9 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Tajun Cup IV: Kisah Mistis Pedagang Jagung, Himappta Akhiri Dahaga Juara, dan Dwi Nugraha Sempurnakan Malam

Komang SujanabyKomang Sujana
October 13, 2023
inKhas
Tajun Cup IV: Kisah Mistis Pedagang Jagung, Himappta Akhiri Dahaga Juara, dan Dwi Nugraha Sempurnakan Malam

Citroen Pedawa (biru) vs Lazer Sidetapa (putih). Dok | Dian Pratiwi (Admin Voli Buleleng)

MALAM ITU, pertandingan voli di Lapangan Giri Mukti, Desa Tajun, Kecamatan Kubutambahan, masih berlangsung. Penonton cukup ramai. Tapi mereka lewat begitu saja di depan Made Sudarsana, pria asal Desa Kubutambahan yang sedang berjualan jagung bakar. Sesekali ada yang mendekat, meski sekadar untuk bertegur sapa.

Ya, Made Sudarsana, cukup dikenal oleh penggemar kompetisi voli Tajun Cup. Pada tahun sebelumnya ia juga mengais rezeki di tempat itu, di depan tangga masuk lapangan. Persis di bekas pohon book yang menurut masyarakat usianya sudah ada sedari dulu. Pohon book ini kemudian ditebang saat pengembangan lapangan tahun 2017.

Ia berharap penonton yang datang tentu tidak sekadar mampir untuk bertanya kabar, laris atau tidak. Atau mendekat hanya untuk menghangatkan jemari tangan yang kedinginan di atas bara api miliknya—saat malam suasana di Tajun memang cukup dingin. Apalagi angin kadang-kadang berembus cukup kencang.

Waktu menunjukkan sekitar pukul 10 malam. Pertandingan sesi pertama telah selesai. Ia belum mendapatkan hasil sebagaimana hari-hari biasanya. Dalam hatinya sedikit ada rasa pesimis, tapi ia tetap setia duduk sembari mengatur bara api tetap hidup.

Namun, istrinya yang senantiasa setia mendampingi setiap kali ia berjualan sudah kehilangan semangat. Ia seperti tidak merasakan keriuhan pertandingan bertajuk hidup mati—pertandingan penentuan bagi tim untuk bisa tetap bertahan pada kompetisi yang diikuti—itu. Padahal suara komentator dan sorak-sorai penonton terus bergema dari dalam lapangan.

“Baru dapat tiga puluh ribu, untuk bayar cuk sepuluh ribu. Rugi besar bergadang hari ini,” kata Luh Piliasih, menggerutu.

“Sabar. Pertandingan sesi kedua sesaat lagi selesai. Pasti ada yang berbelanja seperti kemarin-kemarin,” kata suaminya, menenangkan sembari tetap menjaga bara api semangat dalam dirinya.

Made Sudarsana, Pedagang Jagung / Dok. Penulis

Menjelang tengah malam, pertandingan telah selesai. Penonton satu persatu meninggalkan lapangan. Juga panitia telah bergegas pulang menemui keluarga tercinta.

Saat itu suasana malam sungguh tenang. Angin yang tadinya sempat bertiup tipis mendadak hilang. Suara binatang malam pun tiada terdengar.  Sungguh malam dengan arti yang sesungguhnya. Made Sudarsana pun bersiap bergegas untuk pulang dengan perasaan sedikit tak bahagia.

Namun, di tengah kesibukannya berberes, tiba-tiba terdengarlah derap langkah kaki turun dari tangga lapangan mendekat ke arahnya. Dilihat dari wajahnya, ia sudah tua. Lalu meminta dibakarkan jagung.

“Akhirnya ada yang belanja,” kata Piliasih dalam hati. Ia lega akan dapat tambahan pemasukan. Wajahnya yang sedari tadi muram kali ini mulai bersinar.

Tanpa membuang kesempatan, dengan cepat ia mengupas kulit jagung untuk diberikan kepada suaminya. Tanpa basa-basi, Made Sudarsana pun dengan semangat mengipas-ngipas arang. Inginkan jagung cepat selesai dibakar sebab hari sudah tengah malam.

