31 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Menengok Sisi-sisi Lain Manusia dalam Festival Film Kemanusiaan

Dian SuryantinibyDian Suryantini
December 17, 2023
inEsai
Menengok Sisi-sisi Lain Manusia dalam Festival Film Kemanusiaan

Suasana menonton dalam Festival Film Kemanusiaan (FFK) di MASH Denpasar

FESTIVAL Film Kemanusiaan (FFK) menjadi panggung inspiratif yang menyoroti dan menggali kedalaman sisi kemanusiaan melalui medium sinematografi.

Dalam festival ini, setiap karya film menjadi cermin yang memantulkan kompleksitas kehidupan manusia, menyajikan kisah-kisah yang menggugah perasaan dan merangsang penonton untuk merenung tentang eksistensi dan nilai-nilai kemanusiaan.

FFK, berfokus pada tema-tema kemanusiaan yang selalu berkelindan dengan isu lingkungan, kesetaraan gender, isu minoritas dan keberagaman.

FFK ini dirancang dan dijalankan oleh Yayasan Kini Media (Minikino), sejak tahun 2022.  Tahun 2023, merupakan FFK yang kedua. Pemutaran yang dilakukan di Mash Denpasar, 15-16 Desember 2023 itu menayangkan film dari Palestine Film Institute (PFI) dan Indonesia.

Penonton yang usyuk dalam Festival Film Kemanusiaan di MASH Denpasar

FFK bertujuan untuk memantik diskusi mengenai isu kemanusiaan dan menyesuaikannya dengan konteks lokal di Bali dan Indonesia.

Melalui lensa sinematik, festival ini memaparkan realitas kehidupan yang mungkin terabaikan atau terlupakan, membawa penonton untuk menengok sisi kemanusiaan yang seringkali dikesampingkan.

Setiap film menjadi cerita yang mengharukan, menghadirkan gambaran nyata tentang perjuangan, keberanian, dan kelemahan manusia. Dengan begitu, festival ini memberikan penghormatan kepada keberagaman pengalaman manusia di berbagai belahan dunia.

Film dokumenter Mohamed Jabaly dari Norwegia, Palestine misalnya. Film berjudul Ambulance dan berdurasi 80 menit itu berhasil membawa penonton (seperti) terlibat langsung ke dalam situasi yang digambarkan.

Suasana dalam Festival film Kemanusiaan di MASH Denpasar

Mohamed Jabaly menyuguhkan kisah dari sudut pandang orang pertama tentang perang terakhir di Jalur Gaza pada musim panas 2014 silam.

Dokumenter ini dibuat ketika Jabaly bergabung dengan kru ambulan saat terjadi serangan. Gaza saat itu tampaknya tidak memiliki masa depan. Srangan bertubi-tubi Tidak ada tempat untuk sembunyi.

Begitu juga dengan cerita di baliknya yang masih misteri-meskipun ribuan artikel telah dipublikasikan mengenai kekerasan berulang di Gaza.

Festival Film Kemanusiaan juga memberikan ruang bagi sutradara dan pembuat film untuk mengeksplorasi isu-isu sosial yang mendalam. Dengan menggunakan medium ini, para pembuat film mampu menyampaikan pesan kemanusiaan secara mendalam dan menyentuh hati penonton.

Dengan demikian, festival ini tidak hanya sekadar hiburan visual, tetapi juga sarana untuk membangun pemahaman yang lebih mendalam tentang kondisi kemanusiaan di seluruh dunia.

Panitia memberi sambutan pada Festival Film Kemanusiaan di MASH Denpasar

Seperti You and I. Karya film dokumenter Fanny Chotimah yang berdurasi 72 menit itu bercerita mengenai dua orang sahabat, Kaminah dan Kusdalini, yang jadi tahanan politik.

Pertemuannya boleh dikatakan miris di penjara, walau akhirnya menjadi kisah romantis. Keduanya tidak terpisahkan selama lebih dari setengah abad. Terlepas dari perubahan dalam hidup, mereka menunjukkan indahnya bertambah usia yang memiliki konsistensi.

Tidak hanya sebagai bentuk hiburan, festival ini juga berfungsi sebagai wahana edukasi. Film-film yang diputar tidak hanya menyentuh emosi, tetapi juga memberikan informasi yang berharga tentang kondisi manusia di berbagai belahan dunia.

Dengan demikian, festival ini bukan hanya menyajikan hiburan, tetapi juga menciptakan kesadaran akan realitas yang mungkin terabaikan.

Dua film oleh sutradara perempuan Wulan Putri dari Trilogi Awyu memberikan pemandangan akan realita yang ibaratnya tidak terjamah. Mama Lihat Awan Jatuh yang berdurasi 45 menit mengambil sudut pandang seorang perempuan-Mama Laurensia Yame dari suku Awyu.

Film ini bercerita soal kerasnya kehidupan. Tanah yang mereka tempati ribuan tahun digusur oleh raksasa sawit.

Keresahan juga tergambar pada film Asu Pemige, Sawa Pemige. Alam film ini secara umum berkisah tentang alihfungsi lahan. Ya, lahan hutan adat yang akan dijadikan ladang sawit.

