30 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Masalah dan Solusi Pada Pendampingan Orang Dengan Gangguan Jiwa

Krisna AjibyKrisna Aji
February 23, 2024
inEsai
Kemajuan Manusia dan Kestabilan Mental

Krisna Aji | Foto diolah oleh tatkala.co

PADA praktik klinis, saya–seperti psikiater pada umumnya–banyak menemui pendamping pasien dengan gangguan jiwa yang pada akhirnya juga mengalami masalah kejiwaan. Hal tersebut dikarenakan pendampingan menghabiskan energi yang luar biasa, baik secara fisik maupun mental.

Tidak dapat dipungkiri, energi mental pendamping banyak terkuras akibat perilaku pasien. Lebih jauh lagi, saat energi mental terkuras, pendamping dapat terpancing dan mengeluarkan respons balik berupa emosi negatif terhadap pasien itu sendiri. Misalkan saja, respons marah dari keluarga yang mendampingi pasien skizofrenia yang sering marah-marah, curiga, atau bertindak tidak sesuai dengan logika dan di luar norma sosial; naik turunnya perasaan pendamping pasien bipolar yang memiliki emosi yang sangat labil–sedih sampai depresi atau euforia yang disertai tindakan yang tidak bertanggung jawab; atau orang tua yang tertekan dan mudah marah akibat menanggung beban berat dalam mengasuh anak berkebutuhan khusus. Respons negatif tersebut tidak hanya berefek buruk terhadap pendamping, tetapi juga pada kemajuan kesembuhan dari pasien itu sendiri.

Jika melihat kondisi tersebut, akar masalah yang perlu dipecahkan adalah gangguan kejiwaan pada pasien. Di mana, cara untuk menyelesaikannya adalah memberikan terapi optimal yang melibatkan tiga pondasi penting, yaitu psikiater, pasien, dan pendamping. Psikiater berperan dalam memberikan terapi obat dan non obat–seperti psikoterapi–yang langsung dapat dirasakan dampaknya oleh pasien. Pasien, dalam hal ini memiliki peran sebagai subjek yang berusaha untuk terus bertumbuh dan nantinya dapat bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri. Yang terakhir, pendamping, adalah peran yang paling banyak menghabiskan waktu dan tenaga untuk menemani dan memberikan dukungan yang optimal bagi pasien.

Penguatan pasien dan pendamping secara bersamaan tentu akan sangat berpengaruh terhadap perbaikan gejala dari pasien. Walaupun demikian, penguatan sering kali hanya tertuju pada pasien dan mengabaikan pendamping. Padahal, beban berat dari masalah kejiwaan juga ditanggung oleh pendamping. Apa lagi, penyembuhan dari gangguan jiwa adalah proses yang panjang dan membuat pendamping mengalami tekanan yang bertumpuk dari waktu ke waktu. Walaupun masalah kejiwaan yang terjadi pada pendamping bisa jadi lebih ringan dari pasien, tetapi hal tersebut tetap akan memengaruhi tujuan utama dari berdirinya bangunan kokoh bernama perbaikan gejala dari pasien.

Dari banyaknya jenis masalah mental yang dialami pendamping, depresi dan kecemasan adalah dua contoh tersering. Depresi pada pendamping dapat terjadi akibat perbaikan gejala pada pasien yang berjalan lama atau bahkan tidak bisa sembuh total. Hal tersebut akan memunculkan perasaan putus asa dan kesedihan pada pendamping.

Selain itu, kecemasan juga dapat terjadi akibat kekhawatiran dari pendamping akan masa depan yang tidak pasti bagi pasien yang mengalami gangguan jiwa. Di luar masalah tersebut, pendamping yang mencurahkan sebagian besar waktu dan tenaga untuk pasien dapat membuat–pada beberapa kasus–pendamping meninggalkan mimpi – mimpi pribadi, di mana hal ini juga akan membuat tekanan tersendiri bagi pendamping.

Lalu, apa cara yang dapat dilakukan oleh pendamping agar tetap sehat dan dapat melakukan aktivitas dalam menjaga dan menemani pasien?

Seperti telah dijelaskan sebelumnya, emosi negatif dari pendamping yang muncul akibat perilaku pasien adalah hal yang sering terjadi. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk menanggulangi hal ini adalah dengan menyadari bahwa perilaku pasien bukanlah atas kemauan pasien sendiri. Yang menyebabkan perilaku negatif bukanlah pasien, tetapi penyakitnya. Siapapun yang mengalami penyakit serupa, bisa saja akan memperlihatkan perilaku yang sama. Dengan melihat perilaku dan pasien sebagai entitas yang berbeda, sikap memaafkan akan muncul dan berganti menjadi empati dan kasih sayang.

Putus asa dan kesedihan akibat harapan kesembuhan yang sering kali jauh dari realita dapat diselesaikan dengan tetap berada pada kekinian. Kesembuhan adalah jalan panjang dan–pada beberapa kasus–kesembuhan total adalah hal yang sangat sukar terjadi. Dalam hal ini, kesembuhan adalah rute maraton yang perlu ditempuh dengan stamina yang tetap terjaga. Menempatkan kebahagiaan pada keberhasilan di garis akhir pada akhirnya akan membuat stamina mental semakin terpuruk. Sebaliknya, cara pandang yang menempatkan kebahagiaan pada perbaikan – perbaikan kecil di saat ini akan membuat mental pendamping tetap terjaga. Bahkan, jika perbaikan tidak bergerak ke mana – mana, bersyukur bahwa kondisi pasien tidak menjadi lebih buruk juga dapat dilakukan.

