Monolog “Aku, Istri Munir”: Dari Ingatan Keluarga ke Ingatan Kolektif Bangsa

SEBAGAI manusia Indonesia, ingatan kita akan sejarah bangsa ini telah dipecah-belah, dikotak-kotakkan, dan dijauhkan dari pelaku sejarah yang dalam hal ini adalah masyarakat kita sendiri. Dengan dalih objektivitas, sejarah yang dikonstruksi bangsa ini ditulis oleh para pemenang (baca: negara). Yang terjadi, ingatan-ingatan masyarakat kita bersifat terlalu akademistik. Seakan produksi sejarah yang memiliki muatan subjektif, tak … Continue reading Monolog “Aku, Istri Munir”: Dari Ingatan Keluarga ke Ingatan Kolektif Bangsa