelenggaraannya, Ubud Food Festival (UFF) 2025 kembali hadir dengan semarak yang lebih kaya dari sebelumnya. Perayaan kuliner...

by Dede Putra Wiguna
May 31, 2025
ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”
Panggung

ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”

MENYOAL asmara atau soal kehidupan. Ada banyak manusia tidak tertolong jiwanya-sakit akibat berharap pada sesuatu berujung kekecewaan. Tentu. Tidak sedikit...

by Sonhaji Abdullah
May 29, 2025
Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025
Panggung

Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025

LANGIT Singaraja masih menitikkan gerimis, Selasa 27 Mei 2025, ketika seniman-seniman muda itu mempersiapkan garapan seni untuk ditampilkan pada pembukaan...

by Komang Puja Savitri
May 28, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co