3 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Nopek Novian dan Orang-Orang Kenongorejo

JaswantobyJaswanto
November 7, 2023
inKhas
Nopek Novian dan Orang-Orang Kenongorejo

Nopek Novian dan youtuber Kenongorejo bersama Habib Ja'far | Foto: @nopeknovian

BEBERAPA hari belakangan, kanal YouTube Kulot Chanel ramai ‘diserbu’ netizen. Mereka menyerbu kanal tersebut bukan untuk menyerang, tapi mengapresiasi. Pasalnya, kanal YouTube milik seorang bapak bernama Didik itu, mengunggah sebuah video pendek berjudul Mapak Anak Wedok, Gak Krasan Neng Jakarta. Judul itu, kalau boleh diterjemahkan secara bebas ke dalam bahasa Indonesia, menjadi Jemput Anak Perempuan, Tidak Betah di Jakarta.

Sebenarnya, jika dipandang dari sisi sinematografi, tidak ada yang istimewa dan spesial dari video tersebut. Video tiga belas menit itu diambil secara apa adanya, polosan, jauh dari teknik-teknik dasar pengambilan video—bodoh amat dengan apa yang disebut angle selection, video stabilization, lighting setup, composition, camera movement, proper focus, sampai clear audio. Tetapi, teori-teori gawat seperti itu rasanya memang tidak berlaku bagi youtuber dari Desa Kenongorejo, Kecamatan Pilangkenceng, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, itu.

Lantas, apa yang membuat video tersebut banyak ditonton netizen? Barangkali, mungkin, jawabannya adalah karena anak perempuan Didik memiliki paras yang cantik—beberapa netizen berkomentar anaknya Didik parasnya seperti orang Cina.

Pak Didik, begitu ia akrab dipanggil, memang salah satu youtuber medioker yang berasal dari Kampung Kenongorejo, tanah kelahiran stand up comedy-an yang sedang naik daun itu, Nopek Novian. Kulot Chanel, bersama kanal lain seperti Andik Nur Prabowo, Rian Vlog, Viga Doyok, Keluarga Zaki, Mak Sih Chanel, Dede Gembeng, Iwan Kumis, Blotong Family, dll, tahun ini memang sedang gencar-gencarnya—meminjam bahasa mereka—menggempur YouTube dengan video-video vlog sederhana yang berisi keseharian mereka. Vlog-vlog itu mereka sebut sebagai “konten kuantiti”.

Konten kuantiti adalah istilah yang dipopulerkan Nopek Novian pada tahun-tahun belakangan. Istilah itu disebut sebagai lawan dari konten kualiti—konten yang berkualitas dari segi apa pun. Melalui konten-konten kuantitinya itulah yang melambungkan nama Nopek Novian di jagat skena stand up comedy Indonesia maupun di jagat maya. Apalagi saat ia masih gencar-gencarnya ngevlog suasana dan orang-orang di kosnya di Jakarta—Kost The Raid, begitu mereka menyebutnya.

Ya, sebagai youtuber, Nopek memang lebih banyak mengunggah vlog sederhana, apa adanya. Alih-alih menggunakan kamera DSLR untuk merekam, ia cukup mengandalkan kamera telepon genggamnya. Alih-alih merekam tokoh-tokoh terkenal, ia lebih suka mengabadikan orang-orang biasa di sekitarnya. Jika youtuber pada umumnya lebih banyak memoles, mengedit sana-sini video-videonya, Nopek lebih nyaman membiarkan begitu saja video-video yang ia unggah di kanal YouTube-nya. Tetapi, di situlah keistimewaannya. Vlog Nopek menjadi sangat otentik, tak dibuat-buat, asli, tanpa banyak kepura-puraan, tak banyak kepalsuan—kata yang sering kita temukan di dunia lain bernama YouTube.

Dan diakui atau tidak, sosok Nopek Novian-lah yang memantik orang-orang Kenongorejo, kampung halamannya, untuk menjadi seorang youtuber. Ia, bersama sahabatnya Andik Nur Prabowo, didaulat sebagai founding father-nya youtuber-youtuber Kenongorejo. Bahkan, Nopek Novian sekarang disebut sebagai “wong pusat”, orang pusat, oleh orang-orang Kenongorejo yang pernah ia bantu dalam merintis karier sebagai youtuber—Nopek memang menjadi tumpuan para youtuber di kampungnya.

Berkat Nopek, orang-orang Kenongorejo mencoba peruntungan di “panggung” yang, siapa pun, sangat berpotensi menjadi “orang sukses dan diakui”. Ya, YouTube, juga platform digital lainnya, memang terbukti mampu menjadikan siapa pun, yang awalnya “bukan apa-apa”, “bukan siapa-siapa”, berubah menjadi orang yang diakui, ditokohkan, dielu-elukan, dihormati, ditiru, dijadikan inspirasi, dianggap sukses. Platform digital, seperti yang sudah umum terdengar, menjadi alternatif penyelamat.

