10 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Kata Kembali Merumah di Singaraja

HamzahbyHamzah
October 8, 2023
inEsai
Kata Kembali Merumah di Singaraja

Sugi Lanus memberi kuliah umum dalam acara Singaraja Literary Festival | Foto: Dok. Singaraja Literary Festival/Omen

SAYA dan pacar saya tiba di Singaraja pada tanggal 29 September 2023, tepat di puncak hari. Minggu-minggu itu—bahkan sampai kalimat ini ditulis—memang sedang

panas-panasnya. Sembari meneguk air mineral yang sudah tidak dingin, saya dan kesayangan saya masuk ke Gedong Kirtya. Hari pertama Singaraja Literary Festival 2023 sedang bergulir. Kami kemudian berkeliling, menyaksikan forum-forum kecil membincangkan sastra dan kepenulisan. Kami memutuskan masuk mengelilingi museum dan mengomentari dokumentasi serta artefak.

Menurut rundown festival, kami baru saja melewati Lomba Baca Puisi Tingkat SD se-Bali. “Yah, sayang sekali…” ujar kekasih saya, “tidak bisa lihat anak-anak berpuisi.”

“Nanti malam ada upacara pembuka resminya, mau ke situ nggak nanti?” tawar saya. “Tentu!”

Kemudian kami ke hotel, mengistirahatkan diri sembari bersih-bersih. Rupanya, perjalanan hampir tiga jam menggunakan sepeda motor matic membuat kami terlelap sesudahnya.

Sementara kami terbenam dalam bantal, acara terus bergulir. Ada setidaknya lima lokakarya yang digelar sejak siang hingga sore hari. Tiga dari lima lokakarya tersebut melibatkan tulis menulis, dua lainnya merupakan permainan anak dan alih wahana tulisan ke seni pertunjukan. Guru, anak-anak, dan publik kena bagi ruang untuk belajar menulis.

Sugi Lanus memberikan kuliah umum dalam Singaraja Literary Festival | Foto: Dok Singaraja Literary Festival/Omen

Selain lokakarya, bedah buku, diskusi, dan kuliah umum digelar pula. Buku yang dibedah pada hari itu adalah buku dari seorang penulis dengan penjualan terbaik, Henry Manampiring. Bedah buku kemudian dilanjut dengan diskusi soal teks tubuh-lalu dan kini, yang membicarakan badan sebagai teks spasial dan temporal, digawangi oleh Carma Citrawati dan Suka Ardiyasa. Kuliah umum sendiri disampaikan oleh Sugi Lanus, ahli naskah lontar Bali dan Kawi.

Kami tiba ketika langit sudah mulai gelap di Gedong Kirtya, memirsakan upacara pembukaan secara resmi. Sembari mendengar sambutan-sambutan, dari Direktur Singaraja Literary Festival, Kadek Sonia Piscayanti hingga Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Buleleng, Gede Dody Sukma Oktiva Askara, S.Sos.,M.Si, kami menikmati sajian seni di sela-selanya.

Saya terngiang pernyataan yang terlontar malam itu, “Mengingat Singaraja menjadi tempat lahirnya banyak institusi dan infrastruktur literasi pertama bagi Indonesia, tepat belaka adanya gelaran Singaraja Literary Festival ini. Untuk menggaungkan kembali, literasi dan sastra geliatnya hidup di kota ini.” Bagi saya, fakta tersebut meneguhkan bahwa kata kembali merumah di Singaraja.

Sajian seni yang ditampilkan malam itu beragam macam. Ada sajian musik tradisional dari STAHN Mpu Kuturan Singaraja, hingga sandiwara oleh murid-murid SDN 3 Banjar Jawa, membawakan lakon Ayam Hitam. Penampilan yang terakhir disebut, adalah apa yang paling berkesan bagi kami. “Sayang, apakah pentas barusan cukup menuntaskan dahaga karena hajat melihat anak-anak berpuisi?” tanya saya ke adinda pacar.

“Lucu-lucu, ya, mereka!”

***

30 September 2023, pagi-pagi saya dan kekasih saya memutuskan untuk mandi di Air Terjun Sekumpul. Dua puluh kilometer dari tempat kami mandi, hari kedua Singaraja Literary Festival 2023 digelar. Lokakarya dan bedah buku tergelar sering dan berlanjut. Lomba puisi hari ini dipesertakan oleh remaja-remaja tanggung usia SMP.

Saya kemudian datang ke Gedong Kirtya sore harinya. Sendirian, kekasih sedang tidak kenan ke festival. Baiklah. Saya lompat dari diskusi ke diskusi yang tergelar di tiga sudut. Saya melihat kawan saya, Juli Sastrawan, memoderatori perbincangan dengan Gde Aryantha Soethama dan Made Sujaya tentang hikayat-hikayat dari Singaraja.

Jika berkenan, kamu bisa membaca apa-apa yang mereka diskusikan dalam antologi Singa Raja Berkisah (Mahima, 2023). Kemudian saya melompat ke diskusi soal alih wahana teks lama ke medium modern bernama film, yang dipantik oleh Made Suarbawa dan Maria Eka Risti. Aku mendengar Birus, panggilan Made Suarbawa, berbicara soal ambisinya untuk mengolah kembali cerita-cerita lama dan persisiannya dengan konteks kiwari.

