TAK afdhol dan tak lengkap rasanya jika kue kering tidak mewarnai sajian berbagai perayaan hari besar di Indonesia, salah satunya adalah perayaan Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran.
Sangat beragam sekali kue kering yang tersaji di rumah-rumah warga yang merayakan Hari Lebaran. Dimulai dari kue kering versi jadul seperti kelemben, opak gulung, bagiak, kuping gajah, kembang goyang hingga kue kering kekinian dengan versi dan rasa yang lebih beragam seperti kue sus, kastengel, putri salju, monde, dan masih banyak lainnya..
Sebenarnya budaya menyajikan kue kering saat Lebaran bukanlah budaya asli Indonesia. Budaya itu muncul karena ada pengaruh dari Belanda sekitar abad ke-19 sampai abad 20-an. Masyarakat menyerap budaya kuliner sehingga perlahan-lahan banyak masyarakat yang mulai menyajikan kue kering saat hari raya.
Satu per satu budaya itu terus ditularkan secara turun temurun. Sebelum kue kering muncul, sejatinya rakyat Indonesia mempunyai budaya khas tersendiri yakni menyajikan hidangan khas jajanan Nusantara saat hari raya seperti kue apem, rengginang, marning, dan lain lain. Namun jajanan tersebut dinilai kurang diminati oleh kawula muda apalagi golongan anak-anak.
Karena pergeseran minat itulah maka budaya kuliner Belanda itu diserap. Daya tarik kue kering sangat cocok diminati anak-anak karena sebagian besar rasanya manis..
Saat ini, menyajikan kue kering saat momen hari raya hampir dilakukan di setiap rumah-rumah, baik miskin maupun kaya, yang membedakan hanya dari sisi varian maupun kuantitas kue kering yang disajikan.
Dari sekian banyaknya kue kering yang ada, kira-kira kue apakah yang pantas menduduki takhta kasta tertinggi di kelas kue kering yang ada?
Honorable mention mari kita lihat dulu pesaing kue yang nyaris mendapat predikat kasta tertinggi di kelas kue kering special hari raya.
Di peringkat ketiga, ada Putri Salju.
Nama kue putri salju berasal dari bentuknya yang bertabur salju dari gula halus dan warna kue yang dibuat putih bak putri menawan dengan gaun putih bersih.
Kue bertekstur lembut dan halus saat dimakan ini memberikan sensasi nyeesssss manis lumer semerbak di dalam mulut, menghasilkan kenikmatan rasa yang terngiang-ngiang di kepala dan sangat sulit dilupakan karena sejatinya kue ini secara bentuk dan rasanya sangat berbeda dengan kue kering pada umumnya..
Di peringkat kedua, ada Kastengel.
Kue kering ini biasanya berbentuk persegi panjang dengan taburan keju diatasnya. Di oven dengan suhu yang pas menghasilkan citarasa lezat, nikmat nan bertabur keju gurih, saat dilahap akan terasa crunchy di dalam mulut yang memberi sensasi rasa ingin melahapnya terus menerus, apalagi kandungan gula yang rendah menjadikan kue ini jika dimakan berkali kali tidak menimbulkan rasa eneg maupun mual, sebuah kelebihan tersendiri yang dimiliki oleh Kue Kastengel dibandingkan kue kering lainnya.
Nah ini dia di peringkat pertama, sang juara dengan takhta kasta tertinggi di kelas kue kering diraih oleh kue Nastar.
Siapa yang tidak tahu dan tak kenal kue satu ini, sangat familiar sekali di lidah kita, seolah-olah di tiap-tiap rumah hukumnya wajib menyajikan kue ini saat perayaan hari raya, tak lengkap rasanya jika tidak ada Nastar dalam sajian kue saat hari raya. Berbekal dengan tampilan kuning keemasan yang memikat mata, ketika dilahap rasanya manis, gurih, sedap, bercampur menjadi satu apalagi selai nanas yang ada di dalamnya pecah dan lumer saat dikunyah di dalam mulut, menambah kenikmatan rasa yang ditawarkan oleh kue Nastar.
Overall, secara keseluruhan Kue Nastar ini mempunyai kesan mewah karna menyimpan rasa rahasia kelezatan tersembunyi di dalam kuenya, ditambah lagi konon katanya jika kita menyantap kue nastar sebanyak 3 buah maka seolah-olah energi kita kembali seperti semula bagaikan menyantap sepiring nasi, karena memang kandungan kalori dalam kue nastar yang cukup tinggi.
Tak salah jika kue Nastar mendapat predikat dengan kasta tertinggi di kelas kue kering.
Bagaimana menurutmu sobat? Ada yang ingin membantah? Hahaha. [T]