Tanpa basa-basi juga, orang tua itu menyodorkan uang sepuluh ribuan kepada Made Sudarsana. Setelah itu, situasi semakin ramai. Entah datang dari mana, tiba-tiba ia sudah dikerumuni puluhan orang yang meminta dibakarkan jagung.

Made Sudarsana mulai curiga. Ia merasa ada yang aneh. Situasi seperti ini, di areal lapangan yang dulunya bekas kuburan itu, tidak pernah ia alami pada malam-malam sebelumnya. Jika pun mendapat hasil yang banyak, penonton datang dua sampai tiga orang silih berganti dari menjelang petang sampai malam.

Ia tahu istrinya seorang penakut. Maka ia menahan diri untuk tidak menunjukkan gerak-gerik bahwa ada sesuatu yang di luar nalar. Apalagi akan memberitahunya secara langsung. Bisa-bisa istrinya akan lari tunggang langgang. Ia tidak ingin menambah masalah. Mana hari semakin larut malam.

Sedangkan istrinya tetap sibuk mengupas kulit jagung. Made Sudarsana pun terus melayani permintaan puluhan orang yang mengerumuninya. Ia sesekali mencuri pandang saat menerima uang. Memastikan bahwa pembelinya berwajah normal layaknya manusia biasa.

Suasana malam terakhir Tajun Cup IV. Penonton memadati Lapangan Giri Mukti / Dok. Penulis

Tidak terasa satu kampil jagung isian sekitar 100 biji telah ludes. Tibalah saatnya pada pembeli terakhir yang masih berdiri tepat di depannya. Pandangannya ke sekitar cukup terhalangi. Karena kecurigaannya semakin membesar, ia mencoba melihat dengan jelas situasi sekitar saat memberikan jagung bakar. Namun, tiba-tiba pembeli terakhir itu meniup matanya sehingga berkedip. Saat mata kembali terbuka, seketika semua sudah sirna. Hanya ada ia dan istrinya. Lampu lapangan pun tiba-tiba mati. Semakin meyakinkan bahwa para pembeli itu bukan orang biasa.

Ia bergegas ke parkiran sembari tetap menjaga rahasia kepada istrinya. Sesampainya di rumah barulah ia ceritakan keadaan yang sebenarnya.

“Luh, apakah kamu tadi tidak merasakan sesuatu yang aneh?”

“Sedikit, Bli. Setelah lampu tiba-tiba mati dan tidak ada siapa pun. Bahkan semua warung telah tutup,” jawabnya dengan perasaan sedikit takut.

“Sebenarnya lampu lapangan telah dimatikan oleh panitia setelah pertandingan sesi kedua selesai. Pedagang pun telah pulang beberapa saat setelah penonton meninggalkan lapangan,” jelasnya.

“Lalu siapa yang menghidupkan lampu-lampu itu lagi, Bli?”

“Ya, mereka!” sembari berusaha menenangkan istrinya.

Seketika Luh Piliasih terkejut. Ia tak menyangka telah melayani para penunggu lapangan Giri Mukti. Tapi ia bersyukur makhluk tak biasa itu berhati mulia. Mengasihi ia dan suaminya. Mereka semakin percaya bahwa ketika setiap hal yang dilakukan diawali dengan doa yang tulus, maka Tuhan akan senantiasa memberikan anugerahnya.

Keesokan harinya ia tetap berdagang tapi sedikit bergeser ke atas, tepatnya di depan pintu masuk TPST Desa Tajun. Rezekinya mengalir sampai turnamen selesai.

Itulah cerita Made Sudarsana menjelang final semiopen Tajun Cup IV, Rabu, (11/10/2023). Ia mengenang kisahnya berjualan saat Tajun Cup III tahun lalu sembari membakar jagung.

Pada gelaran Tajun Cup IV tahun ini ia memilih berjualan di luar area lapangan di pinggir jalan Desa Tajun-Tunjung, tepatnya di depan Pura Dalem Dasar Desa Adat Tajun. Rezekinya mengalir seperti juga pedagang-pedagang lainnya.

Tajun Cup benar-benar menghidupkan roda perekonomian selain memberikan hiburan.

