10 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Wahai Wakil Rakyat Terpilih dalam Pemilu, Resapilah Ini Untuk Jadi Pemimpin yang Teladan

I Dewa Gede Darma PermanabyI Dewa Gede Darma Permana
February 22, 2024
inOpini
Wahai Wakil Rakyat Terpilih dalam Pemilu, Resapilah Ini Untuk Jadi Pemimpin yang Teladan

Gambar Nasihat Sang Wibisana kepada Sang Hanuman dalam Pewayangan Bali

Tidak terasa….

Seminggu sudah, negara Indonesia  melaksanakan Pemilihan Umum (Pemilu) secara serentak. Pemilu sering diwacanakan sebagai pesta demokrasi, dimana momentum ini hanya hadir setiap 5 tahun sekali, dan masyarakat Indonesia yang telah memenuhi syarat, sudah menggunakan hak suaranya dalam menentukan pemimpin yang dipercayainya. Tidak tanggung-tanggung, lima jenis surat suara sudah tercoblos sebagai media masyarakat untuk memilih.

Meskipun hadir dengan tagline sebagai pesta, tidak serta merta menjadikan Pemilu digandrungi atau berbinar di mata seluruh masyarakat Indonesia. Bahkan setiap hadirnya Pemilu, Komisi Pemilihan Umum (KPU) selalu saja memberitakan adanya Golongan Putih (Golput), yaitu pihak yang tidak menyalurkan hak suaranya dalam memilih. Alasannya bermacam-macam, ada yang memang apatis terhadap Pemilu, ada yang skeptis terhadap para calon wakil rakyat, serta ada pula yang memegang teguh prinsip pesimisme, bahwa Pemilu tidak akan banyak mengubah apapun. “Siapapun yang naik, toh kita tetap bekerja untuk biaya makan!” ujarnya.

Hadirnya Pemilu bukanlah untuk memilih yang terbaik, namun mencegah yang terburuk untuk berkuasa. Kutipan tersebut lahir dari tokoh intelektualitas, filsafat, sekaligus imam Katolik, Romo Franz Magnis Suseno. Kutipan ini semacam alarm peringatan bahwa, mencari pemimpin yang sempurna memang tidak akan pernah bisa, namun menentukan pilihan kepada pemimpin yang katanya buruk diantara yang terburuk adalah pilihan terbaik yang bisa dilakoni. 

Atas dasar problematika tersebut, wakil rakyat yang bakal terpilih di Pemilu 2024 ini, sudah semestinya merenungi diri agar dapat menjadi contoh pemimpin yang teladan. Tidak bisa dibantah, menjaga kepercayaan masyarakat adalah hal wajib yang mesti dipegang oleh para wakil rakyat pasca terpilih. Begitu juga masyarakat, dapat menilai wakil rakyat yang terpilih, apakah sudah menjadi Pemimpin yang teladan atau tidak.

Untuk itu, menjabarkan kembali beberapa kutipan luhur dalam pustaka suci yang lahir di Bumi Nusantara dirasa perlu untuk menjabarkan keteladan seorang pemimpin.. Salah satunya adalah Kakawin Rāmāyana, yang dimana dalam beberapa kutipan sucinya mampu memberikan kriteria pemimpin teladan sebagai berikut:

  • Menjadi Pribadi yang Digugu dan Ditiru

Nihan kramani dening angdāni rāt,
Awakta rumuhun warah ring hayu,
Têlas ta mapagêh magêm āgama,
Têkerikang amātya mantrī tumūt. (XXIII.48)

Terjemahannya:

Inilah tata cara dalam memerintah rakyat,
Isilah dirimu terlebih dahulu dengan ajaran kebenaran,
Setelah engkau teguh memegang ajaran agama.
Maka sampaikanlah kepada bawahanmu dan para Menteri agar mengikutinya.

