30 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Rekonsiliasi Pasca Perebutan Kekuasaan: Mengintip Pesan Kakawin Ramayana

Putu Eka Guna YasabyPutu Eka Guna Yasa
February 20, 2024
inEsai
Pawisik Durga, Galungan, dan Cinta Kasih

Putu Eka Guna Yasa

TAK ada kekuasaan yang gratis, terlebih di tengah-tengah masyarakat bermental komersil seperti saat ini. Setiap orang yang ingin mendapat kekuasaan mesti melakukan berbagai pengorbanan baik material maupun mental sebagai tumbal atas keinginan mengatur masyarakat. Modal wacana pengabdian dengan jargon sutindih, subakti, dan sujati saja sudah pasti tak akan membuat satu banjar menyatakan kebulatan tekad. Uang harus mengalir ke liang-liang kecil di saku calon pemilih.

Meski uang telah melayang, jaminan akan dipilih belum pula bisa dipastikan. Sebab, yang mendekati pemilih bukan hanya pemain tunggal. Di arena itu, banyak calon penguasa yang juga berkompetisi dengan iming-iming salaksa janji. Mental calon penguasa yang kelas teri dan hiu akan terlihat dalam menghadapi tipe masyarakat yang solid atau hanya basa-basi saat calon penguasa berorasi.

Yang memprihatinkan, entah berapa orang di negeri ini terkena serangan jantung kala “serangan fajar” tak membuahkan hasil. Meski tahu berbagai resiko tersebut, para politikus seperti laron yang mudah tertarik dengan cahaya, walaupun tubuhnya akan terbakar oleh nyala api sumber cahaya itu sendiri. Itulah konsekuensi percaturan di bidak perebutan kekuasaan. Tidak akan ada musuh yang abadi, atau sahabat yang langgeng. Semua berputar dinamis seirama dengan kepentingan masing-masing.

Kepentingan membela kebenaran seperti yang dinarasikan Kakawin Ramayana misalnya menjadi muasal yang menyebabkan Wibhisana rela memutus hubungan geneologis dengan saudaranya sendiri yaitu Rawana. Wibhisana lebih memilih Rama karena ia adalah representasi kebenaran di dunia. Sementara itu, dengan kepentingan negara, seorang Kumbakarna tetap membela kakaknya. Meski ia tahu pembelaannya akan berakhir pada kematian. Berbeda pilihan hidup, berbeda pula arah ayunan langkah dengan berbagai resikonya sebagai hadiah.

Pilihan hidup menyebabkan Wibhisana meninggalkan kerajaan Alengka. Di negerinya sendiri, berbagai caci maki, hujatan, dan cap sebagai seorang penghianat sudah pasti mengirisnya lebih perih tinimbang berbagai senjata. Itu baru tantangan pertama. Tantangan berikutnya adalah meyakinkan Rama bahwa ia akan berkoalisi hanya dengan satu tujuan yaitu menegakkan pilar kebenaran di dunia.

Lantas apa yang menyebabkan Rama harus mempercayai Wibhisana? Rekam jejak [track record]! Itupun tidak keluar dari mulut Wibhisana, tetapi testimoni Hanoman yang pernah diselamatkannya ketika hampir dibunuh oleh Rawana. Di titik inilah ungkapan eda ngaden awak bisa, depang anake ngadanin mesti diletakkan. Kekuatan testimoni dari orang lain lebih kuat dibandingkan keterangan sendiri. Sebab, pikiran manusia punya kekuatan meninggikan pemiliknya, sekaligus kelemahan menilai diri sendiri apa adanya.

Berbekal keterangan Hanoman, seorang Wibhisana mendapatkan kepercayaan yang akan ia pertaruhkan sampai hembusan nafas terakhirnya. Hal itu dibuktikan dari berbagai perang yang dilewatinya bersama Rama. Tanpa Wibhisana, Rama bersama seluruh pasukan kera pasti kalah, baik dalam perang melawan amukan Rawana dan terutama ketika Indrajit memasang ajian Adresia Tantra [ilmu tak terlihat] seraya melepaskan panah wimohana [panah pembuat bingung]. Kekalahan Indrajit dan Rawana menjadi penanda tegaknya kebenaran di dunia.

Pasca kemenangan berhasil diraih, rekonsiliasi untuk memulihkan keadaan di Alengka Pura sangat diperlukan. Bangunan-bangunan fisik yang hancur akibat perang mesti segera diperbaiki. Anak-anak raksasa yang kehilangan orang tuanya karena kalah berperang harus mendapatkan penanganan. Demikian pula tatanan sosial yang terbelah karena masyarakat harus mengikuti pemimpinnya harus segera disatukan. Di pusaran masalah itulah masyarakat Alengka memerlukan figur pemimpin.

Lalu apa kriteria Rama menetapkan raja baru Alengka yang dapat melakukan rekonsiliasi itu dengan cantik? Barangkali ada tiga hal yang bisa dijadikan landasan untuk memilih pemimpin yang tepat yaitu guna, gina, dan yasa. Kata guna berarti kompetensi internal dalam diri. Dari guna atau kompetensi diri itu lahirlah gina yang bermakna keterampilan. Dengan keterampilan itu maka banyak yasa dengan makna jasa yang dapat dipersembahkan kepada masyarakat. Bertitik tolak dari ketiga kriteria itu maka Wibhisana ditetapkan menjadi raja yang baru di Alengka.

