10 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Yang Tersisa dari Karya Agung Danu Kerthi di Danau Batur (4): Soliditas Hulu-Hulu

Jero Penyarikan Duuran BaturbyJero Penyarikan Duuran Batur
November 13, 2023
inEsai
Yang Tersisa dari Karya Agung Danu Kerthi di Danau Batur (4): Soliditas Hulu-Hulu

Foto-foto: Panitia Karya Agung Danu Kerthi i Saka 1945/Warsa 2023

KARYA Agung Danu Kerthi bukanlah rutinitas agama yang hanya menyoal ritual dan spiritual. Senyatanya, upacara ini menjadi media pergulatan dan pewarisan kebudaayaan dalam arti yang luas. Danu kerthi memberi gambaranbagaimana pranata masyarakat Bali—khususnya masyarakat agraris terbentuk; bagaimana manusia dan sumber daya alam Bali dikelola; serta bagaimana pulau ini dipandang sebagai satu-kesatuan ekosistem utuh.

Perekat Krama Adat

Hampir setiap hari ribuan orang lalu-lalang di Pura Ulun Danu Batur dan Pura Segara Ulun Danu Batur-Pura Jati selama danu kerthi dilaksanakan. Tensi kesibukan itu kian tampak ketika krama (warga masyarakat) Desa Adat Batur ngaturang ayah dan canang sari ke pura.

Ngaturang canang sari adalah aktivitas masyarakat mempersembahkan beras dan dana punia ke pura ketika ritual-ritual besar diselenggarakan. Selain beras dan uang, kadang kala masyarakat juga mempersembahkan dupa, kain, air mineral, atau hasil panen berupa sayuran, rempah-rempah, atau buah-buahan. Tidak ada patokan jenis dan jumlah barang yang dipersembahkan krama adat ketika ngaturang canang sari. Semua dikembalikan pada kesadaran dan kemauan setiap krama adat. Aktivitas ini murni bentuk kegotongroyongan. Krama adat yang tengah panen cabai atau bawang bisa mempersembah cabainya dan bawangnya, sementara mereka yang bekerja di sektor perkantoran bisa mempersembahkan air mineral atau kain sebagai bentuk partisipan.

Pelaksanaan ngaturang canang sari dijadwal menurut banjar adat. Ada 24 banjar adat dan dua pasukadukaan (Suka Duka Batur-Denpasar dan Suka Duka Batur-Singaraja) di Desa Adat Batur. Pada Karya Agung Danu Kerthi 2023, canang sari krama adat Batur terkumpul sebanyak 5.558 kilogram beras dan dana punia sejumlah Rp 49.388.000. Selain itu turut diterima ratusan bungkus dupa, sejumlah sayuran, bumbu-bumbu dapur, buah-buahan, beberapa gulung kain, dan ratusan dus air mineral.

Bentang wilayah adat Batur memang relatif luas. Desa Batur membentang dari Banjar Toya Bungkah di tepi Danau Batur hingga Banjar Toya Mampeh di sebelah barat Gunung Batur serta dari Banjar Tandang di barat laut Kaldera I Batur hingga ke Banjar Petung di tenggara Penelokan. Krama Desa Adat Batur—per Sasih Karo 2023 berjumlah sekitar 12 ribu jiwa—juga banyak yang berkarier dan tinggal di luar desa, bahkan bermukim di luar negeri. Denpasar dan Singaraja adalah dua kota terbanyak yang menjadi tempat krama adat berkarier.

Bentang kawasan desa yang luas itu menjadi salah satu penyebab terbatasnya interaksi secara menyeluruh antar-krama adat Batur, utamanya bagi warga banjar yang tidak berada di pusat desa. Tradisi ngaturang canang sari punhadir dan mengambil peran penting dalam membangun interaksi antarwarga masyarakat. Pada momentum ini krama adat dari berbagai penjuru bertemu di pura dan saling bercengkrama.

Ngayah memang bukan hal tabu bagi krama adat Batur. Sebelas dari 12 bulan dalam satu siklus tahun Saka adalah pelaksanaan ritual yang semarak dilakoni masyarakat Batur. Krama adat selalu terlibat pada setiap ritual itu. Namun, ngayah menyambut siklus ritual secara tradisi hanya melibatkan anggota tempekan.