Dalam Kakawin Rāmāyana Sargah 23 Pada 48 tersebut, dapat diketahui bahwa keteladanan pertama yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin adalah menjadi orang yang digugu dan ditiru sebelum memberikan contoh kepada masyarakatnya. Mengisi diri dengan ajaran kebenaran, baik yang berasal dari agama maupun moralitas perlu ditanamkan pada diri sendiri terlebih dahulu, sebelum memerintah atau mengatur orang lain.

Sederhananya, seorang pemimpin adalah orang yang perlu merasakan pahitnya kopi terlebih dahulu, sebelum mengatakan bahwa rasa kopi itu pahit kepada bawahannya. Sehingga tidak salah, apabila dalam ajaran agama Hindu, wakil rakyat yang mengelola pemerintah disebut juga sebagai Guru Wisesa.

  • Menjadi Pengayom dan Penegak Hukum

Prihên têmên dharma dhumāranang sarāt
Sarāga sang sādhu sireka tūtana
Tan artha tan kāma pidonya tan yaśa
Ya śakti sang sajjana dharma rākśaka (XXIII.81)

Terjemahannya:

Upayakanlah dharma dalam mengayomi dunia,
Keteladanan seorang bijaksana patutlah ditiru,
Bukan harta, bukan kāma, tujuannya bukanlah jasa,
Kehebatan seorang pemimpin adalah menegakkan dharma.

Dalam Kakawin Rāmāyana Sargah 23 Pada 81 tersebut, dapat diketahui bahwa keteladanan kedua yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin adalah menjadi seorang pengayom dan penegak hukum. Mengupayakan Dharma sebagai sumber kebenaran dan dasar hukum, kemudian menjadikannya senjata untuk mengayomi wilayah yang dipimpinnya perlu ditanamkan pada diri seorang pemimpin.

Dalam hal ini, menegakkan Dharma sebagai sumber kebenaran dan hukum itu sendiri menjadi hal utama yang harus diprioritaskan oleh wakil rakyat dibandingkan harta atau keinginan pribadi. Jangan sampai wakil rakyat yang terpilih, justru melupakan prinsip sederhana ini dan hanya fokus mengisi perut sendiri.

  • Menjadi Pelenyap Kesengsaraan dan Mencintai Masyarakat

Sakā nikang rāt kita yan wênang manūt,
Manūpadeśa prihatah rumākśa ya,
Kśayā nikang papa nahan prayojana,
Janānurāgādi tuwin kapangguha (XXIII. 82)

Terjemahannya:

Engkau akan menjadi penyangga dunia apabila mampu mengikutinya,
Ajaran manawadharmasastra patut dipelajari,
Melenyapkan kesengsaraan adalah tujuannya,
Kecintaan rakyat dan hal lainnya akan engkau peroleh.

Dalam Kakawin Rāmāyana Sargah 23 Pada 82 tersebut, dapat diketahui bahwa keteladanan ketiga yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin adalah mampu menjadi seorang pelenyap kesengsaraan dan mencintai masyarakatnya. Tidak bisa dipungkiri, pemimpin yang terpilih membawa banyak harapan dari hati kecil para masyarakat.

Salah satu harapan yang paling sentral itu adalah mampu melenyapkan kesengsaraan yang lahir dari kemiskinan dan kemelaratan. Sehingga ketika sudah mampu menjawab harapan itu, wakil rakyat akan lahir menjadi pemimpin yang dicintai oleh masyarakatnya.