Sonia Piscayanti (tengah) dan Henry Manampiring (kanan) dalam bedah buku Filosofi Teras di Singaraja Literary Festival | Foto: Dok. Singaraja Literary Festival/Omen

Selain kedua diskusi tadi, saya juga sempat menguping sebentar diskusi soal rempah dan kecantikan serta ihwal arsip dan pengembangan kesenian. Hari kedua saya juga bertemu rekan-rekan dari Balebengong yang habis pulang melali. Wajah-wajah familiar lainnya dan wajah baru juga terhampir, bercengkerama semenjana. Hari bergerak malam, saya mengecek gawai dan mendapati pacar menitip beli vitamin rambut berwarna hitam-merah muda. “Pokoknya harus black-pink!” tegasnya dalam pesan. Baiklah, saya mengeluarkan motor saya dari parkiran.

***

Saya dan pacar saya tiba di Gedong Kirtya pada tanggal 1 Oktober 2023, tepat di puncak hari. Minggu-minggu itu—bahkan sampai kalimat ini ditulis—memang sedang

panas-panasnya. Festival tentu saja akan terbantu jika ada yang berkenan menyumbangkan tenda atau—paling tidak, kipas dengan fitur embun. Sembari meneguk air mineral yang masih dingin, saya dan kesayangan saya masuk ke wahana festival. Hari terakhir Singaraja Literary Festival 2023 tengah bergulir.

Hari itu, gelaran lomba baca puisi diwarnai oleh jegeg dan bagus berusia SMA. Lokakarya tidak banyak digelar, namun diskusi sungguh padat dilaksanakan. Pementasan puncak juga digelar: mulai dari pembacaan dramatis satua-satua I Nengah Tinggen, hingga hasil-hasil lokakarya. Pengumuman juara juga diumumkan pada sore harinya, disambung dengan pementasan wayang kulit oleh Dalang Sembroli. Sayang, hari itu saya tidak bisa menghadiri semuanya.

Saya datang ke Gedong Kirtya untuk berpamitan kepada teman-teman yang hadir, sembari berharap semoga tahun depan ada gelaran Singaraja Literary Festival lagi. [T]

Opini Masyarakat Mengenai “Singaraja Literary Festival” : Wadah Mengenal Seni yang Dinanti
Singaraja Literary Festival: Ruang Intelektual Baru dan Jembatan Penghubung Pengetahuan
Filosofi Teras, Way of Life, dan Kendali Emosi Manusia ala Henry Manampiring
Upaya Perempuan Mempercantik Diri: Lontar, Rempah, dan Konstruksi Patriarki
Tags: balisastraSingarajaSingaraja Literary Festival
Previous Post

Opini Masyarakat Mengenai “Singaraja Literary Festival” : Wadah Mengenal Seni yang Dinanti

Next Post

Sehat Ketawa ala Dokter Arya: Humoris, Kritis, dan Mencerahkan

Hamzah

Hamzah

Lebih suka menyebut dirinya berlapis jamak seperti larik Walt Whitman. Laki-laki cis ini hidup nomaden sepanjang ingatannya. Kini semayam di Gianyar, Bali sebagai buruh nonprofit. Dapat dikunjungi di https://hamzah.id

Next Post
Sehat Ketawa ala Dokter Arya: Humoris, Kritis, dan Mencerahkan

Sehat Ketawa ala Dokter Arya: Humoris, Kritis, dan Mencerahkan

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Duel Sengit Covid-19 vs COVID-19 – [Tentang Bahasa]

    11 shares
    Share 11 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Mendaki Bukit Tapak, Menemukan Makam Wali Pitu di Puncak

by Arix Wahyudhi Jana Putra
May 9, 2025
0
Mendaki Bukit Tapak, Menemukan Makam Wali Pitu di Puncak

GERIMIS pagi itu menyambut kami. Dari Kampus Undiksha Singaraja sebagai titik kumpul, saya dan sahabat saya, Prayoga, berangkat dengan semangat...

Read more

Kreativitas dan Imajinasi: Dua Modal Utama Seorang Seniman

by Pitrus Puspito
May 9, 2025
0
Kreativitas dan Imajinasi: Dua Modal Utama Seorang Seniman

DALAM sebuah seminar yang diadakan Komunitas Salihara (2013) yang bertema “Seni Sebagai Peristiwa” memberi saya pemahaman mengenai dunia seni secara...

Read more

Deepfake Porno, Pemerkosaan Simbolik, dan Kejatuhan Etika Digital Kita

by Petrus Imam Prawoto Jati
May 9, 2025
0
Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

BEBERAPA hari ini, jagat digital Indonesia kembali gaduh. Bukan karena debat capres, bukan pula karena teori bumi datar kambuhan. Tapi...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

April 27, 2025
Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

April 23, 2025
Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

April 22, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery
Pameran

Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery

INI yang beda dari pameran-pemaran sebelumnya. Santrian Art Gallery memamerkan 34 karya seni rupa dan 2 karya tiga dimensi pada...

by Nyoman Budarsana
May 10, 2025
“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra
Panggung

“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra

SEPERTI biasa, Heri Windi Anggara, pemusik yang selama ini tekun mengembangkan seni musikalisasi puisi atau musik puisi, tak pernah ragu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman
Khas

Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman

TAK salah jika Pemerintah Kota Denpasar dan Pemerintah Provinsi Bali menganugerahkan penghargaan kepada Almarhum I Gusti Made Peredi, salah satu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

May 10, 2025
Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

May 10, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [14]: Ayam Kampus Bersimbah Darah

May 8, 2025
Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

May 4, 2025
Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

May 4, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co