1 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Galungan | Cerpen Mas Ruscitadewi

Mas RuscitadewibyMas Ruscitadewi
February 17, 2024
inCerpen
Galungan | Cerpen Mas Ruscitadewi

Ilustrasi tatkala.co

SEINGATKU, belum pernah aku merasakan kebahagiaan merayakan Galungan. Jangankan bisa memakai baju baru, bersenang-senang berwisata dengan orang tua dan teman-teman, asalkan tidak kena marah saja rasanya sudah untung. Itu sebabnya kalau Galungan aku tak pernah memiliki perasaan yang nyaman. Selalu gelisah, sedih ingin menangis, tapi tak bisa meneteskan air mata. 

Aku tak tahu bagaimana asal mulanya. Yang selalu kuingat sampai sekarang, setiap Galungan, setiap hari raya, ibu selalu ketus, marah-marah. Salah sedikit aku dipukul. 

Bapak juga begitu, bicaranya selalu keras, berteriak-teriak sambil memegang kartu judian, berjudi. Kalau sedah asyik main judi, ia tak bisa diganggu. Selalu minta dilayani.  Apa pun permintaannya harus disediakan, harus cepat. Kalau tidak dituruti, makin keras teriakannya, Kadang-kadang disertai caci maki. 

Setiap hari raya, apalagi Galungan, bapak ibuku selalu bertengkar, bahkan pernah sampai berkelahi. 

Aku ingat saat itu. Pada Galungan tahun 2001. Aku sudah duduk di kelas dua SMP. Guru Agama mengajarkan aku, bahwa Hari Raya Galungan katanya momentum untuk merayakan kemenangan dharma melawan adharma. Bapak Guru juga mengatakan bahwa yang paling penting adalah mengalahkan adharma atau keburukan dalam diri sendiri. Itu yang selalu kuingat, yang membuatku tak pernah sedih kalau Galungan tak memiliki baju baru, tak memiliki makanan enak.

Tapi yang membuatku sedih adalah prilaku Bapak yang seperti sengaja mengganggu. Selalu membuat keributan. Kebenarannya hanya berjudi. Kalau sudah berjudi, berkumpul dengan teman-temannya sesama penjudi, ia bisa duduk seharian, sampai lupa mandi. Seperti Galungan kala itu. 

“Buatkan kopi dua, teh tiga!” Bapak berteriak. Walau bapak tak menyebut nama, seketika aku menyiapkan kopi dan teh, agar dia berhenti teriak. 

Pada saat menyiapkan kopi dan teh, aku kaget. Ibu menjewer telingaku. 

“Selesaikan dulu pasucian-nya, jangan mengambil pekerjaan lain. Dari dulu I Luh sudah Ibu beritahu, jangan kamu layani bapakmu, agar tidak menjadi kebiasan. Galungan itu hari raya besar, banyak yang harus dikerjakan. Jangankan membantu istri, selalu asyik berjudi, minta dilayani!” Ibu marah. 

Kuurungkan menuangkan air yang mendidih itu, kutinggalkan bahan kopi dan teh itu. Kembali aku menata dan merangkai pasucian, aku ingat pelajaran agama di sekolah. Pasucian itu katanya dipersembahkan kepada Bhatara sebagai sarana pembersihan, di saat menata pasucian seharusnya dilakukan dengan perasan yang tulus dan suci. Aku ingat pada nasehat guru agamaku, kutenangkan hati. Kubendung air mataku yang hendak menebes ke luar. Pelan-pelan, dalam situasi seperti itu kurapalkan mantra gayatri, barulah napasku terasa ringan, lapang. 

Kulanjutkan pekerjaanku. Setiap kali hatiku terasa perih, kurapalkan lagi mantra gayatri. Akhirnya selesai juga banten-banten itu kutata. 

Kembali kudengar teriakan Bapak. Kini namaku yang dipanggil disertai caci maki. 

