12 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Betulkah Dokter Sering Terburu-buru?

Putu Arya NugrahabyPutu Arya Nugraha
August 13, 2023
inEsai
Kisah-kisah Unik Pendidikan Dokter | Merayakan HUT ke-4 FK Undiksha

“Tak usah buru-buru. Pelan-pelan sajalah. Itu jauh lebih nikmat!”

ISU INI cukup sering terdengar di masyarakat. Sama halnya dengan citra tulisan dokter yang terkenal jelek dan sulit dibaca. Soal tulisan jelek dokter, saya sudah bahas pada artikel sebelumnya. Kali ini saya ingin membahas satu lagi kritik masyarakat yang cukup sering terhadap dokter, yaitu kebiasaan dokter yang sering terburu-buru saat memberi pelayanan.

Betulkah anggapan tersebut? Jika hal ini ditanyakan kepada masayarakat, saya yakin akan cukup banyak yang akan mengiyakan. Sebaliknya, jika kepada para dokter hal ini dikonfirmasi, saya salah satu dokter yang akan mengakui, hahaha. Bukan masalah bagi saya mengakui kekurangan ini, jika dengan membuat artikel ini kemudian saya  dapat pula mengemukakan berbagai alasan yang menyebabkan hal itu terjadi.

Oh ya jangan dikira buat ngeles lho ya, hahaha. Dan sekalian dari sini mengajak kita semua para dokter, kemudian berjanji untuk tidak lagi terburu-buru dalam melayani pasien. Terutama mengupayakan waktu yang cukup untuk memberi penjelasan dan edukasi terkait penyakit dan pengobatannya kepada semua pasien tanpa kecuali.

Sikap dan prilaku terburu-buru dokter di Indonesia, berani saya katakan, bukanlah sebuah sifat atau gaya bawaan. Lebih daripada 90%, fenomena ini terjadi oleh karena rasio dokter dan pasien yang belum cukup berimbang. Artinya jumlah dokter yang masih jauh lebih kecil daripada kebutuhan pasien. Hal ini terkonfirmasi oleh data rasio dokter Indonesia yang masih jauh daripada rasio yang disarankan badan kesehatan dunia (WHO) yaitu 1:1.000 berbanding jumlah penduduk.

Sebagian besar wilayah di Indonesia rasionya masih di atas 1:2.000. Cuma di beberapa wilayah yang sudah sesuai target WHO, yaitu Bali, DKI Jakarta dan DIY Yogyakarta. Namun untuk ketersediaan dokter ahli, Bali pun masih belum optimal. Sebuah rumah sakit (RS) kabupaten, rata-rata memiliki kapasitas tempat tidur di atas 200 bed.

Di samping melayani pasien rawat inap tersebut, seorang dokter juga harus melayani pasien di poliklinik dan menjawab konsultasi dari dokter jaga IGD (instalasi gawat darurat.) Nah, dengan keterbatasan jumlah dokter ahli, maka dapat dibayangkan, seorang dokter spesialis mesti bergerak cepat untuk menutupi semua pelayanan yang menanti seperti situasi di atas.

Keadaan di atas itu pun belum memperhitungkan jika RS tersebuat merupakan jejaring RS pendidikan. Jika demikian, maka dokter spesialis di RS tersebut akan merangkap menjadi seorang dokter pendidik klinis (dokdiknis) alias dosen klinik, yang ditetapkan oleh rektor universitas bersangkutan. Seorang dosen klinik punya tugas membimbing laporan pagi (morning report), bimbingan karya tulis (referat, jurnal, case report), bed site teaching dan tentu saja menguji mahasiswa kedokteran pada tahap profesi (dokter muda/koas.)

Terus terang saja, bagi seorang dokter, punya kapasitas yang begitu banyak seperti ini, baik sebagai klinisi yang sibuk sekaligus sebagai dosen tentu merupakan peluang menambah income maupun prestise. Namun peluang tersebut sekaligus menghadirkan sebuah tantangan yang menghadang, mampukah kita menunaikannya secara berkualitas?

Dan jangan pernah dilupakan, sekali lagi karena jumlahnya yang masih terbatas, seorang dokter saat ini diberikan izin untuk berpraktek maksimal di tiga RS. Artinya, dokter yang sudah sedemikian sibuk di RS pemerintah tersebut, juga harus membagi waktunya untuk melayani pasien-pasien mereka di RS swasta di mana dokter tersebut juga menaruh izin prakteknya.

Tidak sedikit dokter umum maupun dokter ahli, yang jumlah pasien di praktek pribadinya begitu banyak. Bahkan ada dokter yang berpraktek hingga jam 1 atau 2 dini hari dan itu tidak masalah bagi pasien-pasiennya yang setia menunggu. Sulit dibayangkan, bagaimana mungkin kapasitas manusia akan dapat memberi pelayanan dengan standar maksimal pada situasi seperti itu. Apalagi jika itu dijalaninya setiap malam. Hal ini dapat mencerminkan bahwa fenomena pelayanan buru-buru tersebut tidak semata-mata disebabkan karena sisi masalah dokternya semata. Namun, budaya masyarakat pun memberi kontribusi.

Artinya, pasien-pasien di Indonesia atau Bali khusunya, masih mencari dokter sebagai entitas sosok atau figur bukan sebagai seseorang pada sisi profesionalitasnya. Mestinya, semua dokter ya sama. Setiap internis atau ahli bedah tulang, harusnya sama saja.

Budaya lain yang sering menimbulkan masalah komunikasi antara dokter dengan keluarga pasien adalah penunggu pasien di RS yang sering bergonta-ganti. Hal ini dapat memberi risiko, seakan-akan dokter belum memberi penjelasan kepada keluarga pasien.

