30 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Yang Tersisa dari Karya Agung Danu Kerthi di Danau Batur (5): Konektivitas dan Solidaritas Hulu-Hilir

Jero Penyarikan Duuran BaturbyJero Penyarikan Duuran Batur
November 19, 2023
inEsai
Yang Tersisa dari Karya Agung Danu Kerthi di Danau Batur (5): Konektivitas dan Solidaritas Hulu-Hilir

Foto-foto: Panitia Karya Agung Danu Kerthi i Saka 1945/Warsa 2023

KARYA Agung Danu Kerthi hadir dan dihadirkan sebagai ungkapan terima kasih atas limpahan anugerah danau dan sumber daya air. Inti ritual ini adalah mendak tirta (menyambut air) serta meras danu lan gunung (mengupacarai danau dan gunung) yang berperan sebagai sumber kehidupan (amreta). Maka dari itu, subjek paling terlibat dalam ritual ini adalah mereka yang memanfaatkan air. Siapa saja mereka? Secara tradisional kami menyebutnya sebagai krama (masyarakat)Pasihan Bhatari Sakti Batur.

Pasihan—dalam teks Rajapuna Pura Ulun Danu Batur kadang tertulis pasyan atau pasihyan—merujuk pada daerah-daerah yang secara sosial-budaya terhubung dengan Pura Ulun Danu Batur. Menurut Rajapurana, air Danau Batur mengalir ke berbagai pelosok Pulau Bali. Bentang kawasan aliran air Batur membujur dari Tukad Unda (Klungkung) hingga ke Tukad Sungi (Tabanan) serta dari Tianyar (Karangasem) hingga ke Tukad Banyumala (Buleleng). Rajapurana Pura Ulun Danu Batur menyatakan jumlah anggota pasihan sebanyak 45 kawasan. Namun, secara nyata kini jumlahnya telah beranak-pinak menjadi sekitar 300-an kawasan. Pemekaran desa atau subak, serta pembukaan subak baru menjadi faktor meningkatnya jumlah pasihan.

Saya memilih kata “kawasan” untuk menegaskan bahwa objek pasihan tidak hanya subak seperti yang umum diketahui masyarakat. Lingkup pasihan jauh lebih luas. Anggota pasihan di dalam Rajapurana justru dominan merujuk ke desa. Desa pada arti yang paling dasar memang berarti ‘daerah’ atau ‘wilayah’, sehingga tidak harus dimaknai sebagai desa dalam makna yang umum saat ini. Selain desa dan subak, pasihan juga dapat mencakup puri dan pura.

Saya melihat pasihan berasal dari kata dasar sih. Kata ini selanjutnya mengalami afiksasi pa-an, sehingga menjadi pasihan. Sih berarti ‘kasih’, sedangkan konfiks pa-an menggiring maknanya sebagai suatu tempat. Maka, pasihan dapat diartikan sebagai ‘tempat yang terkasih’ atau ‘tempat yang mendapat kasih’. Penulisannya sebagai pasyan atau pahsyan di dalam Rajapurana pun terkait dengan tata penulisan aksara Bali yang terikat hukum sandi suara.

Kasih yang dimaksud dalam konsep ini secara material merujuk pada air dan tanah (lahan). Namun, secara rohani juga dapat dimaknai sebagai air suci (tirtha) bahkan ajaran (tattwa). Makna sih sebagai ajaran dibuktikan dengan adanya pura yang mengikuti tata laku spiritual Batur. Keberadaan pura seperti itu bisa dihubungkan oleh mitos atau adanya permohonan pelaksanaan nyanjan oleh penyungsung pura bersangkutan ke Pura Ulun Danu Batur. Nyanjan adalah ritual sakral yang digunakan untuk memilih seorang pemangku pura. Apabila proses sakral itu dilaksanakan, maka secara etis pura tersebut dapat dikatakan sebagai pasihan Batur.

Konsep Pasihan Bhatari Sakti Batur mengandung pesan konektivitas antarmasyarakat hulu-hilir Bali. Pasihan Bhatari Sakti memberi gambaran bagaimana setiap daerah di pulau ini diamanatkan untuk saling terhubung dan membutuhkan. Masyarakat yang tinggal di pegunungan membutuhkan sokongan masyarakat di tengah maupun pesisir. Hal yang sama berlaku sebaliknya.

Dalam kelindan hak dan tanggung jawab, Pasihan Bhatari Sakti Batur memiliki hak atas air, baik secara fisik maupun secara rohani yang menjelma dalam bentuk tirtha pangendag (awal menanam), tirtha panangluk mrana (menumpas hama), dan tirtha pangusaban (pascapanen). Ketika akan membangun sistem irigasi baru atau membuka sawah baru, masyarakat agraris di bentang otoritas air Batur biasanya akan menghadap ke Pura Ulun Danu Batur untuk memohon petunjuk.