“Luh Karti, sialan kamu, anak setan, kenapa setahun membuat kopi, bikin malu saja, kubunuh kamu ya!” Bapak marah. 

“Wehh, kok seenaknya minta kopi, kopi milik siapa? Memangnya pernah membeli?” Ibu menyahut, ikut marah.

Terdengar lagi Bapak marah, kemudian Ibu, Bapak lagi. Aku takut, gemetar, tak berani mendekat. Cepat-cepat kuambil canang dan banten, lari ke sanggah. Sambil menangis aku menghaturkan sesajen, memohon anugrah kepada Sanghyang Widhi. 

Sekitar satu jam aku menghaturkan sesajen, pelan-pelan aku berjalan pulang. Aku kaget semua alat-alat dapur berserakan, piring dan gelar pecah berantakan. Kulihat ada tetesan darah. 

“Ibu… Ibu…!” Aku panik mencari-cari ibu.  “Ibu… Ibu…!” teriakku lagi. 

“Plung… ” Hampir saja kepalaku terkena kursi yang dilemparkan Bapak. Aku bingung, sesak. Bapak memanggil, matanya merah. Aku semakin ketakutan. 

Untung sekali banyak sanak saudara yang berdatangan, yang menghalangi Bapak. Kalau seandainya tak ada yang tahu, pasti aku terluka, atau bahkan bisa terbunuh. Aku ingat saat itu aku ditarik oleh paman yang tinggal di kota. Mungkin memang takdir, ia pas pulang dan melihat peristiwa itu.

Sejak saat itu diajaknya aku tinggal di kota, tinggal di rumahnya. Aku disekolahkan, sampai tamat SMA. Sekarang aku sudah bekerja sebagai kasir pada salah satu swalayan. 

Sudah lima tahun aku tak pernah pulang, tak pernah bertemu Bapak dan Ibu. Pamanku bilang Bapak kini sakit-sakitan. Semenjak Bapak sakit-sakitan, ibuku pulang ke rumah agar ada yang merawat Bapak.

Aku kagum pada cinta kasih Ibu kepada Bapak. Rindu sekali aku pada Ibu, juga ingin bertemu Bapak, tetapi dalam hati aku tidak suka pada perilakunya. Itu sebabnya aku merasa diri tidak berhak merayakan Galungan. Sudah sepuluh kali Galungan aku tak pulang. Lama sekali aku berusaha menaklukkan perasaan benciku pada Bapak. Kini rasanya aku bisa, kutekadkan hati untuk pulang. 

Turun dari bis, kakiku gemetar. Ingin bertemu Ibu dan Bapak, tetapi merasa takut. Kuletakkan bawaanku di atas trotoar. Kuperiksa lagi. Ada buah-buahan, kue, ada baju kebaya untuk ibu, ada kain sarung untuk Bapak, ada juga lauk daging urutan kesenangan Bapak. 

Sesudah di depan kamar, kembali aku diam. Merasa tak berani masuk. 

“Ibu, Bapak, aku Luh Karti pulang!” Ingin sekali aku berseru seperti itu, tapi lidahku kelu. Air mataku mengalir deras. Lama aku terdiam, bengong dengan perasaan kosong. Sampai aku tak tahu ada yang datang. Ibu, ibu sudah ada di hadapanku, lalu memelukku erat, sangat erat seperti tak ingin kutinggalkan. 

“I Luh, I Luh, benar ini I Luh? Bapak, Bapak, I Luh pulang, I Luh sudah pulang!” Ibu berseru. Bapak datang menyambut dan bersimpuh di kakiku. 

“Bapak…!” Aku kaget. Wajah Bapak terlihat sangat tua. Kuangkat tubuh Bapak. Kuajak Ibu dan Bapak ke kamar dan kududukkan di balai. 

“Luh, Bapak menyangka kamu tak akan mau pulang lagi. Bapak selalu mengatakan kamu tak sudi mempunyai bapak yang buruk sepertinya. Ibu tak percaya, Ibu yakin kamu pasti pulang. Setiap Galungan, Ibu berdoa memohon agar I Luh mau pulang!” Ibu menangis. Tangis ibu adalah tangis suka cita, tangis bahagia. 

