11 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

PKM ISI Denpasar : Pembinaan Gending Bopong Gaya Kayumas di Sanggar Tabuh Kembang Waru Denpasar

Ni Putu HartinibyNi Putu Hartini
September 22, 2023
inEsai
PKM ISI Denpasar : Pembinaan Gending Bopong Gaya Kayumas di Sanggar Tabuh Kembang Waru Denpasar

Proses pelatihan gending Bopong di Sanggar Tabuh Kembang Waru Sumber: Ni Putu Hartini, 2023

GENDER WAYANG pada tahun 1920-an digunakan untuk mengiringi pertunjukan wayang kulit Bali namun sebelumnya hanya diiringi oleh seperangkat selonding, suling dan kemanak. Pernyataan tersebut tercantum dalam kakawin Wretta-Sancaya karya Mpu Tanakung dan Kakawin Bharatayudha karya Mpu Sedah pada jaman pemerintahan Jayabaya di Jawa Timur pada abad XI

Petangkilan merupakan salah satu adegan dalam pertunjukan wayang kulit Bali dengan beberapa motif gending untuk mengiringi tokoh-tokoh wayang yang akan mengadakan sidang/musyawarah (pauman). Gending ini dimainkan setelah gending pemungkah serta hanya dimainkan sekali tiap pentas.

Gending petangkilan dalam wayang kulit Bali ada tiga macam yaitu Gending Alas Arum untuk karakter halus; Rundah untuk karakter sedang (mata dedeling), dan Bopong untuk karakter raksasa (keras)[3] .

Pada umumnya ketiga gending gaya Kayumas Denpasar ini pasti disajikan dalam sebuah pertunjukan Wayang Kulit Bali. Namun belakangan ini salah satu dari Gending Petangkilan yaitu Gending Bopong sudah jarang disajikan lagi. Menurut I Ketut Raditha, beliau adalah ketua Sanggar Tabuh Kembang Waru sekaligus seniman menekankan bahwa memang benar keberadaan gending ini mulai jarang dijamah generasi muda karena memiliki struktur yang panjang berbeda dengan gending petangkilan lainnya sehingga kesulitan dalam penguasaan gending ini.

Oleh sebab itu, beliau merasa diperlukan sumber daya atau pembina untuk dapat melakukan pembinaan terhadap Gending Bopong tersebut. Melihat fenomena tersebut, peneliti merasa penting untuk dapat melakukan pembinaan atau pelatihan terhadap penguasaan Gending Bopong tersebut.

Gending Bopong peneliti pelajari dari master Gender Wayang dari Kayumas Denpasar yaitu Bapak I Wayan Konolan (almarhum) dan Bapak I Wayan Suweca yang mana beliau pensiunan dosen dan juga salah satu seniman karawitan yang mumpuni di bidang gamelan Gender Wayang. Gending Bopong ini terdiri dari tiga paletan atau bagian dengan adanya pengulangan sebanyak dua kali setiap bagian, dapat dikatakan pula apabila gending ini merupakan gending petangkilan yang memiliki pola paling panjang. Menukik mengenai kekhawatiran keberadaan Gending Bopong di Denpasar akan terancam hilang karena saat ini yang menguasai hanya Bapak I Wayan Suweca saja dan beliau sudah sepuh.

I Wayan Suweca menyatakan bahwa generasi muda di daerah Denpasar sebagian besar merasa kesulitan untuk mempelajari Gending Bopong ini karena memiliki struktur yang panjang, rumit serta memerlukan konsentrasi untuk bisa menguasainya. Hal tersebut menyebabkan gending ini semakin lama semakin jarang diminati dan disajikan generasi muda sehingga cenderung enggan untuk bisa mempelajari, melestarikan dan menggali gending ini. 

Beranjak dari fenomena tersebut di atas, peneliti melaksanakan pengabdian kepada masyarakat dengan melakukan pembinaan Gending Bopong gaya Kayumas Denpasar. Peneliti melaksanakan pembinaan di sekitar Denpasar terlebih dahulu untuk mempermudah dan mempelancar proses pelatihan dan penguasaan gending ini sehingga untuk kedepannya dapat diwariskan dari generasi selanjutnya.

Prioritas utama dalam penyelamatan aset warisan tak benda ini, tidak hanya fokus pembinaan mengenai penguasaan teknik keahlian menabuh dan penguasaan materi gending secara praktis namun juga membangun kecintaan, kesadaran akan rasa memiliki warisan kesenian dan budaya Bali.

Tahap selanjutnya melakukan koordinasi dengan pihak Sanggar Tabuh Kembang Waru sebagai tempat kegiatan pengabdian dan pembinaan ini akan dilaksanakan yang berlokasi di Jalan Wr. Supratman, Banjar Abian Kapas Kaja, Desa Sumerta, Kecamatan Denpasar Timur. Pimpinan sanggar yakni I Ketut Raditha menyambut dengan antusias dan senang hati untuk bersedia serta bertanggung jawab terhadap proses pembinaan Gending Bopong ini.