Kecemasan yang muncul akibat takut akan masa depan dari pasien dapat diatasi dengan menyadari bahwa masa depan buruk tersebut belum terjadi. Terlalu fokus ke masa depan yang buruk pada akhirnya akan membuat pendamping melupakan kebahagiaan di masa kini: menikmati kebersamaan dalam menjalani hidup bersama orang–pasien–yang disayangi.

Dibutuhkan waktu dan tenaga ekstra dalam mendampingi pasien. Hal ini dapat mengorbankan kepentingan pribadi dari pendamping seperti terhambatnya pendamping dalam mengejar cita – cita. Masalah akan muncul saat kepentingan pribadi tersebut tetap dianggap sebagai satu – satunya hal yang dapat memberi makna hidup bagi pendamping. Oleh karena itu, cara untuk menanggulanginya adalah dengan–kembali lagi–meletakkan makna hidup di kekinian.

Bagi pendamping, masa kini adalah masa saat mendampingi pasien. Menempatkan makna pada kekinian dengan cara merasa berharga saat menjadi pahlawan bagi orang terdekat–dengan cara mendampinginya–adalah salah satu cara yang dapat dilakukan. Tentu saja, tindakan ini membutuhkan pengorbanan besar berupa terabaikannya kepentingan pribadi.

Tetapi, semakin besar pengorbanan yang dilakukan, semakin besar pula makna hidup yang bisa didapat. Kemaknaan yang didapat pada kekinian sederhana akhirnya berubah menjadi makna hidup yang lebih luas. Dalam tingkatan ini, keberhasilan bukan lagi ditentukan oleh kesembuhan pasien ataupun tercapainya kepentingan pribadi dari pendamping, tetapi lebih pada berhasilnya pendamping dalam mengorbankan segala hal berharga demi orang yang disayangi. [T]

  • BACA ESAI-ESAIKRISNA AJA
Id, Superego, dan Ego: Semua Orang Memainkan Peran
Cara Manusia Menyimpulkan Sesuatu dan Bagaimana Memanfaatkannya
Keberadaan Diri dalam Psikoanalisa dan Mindfulness
Tags: Gangguan JiwaODGJOrang Dengan Gangguan Jiwa
Previous Post

Mengaku Dekat Gus Dur, Tapi Menjauhi Pemikirannya

Next Post

Dilema Guru Kini: Antara Mengaplikasikan Pengetahuan atau Mentuhankan Aplikasi

Krisna Aji

Krisna Aji

Psikiater dan penulis lepas

Next Post
Dilema Guru Kini: Antara Mengaplikasikan Pengetahuan atau Mentuhankan Aplikasi

Dilema Guru Kini: Antara Mengaplikasikan Pengetahuan atau Mentuhankan Aplikasi

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Membunyikan Luka, Menghidupkan Diri : Catatan Pameran “Gering Agung” Putu Wirantawan

by Emi Suy
May 29, 2025
0
Membunyikan Luka, Menghidupkan Diri : Catatan Pameran “Gering Agung” Putu Wirantawan

DI masa pandemi, ketika manusia menghadapi kenyataan isolasi yang menggigit dan sakit yang tak hanya fisik tapi juga psikis, banyak...

Read more

Uji Coba Vaksin, Kontroversi Agenda Depopulasi versus Kultur Egoistik Masyarakat

by Putu Arya Nugraha
May 29, 2025
0
Kecerdasan Buatan dan Masa Depan Profesi Dokter

KETIKA di daerah kita seseorang telah digigit anjing, apalagi anjing tersebut anjing liar, hal yang paling ditakutkan olehnya dan keluarganya...

Read more

Sunyi yang Melawan dan Hal-hal yang Kita Bayangkan tentang Hidup : Film “All We Imagine as Light”

by Bayu Wira Handyan
May 28, 2025
0
Sunyi yang Melawan dan Hal-hal yang Kita Bayangkan tentang Hidup : Film “All We Imagine as Light”

DI kota-kota besar, suara-suara yang keras justru sering kali menutupi yang penting. Mesin-mesin bekerja, kendaraan berseliweran, klakson bersahutan, layar-layar menyala...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”
Panggung

ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”

MENYOAL asmara atau soal kehidupan. Ada banyak manusia tidak tertolong jiwanya-sakit akibat berharap pada sesuatu berujung kekecewaan. Tentu. Tidak sedikit...

by Sonhaji Abdullah
May 29, 2025
Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025
Panggung

Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025

LANGIT Singaraja masih menitikkan gerimis, Selasa 27 Mei 2025, ketika seniman-seniman muda itu mempersiapkan garapan seni untuk ditampilkan pada pembukaan...

by Komang Puja Savitri
May 28, 2025
Memperingati Seratus Tahun Walter Spies dengan Pameran ROOTS di ARMA Museum Ubud
Pameran

Memperingati Seratus Tahun Walter Spies dengan Pameran ROOTS di ARMA Museum Ubud

SERATUS tahun yang lalu, pelukis Jerman kelahiran Moskow, Walter Spies, mengunjungi Bali untuk pertama kalinya. Tak lama kemudian, Bali menjadi...

by Nyoman Budarsana
May 27, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

May 17, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [15]: Memeluk Mayat di Kamar Jenazah

May 15, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co