Dari aspek guna ‘kompetensi diri’ seorang Wibhisana telah dibuktikan dengan lulus melakukan brata menyerupai patung selama seribu tahun sehingga ia mendapatkan anugerah kebijaksaan dari Brahma. Berbekal guna tersebut, ia dengan gina ‘terampil’ memberikan berbagai kunci rahasia untuk mengalahkan Rawana bersama pasukan elitnya. Berpegang pada gina itulah Wibhisana berjasa pada kemenangan Rama atas Rawana.

Jelaslah Wibhisana menjadi pilihan Rama untuk mengisi kekosongan kerajaan Alengka Pura. Akan tetapi sebelum itu, Rama memberikan dasar-dasar kepemimpinan kepada Wibhisana yang dikenal dengan sebutan Asta Brata. Astra brata adalah proses membadankan laku para dewata dalam sarira seorang pemimpin mulai dari kesejahteraan yang diusahakan Indra, kesabaran Dewa Surya, keadilan Yama, kecepatan Bayu, kesederhanaan Hyang Kuwera, dan kekuatan Baruna dalam mengikat semua penjahat.

Menyimak rekonsiliasi politik di negeri ini yang begitu tertatih-tatih dan sarat perebutan jabatan, penting rasanya membaca ulang Kakawin Ramayana yang mencerminkan alam pikiran Nusantara di masa lampau. Tiga dasar yaitu guna, gina, dan yasa bisa menjadi landasan untuk menentukan figur-figur menteri jajaran kabinet yang akan memutar roda pemerintahan di masa depan. Berpegang pada delapan perilaku yang meneladani sikap dewata itu, pemimpin menempatkan dirinya di tengah sehingga lengkaplah isi sembilan penjuru mata angin. Pemimpin yang berada di tengah-tengah ibarat payung yang dapat meneduhi semua penjuru dengan sama rata dari terik matahari yang membakar maupun hujan badai yang menghanyutkan.

Tanpa menjalankan peran itu, seorang pemimpin tak layak dianggap sebagai catraning rat ‘payungnya dunia’! [T]


  • Klik untukBACAartikel lain dari penulisPUTU EKA GUNA YASA
Hoax dalam Momentum Transisi Kekuasaan: Refleksi Sastra untuk Membaca Realita
Konsekuensi Gratifikasi Jelang Perebutan Kekuasaan: Renungan dari Bharata Yuddha
Kata-Kata untuk Pemegang Tahta
Menebak Karakteristik dari Penampilan Fisik: Catatan dari Lontar Pawetuan Jadma
Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

Tags: kekuasaanPolitikRamayanasastrasastra bali
Previous Post

Cerita Tentang Pak Mad, Nelayan Ikan Hias dari Desa Pemuteran, Buleleng, Bali

Next Post

Kecil, Mungil, dan Betapa Berharga Jembatan Bedeg Itu di Desa Les

Putu Eka Guna Yasa

Putu Eka Guna Yasa

Pembaca lontar, dosen FIB Unud, aktivitis BASAbali Wiki

Next Post
Kecil, Mungil, dan Betapa Berharga Jembatan Bedeg Itu di Desa Les

Kecil, Mungil, dan Betapa Berharga Jembatan Bedeg Itu di Desa Les

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Membunyikan Luka, Menghidupkan Diri : Catatan Pameran “Gering Agung” Putu Wirantawan

by Emi Suy
May 29, 2025
0
Membunyikan Luka, Menghidupkan Diri : Catatan Pameran “Gering Agung” Putu Wirantawan

DI masa pandemi, ketika manusia menghadapi kenyataan isolasi yang menggigit dan sakit yang tak hanya fisik tapi juga psikis, banyak...

Read more

Uji Coba Vaksin, Kontroversi Agenda Depopulasi versus Kultur Egoistik Masyarakat

by Putu Arya Nugraha
May 29, 2025
0
Kecerdasan Buatan dan Masa Depan Profesi Dokter

KETIKA di daerah kita seseorang telah digigit anjing, apalagi anjing tersebut anjing liar, hal yang paling ditakutkan olehnya dan keluarganya...

Read more

Sunyi yang Melawan dan Hal-hal yang Kita Bayangkan tentang Hidup : Film “All We Imagine as Light”

by Bayu Wira Handyan
May 28, 2025
0
Sunyi yang Melawan dan Hal-hal yang Kita Bayangkan tentang Hidup : Film “All We Imagine as Light”

DI kota-kota besar, suara-suara yang keras justru sering kali menutupi yang penting. Mesin-mesin bekerja, kendaraan berseliweran, klakson bersahutan, layar-layar menyala...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”
Panggung

ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”

MENYOAL asmara atau soal kehidupan. Ada banyak manusia tidak tertolong jiwanya-sakit akibat berharap pada sesuatu berujung kekecewaan. Tentu. Tidak sedikit...

by Sonhaji Abdullah
May 29, 2025
Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025
Panggung

Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025

LANGIT Singaraja masih menitikkan gerimis, Selasa 27 Mei 2025, ketika seniman-seniman muda itu mempersiapkan garapan seni untuk ditampilkan pada pembukaan...

by Komang Puja Savitri
May 28, 2025
Memperingati Seratus Tahun Walter Spies dengan Pameran ROOTS di ARMA Museum Ubud
Pameran

Memperingati Seratus Tahun Walter Spies dengan Pameran ROOTS di ARMA Museum Ubud

SERATUS tahun yang lalu, pelukis Jerman kelahiran Moskow, Walter Spies, mengunjungi Bali untuk pertama kalinya. Tak lama kemudian, Bali menjadi...

by Nyoman Budarsana
May 27, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

May 17, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [15]: Memeluk Mayat di Kamar Jenazah

May 15, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co