5 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Bermain Teater di Akhir Semester | Cerita “Kasih Sekampung” Mahasiswa Sastra Indonesia Universitas Jambi

Yessi Al Ma’wabyYessi Al Ma’wa
June 20, 2023
inPanggung
Bermain Teater di Akhir Semester | Cerita “Kasih Sekampung” Mahasiswa Sastra Indonesia Universitas Jambi

Pemain dan tim produksi teater Kasih Sekampung dari mahasiswa Sastra Indonesia FKIP Universitas Jambi | Foto: Ist

“BAHWA SUMBER SEGALA KISAH ADALAH KASIH”. Begitulah ungkapan yang bisa menggambarkan pengalaman malam itu. Menutup tahun ajaran genap tahun 2023, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Univeristas Jambi menggelar pentas teater berjudul “Kasih Sekampung”, selama satu hari, 10 Juni 2023.

Penonton sangat dibuat penasaran sekaligus terhibur dengan kelucuan penampilan mahasiswa dan mahasiswi Program S1 Sastra Indonesia itu.

“Kasih Sekampung” berkisah tentang kepercayaan animisme yang kental di Jambi, yang dibumbui dengan tragedi komedi yang ringan, namun berhasil membuat satu gedung berisi dengan tawa riang penonton.

Cerita tentang Tono, lelaki miskin yang ingin menikahi gadis bernama Haryati. Namun, keiinginan Tono terhalang oleh ibunya, Hayati, yang gila akan harta. Tuduhan dari Maimunah tentang mantra pengasih yang dipakai Haryati pun memunculkan berbagai konflik di dalam alur cerita teater ini.

Maqrifatun Qiftiya selaku sutradara menyatakan bahwa seluruh pemain merupakan mahasiswa Sastra Indonesia (FKIP), UNJA, yang rata-rata semuanya belum pernah bermain teater, semuanya pemain pemula.

Saat sesi tanya jawab di akhir pertunjukan, sutradara mengatakan bahwa pertunjukan itu merupakan pertunjukan pertama mereka dalam bermain teater.

Bagaimana perasaan mereka saat pertama kali di atas panggung dengan dua kali penampilan sekaligus, di jam yang berbeda di sore hari pukul 15:30 dan di malam hari pukul 19:30 untuk pertama kalinya, dengan ratusan penonton yang mencapai kurang lebih 500 penonton?

Berikut adalah pernyataan pengalaman dari beberapa pemain:

Takut tapi Percaya Diri

Yessa Juliana selaku penulis naskah dan pemeran Mak Leha mengatakan, naskah teater itu sebenarnya sudah ditulis pada tahun 2022. Saat itu naskah berjudul “Haryati”.

“Naskah itu kjemudian direvisi kembali pada Februari 2023. Lalu diambil keputusan dengan mengambil judul “Kasih Sekampung”. Judul itu merupakan peleburan dari kosa kata Pengasih.

“Tanpa adanya teman-teman dan guru kami Wak Edi, naskahnya tersebut tidak akan dibawakan dalam pementasan,” tutur Yessa.

Yessa mengaku, pementasan ini benar-benar luar biasa. “Yang mana awalnya saya takut dalam pengolahan setting yang terlalu banyak di naskah tersebut, tetapi diakhirnya pertunjukan itu berjalan dengan lancar padahal belum pernah punya pengalaman di bidang penulisan naskah lakon dan sampai dipentaskan,”. Kata Yessa.

Maqfiratun dan Yessa selaku Sutradara dan Penulis mengucapkan terimakasih banyak kepada Wak Edi yang telah melatih mereka sampai akhirnya bisa tampil di depan umum. Terima kasih juga disampiakn kepada jajaran dosen, dan seniman Jambi dengan sukses.

“Haryati, aku tetap cinta engkau, walau kau gila Hayati,” ucap pemeran Tono, yaitu Angga di ending cerita teater malam itu. Angga mengaku senang dan sekaligus bersemangat dalam project pementasan teater di lain waktu lagi.

Lebih Baik Improvisasi dari pada Sekedar Menghapal

“Tidak mudah meresapi kegilaan disamping kewarasan, itu tantangan tersendiri sebagai penokohan dari Haryati,” ujar Desi pemeran Haryati.

Selama latihan yang hanya bepaut dua setengah bulan saja bukanlah hal yang mudah untuk Desi dan teman-teman. Bermain teater bukan hanya berfokus pada menghapal naskah, tetapi dengan sedikit improvisasi membuat alur cerita lebih hidup.

