9 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

“Ekara” Nyoman Erawan’s Visual Verse

Seriyoga PartabySeriyoga Parta
June 17, 2023
inUlas Rupa
“Ekara” Nyoman Erawan’s Visual Verse

Dok. Bentara Budaya Bali

NYOMAN ERAWAN adalah sosok seniman yang penuh talenta. Karya-karyanya tidak terbatas hanya menggunakan media seni lukis, ia juga mengeksplorasi medium instalasi, video art, hingga performance art.

Selama puluhan tahun perhatiannya tercurah untuk mengembangkan bahasa ungkap non representatif, yang diramu dengan nilai-nilai tradisi budaya Bali. Ketertarikannya pada ornamen dan ukiran Bali sudah dimulai sejak menimba perkuliahan di ISI Yogyakarta tahun 1980an. Ketika itu ia mulai terimpresi oleh nilai artistik ukiran rusak, dan puing-puing sisa pembakaran akhir prosesi dalam upacara Ngaben.

Sebagaimana ritus kematian pada berbagai kebudayaan, upacara Ngaben sangat penting bagi masyarakat Bali. Bagi keluarga yang ditinggalkan terutama sang anak, ngaben adalah sebentuk utang terakhir bagian dari bakti kepada orang tua (guru rupaka). Karenanya upacara ini sarat dengan makna simbolik, untuk menghantarkan badan wadag dan roh ke alam kosmos.

Menyatunya kembali unsur-unsur yang menjadi komponen dasar membentuk tubuh manusia; mulai dari pertiwi (zat padat), apah (zat cair), teja (zat panas), bayu (udara), ether (ruang antara, relung), kepada alam kosmos.

Foto: Dok. Bentara Budaya Bali

Upacara ngaben, dimulai dengan membuat (ngewangun) berbagai kelengkapan fisik upakara yang pada akhirnya akan dibakar (prelina). Prosesi peleburan sarat dengan nilai estetika, menurutnya, di dalamnya ada ritus yang bermura pada keindahan. Siklus yang sangat alami dari kodrat manusia sebagai makhluk hidup, bagian dari keteraturan (order) dalam sirkulasi kosmos.

Perhatian Erawan tertuju pada diorama artistik yang berpijar dari prosesi prelina tersebut, seiring dengan bersatunya tubuh bersama jiwa ke alam makro kosmos. Impresi tersebut membekas dan menjadi pendulum imaji untuk menuangkannya ke dalam karya.

Eksplorasi yang bermula dari spirit ritual dituangkan ke dalam ekspresi dengan ungkapan artistik yang khas. Pengalaman menghayati proses, membawanya pada kesadaran penguasaan media dan teknik merupakan komponen vital dalam melahirkan kualitas artistik. Namun ia tidak berhenti hanya pada pencapaian kualitas artistik, pencarian terus berlanjut untuk penemuan nilai estetik.

Intensitas Nyoman Erawan dalam mengekplorasi ornamen Bali khususnya motif dari wayang Kamasan, terakumulasi dalam pameran tunggal dan buku bertajuk “E(r)motive” Nalar Visual Nyoman Erawan tahun 2015.

Saat itu penulis terbesit membuat sebuah asumsi bahwa, “ornamen (motif) dalam eksplorasi Erawan sejatinya hanyalah perantara sebuah upaya besar menata pemikiran (thought) melalui visual, dan menata kesadaran diri sebagai proses menemuan jati diri yang hakiki”.

Motif telah menjadi komponen-komponen yang lebih subtil, menjadi bagian dari gestur, bahkan menjelma menjadi serangkaian objek-objek yang tak bernama (unidentified object). Pada kasus tertentu, rangkaian ornamen menjadi penanda ruang (arah), penempatannya terkadang di bagian bawah, bagian atas, kiri, kanan, tengah atau samping.

Dugaan ini dapat diselaraskan kembali, karena pencarian estetika dalam karyanya tidak berhenti sampai konteks saat itu. Eksplorasi ornamen masih terus berlanjut hingga pageblug pandemi Covid 19 hadir.

