9 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Gede Eka Setia Darma dari Pedawa, Dulu Sekolah Jalan Kaki, Kini Jadi Pengusaha Alat-alat Sekolah

Gede Agus Eka PratamabyGede Agus Eka Pratama
May 2, 2024
inPersona
Gede Eka Setia Darma dari Pedawa, Dulu Sekolah Jalan Kaki, Kini Jadi Pengusaha Alat-alat Sekolah

Gede Eka Setia Darma | Foto: Gus Eka

“DULU orang tua tidak punya motor, jadi saat SD sampai SMP saya jalan kaki ke sekolah,” tutur pria itu sambil mencari-cari tumpukan kertas di antara rak-rak kayu itu, Jumat (1/5/2024). Matanya tampak bergerak ke sana-ke mari mencari sebuah tulisan dalam kertas, menelitinya satu demi satu setiap kertas yang ia jumpai.

Sore hari dengan udara yang cukup sejuk, di perumahan yang cukup terkenal di Kota Singaraja itu, ia sedang duduk di pojok ruang tamu yang sekaligus ia jadikan sebagai ruangan kerja—mencari pundi-pundi rupiah.

Jas hitam yang ia kenakan membuatnya semakin berwibawa. Walaupun masih dalam suasana libur hari buruh, namun ia tetap semangat dalam mengerjakan perkejaannya. Seolah tidak ada hari libur bagi pria ini.

Pria lajang yang umurnya kini sudah kepala tiga itu, menceritakan suka-duka kehidupannya waktu kecil, dulu. Sambil menatap layar laptop yang terletak di sebalah kanan mesin printer, ia bercerita. Sedang di sebelah kirinya terdapat segelas kopi hitam manis sebagai teman ceritanya. Di sela-sela bercerita, ia tampak fokus mengerjakan laporan harian perusahaannya.

“Saya tidak menyangka hidup saya bisa berada pada titik ini. Dulu saya pemalu dan barasal dari keluarga yang serba kekurangan. Sekarang bisa mendirikan perusahaan sendiri,” terangnya sambil menyalakan rokok.

Namanya Gede Eka Setia Darma. Dulu, pria kelahiran 16 September 1992 ini, memiliki cita-cita atau impian sebagai abdi negara atau seorang polisi, namun karena terhalang restu orang tua, ia tidak mengambil profesi yang membuat para wanita “tergila-gila” itu.

“Waktu SMP dan SMA dulu saya senang dengan kegiatan Pramuka. Untuk itu, saat lulus SMA, saya berkeinginan untuk menjadi polisi,” terangnya sambil mengelap keringat yang berjatuhan. Udara tiba-tiba terasa gerah, memang.    

Sambil menyender di kursi kerjanya, pria yang kerap disapa Eka ini menceritakan alasanya membuka usaha sendiri. Ia mengaku terinspirasi dari salah satu tokoh politik yang cukup terkenal di Bali.

“Waktu kuliah dulu, saya sambil bekerja sebagai asisten pribadi salah seorang tokoh politik, bisa dibilang ajudannya. Selama 5 tahun saya ikut beliau. Banyak kata-katanya yang memotivasi saya,” akunya sambil mengembuskan asap rokok dari mulutnya.

Eka masih ingat betul apa yang dikatakan tokoh politik tersebut. Bahkan ia dapat menirukannya. “Nanti ketika kamu umur 30 tahun, kamu masih boleh bekerja dengan orang lain. Namun, kamu harus bisa menyiapkan satu kaki untuk usahamu sendiri,” kata Eka menirukan kata-kata politisi itu.

Begitulah, kata-kata dari tokoh politik tersebut menjadi kepingan memori manis yang terus diingat Eka sampai saat ini. Bahkan mungkin tak hanya diingat, tapi juga dijadikan “pegangan” hidup sampai kapan pun.

Belajar Mandiri

Masa sekolah menengah pertama merupakan masa yang paling indah. Bagi sebagian orang, masa itu hanya memikirkan soal belajar, meski beberapa ada yang sudah mengenal apa itu cinta.

Namun, berbeda dengan Eka yang berasal dari Desa Pedawa, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng, Bali, ini. Selama duduk di bangku SMP, Eka menghabiskan waktu setelah pulang sekolah hanya untuk menyabit rumput dan bekerja membantu orang tuanya.

“Pulang sekolah, saya langsung mencari rumput untuk pakan sapi. Selama tiga tahun saya seperti itu,” ceritanya sambil memandang keluar jendela. Ia berusaha mengingat masa-masa pahit dalam hidupnya.

