10 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Biografi [Bukan] Malin Kundang

Angga WijayabyAngga Wijaya
June 28, 2023
inEsai
Telenovela

Angga Wijaya

“Angga, ibu telah mengirim uang untuk bulan ini. Bagaimana kabarmu? Jaga diri baik-baik di Denpasar. Belajar yang rajin, jangan nakal,” ujar ibu angkat saya dengan suara lembut dan tenang, melalui telepon lama di ashram tempat saya tinggal dan menetap selama empat tahun.

“Isi uang: Rp.30.000.-
Only to you.
Nanda Angga Wijaya
Denpasar.” – Bapak menitipkan uang pada saya, melalui kakak atau keluarga yang saat itu kembali ke Denpasar, dari Negara, Jembrana.

Anak muda itu tertegun. Dia merindukan sesekali kata berbeda; “kapan pulang?” Ia ingin sesekali pulang, di kota ramai, juga sibuk–tugas kuliah banyak, sementara ia belum punya komputer sendiri, di ashram ada kawan yang punya, namun ia malu meminjam, tak enakan, harga dirinya tak cukup untuk berani menyapa kawan satu rumah, padahal mereka biasa saja dan sangat mengizinkan jika komputer itu dipakai bersama-sama.

Pemuda idealis itu lebih suka menyendiri di kamar, bersama buku-buku, terbang di awang-awang, kurang sering bergaul–ia lebih mirip seniman dan pertapa. Kuliahnya belum selesai, sering mengulang mata kuliah karena buruk, suka mengkritik para dosen hingga mereka menganggapnya angkuh, arogan, penuh ego, merasa hebat telah banyak membaca buku-buku lalu banyak menyalahkan orang-orang di sekitarnya…

“Kini saya sadari, kedua orang tua angkat yang saya anggap mereka malaikat, saya kerap merindukannya, ibu dan bapak, ah, mereka orang tua Bali yang meskipun telah memiliki lima anak, masih mau juga pada usia yang hampir senja mengasuh bayi prematur dengan perawatan ekstra, setelah lahir dari ibu kandung oleh karena kondisi mental dan keadaan kurang baik meskipun ia wanita pengusaha–punya banyak anak dari laki-laki Bali yang agak bohemian–penyuka puisi dan musik, agak gagal menuruti mimpi menjadi seniman karena kakek ingin ia dan keluarga besar menghidupi diri dari bisnis keluarga sejak lama–menjual hasil bumi ke luar kota dan pulau. Keluarga kaya-raya dan terpandang.

Dari itu semua, malaikat saya ingin saya bisa mengubah jalan hidup lewat sekolah. Mereka berani bertaruh ekonomi karena saya dianggap mampu dan cerdas. Lama sekali saya sering menjadi juara kelas juga lomba-lomba sekolah—menjadi pemimpin kelas, dekat dan disayangi kepala sekolah juga guru-guru, menjadi “juru kunci” dalam dua pengertian–karena belum ada penjaga sekolah, setiap pagi saya membuka pintu sekolah, datang lebih awal, penuhi tugas, lalu pulang ke rumah yang berdekatan dengan sekolah, mandi, berdandan, lalu kembali ke sekolah dengan senang hati, menyapa kawan-kawan dengan senyum manis–mereka sangat menyukai saya.

Siang hari, saat murid-murid pulang, saya masih berada di sekolah, memastikan juga semua kawan sudah pulang–tak ada yang tertinggal–tas, pensil, penggaris, rautan alat tulis, juga buku atau sobekan kertas.

Semua bagi saya sekarang, pada usia yang jauh berlalu–menjelang empat puluh tahun, menjadi penulis dan wartawan juga guru jurnalistik yang mulai “terkenal”, itu semua adalah “meditasi” yang lama dan tidak singkat. Kita semua akan bagus jika menganggap apa yang pernah kita jalani adalah sebuah latihan, termasuk juga ujian seperti ujian sekolah–jika Anda lulus dengan nilai baik, Anda bisa melanjutkan ke sekolah yang lebih tinggi, mendapat hadiah dari orang tua tersayang, kertas penghargaan dari sekolah, juga salam perpisahan yang mengharu-biru, ketika misalnya saat berada di sekolah baru kita tidak bertemu lagi dengan kawan atau guru yang melanjutkan tugas, cita-cita mereka sebagai pembelajar dan pendidik.

