11 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Tradisi Berburu Ulat Jati di Awal Musim Penghujan

JaswantobyJaswanto
December 24, 2023
inKhas
Tradisi Berburu Ulat Jati di Awal Musim Penghujan

Warga sedang mencari kepompong dan ulat jati | Foto: Dziky

PAGI-PAGI SEKALI, Abdul Muis sudah bersiap pergi ke hutan jati dekat pemukimannya di Desa Jadi, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban, Jawa Timur. Ia ke sana tak hendak mencuri atau menebang pohon jati layaknya blandongan seperti zaman dulu, tapi sekadar melakukan kegiatan yang nyaris ia lakukan setiap tahun, yaitu mencari ulat jati (hyblaea puera).

Benar. Di musim hujan seperti sekarang ini, selain dirayakan dengan menanam padi, jagung, dan segala palawija, bagi petani di sekitaran Jawa Timur dan Jawa Tengah, mencari ulat (enthung) jati juga tak boleh terlewatkan. Enthung atau kepompong ulat jati di awal musim hujan adalah berkah.

Maka tak heran jika warga yang bermukim di dekat hutan jati beramai-ramai untuk berburu kepompong ulat jati yang muncul setiap tahun sekali itu. Uniknya, sebagian besar pemburu ulat ini adalah emak-emak. Muis adalah satu dari sedikit bapak-bapak yang ikut berburu ulat jati.

Ulat jati tersebut, setelah berubah menjadi kepompong, selain dikonsumsi sendiri untuk lauk, juga dijual di pengepul. Sedangkan untuk ulatnya biasanya dijual dan digunakan sebagai pakan burung, meski tak sedikit pemburu memilih mendiamkannya di wadah khusus sampai menjadi kepompong—karena harganya lebih mahal daripada ulatnya.

Warga sedang mencari kepompong dan ulat jati / Foto: Dziky

“Saya cari kepompong untuk dijual dan dibuat pakan burung. Harganya 100 ribu per kilo. Biasanya nyari dari jam 7 pagi pulang jam 12 siang. Ulat ini banyak muncul saat memasuki awal musim hujan,” ujar Abdul Muis, Sabtu (23/12/2023).

Menurut Muis, aktifitas berburu ulat seperti ini dilakukan hampir merata di seluruh kawasan hutan jati di Kabupaten Tuban. Dalam sehari, warga—para pemburu ulat itu—mampu mengumpulkan satu hingga dua kilogram kepompong dan ulat daun jati yang masih segar. Seperti yang telah disampaikan Muis, selain dikonsumsi sendiri,  hasil buruan itu juga dapat dijual dengan harga Rp.100.000 per kilogram. Fantastis.

Hal senada juga disampaikan pemburu ulat jati lainnya, Warsi, yang mengatakan berburu kepompong dan ulat daun jati seperti ini sudah menjadi tradisi bagi warga tepian hutan jati di Tuban setiap awal musim penghujan.

Kepompong dan ulat jati / Foto: Dziky

Ulat yang muncul setelah hujan pertama ini akan bermetamorfosis menjadi kepompong. Sedangkan perburuan hanya akan berlangsung selama beberapa pekan sebelum ulat berubah menjadi ngengat.

“Nyari kepompong untuk dijual. Ke sini dari jam 8 pagi sama anak-anak. Ulat sama enthung ini biasanya muncul saat musim tanam jagung. Tiap musim jagung, saya dan warga sering nyari ulat dan kepompong, nah nanti uangnya untuk beli kebutuhan sehari-hari,” ujar Warsi.

Namun, meski tak memerlukan peralatan khusus, mencari kepompong ulat jati bisa dibilang susah-susah gampang. Perlu insting dan pengelihatan yang jeli, kata Muis. Sebab, kepompong biasanya berada di bawah tanah atau daun-daun jati yang mengering. Spesies ngengat itu juga membalut dirinya dengan semacam serabut tipis yang menyerupai kapas.