Kegiatan Program Pengabdian Masyarakat (PKM) ini terdiri dari beberapa langkah kegiatan, yakni: pengenalan gending Bopong, pembacaan notasi, permainan musikalitas, pelatihan gending Bopong dengan demonstrasi teknik dasar memainkan gending Bopong.

Proses pelatihan Sanggar Tabuh Kembang Waru Denpasar

Proses pelatihan dan pembinaan gending Bopong  di Sanggar Tabuh Kembang Waru telah berlangsung selama 15 kali pertemuan dari tanggal 29 April 2023 sampai dengan tanggal 30 Agustus 2023 yang diikuti oleh 12 orang peserta didik yakni terdiri dari 8 anak laki-laki dan 4 anak perempuan.

Gambar 1. Nuasen Kegiatan Pembinaan Gending Bopong pada Sanggar Tabuh Kembang Waru | Foto: Ni Putu Hartini, 2023

Gambar 2. Proses pelatihan gending Bopong di Sanggar Tabuh Kembang Waru | Foto: Ni Putu Hartini, 2023

Proses pelatihan dan penguasaan gending Bopong ini dilakukan melalui langkah-langkah. Adapun langkah-langkah yang telah dilakukan adalah sebagai berikut:

  1. Membuat kesepakatan jadwal kegiatan dalam satu minggu sebanyak dua kali pertemuan yaitu hari Sabtu dan Minggu. Namun penentuan harinya dapat diatur secara fleksibel sehingga bisa berubah sewaktu-waktu, yang dipentingkan pertemuan tetap tercapai dua kali dalam satu minggu. Dilanjutkan berkordinasi untuk mencari hari baik untuk mengawali kegiatan pengabdian ini.
  2. Pembagian dua kelompok penabuh juru gender. Kedua kelompok ini dibentuk berdasarkan tingkat kemampuan teknik ketrampilan menabuh gender dan juga waktu yang bisa mereka sediakan dalam mengikuti proses pembelajaran. Peserta didik yang memiliki tingkat ketrampilan teknik sudah mencapai tingkat sangat bagus (virtuosic) dimasukan dalam kelompok satu dan jadwal latihannya bisa random dan tidak berurutan asalkan tercapai empat kali pertemuan setiap satu minggu. Sedangkan kelompok dua adalah yang memiliki tingkat kemampuan teknik cukup bagus dan jadwal latihan ditetapkan pada sore hari.
  3. Memberikan penjelasan secara teori dan kemudian mempraktekkan teknik gegedig dan tetekep (teknik pukulan dan tutupan) sesuai dengan phrase dan pattern yang terdapat dalam gending gender Bopong. Seperti pattern gegedig dalam paletan (bagian) dan penyalit (transisi menuju pergantian kalimat lagu (paletan) dan perpindahan oktaf).
  4. Menyusun pembagian struktur gending gender Bopong dari palet pertama sampai dengan palet ketiga. Setiap paletan dan penyalit gending (transisi) dibuat rekaman audio visual berupa gedig polos dan sangsih-nya. Setiap paletan dan transisi gending dipecah lagi menjadi phrase-phrase dan pattern gegedig baik itu gedig polos dan gedig sangsih sehingga lebih mudah dalam proses pembelajaran. Rekaman video diunggah di google drive atau WA group gender wayang sehingga dengan mudah diakses oleh penabuh gender.
  5. Penguasaan secara teori dan praktek mengenai cara membaca notasi dan teknik permainan dalam gending Bopong oleh semua peserta didik dari Sanggar Tabuh Kembang Waru. Dilanjutkan dengan pengenalan dinamika, tempo serta harmoni yang terdapat dalam gending Bopong tersebut. Penguasaan disertai penjiwaan ini dilakukan berulang-ulang selama proses pembinaan tersebut berlangsung.
  6. Diadakan uji coba dari pelatihan gending Bopong ini. Uji coba ini diadakan sebagai bentuk pertanggungjawaban peneliti kepada masyarakat atas pencapaian pelatihan yang telah dilakukan. Dalam uji coba ini disajikan konser gending gender Bopong secara utuh. Tim pengabdian mengundang ketua LP2MPP ISI Denpasar beserta staf, Korpus Pengabdian Kepada Masyarakat ISI Denpasar, pengurus Sanggar Tabuh Kembang Waru, Kaprodi Prodi Seni Karawitan ISI Denpasar beserta dosen Karawitan yang kompetensi kepakarannya di bidang gender wayang, mahasiswa Prodi Karawitan, seniman serta masyarakat yang mencintai gamelan gender wayang.