Dulu, walaupun ia lelah setelah pulang sekolah, apalagi harus jalan kaki sejauh 8 km untuk sampai ke rumah—jarak rumah dengan sekolahnya memang jauh—tetapi ia tetap semangat menghadapinya. Hal ini ia lakukan karena semacam tanggung jawab anak pertama. Ia lahir dari pasangan Nyoman Darwin dan Nengah Saniati. Kedua orang tuanya banyak menitipkan harapan di pundaknya.

Di Perumahan Taman Wira Sambangan Blok Kamboja II Eka tinggal saat ini. Rumah dengan gaya modern-minimalis, rumah yang ia huni sekarang ini, rumah yang dua tahun lalu hanya ada dalam pikirannya, kini sudah ia dapatkan, walaupun tidak secara cash.

“Saya sangat percaya akan power of mind atau kekuatan pikiran. Dulu saya berpikir untuk bisa memiliki rumah seperti ini dengan harga yang sudah saya bayangkan. Dan pada akhinya, di tahun 2022 saya bisa memilikinya, sesuai dengan apa yang saya pikirkan dulu,” terangnya dengan semangat.

Sambil sesekali meminum kopinya, ia kembali bercerita bahwa saat duduk di bangku SMA, tepatnya tahun 2007, ia pernah diajak kerja memetik cengkeh oleh pemilik kos tempatnya tinggal.

Eka bersekolah di SMAN 1 Banjar. Letak sekolah cukup jauh dari rumahnya di Pedawa. Ketika musim panen cengkeh tiba, ia jarang pulang ke rumah, karena saat hari Sabtu dan Minggu, ia pasti ikut memetik buah cengkeh di kebun bapak kosnya.

Sejak kecil, pemuda yang waktu SMA duduk di bangku jurusan IPS ini, memang sudah belajar untuk mencari uang sendiri. Perkerjaan apa pun akan ia lakukan demi bisa menambah uang jajan dan meringankan beban orang tuanya. Setelah tamat SMA, ia memutuskan untuk pergi merantau ke ibukota provinsi, Denpasar.

Merintis Usaha Sendiri

Pada tahun 2010, ia mendapatka beasiswa di Universitas Mahendratta dengan mengambil jurusan S1 Manajemen Ekonomi. Pada saat proses pendaftaran, ia bertemu langsung dengan rektor universitas tersebut—yang saat itu dijabat oleh salah satu tokoh politik.

“Saat mendaftar saya bertemu rektornya langsung, kemudian ditawari untuk kerja sebagai ajudan beliau,” terangnya sambil memantikkan rokok di asbak.

Tetapi, di tahun kelima menjadi pengawal setia tokoh politik tersebut, ditambah sudah menyandang gelar sarjana, ia putuskan berhenti dengan tujuan untuk melajutkan atau mencoba berkarier di bidang yang baru—walaupun saat itu banyak pihak menyayangkan keputusannya, termasuk keluarganya sendiri, tapi ia tetap dengan pendiriannya.

Dengan semangat Eka terus bercerita dengan detail, seolah tidak ingin ada momen yang terlewat. Setelah berhenti menjadi ajudan politisi, Eka menuturkan sempat melamar menjadi satpam Bank Mandiri dan lulus tanpa tes karena postur tubuh serta pengalaman sebagai ajudan yang ia miliki.

“Saya sempat bekerja sebagai satpam di Bank Mandiri, namun karena saya tidak kuat berdiri lama-lama, akhirnya saya putuskan berhenti, padahal saya baru kerja satu hari,” tuturnya sambil tertawa.

Tidak ingin menyerah begitu saja, ia kembali melamar dan diterima manjadi marketing di sebuah perusahaan saham. Eka bertugas mencari orang yang ingin bermain saham. Selama dua tahun ia tekuni perkerjaa itu.

Selama itu juga, pikiran liar terus menghantui otaknya. Ia bermimpi ada peruhasaan di Singaraja yang membutuhkan seorang marketing yang mendapat jaminan fasilitas rumah dan kendaraan. Dan pada tahun 2017, mimpinya itu terwujud. Ada perusahaan yang membuka lowongon bagian marketing di Singaraja dengan fasilitas rumah.

Pada tahun 2022, sambil menjalani hidup dengan bergantung pada orang lain, atau dengan kata lain manjadi seorang karyawan, Eka mecoba merintis usahanya sendiri dengan berbekal pengalaman yang ia miliki.

Eka berhasil mendirikan usahanya. Namanya CV. Eka Dewi Sejahtera. Perusahaan yang ia dirikan bersama temannya itu,  bergerak di bidang jasa dan distributor kebutuhan sekolah, seperti alat-alat laboratorium dan lainnya. Perusahaan ini juga menaungi usaha catering.

Setahun setelah usahanya berdiri, ia putuskan untuk berhenti dari pekerjaannya sebagai marketing dan fokus memajukan usaha yang dibentuknya sendiri. Selama kurang lebih dua tahun usahanya berjalan, kini Eka telah memiliki karyawan sebanyak lima orang.