Tempekan merupakan organisasi adat tradisional yang sah di Desa Adat Batur. Desa Adat Batur dapat dikatakan digerakkan oleh tempekan, bukan banjar sebagaimana desa adat di Bali pada umumnya. Masyarakat Batur yang telah menikah wajib masuk tempekan melalui ritual matakaturun di hadapan Ida Ratu Gde Makulem. Setelah masuk tempekan, barulah suatu keluarga dianggap sah sebagai krama adat bersama dengan hak dan kewajiban yang melekat di pundaknya. Krama adat baru akan purnabakti dari tempekan jika telah makumpi (memiliki cicit), bercerai, suami atau istrinya meninggal (kacipakan), atau kondisi-kondisi lain yang dibijaksanai oleh pemimpin (kelihan) tempekan dan diizinkan oleh pemimpin adat.

Ada enam tempekan utama di Batur yang dibagi menurut spesifikasi profesionalitas. Keenamnya yakni Tempek Jero Undagi, Tempek Jero Gambel, Tempek Jero Baris, Tempek Jero Batu Dangin Rurung, Tempek Jero Batu Dauh Rurung, serta Tempek Pecalang. Selain itu juga ada Tempek Pengampel bagi masyarakat yang tinggal di luar desa, Tempek Jada untuk kalangan wreda (manula), Tempek Roban untuk pemuda adat, dan Tempek Daha Bunga untuk pemudi adat.

Tiap tempekan memiliki pekerjaan, hak, dan tanggung jawab yang berbeda. Tugas utama Tempek Undagi melakukan pekerjaan yang berkelindan dengan bangunan dan pertukangan. Tempek Jero Gambel bertugas menabuh gong sakral. Tempek Jero Baris bertugas menarikan tari baris sakral. Tempek Jero Batu bertindak sebagai pembantu umum, khususnya menyiapkan hidangan pada setiap upacara. Tempek Pecalang bertindak sebagai satuan pengamanan. Tiap tempek tidak boleh mengambil tugas tempek yang lain, pun misalnya paham dan mampu. Anggota Tempek Jero Gambel tidak dibenarkan menari baris yang merupakan tugas Tempek Jero Baris. Anggota Tempek Jero Batu yang tidak dibenarkan menabuh gong sakral.

Pranata adat berbasis tempekan menyebabkan tidak semua krama adat dapat saling bertemu dalam setiap pelaksanaan ngayah. Lebih-lebih bagi perempuan, karena keanggotaan tempekan berpusat pada laki-laki sebagai kepala keluarga. Pola ngayah berbasis tempekan berbeda dengan ngayah berbasis banjar adat yang menggerakkan suami-istri secara bersamaan. Hal inilah yang menyebabkan ngayah berbasis banjar adat akan selalu lebih ramai dan membuka ruang interaksi lebih luas dibanding ngayah berbasis tempeken.

Ketika beberapa manusia berkumpul, informasi akan menjalar dari satu kepala ke kepala yang lain. Saudara atau teman yang tinggal berjauhan bisa bertemu dan ngobrol hebat saat ngayah di pura. Percakapan ringan semacam dinamika harga panen kopi atau jeruk di pasar hingga sengkarut sosial-politik bisa dibicarakan di halaman pura, di balai-balai, atau di perantenan. Koneksi antar-krama adat tumbuh dan terpelihara bersamaan dengan piranti upacara yang rampung.

Aliansi Batun Sendi

Puncak Karya Agung Danu Kerthi 2023, 14 Oktober 2023 menjadi aktivitas yang begitu sibuk. Pakelem dilaksanakan di tiga titik, yakni Pucak Kanginan Gunung Batur, Pucak Kawanan Gunung Batur, dan Danau Batur(Pura Segara Ulun Danu Batur-Pura Jati). Desa Adat Batur menyadari pekerjaan itu tidak akan mampu diselesaikan sendiri. Saat itulah Batun Sendi Batur hadir dan mengambil peran krusial dalam menyukseskan yadnya.

Batun Sendi Batur—kadangkala disebut Batun Sendi Ida Bhatari Sakti—adalah desa-desa aliansi “ring satu” Batur. Konsep batun sendri mirip dengan konsep banua yang eksis di lingkar federasi penyokong Pura Tegeh/Puncak Penulisan. Desa-desa yang masuk sebagai Batun Sendi Batur terhubung oleh bentang sejarah dan ritual yang kompleks dengan Desa Batur. Kekerabatannya begitu dekat, bagaikan saudara sendiri. Desa-desa Batun Sendi Batur itu adalah Desa Bayung Gede, Buahan, Selulung, Sekardadi, Bonyoh, dan Sribatu.