Soal tidak pulang, baru saya sadari: dulu, di negeri ini, menjadi hal yang biasa jika mereka mengirim anaknya bersekolah di luar daerah–desa atau kota lain, agar ia belajar sesuatu yang baru, menghirup udara kota lain dengan tata cara hidup dan kehidupan yang berlainan dengan tempat asal. Merantau–budaya Nusantara yang hebat, cerdas, juga penting sekali kini dilakukan lagi untuk anak-anak kita.

Bukan untuk menjadi seperti cerita lama dari pulau terkenal: Malin Kundang. Dia sangat tidak tahu diri–setelah berhasil dari orang tua yang mengirimnya merantau di wilayah lain, doa dan keringat sia-sia, ia lupa diri setelah mempersunting gadis idaman, menikah, punya anak–lalu….menjadi sombong karena kaya.

Suatu hari, ibunya merasa gelisah, anaknya lama tidak mengirim kabar, beliau takut jika ada kejadian buruk menimpa buah hatinya. Maka, dengan pakaian sederhana dan bekal seadanya, ibu itu berangkat ke kota, mencari alamat anaknya, di saat ketika mereka bertemu:

“Malin…anakku, kemana saja kamu? ibu mencarimu ke mana-mana. Kamu apa dan bagaimana sekarang?”

Malin terdiam. Saat itu dia telah menjadi orang sukses, punya pekerjaan bagus, banyak orang yang ia ajak bekerja–di mata mereka, Malin adalah orang dermawan.

“Siapa Ibu tua ini? Aku tidak mengenalnya!suruh dia pergi dari hadapanku!” Malin berkata dengan suara keras di hadapan banyak orang yang menyaksikan itu.

“Malin…aku ibumu. Mengapa kamu berkata itu….? Ibu Malin mulai terisak. Tangisnya membasahi siang yang makin terasa terik. Sementara karena jauh menempuh jarak, ia belum sempat makan. Tenggorokannya dari tadi kering. Ia haus.

“Aku tidak punya ibu seperti kamu! Kamu itu tua, kotor, kumal, jelek. Pergi kamu dari sini, pergi sekarang!….”

Langit menyaksikan itu semua. Hati ibu begitu hancur, ketika anak yang pernah ia besarkan, juga lahir dari rahimnya, kini tidak mengakuinya sebagai ibu. Dia diam, bangkit dari tanah tempat ia bersimpuh dan menangis. Air matanya tumpah ke pipi yang renta. Ia hapus dengan rasa tegar.

Tiba-tiba bumi bergetar. Suara terdengar begitu menggelegar. Banyak orang panik, takut terjadi bencana. Mereka lari ke sana ke sini.

“MALIN KUNDANG TIBA-TIBA TERIAK, TUBUHNYA TERASA KAKU. DIA TAKUT SEKALI. AIR MATA KETAKUTAN KELUAR DARI MATANYA. DARI KAKI TUBUHNYA MENGERAS, KE ATAS, HINGGA SAMPAI AKHIRNYA SEMUA BAGIAN DIRINYA MENJADI BATU. IA RUBUH. TELUNGKUP DI TANAH SEPERTI MINTA AMPUN. NAMUN SEMUANYA BEGITU AMAT TERLAMBAT.”

Suara kembali terdengar. Kini mirip lagu yang amat merdu…halus, lembut:

“Malin Kundang anak durhaka…”
“Malin Kundang menjadi batu…”

Lagu itu kini masih terus terdengar. Dari para orang tua yang terus bertutur, agar anak tidak menjadi lupa diri, terlebih lagi ketika saat mengenal pasangan, menikah, bekerja, menjadi berhasil, kemudian lupa jasa dan budi-baik orang tua. Menjadi orang jahat dan durjana. Melupakan jasa, budi-baik, pengorbanan, cinta-kasih dari orang tua yang membesarkan anaknya dengan penuh harapan.


