1 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Biografi [Bukan] Malin Kundang

Angga WijayabyAngga Wijaya
June 28, 2023
inEsai
Telenovela

Angga Wijaya

“Angga, ibu telah mengirim uang untuk bulan ini. Bagaimana kabarmu? Jaga diri baik-baik di Denpasar. Belajar yang rajin, jangan nakal,” ujar ibu angkat saya dengan suara lembut dan tenang, melalui telepon lama di ashram tempat saya tinggal dan menetap selama empat tahun.

“Isi uang: Rp.30.000.-
Only to you.
Nanda Angga Wijaya
Denpasar.” – Bapak menitipkan uang pada saya, melalui kakak atau keluarga yang saat itu kembali ke Denpasar, dari Negara, Jembrana.

Anak muda itu tertegun. Dia merindukan sesekali kata berbeda; “kapan pulang?” Ia ingin sesekali pulang, di kota ramai, juga sibuk–tugas kuliah banyak, sementara ia belum punya komputer sendiri, di ashram ada kawan yang punya, namun ia malu meminjam, tak enakan, harga dirinya tak cukup untuk berani menyapa kawan satu rumah, padahal mereka biasa saja dan sangat mengizinkan jika komputer itu dipakai bersama-sama.

Pemuda idealis itu lebih suka menyendiri di kamar, bersama buku-buku, terbang di awang-awang, kurang sering bergaul–ia lebih mirip seniman dan pertapa. Kuliahnya belum selesai, sering mengulang mata kuliah karena buruk, suka mengkritik para dosen hingga mereka menganggapnya angkuh, arogan, penuh ego, merasa hebat telah banyak membaca buku-buku lalu banyak menyalahkan orang-orang di sekitarnya…

“Kini saya sadari, kedua orang tua angkat yang saya anggap mereka malaikat, saya kerap merindukannya, ibu dan bapak, ah, mereka orang tua Bali yang meskipun telah memiliki lima anak, masih mau juga pada usia yang hampir senja mengasuh bayi prematur dengan perawatan ekstra, setelah lahir dari ibu kandung oleh karena kondisi mental dan keadaan kurang baik meskipun ia wanita pengusaha–punya banyak anak dari laki-laki Bali yang agak bohemian–penyuka puisi dan musik, agak gagal menuruti mimpi menjadi seniman karena kakek ingin ia dan keluarga besar menghidupi diri dari bisnis keluarga sejak lama–menjual hasil bumi ke luar kota dan pulau. Keluarga kaya-raya dan terpandang.

Dari itu semua, malaikat saya ingin saya bisa mengubah jalan hidup lewat sekolah. Mereka berani bertaruh ekonomi karena saya dianggap mampu dan cerdas. Lama sekali saya sering menjadi juara kelas juga lomba-lomba sekolah—menjadi pemimpin kelas, dekat dan disayangi kepala sekolah juga guru-guru, menjadi “juru kunci” dalam dua pengertian–karena belum ada penjaga sekolah, setiap pagi saya membuka pintu sekolah, datang lebih awal, penuhi tugas, lalu pulang ke rumah yang berdekatan dengan sekolah, mandi, berdandan, lalu kembali ke sekolah dengan senang hati, menyapa kawan-kawan dengan senyum manis–mereka sangat menyukai saya.

Siang hari, saat murid-murid pulang, saya masih berada di sekolah, memastikan juga semua kawan sudah pulang–tak ada yang tertinggal–tas, pensil, penggaris, rautan alat tulis, juga buku atau sobekan kertas.

Semua bagi saya sekarang, pada usia yang jauh berlalu–menjelang empat puluh tahun, menjadi penulis dan wartawan juga guru jurnalistik yang mulai “terkenal”, itu semua adalah “meditasi” yang lama dan tidak singkat. Kita semua akan bagus jika menganggap apa yang pernah kita jalani adalah sebuah latihan, termasuk juga ujian seperti ujian sekolah–jika Anda lulus dengan nilai baik, Anda bisa melanjutkan ke sekolah yang lebih tinggi, mendapat hadiah dari orang tua tersayang, kertas penghargaan dari sekolah, juga salam perpisahan yang mengharu-biru, ketika misalnya saat berada di sekolah baru kita tidak bertemu lagi dengan kawan atau guru yang melanjutkan tugas, cita-cita mereka sebagai pembelajar dan pendidik.