Pandemi virus sars-covid yang dikenal sebagai covid 19, membawa goncangan besar pada kehidupan manusia secara global. Seketika terjadi perubahan besar mulai dari pembatasan fisik dan karantina yang mengharuskan setiap orang tinggal di rumah dalam waktu yang belum dapat ditentukan. Semua orang harus membatasi kegiatan dan interaksi fisiknya di luar, waktu lebih banyak dihabiskan di dalam rumah.

Saat pandemi tahun 2020, Erawan menghabiskan banyak waktu di rumah, dan menjadi lebih khusuk dengan eksplorasi kreatifnya. Kondisi pembatasan sosial akibat penyebaran Covid-19 memberikan ruang lapang bergumul lebih inten, menghayati kembali laku kreatif dan memaknai nilai estetis.

Proses ekpslorasi yang panjang membawa Erawan menemukan konsep estetik dari kosmologi Hindu Bali. Sebuah kesadaran tubuh sebagai entitas yang terhubung dengan matrik kosmos.

Sebagaimana diungkapkan kurator Rizki A. Zaelani, bahwa “ekspresi yang dinyatakan dalam ungkapan artistik khas Nyoman Erawan adalah manifestasi sikap dan pengalaman tubuh”.

Peran tubuh menjadi vital dalam laku kreativitas karya-karyanya dapat ditelisik dalam proses ketika melukis Erawan memposisikan kanvas di bawah. Ketika kanvas berada di lantai ia lebih leluasa menggerakan tubuh, seperti melakukan gerakan tarian kosmis di atas kanvas. Tangan dapat bergerak bebas dalam mengores, menumpahkan dan mencipratkan warna.

Terdapat kesadaran ruang (bhuta) dan waktu (kala) di dalam ritus kreatif tersebut. Berkarya dari posisi di atas dengan pandangan perspektif burung, membuatnya lebih leluasa untuk mengontrol komposisi serta efek-efek visual yang diinginkan.

Foto: Dok. Bentara Budaya Bali

Dalam konteks itu ia memposisikan kanvas tidak hanya sebagai bidang, tetapi memiliki dimensi ruang. Sebagaimana dalam Buana Sangksepa, mandala dengan delapan sudut arah mata angin sebagai sumbu horizontal dan memiliki dimensi lapisan ke atas dan ke bawah (bhuta/ruang dan kala/waktu). Melalui kesadaran ruang proses kreasi Erawan menghubungkan tubuh dengan tubuh kosmik.

Kesadaran tubuh ini ulang alik antara tubuh mikro dalam kosep Tri Angga (kepala, badan, kaki), dan tubuh kosmik. Walaupun komposisinya tidak dalam skema pembagian struktur yang ketat dan presisi, kesadaran akan ruang mendasari penciptaan karya-karyanya.

Menubuh dalam dirinya, merambat dalam gerak psikomotorik yang penuh hentakan spontan, dan tetap terkontrol dalam kesadaran ruang. Ulang alik antara konsep mandala dan konsep tri angga, terejawantahkan dalam komposisi dan penempatan keseimbangan antar komponen.

Karena itu dalam karyanya memiliki komposisi yang jelas, dapat berupa keseimbangan antara atas tengah dan bawah, kanan kiri, atau diagonal. Di dalamnya juga dapat memiliki struktur kepala, badan dan kaki, atau hulu dan teben.

Kesadaran tersebut telah menjadi semacam metode artistik seorang Nyoman Erawan, elemen-elemen formal; garis, warna dan tekstur diramu dengan konsep itu. Hal inilah yang membuat karyanya memiliki kekhasan bahasa ungkapan dan nilai estetis.