Ulat dan kepompong yang mereka dapatkan kemudian dikumpulkan dalam sebuah wadah seperti kantong plastik, karung kecil, ember, atau toples. Mereka, para pemburu itu, seakan tak mau menyia-nyiakan kesempatan, biasanya menghabiskan waktu sepanjang hari di dalam hutan.

Lumbung Pangan Alternatif

Hubungan antara manusia dengan serangga sudah berjalan sejak dulu. Interaksi tersebut tak selalu merugikan (parasitisme); tapi juga menguntungkan (mutualisme). Itu terbukti, yang paling sederhana, dengan dimanfaatkannya beberapa jenis serangga sebagai salah satu makanan bergizi bagi umat manusia.

Serangga yang biasa dikonsumsi manusia adalah belalang, jangkrik, kumbang puthul, pupa ulat jati, serta laron. Serangga-serangga tersebut diolah dengan berbagai macam cara, mulai dari direbus, digoreng, atau dipanggang dengan berbagai bumbu dan rempah. Biasanya, manusia akan mengolah serangga tersebut dengan bumbu yang pedas, gurih, dan manis.

Dalam sejarah peradaban manusia, banyak bangsa yang memanfaatkan serangga sebagai makanan, seperti Suku Aborigin yang mengonsumsi ngengat bogong (Agrotis infusa) dalam jumlah besar antara bulan Desember sampai Februari, misalnya.

Atau di beberapa negara di Afrika (Botswana, Afrika Selatan, Zaire, dan Zimbabwe) bahkan terdapat pasar yang cukup besar untuk ulat mopanie (Gonimbrasia bellina) yang dapat mengalahkan penjualan sapi pada saat musimnya.

Warga sedang mencari kepompong dan ulat jati / Foto: Dziky

Selain itu, serangga juga banyak dikonsumsi oleh banyak penduduk di berbagai negara di Asia. Sedangkan di Meksiko, gusanos de maguey adalah sejenis ulat daun pohon maguey (Aegiale hesperiaris) yang banyak dijual segar di pasar. Pengolahannya digoreng sebelum dimakan bahkan ada yang dijual dalam kaleng.

Tak terkecuali di Indonesia, banyak penduduk di beberapa daerah di Pulau Jawa gemar memakan laron yang terbang menghampiri cahaya pada malam hari saat musim hujan. Di daerah Gunung Kidul, Yogyakarta, misalnya, masyarakat mengonsumsi belalang yang digoreng. Dan tentu, di beberapa daerah di Jawa Timur dan Jawa Tengah, memakan ulat jati adalah kemewahan tersendiri.

Selain menjadi alternatif sumber protein yang mudah didapatkan, makan serangga juga merupakan bagian dari tradisi dan budaya masyarakat yang hidup di pedesaan. Kebiasaan memakan serangga dianggap sebagai bentuk kearifan lokal yang terus dilestarikan hingga saat ini. Tak ada yang tahu kapan pertama kali tradisi ini dimulai.

Namun, yang jelas, terdapat stigma yang menganggap bahwa itu dilakukan karena faktor ekonomi—dengan kata lain: kemiskinan. Padahal, tak selamanya begitu, sebab mengenai pangan di suatu daerah tentu dipengaruhi oleh hasil alamnya.

Kepompong dan ulat jati / Foto: Dziky

Beberapa peneliti seperti Taylor dan Carter (1976), DeFoliart (1992, 1999), dan Berenbaum (1995) telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan popularitas dari serangga sebagai sumber makanan pengganti karena dibandingkan dengan hewan ternak pedaging umumnya, serangga memiliki efisiensi tinggi dalam mengonsumsi tumbuhan menjadi daging yang memiliki nilai nutrisi tinggi.

Akan tetapi, usaha ini tidak berhasil seiring dengan meningkatnya pengaruh Barat pada daerah-daerah kolonial miskin sehingga mengubah pola makan dari masyarakat setempat. Kasus ini serupa dengan beras-isasi pada masa pemerintahan Orde Baru yang sedikit banyak memengaruhi sejarah keberagaman pangan masyarakat lokal di Indonesia.