Soal tidak pulang, baru saya sadari: dulu, di negeri ini, menjadi hal yang biasa jika mereka mengirim anaknya bersekolah di luar daerah–desa atau kota lain, agar ia belajar sesuatu yang baru, menghirup udara kota lain dengan tata cara hidup dan kehidupan yang berlainan dengan tempat asal. Merantau–budaya Nusantara yang hebat, cerdas, juga penting sekali kini dilakukan lagi untuk anak-anak kita.

Bukan untuk menjadi seperti cerita lama dari pulau terkenal: Malin Kundang. Dia sangat tidak tahu diri–setelah berhasil dari orang tua yang mengirimnya merantau di wilayah lain, doa dan keringat sia-sia, ia lupa diri setelah mempersunting gadis idaman, menikah, punya anak–lalu….menjadi sombong karena kaya.

Suatu hari, ibunya merasa gelisah, anaknya lama tidak mengirim kabar, beliau takut jika ada kejadian buruk menimpa buah hatinya. Maka, dengan pakaian sederhana dan bekal seadanya, ibu itu berangkat ke kota, mencari alamat anaknya, di saat ketika mereka bertemu:

“Malin…anakku, kemana saja kamu? ibu mencarimu ke mana-mana. Kamu apa dan bagaimana sekarang?”

Malin terdiam. Saat itu dia telah menjadi orang sukses, punya pekerjaan bagus, banyak orang yang ia ajak bekerja–di mata mereka, Malin adalah orang dermawan.

“Siapa Ibu tua ini? Aku tidak mengenalnya!suruh dia pergi dari hadapanku!” Malin berkata dengan suara keras di hadapan banyak orang yang menyaksikan itu.

“Malin…aku ibumu. Mengapa kamu berkata itu….? Ibu Malin mulai terisak. Tangisnya membasahi siang yang makin terasa terik. Sementara karena jauh menempuh jarak, ia belum sempat makan. Tenggorokannya dari tadi kering. Ia haus.

“Aku tidak punya ibu seperti kamu! Kamu itu tua, kotor, kumal, jelek. Pergi kamu dari sini, pergi sekarang!….”

Langit menyaksikan itu semua. Hati ibu begitu hancur, ketika anak yang pernah ia besarkan, juga lahir dari rahimnya, kini tidak mengakuinya sebagai ibu. Dia diam, bangkit dari tanah tempat ia bersimpuh dan menangis. Air matanya tumpah ke pipi yang renta. Ia hapus dengan rasa tegar.

Tiba-tiba bumi bergetar. Suara terdengar begitu menggelegar. Banyak orang panik, takut terjadi bencana. Mereka lari ke sana ke sini.

“MALIN KUNDANG TIBA-TIBA TERIAK, TUBUHNYA TERASA KAKU. DIA TAKUT SEKALI. AIR MATA KETAKUTAN KELUAR DARI MATANYA. DARI KAKI TUBUHNYA MENGERAS, KE ATAS, HINGGA SAMPAI AKHIRNYA SEMUA BAGIAN DIRINYA MENJADI BATU. IA RUBUH. TELUNGKUP DI TANAH SEPERTI MINTA AMPUN. NAMUN SEMUANYA BEGITU AMAT TERLAMBAT.”

Suara kembali terdengar. Kini mirip lagu yang amat merdu…halus, lembut:

“Malin Kundang anak durhaka…”
“Malin Kundang menjadi batu…”

Lagu itu kini masih terus terdengar. Dari para orang tua yang terus bertutur, agar anak tidak menjadi lupa diri, terlebih lagi ketika saat mengenal pasangan, menikah, bekerja, menjadi berhasil, kemudian lupa jasa dan budi-baik orang tua. Menjadi orang jahat dan durjana. Melupakan jasa, budi-baik, pengorbanan, cinta-kasih dari orang tua yang membesarkan anaknya dengan penuh harapan.