Kita bisa berkaca pada tokoh utama kita, Nopek Novian dan orang-orang Kenongorejo, yang memilih untuk—meminjam bahasa Mumu Aloha—“lahir kembali”, dan membuka jalan baru bagi lahirnya inspirasi-inspirasi baru masyarakat, idola-idola baru bagi kalangan akar rumput, pahlawan-pahlawan baru untuk wong cilik.

Youtuber-Youtuber yang Menyenangkan

Kenongorejo hanyalah bagian kecil dari Madiun—apalagi Jawa Timur. Tetapi, meski kecil, pada dekade belakangan, namanya santer terdengar, setidaknya di wilayah Madiun dan sekitarnya. Kenongorejo menjadi terkenal setelah beberapa warganya menjadi youtuber-youtuber yang menyenangkan. Tidak berlebihan memang, sebab begitulah respon netizen atas vlog-vlog yang mereka telurkan. Bahkan, netizen yang mengikuti mereka merupakan jenis orang yang militan. Yang dahsyat, setiap kanal YouTube Kenongorejo memiliki fans dan julukan masing-masing.

Penonton dan subscriber Nopek Novian, misalnya, menyebut diri mereka sebagai Jama’ah Al-Nopekiyah dan Ultras Nopek. Mereka memanggil Nopek dengan sebutan Gus. Sedangkan penonton dan subscriber kanal YouTube Andik Nur Prabowo, menyebut diri mereka sebagai Sobat ANP. Tak hanya Nopek dan Andik, kanal YouTube yang lain juga memiliki sebutan sendiri untuk penonton dan subscriber-nya.

Youtuber-youtuber Kenongorejo tampaknya memang termasuk jenis orang yang menyenangkan. Selain memiliki kemampuan humor yang baik, humor khas orang-orang desa, mereka juga sering menunjukkan hubungan antarsesama yang harmonis—hubungan keluarga, kerabat, teman, dan tetangga. Di Kenongorejo, setidaknya yang sering ditunjukkan para youtubernya, relasi antara anak dan orang tua tampak sangat menyenangkan, seperti sahabat karib, tak ada batas antara keduanya. Begitupun relasi antara kerabat, teman, dan tetangga.

Berbicara kanal YouTube yang menyenangkan, selain orang-orang Kenongorejo, di Solo, ada kanal YouTube bernama Bakar Production. Berbeda dengan yang dilakukan youtuber Kenongorejo, Bakar Production dengan Kampung Riwil-nya, merupakan kanal yang dibangun secara serius, kualiti.

Kampung Riwil, sebagaimana dikatakan Mumu Aloha, adalah sebuah kampung fiktif dalam serial Balada Kampung Riwil yang setiap episodenya hadir dua kali seminggu sejak sekitar dua tahun lalu. Awalnya adalah cerita yang sudah umum terdengar tentang “dampak pandemi”. Gara-gara pandemi, komunitas seniman kethoprak di Solo yang biasa pentas di Taman Balekambang, tergabung dalam Seniman Muda Surakarta, kehilangan job.

Dan, lanjut Mumu, seperti cerita yang sudah umum terdengar pula, platform digital menjadi alternatif penyelamat. Dengan bendera Bakar Production, mereka membuat “sinetron” untuk ditayangkan di YouTube. Pemainnya adalah para seniman berbagai usia yang sebelumnya biasa main kethoprak. Dari yang sudah senior, remaja, hingga anak-anak berusia SD.

Jika Solo punya Kampung Riwil, maka Kediri punya lakon mereka sendiri, yang barangkali bisa dibilang lebih membahana, lewat bendera Woko Channel. Sama-sama menyajikan lakon komedi berbahasa Jawa, Woko Channel dikenal dengan gayanya yang lebih “slapstick” dibandingkan dengan Bakar Production. Dan, perbedaan nuansa “kehalusan” bahasa antara Solo (Jawa Tengah) dan Kediri (Jawa Timur) juga memberikan perbedaan pada sketsa kisah-kisah mereka (Mumu, 2022).

Namun, terlepas dari bagaimana Bakar Production dan Woko Channel menghasilkan konten-konten berkualitas, youtuber Kenongorejo memang memiliki ciri khasnya sendiri. Seperti Nopek, tokoh yang mereka banggakan, mereka juga mendeklarasikan diri sebagai “youtuber kuantiti”; tak peduli kualitas, yang penting produktif menghasilkan video—yang penting ngonten, kata mereka. Sebab, mereka percaya, semakin produktif semakin banyak mereka mendulang penghasilan, AdSense dari YouTube.