Himappta Akhiri Dahaga Juara

Sementara itu, warga terus berdatangan untuk memadati tribun Giri Mukti. Yang datang tidak hanya penggemar voli dari Kabupaten Buleleng, tetapi juga ada yang rela jauh-jauh datang dari Bangli dan Karangasem. Menjelang pukul 22.30 wita, tribun Giri Mukti telah penuh, walaupun tidak sebanyak final Tajun Cup III yang sampai berdesak-desakan.

Penonton yang paling banyak tentunya penonton atau pendukung dari Himappta, sang tuan rumah. Mulai dari anak-anak sampai lansia, semua tumpah ruah memberikan sorak sorai dan iringan tepuk tangan kepada tim kebanggannya, Himappta.

Selain dikenal maniak voli, kedatangan mereka di lapangan juga ingin sekali menyaksikan Eka Palud, dkk., berhasil menjadi yang terbaik pada final pertamanya di Giri Mukti. Ya, Himappta baru kali ini berhasil menapaki babak final setelah empat kali kejuaraan digelar di Giri Mukti (LPD Cup Tajun 2015, Tajun Cup I 2017, Tajun Cup II 2018, Tajun Cup III 2022).

Himappta Tajun Juara 1 Semiopen dan Juara 3 Lokal Desa Tajun Cup IV / Dok. Dian Pratiwi (Admin Voli Buleleng)

Himappta sudah tancap gas sejak awal set pertama. Trio Proliga, I Made Vandim Sanjaya Putra, Nyoman Julianta, dan Made Adhi Suartama—yang memperkuat Himappta—berkali-kali menghujani pertahanan MVC Baracuda Karangsem dengan open spike dan back attack mematikan.

MVC Baracuda yang diperkuat oleh pemain-pemain muda seperti Surya, Molen, dan Marlon, sesekali memberikan perlawanan. Reli panjang yang mereka ciptakan membuat spot jantung para penonton lumayan deg-deg-ser.

MVC Baracuda (Hijau) Vs Himappta (Putih) / Dok. Dian Pratiwi (Admin Voli Buleleng)

Tetapi Vandim dan Julianta benar-benar menunjukkan kelasnya. Dua pemain ini seperti tidak ada obat. Himappta akhirnya dibawanya menang 3-0. Kemenangan ini mengakhiri dahaga juara Himappta di kandang sendiri.

Sedangkan pada perebutan juara 3/4, The Winner Windrawati Aselole, klub voli dari Desa Temukus, berhasil menjadi terbaik ketiga setelah mengandaskan perlawanan Bimanaka Banjarasem dengan skor 3-0 pula.

Juara Baru

Sementara itu, pada babak final format lokal desa, Selasa, (10/10/2023), tersaji pertandingan yang tidak kalah menegangkan. Bertajuk final Bali Aga. Ya, karena yang berlaga di partai puncak adalah Lazer Sidetapa vs Citroen Pedawa.

Sama-sama memiliki materi pemain yang berimbang menjadikan pertandingan berjalan dalam reli-reli panjang. Poin kedua tim diraih dengan penuh perjuangan, tidak ada yang diraih secara cuma-cuma.

Jual beli serangan hampir terjadi sepanjang pertandingan. Lazer Sidetapa yang bermain sedikit lebih rapi—terutama pada receive bola—akhirnya memenangkan pertandingan dengan skor, 3-1.

Para juara lokal desa Tajun Cup IV / Dok. Dian Pratiwi (Admin Voli Buleleng)

“Benar-benar puas. Ini baru final ideal. Bola sing baanga ngantug tanah (bola tak diberi kesempatan menyentuh tanah),” kata Ketut Wirana, yang akrab disapa Vanron, salah satu penonton setia Tajun Cup IV mengomentari penampilan kedua tim.

Ya, sepanjang pertandingan kedua tim mempertontonkan pertahanan yang ulet. Semua pemain tak rela bola mendarat mulus di area pertahanannya. Semua tak ingin mati sia-sia. Sampai-sampai, saya pun kewalahan memandu jalannya pertandingan saking banyaknya reli yang terjadi.

