31 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

“Ekara” Nyoman Erawan’s Visual Verse

Seriyoga PartabySeriyoga Parta
June 17, 2023
inUlas Rupa
“Ekara” Nyoman Erawan’s Visual Verse

Dok. Bentara Budaya Bali

NYOMAN ERAWAN adalah sosok seniman yang penuh talenta. Karya-karyanya tidak terbatas hanya menggunakan media seni lukis, ia juga mengeksplorasi medium instalasi, video art, hingga performance art.

Selama puluhan tahun perhatiannya tercurah untuk mengembangkan bahasa ungkap non representatif, yang diramu dengan nilai-nilai tradisi budaya Bali. Ketertarikannya pada ornamen dan ukiran Bali sudah dimulai sejak menimba perkuliahan di ISI Yogyakarta tahun 1980an. Ketika itu ia mulai terimpresi oleh nilai artistik ukiran rusak, dan puing-puing sisa pembakaran akhir prosesi dalam upacara Ngaben.

Sebagaimana ritus kematian pada berbagai kebudayaan, upacara Ngaben sangat penting bagi masyarakat Bali. Bagi keluarga yang ditinggalkan terutama sang anak, ngaben adalah sebentuk utang terakhir bagian dari bakti kepada orang tua (guru rupaka). Karenanya upacara ini sarat dengan makna simbolik, untuk menghantarkan badan wadag dan roh ke alam kosmos.

Menyatunya kembali unsur-unsur yang menjadi komponen dasar membentuk tubuh manusia; mulai dari pertiwi (zat padat), apah (zat cair), teja (zat panas), bayu (udara), ether (ruang antara, relung), kepada alam kosmos.

Foto: Dok. Bentara Budaya Bali

Upacara ngaben, dimulai dengan membuat (ngewangun) berbagai kelengkapan fisik upakara yang pada akhirnya akan dibakar (prelina). Prosesi peleburan sarat dengan nilai estetika, menurutnya, di dalamnya ada ritus yang bermura pada keindahan. Siklus yang sangat alami dari kodrat manusia sebagai makhluk hidup, bagian dari keteraturan (order) dalam sirkulasi kosmos.

Perhatian Erawan tertuju pada diorama artistik yang berpijar dari prosesi prelina tersebut, seiring dengan bersatunya tubuh bersama jiwa ke alam makro kosmos. Impresi tersebut membekas dan menjadi pendulum imaji untuk menuangkannya ke dalam karya.

Eksplorasi yang bermula dari spirit ritual dituangkan ke dalam ekspresi dengan ungkapan artistik yang khas. Pengalaman menghayati proses, membawanya pada kesadaran penguasaan media dan teknik merupakan komponen vital dalam melahirkan kualitas artistik. Namun ia tidak berhenti hanya pada pencapaian kualitas artistik, pencarian terus berlanjut untuk penemuan nilai estetik.

Intensitas Nyoman Erawan dalam mengekplorasi ornamen Bali khususnya motif dari wayang Kamasan, terakumulasi dalam pameran tunggal dan buku bertajuk “E(r)motive” Nalar Visual Nyoman Erawan tahun 2015.

Saat itu penulis terbesit membuat sebuah asumsi bahwa, “ornamen (motif) dalam eksplorasi Erawan sejatinya hanyalah perantara sebuah upaya besar menata pemikiran (thought) melalui visual, dan menata kesadaran diri sebagai proses menemuan jati diri yang hakiki”.

Motif telah menjadi komponen-komponen yang lebih subtil, menjadi bagian dari gestur, bahkan menjelma menjadi serangkaian objek-objek yang tak bernama (unidentified object). Pada kasus tertentu, rangkaian ornamen menjadi penanda ruang (arah), penempatannya terkadang di bagian bawah, bagian atas, kiri, kanan, tengah atau samping.

Dugaan ini dapat diselaraskan kembali, karena pencarian estetika dalam karyanya tidak berhenti sampai konteks saat itu. Eksplorasi ornamen masih terus berlanjut hingga pageblug pandemi Covid 19 hadir.

Pandemi virus sars-covid yang dikenal sebagai covid 19, membawa goncangan besar pada kehidupan manusia secara global. Seketika terjadi perubahan besar mulai dari pembatasan fisik dan karantina yang mengharuskan setiap orang tinggal di rumah dalam waktu yang belum dapat ditentukan. Semua orang harus membatasi kegiatan dan interaksi fisiknya di luar, waktu lebih banyak dihabiskan di dalam rumah.

Saat pandemi tahun 2020, Erawan menghabiskan banyak waktu di rumah, dan menjadi lebih khusuk dengan eksplorasi kreatifnya. Kondisi pembatasan sosial akibat penyebaran Covid-19 memberikan ruang lapang bergumul lebih inten, menghayati kembali laku kreatif dan memaknai nilai estetis.

Proses ekpslorasi yang panjang membawa Erawan menemukan konsep estetik dari kosmologi Hindu Bali. Sebuah kesadaran tubuh sebagai entitas yang terhubung dengan matrik kosmos.

Sebagaimana diungkapkan kurator Rizki A. Zaelani, bahwa “ekspresi yang dinyatakan dalam ungkapan artistik khas Nyoman Erawan adalah manifestasi sikap dan pengalaman tubuh”.

Peran tubuh menjadi vital dalam laku kreativitas karya-karyanya dapat ditelisik dalam proses ketika melukis Erawan memposisikan kanvas di bawah. Ketika kanvas berada di lantai ia lebih leluasa menggerakan tubuh, seperti melakukan gerakan tarian kosmis di atas kanvas. Tangan dapat bergerak bebas dalam mengores, menumpahkan dan mencipratkan warna.