Hak atas air yang diterima anggota pasihan diikuti dengan tanggung jawab untuk menyokong pelaksanaan upacara di Pura Ulun Danu Batur. Upaya menyokong ritual di Pura Ulun Danu Batur itu dilakukan melalui proses ngaturang sarin tahun (persembahan panen tahunan) pada Ngusaba Kadasa. Bentuk sarin tahun sangat beragam, ada yang berupa hasil hutan, kebun, pertanian, atau peternakan. Barang-barang yang dipersembahkan berupa beras, kelapa, kapas, kacang-kacangan, tuak, ayam, bebek, babi, kambing, kijang, termasuk kerbau.

Rajapurana Pura Ulun Danu Batur merinci jenis barang persembahan berdasarkan wilayah per wilayah. Jadi, wilayah satu dengan yang lain pasti berbeda, meskipun mereka bertetangga. Persembahan dari masing-masing anggota pasihan tampak disesuaikan dengan lanskap masing-masing daerah. Anggota pasihan di bagian selatan Pulau Bali cenderung mempersembahkan beras, kelapa, atau binatang kurban (babi, bebek, ayam), sedangkan pasihan di utara cenderung mempersembahkan kacang-kacangan, kapas, atau binatang kurban (kambing, kijang, bebek, ayam, dan kerbau).

Bagi saya, variasi persembahan setiap pasihan adalah bukti kecerdasan ekologis yang telah dikembangkan oleh leluhur Bali sejak masa silam. Variasi barang persembahan seolah memberi gambaran tata kelola Bali yang ideal. Bukankah semestinya Bali dikelola berdasarkan potensi setiap daerah?

Berbagi Peran, Saling Membutuhkan

Selama persiapan Karya Agung Danu Kerthi, saya menemukan cerita menarik dan sarat makna berkaitan dengan keberagaman potensi krama pasihan. Beberapa hari sebelum puncak upacara, salah satu utusan pasihan dari Bali Utara datang dan mempersembahkan beberapa tandan buah lontar. Pada sela-sela dialog formal penyerahan hasil bumi tersebut pimpinan desa itu bertanya—apabila diterjemahkan dalam bahasa Indonesia pertanyaannya kira-kira seperti ini, “Mengapa kami hanya diminta untuk mempersembahkan buah lontar, bukan yang lain?”

Jero Gede Batur Duhuran menjawab—jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia jawabannya kira-kira juga seperti ini, “Karena daerah Anda menghasilkan buah itu. Buah lontar itulah yang membuat kita terhubung. Kami tidak punya pohon lontar, sehingga membutuhkan peran Anda untuk melengkapi piranti upacara dengan hasil bumi yang tumbuh di sana. Kami mungkin bisa membeli, tetapi itu akan memutus hubungan kita.”

Jawaban itu membuat saya puas, demikian pula tamu kami. Setidaknya itu yang saya lihat dari respons mereka. Jawaban lugas dari Jero Gede seolah menegaskan bahwa pasihan tidak hanya bermakna spiritual. Hubungan dan interaksi antarmasyarakat menjadi misi penting lain yang dikandung praktik persembahan hasil bumi ini.

Leluhur kita di masa silam mungkin menitipkan nilai kekerabatan pada ritual agama. Dalam hal ini, Ngusaba Kadasa dan Karya Agung Danu Kerthihadir sebagai ruang saling mengenal dan memahami. Mereka yang berasal dari berbagai daerah minimal dapat bertegur sapa setahun sekali secara rutin saat Ngusaba Kadasa atau lima tahun sekali setiap dilaksanakan upacara pakelem.

Apa yang terjadi jika persembahan sarin tahun tidak pernah ada? Coba pula dibayangkan apabila tanggung jawab setiap pasihan dilakukan sekadar dalam bentuk punia uang. Saya yakin ikatannya tidak akan terlalu dekat. Dalam dunia digital seperti saat ini, bahkan ada peluang mereka menggunakan metode pembayaran punia secara digital via digital transfer. Secara metode tindakan itu jelas lebih efisien dan modern, selayaknya praktik dana punia via QRIS di pura.

Pada sisi yang lain, praktik pasihan juga mewariskan pesan solidaritas.Persembahan sarin tahun menunjukkan setiap komunitas sosial di Bali tidak pernah dan tidak bisa saling meninggalkan. Masyarakat hulu sebagai yang diamanatkan menjaga resapan air tetap disokong oleh masyarakat hilir yang memanfaatkan air. Inilah inti solidaritas Bali dari masa silam yang kearifannya perlu dan penting diambil untuk dimaknai kembali saat ini.