Sementara itu, pada perebutan juara 3/4, Himappta berhasil menjadi terbaik ketiga setelah berhasil mengalahkan Indrapura Depeha. Eka Palud, dkk., menang cukup mudah atas Indrapura, 3-0.

Para juara semiopen Tajun Cup IV / Dok. Dian Pratiwi (Admin Voli Buleleng)

Dengan kemangan yang diraih oleh Himappta pada turnamen semiopen dan Lazer Sidetapa pada lokal desa, maka Tajun Cup memiliki juara baru. (Selama gelaran kompetisi di Lapangan Giri Mukti belum ada tim yang bisa meraih juara dua kali.)

Pada LPD Cup Tajun 2015 (lokal desa) dimenangkan Jinengmas Jinengdalem; Tajun Cup I 2017 (lokal desa) PAG Gobleg; Tajun Cup II 2018 (semiopen) Bajul Banyualit; dan Tajun Cup III 2022 (semiopen) Planet Sembiran.

Perputaran Roda Perekonomian

Terselenggaranya Tajun Cup IV tidak terlepas dari peran Pemerintah Desa Tajun dan Desa Adat Tajun. Hubungannya yang ibarat suami-istri itu menunjukkan sinergi yang baik.

Tajun Cup IV yang diikuti oleh 16 tim lokal desa dari kabupaten Buleleng, Bangli, dan Gianyar, serta 8 tim semiopen dari Kabupaten Buleleng, Bangli, Gianyar, dan Karangasem, berlangsung dengan aman dan nyaman selama 25 hari.

Perbekel Tajun, I Gede Agustawan, S.H., pada acara penutupan Rabu, (11/10/2023) kemarin, menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh penonton, khususnya masyarakat Desa Tajun yang telah berpartisipasi menyukseskan kejuaraan. Ia pun tidak lupa mengajak kembali generasi muda untuk hidup sehat dengan berolahraga dan menjauhi narkoba.

Perbekel Tajun saat memberikan sambutan menutup Tajun Cup IV / Dok. Panitia

Hal yang sama disampaikan oleh Bendesa Adat Tajun, Made Sumarka, saat menyampaikan sekapur sirih. Dirinya selalu mendukung setiap kegiatan keolahragaan di Desa Tajun.

“Sebab, selain sebagai wadah generasi muda untuk mengembangkan minat dan bakat, turnamen olahraga bola voli juga memberikan kesempatan pelaku usaha, para pedagang, untuk mengais rezeki lebih banyak,” ujarnya.

Seperti yang disampaikan oleh Ketut Latrayasa, Ketua Panitia Tajun Cup IV, dalam laporannya bahwa estimasi uang yang masuk di Desa Tajun mencapai Rp 500 juta. Ini dari penjualan tiket dan uang yang berputar di dagang-dagang.

Dwi Nugraha Sempurnakan Malam

Malam terakhir di Giri Mukti semakin lengkap berkat penampilan Made Dwi Nugraha, putra asli Desa Tajun pasangan Jero Gede Dana dan Jero Ketut Supadi. Ia adalah peserta BRTV tahun 2023 yang saat ini sedang berjuang menuju babak 16 besar.

Pada awalnya ia hanya menyanyikan dua buah lagu. Tapi suara emasnya berhasil membius penonton sehingga ia diminta untuk menyanyikan satu buah lagu lagi. Dwi Nugraha kemudian menyanyikan lagu Bagus Wirata yang sedang hits:”Batur Kitamani”.

Suara emas Made Dwi Nugraha sempurnakan malam di Giri Mukti / Dok. Penulis

Mengakhiri penampilannya, ia yang saat ini masih menjalani kuliah S-1 Ilmu Pendidikan, Psikologi dan Bimbingan, Undiksha, tidak lupa memohon dukungan kepada seluruh penonton, khususnya masyarakat Desa Tajun, dengan cara like, share, dan komen video dirinya di YouTube program Bali TV.