Terdapat kesadaran ruang (bhuta) dan waktu (kala) di dalam ritus kreatif tersebut. Berkarya dari posisi di atas dengan pandangan perspektif burung, membuatnya lebih leluasa untuk mengontrol komposisi serta efek-efek visual yang diinginkan.

Foto: Dok. Bentara Budaya Bali

Dalam konteks itu ia memposisikan kanvas tidak hanya sebagai bidang, tetapi memiliki dimensi ruang. Sebagaimana dalam Buana Sangksepa, mandala dengan delapan sudut arah mata angin sebagai sumbu horizontal dan memiliki dimensi lapisan ke atas dan ke bawah (bhuta/ruang dan kala/waktu). Melalui kesadaran ruang proses kreasi Erawan menghubungkan tubuh dengan tubuh kosmik.

Kesadaran tubuh ini ulang alik antara tubuh mikro dalam kosep Tri Angga (kepala, badan, kaki), dan tubuh kosmik. Walaupun komposisinya tidak dalam skema pembagian struktur yang ketat dan presisi, kesadaran akan ruang mendasari penciptaan karya-karyanya.

Menubuh dalam dirinya, merambat dalam gerak psikomotorik yang penuh hentakan spontan, dan tetap terkontrol dalam kesadaran ruang. Ulang alik antara konsep mandala dan konsep tri angga, terejawantahkan dalam komposisi dan penempatan keseimbangan antar komponen.

Karena itu dalam karyanya memiliki komposisi yang jelas, dapat berupa keseimbangan antara atas tengah dan bawah, kanan kiri, atau diagonal. Di dalamnya juga dapat memiliki struktur kepala, badan dan kaki, atau hulu dan teben.

Kesadaran tersebut telah menjadi semacam metode artistik seorang Nyoman Erawan, elemen-elemen formal; garis, warna dan tekstur diramu dengan konsep itu. Hal inilah yang membuat karyanya memiliki kekhasan bahasa ungkapan dan nilai estetis.

Menjalani kehidupan sebagai ritus kreatif nan panjang membuatnya tenggelam dalam lautan, yang di dalamnya berbagai komponen telah larut dalam sensibilitas dan kesadaran yang menubuh di dalam rasa; merambat melalui jalinan neuron kinestetik hingga mengejawantah melalui impuls-impuls spontan subconsius. Ekara menjadi akumulasi dari penemuan kembali nilai-nilai estetik itu, dimana motif telah menubuh (pana pani kara) dan menjadi modus estetik yang menyatu dalam rangkaian metode ritus artistik.[T]

Dibutuhkan Seni yang Menggugat | Dari Pameran ArtOs Nusantara
Komodifikasi Ornamen, Serangkaian Representasi Ulang | Pengantar Pameran Seni Rupa di Kulidan
“Earth Visory” : Pengantar Pameran Seni Rupa Hari Bumi di Kulidan Kitchen and Space
Tags: berkaryaSeniSeni Rupaseniman
Previous Post

Berawal dari Tiktok, Pemuda Karangasem Rela Tempuh Jarak 75 Km demi Blue Lagoon

Next Post

Tamblingan dan Lanskap yang (tidak) Indah

Seriyoga Parta

Seriyoga Parta

Wayan Seriyoga Parta, M.Sn, lahir di Tabanan 1980, pengelola program Komunitas Klinik Seni Taxu, redaksi Buletin Komunitas Seni Rupa Kitsch (2004-2005), staf pengajar seni rupa di Universitas Negeri Gorontalo, Founder Gurat Institute. Founder & Kurator Arc of Bali Art Award,

Next Post
Tamblingan dan Lanskap yang (tidak) Indah

Tamblingan dan Lanskap yang (tidak) Indah

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Tembakau, Kian Dilarang Kian Memukau

by Petrus Imam Prawoto Jati
May 31, 2025
0
Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

PARA pembaca yang budiman, tanggal 31 Mei adalah Hari Tanpa Tembakau Sedunia. Tujuan utama dari peringatan ini adalah untuk meningkatkan...

Read more

Melahirkan Guru, Melahirkan Peradaban: Catatan di Masa Kolonial

by Pandu Adithama Wisnuputra
May 30, 2025
0
Mengemas Masa Silam: Tantangan Pembelajaran Sejarah bagi Generasi Muda

Prolog Melalui pendidikan, seseorang berkesempatan untuk mengembangkan kompetensi dirinya. Pendidikan menjadi sarana untuk mendapatkan pengetahuan sekaligus mengasah keterampilan bahkan sikap...

Read more

Menjawab Stigmatisasi Masa Aksi Kurang Baca

by Mansurni Abadi
May 30, 2025
0
Bersama dalam Fitri dan Nyepi: Romansa Toleransi di Tengah Problematika Bangsa

SEBELUM memulai pembahasan lebih jauh, marilah kita sejenak mencurahkan doa sembari mengenang kembali rangkaian kebiadaban yang terjadi pada masa-masa Reformasi,...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025

MEMASUKI tahun ke-10 penyelenggaraannya, Ubud Food Festival (UFF) 2025 kembali hadir dengan semarak yang lebih kaya dari sebelumnya. Perayaan kuliner...

by Dede Putra Wiguna
May 31, 2025
ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”
Panggung

ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”

MENYOAL asmara atau soal kehidupan. Ada banyak manusia tidak tertolong jiwanya-sakit akibat berharap pada sesuatu berujung kekecewaan. Tentu. Tidak sedikit...

by Sonhaji Abdullah
May 29, 2025
Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025
Panggung

Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025

LANGIT Singaraja masih menitikkan gerimis, Selasa 27 Mei 2025, ketika seniman-seniman muda itu mempersiapkan garapan seni untuk ditampilkan pada pembukaan...

by Komang Puja Savitri
May 28, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co