Bagi saya, masyarakat Bali wajib hadir saling melengkapi sebagai satu-kesatuan utuh tanpa tersekat batas administrasi, perbedaan kelompok, trah, wangsa, dan kelas sosial lainnya. Kita semua memegang peran satu sama lain. Maka, bergotong-royong adalah kunci membangun Bali yang lebih baik. Inilah nilai ideal yang dapat dipegang sebagai pelita merawat kemanusiaan. Kesetiakawanan adalah nilai mendasar untuk melahirkan kesetaraan dan kemajuan bersama, sebuah cita-cita yang telah lama dikhayalkan bangsa manusia. [T] [bersambung]

Yang Tersisa dari Karya Agung Danu Kerthi di Danau Batur (1) : Mengulang Pemuliaan Danau 104 Tahun Lalu
Yang Tersisa dari Karya Agung Danu Kerthi di Danau Batur (2): Bersatunya Air Suci dari Tiga Pulau di Danau Batur
Yang Tersisa dari Karya Agung Danu Kerthi di Danau Batur (3) : Pasu Yadnya Pengingat Manusia
Yang Tersisa dari Karya Agung Danu Kerthi di Danau Batur (4): Soliditas Hulu-Hulu
Tags: BaturDanau Baturdanu kertihPura Batur
Previous Post

Gaya Bebadungan: Seharusnya atau Tidak Sebagai Barometer Festival Seni Budaya di Kabupaten Badung?

Next Post

Yang Tersisa dari Karya Agung Danu Kerthi di Danau Batur (6): Melasti dan Narasi Kekerabatan yang Memudar

Jero Penyarikan Duuran Batur

Jero Penyarikan Duuran Batur

Memiliki nama lahir I Ketut Eriadi Ariana. Pemuda Batur yang saat ini dosen di Prodi Sastra Jawa Kuna Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana. Senang berkegiatan di alam bebas.

Next Post
Yang Tersisa dari Karya Agung Danu Kerthi di Danau Batur (6): Melasti dan Narasi Kekerabatan yang Memudar

Yang Tersisa dari Karya Agung Danu Kerthi di Danau Batur (6): Melasti dan Narasi Kekerabatan yang Memudar

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Membunyikan Luka, Menghidupkan Diri : Catatan Pameran “Gering Agung” Putu Wirantawan

by Emi Suy
May 29, 2025
0
Membunyikan Luka, Menghidupkan Diri : Catatan Pameran “Gering Agung” Putu Wirantawan

DI masa pandemi, ketika manusia menghadapi kenyataan isolasi yang menggigit dan sakit yang tak hanya fisik tapi juga psikis, banyak...

Read more

Uji Coba Vaksin, Kontroversi Agenda Depopulasi versus Kultur Egoistik Masyarakat

by Putu Arya Nugraha
May 29, 2025
0
Kecerdasan Buatan dan Masa Depan Profesi Dokter

KETIKA di daerah kita seseorang telah digigit anjing, apalagi anjing tersebut anjing liar, hal yang paling ditakutkan olehnya dan keluarganya...

Read more

Sunyi yang Melawan dan Hal-hal yang Kita Bayangkan tentang Hidup : Film “All We Imagine as Light”

by Bayu Wira Handyan
May 28, 2025
0
Sunyi yang Melawan dan Hal-hal yang Kita Bayangkan tentang Hidup : Film “All We Imagine as Light”

DI kota-kota besar, suara-suara yang keras justru sering kali menutupi yang penting. Mesin-mesin bekerja, kendaraan berseliweran, klakson bersahutan, layar-layar menyala...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”
Panggung

ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”

MENYOAL asmara atau soal kehidupan. Ada banyak manusia tidak tertolong jiwanya-sakit akibat berharap pada sesuatu berujung kekecewaan. Tentu. Tidak sedikit...

by Sonhaji Abdullah
May 29, 2025
Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025
Panggung

Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025

LANGIT Singaraja masih menitikkan gerimis, Selasa 27 Mei 2025, ketika seniman-seniman muda itu mempersiapkan garapan seni untuk ditampilkan pada pembukaan...

by Komang Puja Savitri
May 28, 2025
Memperingati Seratus Tahun Walter Spies dengan Pameran ROOTS di ARMA Museum Ubud
Pameran

Memperingati Seratus Tahun Walter Spies dengan Pameran ROOTS di ARMA Museum Ubud

SERATUS tahun yang lalu, pelukis Jerman kelahiran Moskow, Walter Spies, mengunjungi Bali untuk pertama kalinya. Tak lama kemudian, Bali menjadi...

by Nyoman Budarsana
May 27, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

May 17, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [15]: Memeluk Mayat di Kamar Jenazah

May 15, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co