Keterlibatan tokoh-tokoh utama dalam festival ini menjadi semacam perjalanan emosional bagi penonton. Mereka tidak hanya menyaksikan, tetapi juga merasakan kepedihan, kegembiraan, dan keberanian yang dihadapi oleh karakter-karakter dalam cerita.

Festival Film Kemanusiaan menciptakan pengalaman sinematik yang mengubah perspektif, merangsang pertanyaan, dan mengajak penonton untuk turut serta dalam perjalanan kemanusiaan.

Direktur Festifal Film Kemanusiaan Ahmad Fauzi menyebut keberagaman tema dan sudut pandang dalam festival ini juga menciptakan ruang dialog yang mendalam.

Salah satu film yang diputar dalam Festival Film Kemanusiaan di MASH Denpasar

Penonton diundang untuk menggali pemahaman lebih lanjut tentang pengalaman kemanusiaan dari sudut pandang yang beragam, sehingga mendorong toleransi dan penghargaan terhadap perbedaan.

Festival Film Kemanusiaan membuktikan bahwa seni film memiliki kekuatan untuk merajut benang kemanusiaan, mempersatukan berbagai lapisan masyarakat dalam pemahaman yang lebih mendalam.

“Terutama tentang bagaimana kita mesti bersikap dalam penindasan dan ketidakadilan yang tak henti-hentinya terjadi, di Palestina, Papua, Indonesia, dan di batas-batas wilayah lainnya di seluruh dunia. Di mana mereka yang terpinggirkan masih terus bersitegang dengan kuasa yang dominan,” ujarnya.

Dengan demikian, Festival Film Kemanusiaan tidak hanya sekadar ajang pemutaran film, tetapi merupakan perayaan kehidupan dan kepedulian terhadap sesama.

Melalui cerminan kemanusiaan dalam setiap frame, festival ini memberikan pijakan bagi penonton untuk lebih memahami, menghargai, dan merayakan kehidupan manusia dalam segala kompleksitasnya. [T]

Festival Film Kemanusiaan di Denpasar, Kini Memasuki Tahun Kedua
Ketika Kota Menjelma Kata | Catatan Film “Walking Through Words” dalam Minikino Film Week 8
Festival Film Kemanusiaan: 3 Film Dokumenter di Art-house Cinema MASH Denpasar
“Kadillak dhe Manaferra”, Potret Perlawanan Albania 1975 | Catatan Menonton Minikino Film Week 8
Belajar Bersama Minikino | Apa Saja yang Perlu Diketahui Saat Menulis Ulasan Film Pendek?
Di Pedawa, Minikino Bikin Workshop Film, Agar Anak Muda di Desa Tua itu Kian Kreatif & Eksperimental
Tags: Festival Film KemanusiaanfilmMinikino
Previous Post

Ritual Sebelum Bercinta | Cerpen Jaswanto

Next Post

Menebak Karakteristik dari Penampilan Fisik: Catatan dari Lontar Pawetuan Jadma

Dian Suryantini

Dian Suryantini

Kuliah sambil kerja di Singaraja

Next Post
Pawisik Durga, Galungan, dan Cinta Kasih

Menebak Karakteristik dari Penampilan Fisik: Catatan dari Lontar Pawetuan Jadma

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Tembakau, Kian Dilarang Kian Memukau

by Petrus Imam Prawoto Jati
May 31, 2025
0
Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

PARA pembaca yang budiman, tanggal 31 Mei adalah Hari Tanpa Tembakau Sedunia. Tujuan utama dari peringatan ini adalah untuk meningkatkan...

Read more

Melahirkan Guru, Melahirkan Peradaban: Catatan di Masa Kolonial

by Pandu Adithama Wisnuputra
May 30, 2025
0
Mengemas Masa Silam: Tantangan Pembelajaran Sejarah bagi Generasi Muda

Prolog Melalui pendidikan, seseorang berkesempatan untuk mengembangkan kompetensi dirinya. Pendidikan menjadi sarana untuk mendapatkan pengetahuan sekaligus mengasah keterampilan bahkan sikap...

Read more

Menjawab Stigmatisasi Masa Aksi Kurang Baca

by Mansurni Abadi
May 30, 2025
0
Bersama dalam Fitri dan Nyepi: Romansa Toleransi di Tengah Problematika Bangsa

SEBELUM memulai pembahasan lebih jauh, marilah kita sejenak mencurahkan doa sembari mengenang kembali rangkaian kebiadaban yang terjadi pada masa-masa Reformasi,...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025

MEMASUKI tahun ke-10 penyelenggaraannya, Ubud Food Festival (UFF) 2025 kembali hadir dengan semarak yang lebih kaya dari sebelumnya. Perayaan kuliner...

by Dede Putra Wiguna
May 31, 2025
ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”
Panggung

ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”

MENYOAL asmara atau soal kehidupan. Ada banyak manusia tidak tertolong jiwanya-sakit akibat berharap pada sesuatu berujung kekecewaan. Tentu. Tidak sedikit...

by Sonhaji Abdullah
May 29, 2025
Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025
Panggung

Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025

LANGIT Singaraja masih menitikkan gerimis, Selasa 27 Mei 2025, ketika seniman-seniman muda itu mempersiapkan garapan seni untuk ditampilkan pada pembukaan...

by Komang Puja Savitri
May 28, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co