31 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Nyaru Basa

Komang BeratabyKomang Berata
December 19, 2023
inEsai
Nyaru Basa

Ilustrasi tatkala.co

SAYA ceritakan di sini cerita ayah kepada saya tentang pengalamannya berbahasa Bali. Cukup dua cerita, meski tidak lengkap. Cerita pertama. Ayah saya berkunjung ke rumah temannya di sebuah desa di Karangasem. Langkah-langkahan ayah saya memang tidak jauh-jauh dari seputaran tempat tinggal kami. Sarana transportasi sangat belum mendukung bepergian jauh.

Teman ayah saya sekeluarga belum terbiasa berbahasa Bali natya. Tidak menjadi kendala bagi ayah yang tergolong fleksibel dalam berbahasa Bali, terbiasa madegag, terbiasa juga manatya. Tidak muncul kecanggungan ketika tiba-tiba mesti madegag atau manatya. Namun demikian tidak akan terhindarkan muncul perasaan kabilbil (perasaan tidak mengenakkan) ketika sedang madegag tiba-tiba mesti manatya.

Meski ada sedikit kesenjangan dalam berbahasa Bali, sebagai tuan rumah yang baik, teman dari jauh berkunjung, disajikanlah makanan selain minuman kopi dan jajan. Sebagai tuan rumah yang baik juga, tuan rumah menyilakan tamunya menyantap hidangan yang telah tersaji. Bermaksud natya kepada tamu, apa daya tuan rumah masih jokan dalam berbahasa Bali, justru yang terucap, “Nah té, Bapa Wayan, betek-betekang majengan.”

Niat yang baik tentu diupayakan ditanggapi dengan baik juga. Ayah saya tidak menanggapi betek-betekang majengan, dan temannya dikondisikan tidak menyadari betek-betekang majengan itu. Memang bahasa Bali satu-satunya bahasa komunikasinya, hanya saja teman ayah belum fasih nyaru basa. Masih lurus-lurus saja dalam berbahasa.

Cerita kedua. Semenjak remaja ayah nyaludin (menggantikan) peran kakek ngayah nekapin (mengolah) tanah sawah milik sebuah griya di Karangasem, mulai makal (tahap awal membajak), ngau (tahap awal meratakan), madingang bakalan (tahap akhir membajak), dan melasah (tahap akhir meratakan), termasuk nebegin (mencangkul) sudut-sudut petak sawah ketika makal, dan nuludin (meratakan dengan alat tulud) sebagai penutup penyiapan lahan tanam padi.

Ngayah, sudah tentu tanpa upah, baik berupa uang, hasil panen padi, atau bentuk lain. Imbalan yang diterima ayah berupa makanan awaregan (dicukupkan untuk mengenyangkan perut), itu pun tidak selalu disediakan, kata ayah. Walaupun konsepnya ngayah nekapin, tidak cukup hanya tenaga dan keterampilan matekap yang mesti disiapkan, akan tetapi sepasang sapi disiapkan sendiri, perangkat bajak, garu, cangkul, dan tulud juga disiapkan sendiri oleh ayah.

Dengan konsep ngayah mandiri, agar dapat nunas lungsuran pun harus tangkil ke griya, tidak dibawakan ke sawah. Nunas lungsuran ke griya, ayah tidak mendapatkan kenikmatan nèkor (makanan beralaskan daun pisang) bersantap duduk di pematang sawah atau di bawah dangau dalam semilir angin dengan lumpur masih terselip di ujung kuku jari tangan.

Badan letih dan perut lapar sangat mungkin memicu pemikiran menjadi kurang stabil. Tiba di griya hendak nunas lungsuran, seseorang dari griya bertanya kepada ayah, “Suba ngamah, Da?” Nama ayah saya adalah Wayan Tada. Menyapa “Da” dari “Tada” kepada ayah, warga griya sudah menempatkannya pada tempat yang semestinya. Jika sampai terjadi warga griya menyapa “Tada” kepada ayah, warga griya nyinggihang (meninggikan) ayah, apalagi jika disapa “Wayan”.

Orang jaba berhak matebah amadyana (disapa tidak natya yang tidak degag) jika berpengetahuan, memahami pustaka lontar menjadi tolok ukur. Jero mangku dan balian masuk kategori ini, termasuk orang yang paham makakawin dan makidung. Maka pahamilah bahasa, aksara, dan sastra agar mendapatkan penghargaan matebah amadyana, tidak tebaha dengan madegagin.

Mendapatkan pertanyaan seperti itu, ayah menjawab dengan pola kalimat yang tidak lengkap. “Durung. I ratu sampun?” Seketika makliyeb (berubah merah padam) wajah orang griya itu. Orang berpengetahuan mendapatkan jawaban dari sesuatu yang tidak disampaikan dengan panjang kali lebar.

Agar menjadi kalimat yang sempurna, ada beberapa pilihan kata yang tersedia untuk kalimat “I ratu sampun?” sehingga menjadi kalimat “I ratu sampun marayunan?”, “I ratu sampun majengan?”, “I ratu sampun neda?” atau “I ratu sampun ngamah?”. Efek badan letih dan perut lapar, sangat mungkin kalimat terakhir yang muncul pada pikiran ayah dan orang griya itu—dan sangat jauh kemungkinannya muncul kalimat pertama.