Di samping itu, sistem yang mengatur pekerjaan dokter juga belum ideal di Indonesia. Di negara-negara maju dengan jumlah dokter memadai, maka pekerjaan dokter dapat terbagi dengan lebih terpola. Apakah akan memilih sebagai klinisi (dokter RS atau dokter keluarga), dosen, peneliti atau pejabat tertentu.

Dengan demikian, tugas yang diembannya diwajibkan akan terlaksana memenuhi standar yang telah ditentukan. Sementara di Indonesia, seperti pemaparan di atas, seorang dokter dapat sekaligus menjadi klinisi, dosen, bahkan direktur RS hahaha.

Dengan bertambahnya jumlah dokter saat ini serta komitmen pemerintah untuk produksi dan distribusi dokter ke seluruh pelosok Nusantara, maka mutu pelayanan diharapkan menjadi lebih baik. Begitu juga, acuan dan regulasi keselamatn pasien pun semakin mengemuka (akreditasi.) Hal ini relevan dengan semakin besarnya risiko tuntutan hukum oleh masyarakat kepada dokter dan RS.

Maka itu, sudah saatnya kita semua dokter untuk tidak lagi terburu-buru dalam memberi pelayanan. Bahkan bentuk edukasi dan konsultasi perlu kita lakukan dalam berbagai metode. Meliputi komunikasi verbal, tertulis dengan bukti tanda tangan dan di era digital saat ini, proses yang telah dilakukan tersebut dapat direkam video sebagai bukti dokter sudah memberi penjelasan kepada pasien maupun keluarganya.

Ini merupakan poin yang sangat mendasar, karena sebagian besar keluhan pasien dan keluarganya kepada dokter dan RS datang dari penjelasan yang dinilai kurang, walaupun pasien telah mendapatkan prosedur pelayanan yang sesuai. Ingat, tugas dokter bukanlah untuk menyembuhkan pasiennya, namun melakukan tugas dengan sebaik-baiknya. [T]

  • Klik BACAuntuk melihat esai dan cerpen dari penulisDOKTER PUTU ARYA NUGRAHA
Cerita-cerita Ringan Dokter (3): Image Mahasiswa Kedokteran
Cerita-cerita Ringan Dokter (2): Dokter Novelis, Politisi, dan Dokter Cuci Sepatu
Cerita-cerita Ringan Dokter (1): Tarif Praktek
Tags: dokterDokter Arya Nugrahakesehatanrumah sakit
Previous Post

Asal-Asul Nama Desa Adat Lantangidung, Kecamatan Sukawati, Gianyar

Next Post

Kepala Kelamin & Pusat Kendali Padmahṛdaya

Putu Arya Nugraha

Putu Arya Nugraha

Dokter dan penulis. Penulis buku "Merayakan Ingatan", "Obat bagi Yang Sehat" dan "Filosofi Sehat". Kini menjadi Direktur Utama Rumah Sakit Umum Daerah Buleleng

Next Post
PANTANGAN MENGKONSUMSI ALKOHOL DALAM HINDU

Kepala Kelamin & Pusat Kendali Padmahṛdaya

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Duel Sengit Covid-19 vs COVID-19 – [Tentang Bahasa]

    11 shares
    Share 11 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Refleksi Visual Made Sudana

by Hartanto
May 12, 2025
0
Refleksi Visual Made Sudana

JUDUL Segara Gunung karya Made Sudana ini memadukan dua elemen alam yang sangat ikonikal: lautan dan gunung. Dalam tradisi Bali,...

Read more

Melihat Pelaku Pembulian sebagai Manusia, Bukan Monster

by Sonhaji Abdullah
May 12, 2025
0
Melihat Pelaku Pembulian sebagai Manusia, Bukan Monster

DI Sekolah, fenomena bullying (dalam bahasa Indoneisa biasa ditulis membuli) sudah menjadi ancaman besar bagi dunia kanak-kanak, atau remaja yang...

Read more

Pulau dan Kepulauan di Nusantara: Nama, Identitas, dan Pengakuan

by Ahmad Sihabudin
May 12, 2025
0
Syair Pilu Berbalut Nada, Dari Ernest Hemingway Hingga Bob Dylan

“siapa yang mampu memberi nama,dialah yang menguasai, karena nama adalah identitas,dan sekaligus sebuah harapan.”(Michel Foucoult) WAWASAN Nusantara sebagai filosofi kesatuan...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

April 27, 2025
Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

April 23, 2025
Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

April 22, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Pendekatan “Deeflearning” dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila 
Khas

Pendekatan “Deeflearning” dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

PROJEK Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P-5) di SMA Negeri 2 Kuta Selatan (Toska)  telah memasuki fase akhir, bersamaan dengan berakhirnya...

by I Nyoman Tingkat
May 12, 2025
Diskusi dan Pameran Seni dalam Peluncuran Fasilitas Black Soldier Fly di Kulidan Kitchen and Space
Pameran

Diskusi dan Pameran Seni dalam Peluncuran Fasilitas Black Soldier Fly di Kulidan Kitchen and Space

JUMLAH karya seni yang dipamerkan, tidaklah terlalu banyak. Tetapi, karya seni itu menarik pengunjung. Selain idenya unik, makna dan pesan...

by Nyoman Budarsana
May 11, 2025
Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery
Pameran

Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery

INI yang beda dari pameran-pemaran sebelumnya. Santrian Art Gallery memamerkan 34 karya seni rupa dan 2 karya tiga dimensi pada...

by Nyoman Budarsana
May 10, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

May 11, 2025
Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

May 11, 2025
Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

May 11, 2025
Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

May 10, 2025
Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

May 10, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co