Tampilnya Dwi Nugraha setidaknya mengobati masyarakat Desa Tajun yang sejak tahun lalu ingin sekali penutupan Tajun Cup dimeriahkan dengan hiburan atau konser musik. Harapan itu sepertinya tetap tersimpan dan bisa direalisasikan setidaknya tahun depan. Sebab, kata Ketua Panitia, Tajun Cup V direncanakan akan digelar lagi tahun 2024.

Sampai jumpa di lain kesempatan.[T]

Baca juga artikel terkait VOLI atau tulisan menarik lainnya KOMANG SUJANA

Reporter: Komang Sujana
Penulis: Komang Sujana
Editor: Jaswanto

Ada Tajun Cup IV, Suasana Malam di Desa Tajun Jadi Tak Biasa
Turnamen Bola Voli Desa Tamblang: Konsernya Bagus Wirata, Juaranya Himappta Tajun
Pesona Pemain Timnas di Turnamen Bola Voli Tajun Cup III dan Dampaknya Bagi Buleleng
Bukan Hanya Cengkeh dan Tuak, Desa Tajun Punya Atlet Voli, Karate Hingga Motocross
Tags: Desa Tajunolahragavoli
Previous Post

ISPA di Masa Pancaroba, Ini Dia Imun Boosternya

Next Post

Gampang Cuan (2023): Potret Tulang Punggung Keluarga

Komang Sujana

Komang Sujana

Guru SMP Negeri 2 Sawan. Suka menulis puisi Bali. Biasa jadi komentar dalam turnamen bola voli

Next Post
Gampang Cuan (2023): Potret Tulang Punggung Keluarga

Gampang Cuan (2023): Potret Tulang Punggung Keluarga

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Duel Sengit Covid-19 vs COVID-19 – [Tentang Bahasa]

    11 shares
    Share 11 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Mendaki Bukit Tapak, Menemukan Makam Wali Pitu di Puncak

by Arix Wahyudhi Jana Putra
May 9, 2025
0
Mendaki Bukit Tapak, Menemukan Makam Wali Pitu di Puncak

GERIMIS pagi itu menyambut kami. Dari Kampus Undiksha Singaraja sebagai titik kumpul, saya dan sahabat saya, Prayoga, berangkat dengan semangat...

Read more

Kreativitas dan Imajinasi: Dua Modal Utama Seorang Seniman

by Pitrus Puspito
May 9, 2025
0
Kreativitas dan Imajinasi: Dua Modal Utama Seorang Seniman

DALAM sebuah seminar yang diadakan Komunitas Salihara (2013) yang bertema “Seni Sebagai Peristiwa” memberi saya pemahaman mengenai dunia seni secara...

Read more

Deepfake Porno, Pemerkosaan Simbolik, dan Kejatuhan Etika Digital Kita

by Petrus Imam Prawoto Jati
May 9, 2025
0
Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

BEBERAPA hari ini, jagat digital Indonesia kembali gaduh. Bukan karena debat capres, bukan pula karena teori bumi datar kambuhan. Tapi...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

April 27, 2025
Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

April 23, 2025
Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

April 22, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra
Panggung

“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra

SEPERTI biasa, Heri Windi Anggara, pemusik yang selama ini tekun mengembangkan seni musikalisasi puisi atau musik puisi, tak pernah ragu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman
Khas

Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman

TAK salah jika Pemerintah Kota Denpasar dan Pemerintah Provinsi Bali menganugerahkan penghargaan kepada Almarhum I Gusti Made Peredi, salah satu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
“Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng
Khas

“Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

DULU, pada setiap Manis Galungan (sehari setelah Hari Raya Galungan) atau Manis Kuningan (sehari setelah Hari Raya Kuningan) identik dengan...

by Komang Yudistia
May 6, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [14]: Ayam Kampus Bersimbah Darah

May 8, 2025
Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

May 4, 2025
Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

May 4, 2025
Poleng | Cerpen Sri Romdhoni Warta Kuncoro

Poleng | Cerpen Sri Romdhoni Warta Kuncoro

May 3, 2025
Puisi-puisi Muhammad Rafi’ Hanif | Kenang-Kenangan Seorang Mahasiswa

Puisi-puisi Muhammad Rafi’ Hanif | Kenang-Kenangan Seorang Mahasiswa

May 3, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co