Sesungguhnya masih banyak kutipan Kakawin lainnya yang dapat dijadikan referensi untuk menjadi pemimpin yang teladan. Pada intinya, segala kepercayaan yang telah dimandatkan oleh masyarakat, sudah seyogyanya dijawab dengan kerja yang sebaik-baiknya oleh Para Wakil Rakyat yang Terpilih. Untuk itu sebagai konklusi, izinkanlah tulisan ini memberikan sebuah kutipan penutup sebagai bekal sederhana sebagai berikut:

“Bukanlah ketika menjadi seorang pemimpin, anda bisa diakui oleh masyarakat. Akan tetapi ketika sudah diakui oleh masyarakatlah, anda bisa layak disebut sebagai seorang Pemimpin.” [T]

BACA artikel lain dari penulis DARMA PERMANA

Nasib Pohon di Hari Spesial, Berhias Molek Penuh Alat Peraga Kampanye
Counter Politik Sangkuni Itu Bernama Sri Krishna
Waspada! Sosok Sangkuni Menjelang Pesta Demokrasi 2024
Tags: kakawinKakawin RamayanaPemilu 2024Ramayana
Previous Post

Menjejak Jejak Sang Maestro : Catatan Buku dan Perjalanan

Next Post

Video Musik “Sing Kuat” dari Lebri Partami: Gambaran Kekerasan yang Sunyi

I Dewa Gede Darma Permana

I Dewa Gede Darma Permana

Penulis, Editor, Penyuluh Agama. Biasa dipanggil Dede Brayen. Lahir dan tinggal di Klungkung.

Next Post
Video Musik “Sing Kuat” dari Lebri Partami: Gambaran Kekerasan yang Sunyi 

Video Musik “Sing Kuat” dari Lebri Partami: Gambaran Kekerasan yang Sunyi

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Duel Sengit Covid-19 vs COVID-19 – [Tentang Bahasa]

    11 shares
    Share 11 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Mendaki Bukit Tapak, Menemukan Makam Wali Pitu di Puncak

by Arix Wahyudhi Jana Putra
May 9, 2025
0
Mendaki Bukit Tapak, Menemukan Makam Wali Pitu di Puncak

GERIMIS pagi itu menyambut kami. Dari Kampus Undiksha Singaraja sebagai titik kumpul, saya dan sahabat saya, Prayoga, berangkat dengan semangat...

Read more

Kreativitas dan Imajinasi: Dua Modal Utama Seorang Seniman

by Pitrus Puspito
May 9, 2025
0
Kreativitas dan Imajinasi: Dua Modal Utama Seorang Seniman

DALAM sebuah seminar yang diadakan Komunitas Salihara (2013) yang bertema “Seni Sebagai Peristiwa” memberi saya pemahaman mengenai dunia seni secara...

Read more

Deepfake Porno, Pemerkosaan Simbolik, dan Kejatuhan Etika Digital Kita

by Petrus Imam Prawoto Jati
May 9, 2025
0
Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

BEBERAPA hari ini, jagat digital Indonesia kembali gaduh. Bukan karena debat capres, bukan pula karena teori bumi datar kambuhan. Tapi...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

April 27, 2025
Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

April 23, 2025
Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

April 22, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra
Panggung

“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra

SEPERTI biasa, Heri Windi Anggara, pemusik yang selama ini tekun mengembangkan seni musikalisasi puisi atau musik puisi, tak pernah ragu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman
Khas

Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman

TAK salah jika Pemerintah Kota Denpasar dan Pemerintah Provinsi Bali menganugerahkan penghargaan kepada Almarhum I Gusti Made Peredi, salah satu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
“Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng
Khas

“Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

DULU, pada setiap Manis Galungan (sehari setelah Hari Raya Galungan) atau Manis Kuningan (sehari setelah Hari Raya Kuningan) identik dengan...

by Komang Yudistia
May 6, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [14]: Ayam Kampus Bersimbah Darah

May 8, 2025
Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

May 4, 2025
Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

May 4, 2025
Poleng | Cerpen Sri Romdhoni Warta Kuncoro

Poleng | Cerpen Sri Romdhoni Warta Kuncoro

May 3, 2025
Puisi-puisi Muhammad Rafi’ Hanif | Kenang-Kenangan Seorang Mahasiswa

Puisi-puisi Muhammad Rafi’ Hanif | Kenang-Kenangan Seorang Mahasiswa

May 3, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co