Batun sendi secara harfiah dapat diartikan sebagai “batu tumpuan tiang”. Frasa tersebut memendam makna mendalam yang diwariskan leluhur kami untuk menjaga kekerabatan. Seandainya Batur sebuah balai, maka enam desa batun sendi itulah yang menyokong tiang-tiangnya agar tetap tegak berdiri dan terhindar dari pelapukan.

Batur dan keenam desa batun sendi diikat oleh sejumlah ritus dan situs. Kekerabatan Batur dengan Buahan tertanam dalam dan kokoh pada dasar Palinggih Ida Ratu Gde Gunung Agung di Pura Jati. Kala Ngusaba Kadasa, Buahan akan mempersembahkan bukakak ke hadapan Ida Bhatari Sakti. Kekerabatan Batur dengan Selulung dan Bonyoh menyiku pada tugeh Gedong Pusehdi Pura Puseh Batur. Selulung atau Petak Cemeng adalah salah satu desa yang bertugas mempersembahkan kijang untuk ritual di Batur. Sementara itu, kekerabatan Batur dengan Sribatu dihubungkan oleh puluhan penek dan dangsil yang saban Ngusaba Kadasa mereka persembahkan dan ditempatkan di Jero Agung. Konon, salah satu Bhatara Hyang—sebutan terhormat untuk Jero Gede yang telah meninggal dan disucikan—sempat pula tinggal di desa ini.

Kekerabatan Batur dengan Bayung Gede jauh lebih intim. Padi gaga yang ditanam masyarakat Bayung Gede konon terkait erat dengan ritus di Batur. Bayung Gede pulalah yang memberi halaman dan membuka pintu rumah mereka kala leluhur kami harus mengungsi akibat erupsi Gunung Batur pada bulan Agustus 1926. Sebagai tanda pengikat dan pengingat kekerabatan itu, sampai saat ini warga Batur dan Bayung Gede berikrar untuk tidak saling kawin-mengawini. Kekerabatan Batur-Bayung Gede itu pun menurun pada Sekardadi yang merupakan desa turunan Bayung Gede.

Kekerabatan Batur dengan Batun Sendi Ida Bhatari dalam praktik sehari-hari ditandai dengan budaya saling mengunjungi ketika salah satu aliansi memiliki suatu hajatan. Batur selalu hadir saat pujawali atau pelaksanaan yadnya di desa-desa batun sendi, terlebih dalam pujawali di Pura Bale Agung atau pura penting di desa-desa aliansi. Hal yang sama juga dilakukan Batur yang selalu mengundang desa-desa tersebut pada suatu pelaksanaan upacara penting.

Secara tekstual, Rajapurana Pura Ulun Danu Batur menyuratkan bahwa ketika Ida Bhatari Sakti Batur malelungan (bepergian) ke luar desa, beberapa anggota Batun Sendi Batur wajib mengutus wakilnya untuk turut serta mengiringi perjalanan. Praktik ini dirawat dengan baik pada pelaksanaan Karya Agung Danu Kerthi 2023. Perwakilan dari desa itu diundang dan hadir dalam proses melasti di Segara Watuklotok pada 11 Oktober 2023.

Pada puncak Karya Agung Danu Kerthi secara khusus Desa Buahan dan Sekardadi masing-masing memberi bantuan melaksanakan pakelem di Pucak Kawanan dan Pucak Kanginan Gunung Batur. Lima tahun lalu pakelem di Pucak Kanginan Gunung Batur dibantu oleh Bayung Gede. Namun, karena tahun ini desa tersebut tengah melaksanakan brata desa, maka Sekardadilah yang turun tangan menggantikan.

Kerja sama yang terjalin antara Batur dan Batun Sendi Ida Bhatari menjadi cermin bagaimana kebersamaan komunitas masyarakat di hulu Pulau Bali melintasi dinamika sosial budaya, termasuk bersama-sama menjaga lingkungan sebagai wujud fisik lingga Ida Bhatari. Soliditas ini pun masih tergambar jelas dalam pelaksanaan Karya Agung Danu Kerthi 2023.

Kebersamaan antardesa di pegunungan Bali adalah modal budaya yang kuat. Ke depan spirit soliditas antara desa-desa pegunungan Bali, baik dalam konsep banua maupun batun sendi, perlu terus diwariskan, dikuatkan, dan dirayakan. Desa-desa di hulu Bali perlu bergerak bersama mempertahankan, melindungi, mengembangkan, dan memajukan kebudayaannya yang khas, sehingga dapat “melawan” upaya generalisasi dan peminggiran kebudayaan Bali pegunungan di tengah arus besar kebudayaan Bali.