Selain nyaru basa dengan pola kalimat tidak sempurna, kosakata bahasa Bali yang tergolong ragam degag dan natya sekaligus, menjadi pilihan ketika seseorang ingin nyaru basa, baik kata benda, kata sifat, maupun kata kerja.

Jero : “Apa to maba, Mang?”

Jaba : “Salak.”

Jero : “Dija meli?”

Jaba : “Tenten.”

Jero : “Maal apa mudah jani salaké?”

Jaba : “Sedengan.”

Jero : “Ji kuda bakat né akilo?”

Jaba : “Dasa tali.”

Sangat sulit disembunyikan dan sangat kentara kadar sopan santun berbahasa orang yang memilih nyaru basa. Selain itu dibutuhkan keterampilan di atas rata-rata dalam memilih kata. Orang marah dan orang dongkol kadang dengan sengaja bermaksud merendahkan kawan bercakap, dan kesengajaan itu tidak diupayakan ditutup-tutupi.

Orang yang enggan bertanya “antuk linggih” kepada orang asing yang menjadi kawan bercakap, cenderung memilih nyaru basa. Tidak akan muncul sapaan tityang, jero, atau ratu dalam percakapan, sekalipun ragam natya bahasa pengantar percakapan mereka. Subjek kalimat tidak akan muncul dalam percakapan nyaru basa seperti ini.

Sendi : “Sampun mabuat?”

Tampul : “Durung polih meseh.”

Sendi : “Sané kèn minab jagi buatin?”

Tampul : “Polih panyanèh ring biying.”

Sendi : “Ngiring mameseh antuk.”

Tampul : “Ngiring.”

Sendi : “Akuda minab jagi mabuat?”

Tampul : “Domas.”

Tidak ingin merendahkan kawan bercakap, nyaru basa ketika berbahasa Bali tidak dianjurkan, dan nyaru basa bukan pilihan, kecuali dengan terpaksa dan tidak memungkinkan untuk dihindari, sebab bahasa menunjukkan bangsa.[T]

Mala Menuju Nirmala
Menuliskan /E/ Pepet dan /E/Taleng — Tinjauan Kecil Terhadap Sejumlah Cerpen Bali Modern
Tags: Bahasa Balibali
Previous Post

Ziarah ke Makam R.M. Djojo Poernomo, Guru Spiritual Laskar Diponegoro dan Pendiri Parikunan Purwa Ayu Mardi Utomo

Next Post

Komunikasi Fatis: Memang Sekadar Basa-Basi

Komang Berata

Komang Berata

Pemerhati Bahasa Bali, tinggal di Karangasem

Next Post
Efek “Frugal Living” dalam Pariwisata

Komunikasi Fatis: Memang Sekadar Basa-Basi

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Tembakau, Kian Dilarang Kian Memukau

by Petrus Imam Prawoto Jati
May 31, 2025
0
Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

PARA pembaca yang budiman, tanggal 31 Mei adalah Hari Tanpa Tembakau Sedunia. Tujuan utama dari peringatan ini adalah untuk meningkatkan...

Read more

Melahirkan Guru, Melahirkan Peradaban: Catatan di Masa Kolonial

by Pandu Adithama Wisnuputra
May 30, 2025
0
Mengemas Masa Silam: Tantangan Pembelajaran Sejarah bagi Generasi Muda

Prolog Melalui pendidikan, seseorang berkesempatan untuk mengembangkan kompetensi dirinya. Pendidikan menjadi sarana untuk mendapatkan pengetahuan sekaligus mengasah keterampilan bahkan sikap...

Read more

Menjawab Stigmatisasi Masa Aksi Kurang Baca

by Mansurni Abadi
May 30, 2025
0
Bersama dalam Fitri dan Nyepi: Romansa Toleransi di Tengah Problematika Bangsa

SEBELUM memulai pembahasan lebih jauh, marilah kita sejenak mencurahkan doa sembari mengenang kembali rangkaian kebiadaban yang terjadi pada masa-masa Reformasi,...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025

MEMASUKI tahun ke-10 penyelenggaraannya, Ubud Food Festival (UFF) 2025 kembali hadir dengan semarak yang lebih kaya dari sebelumnya. Perayaan kuliner...

by Dede Putra Wiguna
May 31, 2025
ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”
Panggung

ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”

MENYOAL asmara atau soal kehidupan. Ada banyak manusia tidak tertolong jiwanya-sakit akibat berharap pada sesuatu berujung kekecewaan. Tentu. Tidak sedikit...

by Sonhaji Abdullah
May 29, 2025
Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025
Panggung

Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025

LANGIT Singaraja masih menitikkan gerimis, Selasa 27 Mei 2025, ketika seniman-seniman muda itu mempersiapkan garapan seni untuk ditampilkan pada pembukaan...

by Komang Puja Savitri
May 28, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co