Pemain harus bisa menyampaikan isi pesan dari naskah tersebut dengan mimik wajah, vokal, dan gimik yang terutama, bukan hal yang mudah. Desi dan teman-teman berusaha melakukan yang terbaik dari awal latihan hingga akhir pertunjukan.

“Saya sangat senang dengan respon penonton, terutama menyatakan “saya tunggu kolaborasi naskah selanjutnya. Terimaksih!” ucap Yessa, pemeran Mak Leha sekaligus penulis naskah.

Chemistery

Yessa yang berperan sebagai Mak Leha, sudah memiliki pengalaman akting sebelumnya. Jadi ini bukan pertama kalinya dia tampil di atas panggung.

“Ini bukan pertama kalinya saya berhadapan langsung dengan penonton, tetapi rasa gugup akan selalu ada pada setiap penampilan, tetapi tampil di Gedung sebesar ini dan ditonton dengan penonton yang kurang lebih 500 orang hampir membuat saya mual dan muntah dan besoknya para pemain jatuh sakit semua,” ungkap Yessa dengan penuh tawa.

Dalam teater ini, karakter Mak Leha khususnya adalah tokoh kesukaan Yessa karena memiliki sifat antagonis dan sedikit lebai merupakan hal yang sangat ia disukai.

“Tetapi ada kegugupan sebenarnya, namun karena melihat penonton yang banyak, gairah dan semangat untuk memerankan tokoh Mak Leha menjadi begitu menyatu dengan diri saya,” kata Yessa.

Tetapi semua terlunasi ketika mendengar gelak tawa penonton dan dari raut wajah mereka yang sangat menikmati alur dari teater ini. Pementasan teater ini juga menjadi suatu bentuk reuni dari para alumni Sastra Indonesia, khususnya yang terdahulu hal ini sangat lah berkesan dan berharga bagi mahasiswa Sastra Indonesia satu sama lain.

Lagu “Kasih Sekampung”

Dalam teater “Kasih Sekampung” terdapat satu adegan dimana ada bagian alunan lagu yang diciptakan, dan dinyanyikan langsung oleh Ananda salah satu mahasiswi Sastra Indonesia Angkatan 21 pada teater tersebut.

Kasih sekampung
Mencari mangsa
Pada siapa yang dirayunya
Mendakap perlahan dipeluknya
Sampai ia terbuai dengannya
Ha ha ha
Wu wu wu
Haryati, Haryati..
Kasih Sekampung
Mendapat Mangsa.

Lagu Kasih Sekampung dalam teater ini merupakan hasil ciptaan dari penulis naksah yaitu Yessa Yuliana. Lagu tersebut terinspirasi dari alunan musikalisasi puisi AriReda. Untuk intrumen dari lagu ini dibuat secara langsung oleh Bang Wendi, salah satu alumni Sastra Indonesia pada saat hari-H, penampilan pertama mereka pukul 15:30 sore Sabtu.

“Kami semua sangat-sangat berterima kasih kepada Bang Wendi atas partisipasinya sehingga membuat pertunjukan itu lebih hidup,” tutur Yessa.

Sekaligus Peluncuran Antologi Puisi “Semua Rasa”

Bukan penampilan teater “Kasih Sekampung” saja yang digelar pada acara itu. Juga dilakukan Peluncuran Antologi Puisi “Semua Rasa” dari 28 mahasiswa UNJA dari jurusan Sastra Indonesia. Angkatan 2021.

Antologi puisi “Semua Rasa” adalah antologi puisi yang bertemakan tentang semua rasa yang ada di kehidupan manusia.

Suatu kesempatan yang luar biasa bagi mahasiswa Prodi Sastra Indonesia FKIP Univeristas Jambi yang berkesempatan didampingi oleh sastrawan dan budayawan Jambi, EM Yogiswara, yang membantu dan mengarahkan para mahasiswa untuk menulis puisi yang bisa menyentuh hati pembaca.

Penutup yang Bikin Bahagia

“Sungguh, rasanya semua rasa yang kami rasakan dari sore awal tampil hingga malam penutupan pementasan teater Kasih Sekampung seperti tergambar juga lewat buku Antologi puisi kami yang kami luncurkan malam ini, Semua Rasa,” tutur Yessa.