Menjalani kehidupan sebagai ritus kreatif nan panjang membuatnya tenggelam dalam lautan, yang di dalamnya berbagai komponen telah larut dalam sensibilitas dan kesadaran yang menubuh di dalam rasa; merambat melalui jalinan neuron kinestetik hingga mengejawantah melalui impuls-impuls spontan subconsius. Ekara menjadi akumulasi dari penemuan kembali nilai-nilai estetik itu, dimana motif telah menubuh (pana pani kara) dan menjadi modus estetik yang menyatu dalam rangkaian metode ritus artistik.[T]

Dibutuhkan Seni yang Menggugat | Dari Pameran ArtOs Nusantara
Komodifikasi Ornamen, Serangkaian Representasi Ulang | Pengantar Pameran Seni Rupa di Kulidan
“Earth Visory” : Pengantar Pameran Seni Rupa Hari Bumi di Kulidan Kitchen and Space
Tags: berkaryaSeniSeni Rupaseniman
Previous Post

Berawal dari Tiktok, Pemuda Karangasem Rela Tempuh Jarak 75 Km demi Blue Lagoon

Next Post

Tamblingan dan Lanskap yang (tidak) Indah

Seriyoga Parta

Seriyoga Parta

Wayan Seriyoga Parta, M.Sn, lahir di Tabanan 1980, pengelola program Komunitas Klinik Seni Taxu, redaksi Buletin Komunitas Seni Rupa Kitsch (2004-2005), staf pengajar seni rupa di Universitas Negeri Gorontalo, Founder Gurat Institute. Founder & Kurator Arc of Bali Art Award,

Next Post
Tamblingan dan Lanskap yang (tidak) Indah

Tamblingan dan Lanskap yang (tidak) Indah

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Duel Sengit Covid-19 vs COVID-19 – [Tentang Bahasa]

    11 shares
    Share 11 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Mendaki Bukit Tapak, Menemukan Makam Wali Pitu di Puncak

by Arix Wahyudhi Jana Putra
May 9, 2025
0
Mendaki Bukit Tapak, Menemukan Makam Wali Pitu di Puncak

GERIMIS pagi itu menyambut kami. Dari Kampus Undiksha Singaraja sebagai titik kumpul, saya dan sahabat saya, Prayoga, berangkat dengan semangat...

Read more

Kreativitas dan Imajinasi: Dua Modal Utama Seorang Seniman

by Pitrus Puspito
May 9, 2025
0
Kreativitas dan Imajinasi: Dua Modal Utama Seorang Seniman

DALAM sebuah seminar yang diadakan Komunitas Salihara (2013) yang bertema “Seni Sebagai Peristiwa” memberi saya pemahaman mengenai dunia seni secara...

Read more

Deepfake Porno, Pemerkosaan Simbolik, dan Kejatuhan Etika Digital Kita

by Petrus Imam Prawoto Jati
May 9, 2025
0
Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

BEBERAPA hari ini, jagat digital Indonesia kembali gaduh. Bukan karena debat capres, bukan pula karena teori bumi datar kambuhan. Tapi...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

April 27, 2025
Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

April 23, 2025
Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

April 22, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra
Panggung

“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra

SEPERTI biasa, Heri Windi Anggara, pemusik yang selama ini tekun mengembangkan seni musikalisasi puisi atau musik puisi, tak pernah ragu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman
Khas

Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman

TAK salah jika Pemerintah Kota Denpasar dan Pemerintah Provinsi Bali menganugerahkan penghargaan kepada Almarhum I Gusti Made Peredi, salah satu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
“Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng
Khas

“Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

DULU, pada setiap Manis Galungan (sehari setelah Hari Raya Galungan) atau Manis Kuningan (sehari setelah Hari Raya Kuningan) identik dengan...

by Komang Yudistia
May 6, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [14]: Ayam Kampus Bersimbah Darah

May 8, 2025
Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

May 4, 2025
Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

May 4, 2025
Poleng | Cerpen Sri Romdhoni Warta Kuncoro

Poleng | Cerpen Sri Romdhoni Warta Kuncoro

May 3, 2025
Puisi-puisi Muhammad Rafi’ Hanif | Kenang-Kenangan Seorang Mahasiswa

Puisi-puisi Muhammad Rafi’ Hanif | Kenang-Kenangan Seorang Mahasiswa

May 3, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co