“Saat ini karyawan sudah ada lima orang. Dan target saya, ingin punya kantor yang terpisah dari rumah saya,” tuturnya sambil tangannya melipat jas yang ia gunakan. Eka berpesan kepada generasi muda supaya berani keluar dari zona nyaman serta tidak hanya berfokus untuk menjadi PNS saja.

Sebagai generasi muda, menurutnya, kita harus bisa berpikir uang itu datang dari mana saja. “Berpikir positif, karena pikiran itu sangat mempengaruhi takdir hidup ini!” serunya sambil tersenyum, sebelum mengakhiri wawancara ini.[T]

Penulis adalah mahasiswa prodi Ilmu Komunikasi STAHN Mpu Kuturan Singaraja yang sedang menjalani Praktik Kerja Lapangan (PKL) di tatkala.co.

Reporter: Gede Agus Eka Pratama
Penulis: Gede Agus Eka Pratama
Editor: Jaswanto

Gede Artana, Sun Go Kong dari Desa Pedawa
Pondok Literasi Sabih dan Masa Depan Pedawa

Ni Putu Anita Sofia Veronia, Menari Sejak Dalam Kandungan
Dayu Shanti, Sosok Gadis Buleleng Masa Kini
Tags: Desa Pedawapengusahapengusaha muda
Previous Post

Hardiknas, Momentum Memuliakan Guru

Next Post

Koalisi Indonesia, Filipina, dan Vietnam Dorong Perlindungan Stok Tuna Madidihang di Wilayah Samudra Pasifik Barat

Gede Agus Eka Pratama

Gede Agus Eka Pratama

Mahasiswa Jurusan Dharma Duta, Ilmu Komunikasi, STAHN Mpu Kuturan Singaraja

Next Post
Koalisi Indonesia, Filipina, dan Vietnam Dorong Perlindungan Stok Tuna Madidihang di Wilayah Samudra Pasifik Barat

Koalisi Indonesia, Filipina, dan Vietnam Dorong Perlindungan Stok Tuna Madidihang di Wilayah Samudra Pasifik Barat

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Duel Sengit Covid-19 vs COVID-19 – [Tentang Bahasa]

    11 shares
    Share 11 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Mendaki Bukit Tapak, Menemukan Makam Wali Pitu di Puncak

by Arix Wahyudhi Jana Putra
May 9, 2025
0
Mendaki Bukit Tapak, Menemukan Makam Wali Pitu di Puncak

GERIMIS pagi itu menyambut kami. Dari Kampus Undiksha Singaraja sebagai titik kumpul, saya dan sahabat saya, Prayoga, berangkat dengan semangat...

Read more

Kreativitas dan Imajinasi: Dua Modal Utama Seorang Seniman

by Pitrus Puspito
May 9, 2025
0
Kreativitas dan Imajinasi: Dua Modal Utama Seorang Seniman

DALAM sebuah seminar yang diadakan Komunitas Salihara (2013) yang bertema “Seni Sebagai Peristiwa” memberi saya pemahaman mengenai dunia seni secara...

Read more

Deepfake Porno, Pemerkosaan Simbolik, dan Kejatuhan Etika Digital Kita

by Petrus Imam Prawoto Jati
May 9, 2025
0
Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

BEBERAPA hari ini, jagat digital Indonesia kembali gaduh. Bukan karena debat capres, bukan pula karena teori bumi datar kambuhan. Tapi...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

April 27, 2025
Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

April 23, 2025
Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

April 22, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra
Panggung

“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra

SEPERTI biasa, Heri Windi Anggara, pemusik yang selama ini tekun mengembangkan seni musikalisasi puisi atau musik puisi, tak pernah ragu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman
Khas

Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman

TAK salah jika Pemerintah Kota Denpasar dan Pemerintah Provinsi Bali menganugerahkan penghargaan kepada Almarhum I Gusti Made Peredi, salah satu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
“Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng
Khas

“Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

DULU, pada setiap Manis Galungan (sehari setelah Hari Raya Galungan) atau Manis Kuningan (sehari setelah Hari Raya Kuningan) identik dengan...

by Komang Yudistia
May 6, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [14]: Ayam Kampus Bersimbah Darah

May 8, 2025
Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

May 4, 2025
Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

May 4, 2025
Poleng | Cerpen Sri Romdhoni Warta Kuncoro

Poleng | Cerpen Sri Romdhoni Warta Kuncoro

May 3, 2025
Puisi-puisi Muhammad Rafi’ Hanif | Kenang-Kenangan Seorang Mahasiswa

Puisi-puisi Muhammad Rafi’ Hanif | Kenang-Kenangan Seorang Mahasiswa

May 3, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co