[Terima Kasih, Bapak. Suaramu kala malam hingga aku tertidur, lembut sekali terasa. Ceritamu membuat aku kini sama denganmu–guru, penulis, dan mungkin juga akan menjadi pendongeng hebat sepertimu. Matur Suksma. [T]

Denpasar, 27 Juni 2023, 10:15 WITA

  • BACA artikel lain dari penulis ANGGA WIJAYA
Di Sanur, Belajar Bangkit dari Lansia Bali
Dalam Diam, Orang Bali Bekerja
Telenovela
Tags: balicerita rakyatrenungan
Previous Post

Putu Bagus Sastra, Pelukis Cilik Itu Meraih Medali Emas Porsenijar Bali 2023

Next Post

Empat Hari Pertama yang Penuh Kejutan | Catatan dari Philadelphia [2]

Angga Wijaya

Angga Wijaya

Bernama lengkap I Ketut Angga Wijaya. Lahir di Negara, Bali, 14 Februari 1984. Belajar menulis puisi sejak bergabung di Komunitas Kertas Budaya asuhan penyair Nanoq da Kansas. Puisi-puisinya pernah dimuat di Warta Bali, Jembrana Post, Independent News, Riau Pos, Bali Post, Jogja Review, Serambi Indonesia dan Antologi Puisi Dian Sastro for President! End of Trilogy (INSIST Press, 2005). Bekerja sebagai wartawan di Denpasar.

Next Post
Empat Hari Pertama yang Penuh Kejutan | Catatan dari Philadelphia [2]

Empat Hari Pertama yang Penuh Kejutan | Catatan dari Philadelphia [2]

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Duel Sengit Covid-19 vs COVID-19 – [Tentang Bahasa]

    11 shares
    Share 11 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

“Pseudotourism”: Pepesan Kosong dalam Pariwisata

by Chusmeru
May 10, 2025
0
Efek “Frugal Living” dalam Pariwisata

KEBIJAKAN libur panjang (long weekend) yang diterapkan pemerintah selalu diprediksi dapat menggairahkan industri pariwisata Tanah Air. Hari-hari besar keagamaan dan...

Read more

Mendaki Bukit Tapak, Menemukan Makam Wali Pitu di Puncak

by Arix Wahyudhi Jana Putra
May 9, 2025
0
Mendaki Bukit Tapak, Menemukan Makam Wali Pitu di Puncak

GERIMIS pagi itu menyambut kami. Dari Kampus Undiksha Singaraja sebagai titik kumpul, saya dan sahabat saya, Prayoga, berangkat dengan semangat...

Read more

Kreativitas dan Imajinasi: Dua Modal Utama Seorang Seniman

by Pitrus Puspito
May 9, 2025
0
Kreativitas dan Imajinasi: Dua Modal Utama Seorang Seniman

DALAM sebuah seminar yang diadakan Komunitas Salihara (2013) yang bertema “Seni Sebagai Peristiwa” memberi saya pemahaman mengenai dunia seni secara...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

April 27, 2025
Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

April 23, 2025
Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

April 22, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery
Pameran

Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery

INI yang beda dari pameran-pemaran sebelumnya. Santrian Art Gallery memamerkan 34 karya seni rupa dan 2 karya tiga dimensi pada...

by Nyoman Budarsana
May 10, 2025
“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra
Panggung

“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra

SEPERTI biasa, Heri Windi Anggara, pemusik yang selama ini tekun mengembangkan seni musikalisasi puisi atau musik puisi, tak pernah ragu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman
Khas

Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman

TAK salah jika Pemerintah Kota Denpasar dan Pemerintah Provinsi Bali menganugerahkan penghargaan kepada Almarhum I Gusti Made Peredi, salah satu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

May 10, 2025
Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

May 10, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [14]: Ayam Kampus Bersimbah Darah

May 8, 2025
Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

May 4, 2025
Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

May 4, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co