Mataku juga berair, aku bahagia, karena pada Galungan ini aku merasa merayakan Galungan. Sudah mampu mengalahkan kebencianku pada Bapak, mengalahkan rasa benci dengan kasih sayang. [T]

  • Catatan: Cerpen ini adalah terjemahan dari cerpen berbahasa Bali yang berjudul Galungan, diambil dari buku berjudul Luh Jalir yang diterbitkan Pustaka Tarukan Agung (2008). Diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia olehMade Adnyana Ole

[][][]

BACA cerpen-cerpen lain

Keris | Cerpen Mas Ruscitadewi
Luh Jalir | Cerpen Mas Ruscitadewi
Bom dan Bapak | Cerpen Surya Gemilang
Lelaki Tua Bersama Bunga-Bunga | Cerpen IBW Widiasa Keniten
Tags: Cerpen
Previous Post

Puisi-puisi Budhi Setyawan | Mendengar Lagu Blues dan Teringat Chairil Anwar

Next Post

Tidak Mudah “Ngripta Prasi”: Menggambar Anatomi Wayang dengan Pas di Daun Lontar

Mas Ruscitadewi

Mas Ruscitadewi

Sastrawan, dramawan, pecinta anak-anak. Penggagas berbagai acara seni-budaya di Denpasar termasuk Bali Mandara Nawanatya yang digelar pada setiap akhir pecan selama setahun.

Next Post
Tidak Mudah “Ngripta Prasi”: Menggambar Anatomi Wayang dengan Pas di Daun Lontar

Tidak Mudah “Ngripta Prasi”: Menggambar Anatomi Wayang dengan Pas di Daun Lontar

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Tembakau, Kian Dilarang Kian Memukau

by Petrus Imam Prawoto Jati
May 31, 2025
0
Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

PARA pembaca yang budiman, tanggal 31 Mei adalah Hari Tanpa Tembakau Sedunia. Tujuan utama dari peringatan ini adalah untuk meningkatkan...

Read more

Melahirkan Guru, Melahirkan Peradaban: Catatan di Masa Kolonial

by Pandu Adithama Wisnuputra
May 30, 2025
0
Mengemas Masa Silam: Tantangan Pembelajaran Sejarah bagi Generasi Muda

Prolog Melalui pendidikan, seseorang berkesempatan untuk mengembangkan kompetensi dirinya. Pendidikan menjadi sarana untuk mendapatkan pengetahuan sekaligus mengasah keterampilan bahkan sikap...

Read more

Menjawab Stigmatisasi Masa Aksi Kurang Baca

by Mansurni Abadi
May 30, 2025
0
Bersama dalam Fitri dan Nyepi: Romansa Toleransi di Tengah Problematika Bangsa

SEBELUM memulai pembahasan lebih jauh, marilah kita sejenak mencurahkan doa sembari mengenang kembali rangkaian kebiadaban yang terjadi pada masa-masa Reformasi,...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025

MEMASUKI tahun ke-10 penyelenggaraannya, Ubud Food Festival (UFF) 2025 kembali hadir dengan semarak yang lebih kaya dari sebelumnya. Perayaan kuliner...

by Dede Putra Wiguna
May 31, 2025
ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”
Panggung

ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”

MENYOAL asmara atau soal kehidupan. Ada banyak manusia tidak tertolong jiwanya-sakit akibat berharap pada sesuatu berujung kekecewaan. Tentu. Tidak sedikit...

by Sonhaji Abdullah
May 29, 2025
Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025
Panggung

Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025

LANGIT Singaraja masih menitikkan gerimis, Selasa 27 Mei 2025, ketika seniman-seniman muda itu mempersiapkan garapan seni untuk ditampilkan pada pembukaan...

by Komang Puja Savitri
May 28, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co