Beras menggusur sorgum dan jagung di Nusa Tenggara Timur (NTT) dan beberapa wilayah di Jawa dan menggantikan sagu di Papua. Dan itu berlangsung sampai hari ini. Bahkan, kemudian lahir stigma bahwa hanya orang miskin dan tertinggal saja yang masih mengonsumsi jagung. Orang kaya, orang bermartabat, memakan nasi putih.[T]

Reporter: Dziky (JTV)
Penulis: Jaswanto
Editor: Made Adnyana

Pengikisan Kedaulatan Pangan
Memaknai Mesayut Tipat di Tilem Kawulu dari Sisi Penganekaragaman Pangan
Lontar Usada dan Ketahanan Pangan Keluarga
Lumbung Pangan Keluarga, Wahana Meditasi Jiwa
Tags: BudayaJawa TimurkulinerTradisi
Previous Post

Yogyakarta dan Musik Puisi yang Tak Pernah Kehilangan Tempat

Next Post

Sukacinta Desember: Kasih Natal, Kasih Ibu, Kasih Musik & Puisi Melebihi Segala Bencana Alam dan Kemanusiaan

Jaswanto

Jaswanto

Editor/Wartawan tatkala.co

Next Post
Sukacinta Desember: Kasih Natal, Kasih Ibu, Kasih Musik & Puisi Melebihi Segala Bencana Alam dan Kemanusiaan

Sukacinta Desember: Kasih Natal, Kasih Ibu, Kasih Musik & Puisi Melebihi Segala Bencana Alam dan Kemanusiaan

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Duel Sengit Covid-19 vs COVID-19 – [Tentang Bahasa]

    11 shares
    Share 11 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Krisis Literasi di Buleleng: Mengapa Ratusan Siswa SMP Tak Bisa Membaca?

by Putu Gangga Pradipta
May 11, 2025
0
Masa Depan Pendidikan di Era AI: ChatGPT dan Perplexity, Alat Bantu atau Tantangan Baru?

PADA April 2025, masyarakat Indonesia dikejutkan oleh laporan yang menyebutkan bahwa ratusan siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Buleleng,...

Read more

Animal Farm dalam Interpretasi Pemalsuan Kepercayaan

by Karisma Nur Fitria
May 11, 2025
0
Animal Farm dalam Interpretasi Pemalsuan Kepercayaan

PEMALSUAN kepercayaan sekurangnya tidak asing di telinga pembaca. Tindakan yang dengan sengaja menciptakan atau menyebarkan informasi tidak valid kepada khalayak....

Read more

Enggan Jadi Wartawan

by Edi Santoso
May 11, 2025
0
Refleksi Hari Pers Nasional Ke-79: Tak Semata Soal Teknologi

MENJADI wartawan itu salah satu impian mahasiswa Ilmu Komunikasi. Tapi itu dulu, sebelum era internet. Sebelum media konvensional makin tak...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

April 27, 2025
Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

April 23, 2025
Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

April 22, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Diskusi dan Pameran Seni dalam Peluncuran Fasilitas Black Soldier Fly di Kulidan Kitchen and Space
Pameran

Diskusi dan Pameran Seni dalam Peluncuran Fasilitas Black Soldier Fly di Kulidan Kitchen and Space

JUMLAH karya seni yang dipamerkan, tidaklah terlalu banyak. Tetapi, karya seni itu menarik pengunjung. Selain idenya unik, makna dan pesan...

by Nyoman Budarsana
May 11, 2025
Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery
Pameran

Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery

INI yang beda dari pameran-pemaran sebelumnya. Santrian Art Gallery memamerkan 34 karya seni rupa dan 2 karya tiga dimensi pada...

by Nyoman Budarsana
May 10, 2025
“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra
Panggung

“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra

SEPERTI biasa, Heri Windi Anggara, pemusik yang selama ini tekun mengembangkan seni musikalisasi puisi atau musik puisi, tak pernah ragu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

May 11, 2025
Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

May 10, 2025
Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

May 10, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [14]: Ayam Kampus Bersimbah Darah

May 8, 2025
Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

May 4, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co