FESTIVAL Seni Budaya Desa Adat Kuta, Kabupaten Badung, adalah sebuah pesta keindahan akan seni budaya kearifan lokal yang telah menjelma menjadi primadona tak terbantahkan di tengah-tengah masyarakat di Desa Adat Kuta. Merupakan suatu event yang ditunggu-tunggu dengan penuh antusiasme, festival ini bukan sekadar pementasan seni budaya semata, melainkan juga simbol dari kekayaan budaya yang diwariskan secara turun-temurun dan ajeg di Kuta.
Desa Adat Kuta, dengan segala pesonanya, menjelma menyuguhkan panggung yang memukau dan melalui esai ini, kita akan menjelajahi sedikit sebelum lebih jauh masuk kedalam festival ini serta memahami bagaimana perayaan seni budaya ini telah menjadi pusat perhatian dan kebanggaan masyarakat Desa Adat Kuta.
Desa Adat Kuta dikenal sebagai sebuah oase modernitas yang menonjol, terutama karena peran krusialnya sebagai pintu gerbang utama bagi para wisatawan baik dari dalam negeri maupun mancanegara datang ke Bali. Terletak di kawasan yang strategis, Kuta tidak hanya memikat para wisatawan dengan keindahan alamnya, tapi juga sebagai pusat kegiatan pariwisata yang menawarkan kenyamanan dan hiburan. Di balik pesonanya, Kuta menjadi tidak hanya sekadar tempat tujuan wisata, namun juga jendela ke dunia Barat.
Sebagai pintu masuknya budaya Barat, Desa Adat Kuta menjadi sentral bagi pertemuan dan percampuran berbagai pengaruh budaya, menciptakan atmosfer yang unik dan beragam. Inilah yang membuat Desa Adat Kuta menjadi lebih dari sekadar destinasi wisata, ia menjadi perpaduan harmonis antara tradisi yang kaya dan modernitas global yang terus berkembang.
Meskipun banyak asumsi yang beredar bahwa generasi muda Desa Adat Kuta telah terkontaminasi oleh budaya modern, namun saya menepis pandangan tersebut, karena kenyataannya generasi muda Desa Adat Kuta dengan kebanggaan akan warisan budaya mereka, telah secara gigih menjaga dan melestarikan nilai-nilai tradisional. Berbagai aktivitas budaya dan panggung seni yang mereka ciptakan menjadi bukti nyata bahwa akar budaya lokal tetap hidup dan berkembang. Salah satu puncaknya adalah Festival Seni Budaya Desa Adat Kuta, yang bukan hanya sekedar acara hiburan, tetapi juga sebagai wujud nyata semangat pelestarian budaya.
Festival ini menunjukkan bahwa generasi muda Desa Adat Kuta tidak hanya berkomitmen untuk mempertahankan tradisi, tetapi juga memiliki kreativitas untuk membawanya ke tingkat yang baru, menciptakan ruang di mana budaya tradisi dan modern dapat berdampingan dengan harmonis. Sebagai suatu peristiwa yang dinanti-nantikan, festival ini membuktikan bahwa warisan budaya di Desa Adat Kuta tetap hidup dan bersemangat, menggugah kebanggaan akan identitas lokal di tengah arus modernisasi yang melanda.
I Gusti Raka Bawa, yang akrab disapa Agung Aji Dalang, sebagai salah satu penggagas Festival Seni Budaya Desa Adat Kuta menjelaskan bahwa Festival Seni Budaya Desa Adat Kuta dirancang untuk merangkum dan menghidupkan tiga kegiatan budaya dan seni. Pertama, Festival Ogoh-Ogoh yang melibatkan partisipasi aktif masyarakat Desa Adat Kuta dalam proses kreatifnya. Kedua, Jegeg Bungan Desa, sebuah ajang pemilihan putri terbaik Desa Adat Kata yang menggambarkan keanggunan dan keelokan perempuan Desa Adat Kuta, serta mendorong penghargaan terhadap perpempuan. Dan ketiga, Pasar Majelangu, sebuah arena di mana berbagai kuliner, hasil seni dan kerajinan tradisional dipamerkan dan mempromosikan ekonomi lokal.
Pemilihan Jegeg Bungan Desa, Desa Adat Kuta
Ketiga kegiatan budaya ini kemudian dikemas menjadi satu event tahunan, Festival Seni Budaya Desa Adat Kuta. Melalui festival ini, tidak hanya menyajikan hiburan semata, tetapi juga untuk membawa perhatian masyarakat lokal dan wisatawan terhadap kekayaan seni dan budaya Desa Adat Kuta. Dengan cara ini, festival tidak hanya menjadi ajang kreativitas dan keceriaan, tetapi juga menjadi salah satu bentuk nyata upaya melestarikan dan menghidupkan kembali nilai-nilai seni dan budaya di Desa Adat Kuta.
Festival Ogoh-Ogoh Desa Adat Kuta
Pada tahun 2024, Festival Seni Budaya Desa Adat Kuta akan sepenuhnya dikelola oleh Sabha Yowana Desa Adat Kuta, hal ini menandakan langkah maju yang signifikan dalam pengembangan festival Seni Budaya Desa Adat Kuta, dengan kepercayaan penuh kepada generasi muda Desa Adat Kuta untuk mengelola dan mengembangkan acara ini. Sabha Yowana, yang dikenal dengan kreativitasnya, diharapkan dapat memberikan sentuhan segar dan inovatif pada festival ini, membuatnya lebih menarik dan relevan untuk khalayak luas.
Interaksi Sabha Yowana Desa Adat Kuta dengan salah satu wisatawan asing
Dengan jiwa kreativitas dan keahlian dalam manajemen event yang tidak diragukan, Sabha Yowana diharapkan dapat merancang festival ini dengan baik, memastikan kelancaran pelaksanaan setiap aspek, dan menciptakan pengalaman yang tak terlupakan bagi para peserta dan pengunjung. Keberhasilan festival ini menjadi tanggung jawab mereka, dan diharapkan bahwa peran mereka akan memotivasi pemuda lainnya untuk terlibat dalam pelestarian dan pengembangan budaya di Desa Adat Kuta.
Melalui Sabha Yowana, festival seni budaya mendatang di Desa Adat Kuta dapat diharapkan akan menjadi suatu peristiwa yang luar biasa, mempromosikan kekayaan budaya lokal sambil memberikan platform bagi kreativitas dan bakat generasi muda.
Dengan penuh semangat dan kegembiraan, mari kita nantikan Festival Seni Budaya Desa Adat Kuta. Sebuah perayaan yang memukau, menciptakan keajaiban seni dan budaya, serta merangkul setiap aspek keindahan lokal.
Mari kita satukan doa restu untuk kesuksesan Festival Seni Budaya Desa Adat Kuta tahun ini. Semoga setiap aspeknya berjalan lancar, setiap sajian seni memberikan pesan yang mendalam, dan setiap pengunjung merasakan kekayaan budaya yang diwariskan dengan penuh kebanggaan. Doa restu ini menjadi bagian dari semangat persatuan kita untuk menjaga dan merayakan keindahan warisan budaya, memastikan bahwa festival ini tidak hanya menjadi peristiwa tahunan, tetapi juga jejak yang abadi dalam memori dan tradisi Desa Adat Kuta. [T]
- Tunggu tulisan berikutnya tentang keunikan festival ogoh-ogoh di Desa Adat Kuta dalam sajian Festival Seni Budaya Desa Adat Kuta.
- BACA artikel lain dari penulisI GUSTI MADE DARMA PUTRA