Youtuber-youtuber Kenongorejo barangkali bisa dikatakan youtuber yang otentik. Jika kebanyakan youtuber sibuk melapisi dirinya dengan kemasan yang menebal penuh dengan kepalsuan, maka youtuber otentik melepaskan lapis-lapis dirinya. Menelanjangi dirinya di depan netizen. Mereka menampilkan apa-apa dengan jujur, apa adanya. Kondisi rumah, menu makanan, dan segalanya, direkam, dieksplor, tanpa tedeng aling-aling.

Akhirnya, sekali lagi, mengutip Mumu Aloha, “dengan perangkat handphone murah di tangan, sambil makan di warung, ngarit di sawah, naik bus antarkota antarprovinsi, atau sambil menunggui kios di pasar”, orang-orang dengan mudah menyetel, menyaksikan, menyimak keseharian orang-orang Kenongorejo yang menyenangkan. Dan, dari layar HP yang dipantengi seseorang di warteg atau di suatu kios di sisi lorong pasar yang hiruk-pikuk, akan menggema suara khas: Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh… kembali lagi di channel YouTube saya… jadi ceritanya… bla bla bla.[T]

Penulis: Jaswanto
Editor: Made Adnyana

Banyuning: Gudang Seni dan Youtuber di Bali Utara
“Youtube Artist” Vs “Artist Youtube”
Youtube, Instagram & Tiktok, Ladang Subur Kaum Milenial || Catatan Seorang Youtuber
Drama Dunia Youtuber Indonesia: Beramal di Zaman Milenial dengan Nonton Youtube
Tags: jawaJawa Timurmedia sosialyoutube
Previous Post

Komang Sujana, Menulis Puisi, Meraih Gerip Maurip

Next Post

Gerip Maurip dan Ruang Belajar Menulis Puisi

Jaswanto

Jaswanto

Editor/Wartawan tatkala.co

Next Post
Gerip Maurip dan Ruang Belajar Menulis Puisi

Gerip Maurip dan Ruang Belajar Menulis Puisi

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lonte!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Kita Selalu Bersama Pancasila, Benarkah Demikian?

by Suradi Al Karim
June 3, 2025
0
Ramadhan Sepanjang Masa

MENGENANG peristiwa merupakan hal yang terpuji, tentu diniati mengadakan perhitungan apa  yang  telah dicapai selama masa berlalu  atau tepatnya 80...

Read more

Seberapa Pantas Seseorang Disebut Cendekiawan?

by Ahmad Sihabudin
June 2, 2025
0
Syair Pilu Berbalut Nada, Dari Ernest Hemingway Hingga Bob Dylan

SIAPAKAH yang pantas kita sebut sebagai cendekiawan?. Kita tidak bisa mengaku-ngaku sebagai ilmuwan, cendekiawan, ilmuwan, apalagi mengatakan di depan publik...

Read more

Screen Time vs Quality Time: Pilihan Berkata Iya atau Tidak dari Rayuan Dunia Digital

by dr. Putu Sukedana, S.Ked.
June 1, 2025
0
Screen Time vs Quality Time: Pilihan Berkata Iya atau Tidak dari Rayuan Dunia Digital

LELAH dan keringat di badan terasa hilang setelah mendengar suaranya memanggilku sepulang kerja. Itu suara anakku yang pertama dan kedua....

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Terong Saus Kenari: Jejak Rasa Banda Neira di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Terong Saus Kenari: Jejak Rasa Banda Neira di Ubud Food Festival 2025

ASAP tipis mengepul dari wajan panas, menari di udara yang dipenuhi aroma tumisan bumbu. Di baliknya, sepasang tangan bekerja lincah—menumis,...

by Dede Putra Wiguna
June 3, 2025
Pindang Ayam Gunung: Aroma Rumah dari Pangandaran yang Menguar di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Pindang Ayam Gunung: Aroma Rumah dari Pangandaran yang Menguar di Ubud Food Festival 2025

UBUD Food Festival (UFF) 2025 kala itu tengah diselimuti mendung tipis saat aroma rempah perlahan menguar dari panggung Teater Kuliner,...

by Dede Putra Wiguna
June 2, 2025
GEMO FEST #5 : Mahasiswa Wujudkan Aksi, Bukan Sekadar Teori
Panggung

GEMO FEST #5 : Mahasiswa Wujudkan Aksi, Bukan Sekadar Teori

MALAM Itu, ombak kecil bergulir pelan, mengusap kaki Pantai Lovina dengan ritme yang tenang, seolah menyambut satu per satu langkah...

by Komang Puja Savitri
June 2, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co