Kesuksesan pementasan teater ini tidak hanya diraih oleh para pemain lakonnya saja tetapi, teman-teman di belakang layar, tim kreatif dan perlengkapan seluruh tim yang membuat teater ini sukses. Mereka semua mempersiapkan segalanya mulai dari lighting, Gedung, panggung, perlengkapan bahkan make up dan lain-lain. Sehingga teater “Kasih Sekampung” sukses, [T]

Kisah Pulang Kampung Mahasiswa Universitas Jambi Asal Samosir : Menginap 2 Hari 1 Malam di Bus
Menjelajahi Laku Jongkok dalam Koreografi “The (Famous) Squatting Dance : Jung Jung te Jung” di Teater Salihara
Teater Sebagai Produksi Memori | Dari Pertunjukan “Semalam Masa Silam Mengunjungiku” Teater Satu Lampung
Dunia Tak Selalu Hitam-Putih, Bisa Juga Hijau-Pink | Ulasan Pertunjukan Maas Theater en Dans di Indonesia
Monolog “Aku, Istri Munir”: Dari Ingatan Keluarga ke Ingatan Kolektif Bangsa
Tips Menulis dan Proses Kreatif Kurnia Effendi – Dari Koleksi Judul hingga Ilham & Buku
Tags: Sastra Indonesiaseni pertunjukanTeaterUniversitas Jambi
Previous Post

Pesan-pesan Megawati Kepada Wayan Koster

Next Post

Bima Muda dari Yogyakarta Menari di Ardha Candra Taman Budaya Bali

Yessi Al Ma’wa

Yessi Al Ma’wa

Lahir di Jambi. Hobi menonton Anime dan film genre Fantasy Thiller. Saat ini berkuliah di prodi Sastra Indonesia Universitas Jambi.

Next Post
Bima Muda dari Yogyakarta Menari di Ardha Candra Taman Budaya Bali

Bima Muda dari Yogyakarta Menari di Ardha Candra Taman Budaya Bali

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Covid-19 dalam Alam Pikir Religi Nusantara – Catatan Harian Sugi Lanus

    Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Sumbangan Ketut Bimbo pada Bahasa Bali | Ada 19 Paribasa Bali dalam Album “Mebalih Wayang”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lonte!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ritual Sebelum Bercinta | Cerpen Jaswanto

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Tidak Ada Definisi untuk Anak Pertama Saya

by Dewa Rhadea
June 4, 2025
0
Tawuran SD dan Gagalnya Pendidikan Holistik: Cermin Retak Indonesia Emas 2045

KADANG saya mencoba menjelaskan kepada orang-orang seperti apa anak pertama saya. Tapi jujur saja, saya tidak tahu bagaimana harus mendefinisikannya....

Read more

The Voices After Cak!: Keriuhan di Balik-balik Tubuh yang Diguncang

by Wulan Dewi Saraswati
June 4, 2025
0
The Voices After Cak!: Keriuhan di Balik-balik Tubuh yang Diguncang

MALAM di taman kuliner Ubud Food Festival sangat menggiurkan. Beberapa orang sudah siap duduk di deretan kursi depan, dan beberapa...

Read more

Susu dan Tinggi Badan Anak

by Gede Eka Subiarta
June 3, 2025
0
Puasa Sehat Ramadan: Menu Apa yang Sebaiknya Dipilih Saat Sahur dan Berbuka?

KALSIUM merupakan mineral utama yang diperlukan untuk pertumbuhan tulang kita, tepatnya untuk pertumbuhan tinggi badan. Kandungan kalsium tertinggi ada pada...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Kopernik dan Jejak Timor di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Kopernik dan Jejak Timor di Ubud Food Festival 2025

“Hey, do you sell this sauce? How much is it?” tanya seorang turis perempuan, menunjuk botol sambal di meja. “It’s...

by Dede Putra Wiguna
June 5, 2025
Menjaga Rasa, Menjaga Bangsa | Dari Diskusi Buku “Ragam Resep Pangan Lokal” di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Menjaga Rasa, Menjaga Bangsa | Dari Diskusi Buku “Ragam Resep Pangan Lokal” di Ubud Food Festival 2025

MATAHARI menggantung tenang di langit Ubud ketika jarum jam perlahan menyentuh angka 12.30. Hari itu, Minggu, 1 Juni 2025, Rumah...

by Dede Putra Wiguna
June 4, 2025
Lalapooh: Cinta, Crepes, dan Cerita di Tengah Pasar Senggol Pelabuhan Tua Buleleng
Kuliner

Lalapooh: Cinta, Crepes, dan Cerita di Tengah Pasar Senggol Pelabuhan Tua Buleleng

SORE menjelang malam di Pasar Senggol, di Pelabuhan Tua Buleleng, selalu tercium satu aroma khas yang menguar: adonan tipis berbahan...

by Putu Gangga Pradipta
June 4, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [18]: Bau Gosong di “Pantry” Fakultas

June 5, 2025
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co