Gambar 3. Diseminasi Pengabdian Pembinaan Gending Bopong | Foto : Ni Putu Hartini, 2023

Gambar 4. Dokumentasi bersama undangan dan pengurus Sanggar Tabuh Kembang Waru | Foto : Ni Putu Hartini, 2023

Hasil pembinaan

Proses pelatihan dan pembinaan gending Bopong di Sanggar Tabuh Kembang Waru sebanyak 15 kali pertemuan telah berlangsung dari tanggal 29 April 2023 sampai dengan tanggal 30 Agustus 2023 yang diikuti oleh 12 orang peserta didik yakni terdiri dari 8 anak laki-laki dan 4 anak perempuan.

Seluruh peserta didik mampu menguasai dengan baik materi pokok dalam kegiatan pengabdian ini. Secara bentuk dan struktur, gending bopong memiliki melodi yang panjang sehingga dalam proses penuangan gending ini dibagi menjadi beberapa bagian. Target capaian dalam proses pelatihan ini yakni setiap kali pertemuan berhasil dituangkan satu bagian gending dan setiap bagian akan dibagi lagi sehingga dapat dengan mudah untuk dipahami dan dikuasai oleh peserta didik. Penuangan materi gending Bopong ini dari bagian I, II dan III dapat dikuasai dengan baik dan dalam keadaan yang nyaman dan menyenangkan.

Pewarisan gending-gending gender wayang khususnya gaya Kayumas Denpasar ini harus mendapat perhatian dari para seniman karawitan khususnya pecinta gender wayang. Pembuatan dokumentasi audio visual segera harus dilakukan untuk menyelamatkan semua gending yang masih diingat. Melalui dokumen ini kedepannya dapat dipakai sebagai sumber pengetahuan dan sumber materi pembelajaran. [T]

  • BACA artikel lain tentang GENDER WAYANG BALI
Upaya & Kiat Pembinaan Gending Gender Wayang Banaspati Gaya Tenganan Pegringsingan
Gending Gender Tulang Lindung | Mimesis Struktur Rangka Tulang Belut ke Dalam Gerak Ubitan dan Melodi
Mengenal Lebih Jauh Tokoh Jro Mangku Dalang I Made Persib
Tags: denpasarDesa KayumasGendergender wayangISI Denpasarwayang
Previous Post

Faisal Oddang: “Saya pikir saya tidak muda.”

Next Post

Apakah Aku Normal?

Ni Putu Hartini

Ni Putu Hartini

Staf pengajar di Prodi Seni Karawitan, Fakultas Seni Pertunjukan, Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar

Next Post
Apakah Aku Normal?

Apakah Aku Normal?

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Duel Sengit Covid-19 vs COVID-19 – [Tentang Bahasa]

    11 shares
    Share 11 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Satire Visual Wayan Setem

by Hartanto
May 11, 2025
0
Satire Visual Wayan Setem

KARYA patung Wayan Setem bertajuk Kapitalosen. Istilah ini dicetuskan oleh sejarawan lingkungan Jason W. Moore yang mengkritik Antroposen dengan mengalihkan...

Read more

“Pseudotourism”: Pepesan Kosong dalam Pariwisata

by Chusmeru
May 10, 2025
0
Efek “Frugal Living” dalam Pariwisata

KEBIJAKAN libur panjang (long weekend) yang diterapkan pemerintah selalu diprediksi dapat menggairahkan industri pariwisata Tanah Air. Hari-hari besar keagamaan dan...

Read more

Mendaki Bukit Tapak, Menemukan Makam Wali Pitu di Puncak

by Arix Wahyudhi Jana Putra
May 9, 2025
0
Mendaki Bukit Tapak, Menemukan Makam Wali Pitu di Puncak

GERIMIS pagi itu menyambut kami. Dari Kampus Undiksha Singaraja sebagai titik kumpul, saya dan sahabat saya, Prayoga, berangkat dengan semangat...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

April 27, 2025
Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

April 23, 2025
Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

April 22, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Diskusi dan Pameran Seni dalam Peluncuran Fasilitas Black Soldier Fly di Kulidan Kitchen and Space
Pameran

Diskusi dan Pameran Seni dalam Peluncuran Fasilitas Black Soldier Fly di Kulidan Kitchen and Space

JUMLAH karya seni yang dipamerkan, tidaklah terlalu banyak. Tetapi, karya seni itu menarik pengunjung. Selain idenya unik, makna dan pesan...

by Nyoman Budarsana
May 11, 2025
Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery
Pameran

Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery

INI yang beda dari pameran-pemaran sebelumnya. Santrian Art Gallery memamerkan 34 karya seni rupa dan 2 karya tiga dimensi pada...

by Nyoman Budarsana
May 10, 2025
“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra
Panggung

“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra

SEPERTI biasa, Heri Windi Anggara, pemusik yang selama ini tekun mengembangkan seni musikalisasi puisi atau musik puisi, tak pernah ragu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

May 10, 2025
Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

May 10, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [14]: Ayam Kampus Bersimbah Darah

May 8, 2025
Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

May 4, 2025
Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

May 4, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co