Saya jadi ingat pada suatu diskusi di rumah adat Bandung Rangki Pedawa. Kala itu saya larut dalam diskusi dengan beberapa kawan dari Desa Pedawa, Buleleng yang memiliki keresahan sama soal eksistensi budaya Bali pegunungan. Kami seolah sepakat perlu dibuat forum komunikasi untuk desa-desa Bali pegunungan. Salah satu dari mereka pun menawarkan argumen yang menurut saya radikal. Menurutnya Majelis Desa Bali Aga sudah saatnya dibentuk untuk mengkonservasi, menjaga eksistensi, dan mengembangkan kebudayaan Bali pegunungan. Gagasan itu saya kira memang perlu dipikirkan bersama-sama. [T] [bersambung]

Yang Tersisa dari Karya Agung Danu Kerthi di Danau Batur (1) : Mengulang Pemuliaan Danau 104 Tahun Lalu
Yang Tersisa dari Karya Agung Danu Kerthi di Danau Batur (2): Bersatunya Air Suci dari Tiga Pulau di Danau Batur
Yang Tersisa dari Karya Agung Danu Kerthi di Danau Batur (3) : Pasu Yadnya Pengingat Manusia
Tags: BaturDanau Baturdanu kertihDesa BaturGunung Batur
Previous Post

Satua Bali “I Durma”: Jembatan Asa Menuju Sosok Ayah di Hari Ayah

Next Post

Seberapa Greget Judul-Judul Film di Negeri Kita?

Jero Penyarikan Duuran Batur

Jero Penyarikan Duuran Batur

Memiliki nama lahir I Ketut Eriadi Ariana. Pemuda Batur yang saat ini dosen di Prodi Sastra Jawa Kuna Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana. Senang berkegiatan di alam bebas.

Next Post
Seberapa Greget Judul-Judul Film di Negeri Kita?

Seberapa Greget Judul-Judul Film di Negeri Kita?

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Duel Sengit Covid-19 vs COVID-19 – [Tentang Bahasa]

    11 shares
    Share 11 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Mendaki Bukit Tapak, Menemukan Makam Wali Pitu di Puncak

by Arix Wahyudhi Jana Putra
May 9, 2025
0
Mendaki Bukit Tapak, Menemukan Makam Wali Pitu di Puncak

GERIMIS pagi itu menyambut kami. Dari Kampus Undiksha Singaraja sebagai titik kumpul, saya dan sahabat saya, Prayoga, berangkat dengan semangat...

Read more

Kreativitas dan Imajinasi: Dua Modal Utama Seorang Seniman

by Pitrus Puspito
May 9, 2025
0
Kreativitas dan Imajinasi: Dua Modal Utama Seorang Seniman

DALAM sebuah seminar yang diadakan Komunitas Salihara (2013) yang bertema “Seni Sebagai Peristiwa” memberi saya pemahaman mengenai dunia seni secara...

Read more

Deepfake Porno, Pemerkosaan Simbolik, dan Kejatuhan Etika Digital Kita

by Petrus Imam Prawoto Jati
May 9, 2025
0
Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

BEBERAPA hari ini, jagat digital Indonesia kembali gaduh. Bukan karena debat capres, bukan pula karena teori bumi datar kambuhan. Tapi...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

April 27, 2025
Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

April 23, 2025
Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

April 22, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra
Panggung

“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra

SEPERTI biasa, Heri Windi Anggara, pemusik yang selama ini tekun mengembangkan seni musikalisasi puisi atau musik puisi, tak pernah ragu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman
Khas

Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman

TAK salah jika Pemerintah Kota Denpasar dan Pemerintah Provinsi Bali menganugerahkan penghargaan kepada Almarhum I Gusti Made Peredi, salah satu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
“Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng
Khas

“Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

DULU, pada setiap Manis Galungan (sehari setelah Hari Raya Galungan) atau Manis Kuningan (sehari setelah Hari Raya Kuningan) identik dengan...

by Komang Yudistia
May 6, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [14]: Ayam Kampus Bersimbah Darah

May 8, 2025
Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

May 4, 2025
Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

May 4, 2025
Poleng | Cerpen Sri Romdhoni Warta Kuncoro

Poleng | Cerpen Sri Romdhoni Warta Kuncoro

May 3, 2025
Puisi-puisi Muhammad Rafi’ Hanif | Kenang-Kenangan Seorang Mahasiswa

Puisi-puisi Muhammad Rafi’ Hanif | Kenang-Kenangan Seorang Mahasiswa

May 3, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co