[Terima Kasih, Bapak. Suaramu kala malam hingga aku tertidur, lembut sekali terasa. Ceritamu membuat aku kini sama denganmu–guru, penulis, dan mungkin juga akan menjadi pendongeng hebat sepertimu. Matur Suksma. [T]

Denpasar, 27 Juni 2023, 10:15 WITA

  • BACA artikel lain dari penulis ANGGA WIJAYA
Di Sanur, Belajar Bangkit dari Lansia Bali
Dalam Diam, Orang Bali Bekerja
Telenovela
Tags: balicerita rakyatrenungan
Previous Post

Putu Bagus Sastra, Pelukis Cilik Itu Meraih Medali Emas Porsenijar Bali 2023

Next Post

Empat Hari Pertama yang Penuh Kejutan | Catatan dari Philadelphia [2]

Angga Wijaya

Angga Wijaya

Bernama lengkap I Ketut Angga Wijaya. Lahir di Negara, Bali, 14 Februari 1984. Belajar menulis puisi sejak bergabung di Komunitas Kertas Budaya asuhan penyair Nanoq da Kansas. Puisi-puisinya pernah dimuat di Warta Bali, Jembrana Post, Independent News, Riau Pos, Bali Post, Jogja Review, Serambi Indonesia dan Antologi Puisi Dian Sastro for President! End of Trilogy (INSIST Press, 2005). Bekerja sebagai wartawan di Denpasar.

Next Post
Empat Hari Pertama yang Penuh Kejutan | Catatan dari Philadelphia [2]

Empat Hari Pertama yang Penuh Kejutan | Catatan dari Philadelphia [2]

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Tembakau, Kian Dilarang Kian Memukau

by Petrus Imam Prawoto Jati
May 31, 2025
0
Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

PARA pembaca yang budiman, tanggal 31 Mei adalah Hari Tanpa Tembakau Sedunia. Tujuan utama dari peringatan ini adalah untuk meningkatkan...

Read more

Melahirkan Guru, Melahirkan Peradaban: Catatan di Masa Kolonial

by Pandu Adithama Wisnuputra
May 30, 2025
0
Mengemas Masa Silam: Tantangan Pembelajaran Sejarah bagi Generasi Muda

Prolog Melalui pendidikan, seseorang berkesempatan untuk mengembangkan kompetensi dirinya. Pendidikan menjadi sarana untuk mendapatkan pengetahuan sekaligus mengasah keterampilan bahkan sikap...

Read more

Menjawab Stigmatisasi Masa Aksi Kurang Baca

by Mansurni Abadi
May 30, 2025
0
Bersama dalam Fitri dan Nyepi: Romansa Toleransi di Tengah Problematika Bangsa

SEBELUM memulai pembahasan lebih jauh, marilah kita sejenak mencurahkan doa sembari mengenang kembali rangkaian kebiadaban yang terjadi pada masa-masa Reformasi,...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025

MEMASUKI tahun ke-10 penyelenggaraannya, Ubud Food Festival (UFF) 2025 kembali hadir dengan semarak yang lebih kaya dari sebelumnya. Perayaan kuliner...

by Dede Putra Wiguna
May 31, 2025
ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”
Panggung

ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”

MENYOAL asmara atau soal kehidupan. Ada banyak manusia tidak tertolong jiwanya-sakit akibat berharap pada sesuatu berujung kekecewaan. Tentu. Tidak sedikit...

by Sonhaji Abdullah
May 29, 2025
Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025
Panggung

Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025

LANGIT Singaraja masih menitikkan gerimis, Selasa 27 Mei 2025, ketika seniman-seniman muda itu mempersiapkan garapan seni untuk ditampilkan pada pembukaan...

by Komang Puja Savitri
May 28, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co