12 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

“Foot Note”, Merayakan Kertas, Membicarakan Wayan Teher, Maestro Lukis dari Tabanan

Vincent ChandrabyVincent Chandra
April 7, 2023
inUlas Rupa
“Foot Note”, Merayakan Kertas, Membicarakan Wayan Teher, Maestro Lukis dari Tabanan

Pameran Foot Note di Wayan Teher Art Space (WTAS), sebelah timur Pura Tanah Lot, Tabanan

BUKAN TANPA sebab panitia sekaligus inisiator pameran “Foot Note”, Bli Yusa, Pak Man Aptika dkk, secara partikular memilih karya-karya kertas sebagai materi utama pameran.

Pilihan ini berkaitan erat dengan aspek historis ruang pamer itu sendiri, Studio Nirwana (1975) milik pelukis Wayan Teher (b.1940) yang sejak bulan Oktober 2022 lalu telah diperkenalkan kembali oleh keluarganya dalam bentuk wajah baru sebagai Wayan Teher Art Space (WTAS) berlokasi di sebelah timur Pura Tanah Lot, Tabanan.

Ide pameran ini berangkat dari semangat dan memori atas perjalanan hidup maestro seni lukis kelahiran Berembeng-Tabanan, Wayan Teher (alm). Sejak awal tahun 70-an Wayan Teher dikenal telah bermukim dan berkesenian di pesisir Tanah Lot, jauh sebelum kawasan daya tarik wisata Tanah Lot resmi dibuka pemerintah ke dunia internasional.

Jauh sebelum Tanah Lot dibanjiri oleh hilir mudik para wisatawan asing yang seolah tak pernah habis rasa rindunya pada pesona panorama Tanah Lot. Katakanlah gulungan ombaknya yang silih berganti dikoyak oleh indahnya bongkahan batu karang, terlebih juga sunsetnya yang seringkali menyihir mata sampai kalap. Ahhh..

Wayan Teher memang dikenal sebagai sosok yang nyentrik dan visioner. Saya tahu itu dari mendengar sepotong demi sepotong kesaksian ketokohan Wayan Teher langsung lewat anak-cucunya yang secara tidak langsung juga memberi impresi yang sama seperti ketika pertama saya mendengar kisah almarhum maestro lukis Denpasar I Gusti Made Deblog beberapa tahun lalu lewat sebuah project riset bersama kawan-kawan Gurat Institute.

Keduanya inspiratif dan memberi gelombang positif yang luar biasa. Meskipun persoalan yang dihadapi keduanya boleh jadi lain-lain, namun mereka tampak seperti individu yang tidak jauh berbeda. Keduanya adalah pengembara, visioner dengan karakter yang sederhana, sama-sama mencintai dunia seni lukis, dan mengabdikan seluruh hidupnya pada seni lukis.

Apabila semasa hidup Deblog punya tandem karib Rai Regug atau Ida Bagus Tugur misalnya, maka Wayan Teher punya sahabat pelukis yang bernama I Gusti Nyoman Nodia. Rumahnya berada persis di sebelah timur rumah Wayan Teher, hanya dibatasi oleh tembok setinggi bahu orang dewasa.

Bersama I Gusti Nyoman Nodia, Wayan Teher melewati tahun-tahun sulit di Tanah Lot. Terlebih mereka terkenal dengan sikap idealisnya terutama dalam menghargai karya sendiri, lagi-lagi seperti sikap yang dimiliki oleh Deblog atau katakanlah Ida Bagus Made dari Tebesaya yang sering menyerukan “lukisan saya bukan barang artshop”.

Berkat sikap tersebut hingga kini kita masih bisa menikmati sebagian besar lukisan dan arsip-arsip Wayan Teher (1975-1992) yang masih tersimpan dan terawat dengan baik dalam bale gedong sebelah selatan ruang WTAS.

Pada satu waktu, cucu Wayan Teher atau yang saya dkk akrab panggil Bli Yusa tengah mengarsip karya-karya kakeknya Wayan Teher. Pada momen ini ia menemukan sekumpulan lukisan berukuran kecil yang cukup berbeda dari lukisan yang biasa kakeknya kerjakan.

Dalam lukisan kanvasnya, Wayan Teher lebih sering mengangkat tema religius-teologis Bali, kritik sosial, hingga narasi yang sifatnya lebih personal, lukisan-lukisan kecil ini jauh dari tema tersebut. Mereka digarap di atas kertas yang seluruh permukaannya terpasang tekstur pasir pantai dan penuh dengan warna-warna tajam.

Sebagian besar objek dari kumpulan lukisan diatas kertas ini menggambarkan pemandangan seputar pesisir Tanah Lot, pegunungan, laut, dan sejenisnya. Ini memantik Yusa untuk mendiskusikan temuannya bersama ayahnya, Nyoman Aptika.

Bli Yusa memang mengaku tidak punya banyak memori tentang kakek dan aktivitasnya karena Wayan Teher meninggal ketika Bli Yusa masih berumur sekitar 2 tahun. Ia kemudian baru sejak beberapa tahun lalu setelah memilih untuk menjadi pelukis memiliki kesadaran untuk menggali tentang sosok kakeknya itu, lalu menafsir pemikiran-pemikiran kakeknya lewat lukisan, memori, serta cerita tentang kakeknya yang bertebaran di masyarakat.

Maka usut demi usut diketahuilah bahwa lukisan-lukisan kecil ini adalah karya-karya yang dibuat khusus sebagai cara atau strategi Wayan Teher bertahan hidup dan menghidupi dapur keluarganya dengan tetap setia pada profesinya. Sembari tetap melukis di atas kanvas, mereka terus memproduksi lukisan serupa postcard tersebut sebagai souvenir yang bisa ditawarkan pada para wisatawan—saat itu mereka sering bolak-balik ke Nusa Dua untuk menjajakannya.

Secara tidak langsung karya-karya kertas Wayan Teher yang cukup eksploratif inilah yang juga turut melanggengkan nafas ruang atau studio tempat ia bekerja sejak awal menginjakkan kaki di Tanah Lot.

Pameran Foot Note ini sederhananya adalah perayaan atas semangat Wayan Teher, Gusti Nyoman Nodia, dan para sahabat perupa yang mencintai profesinya. Sekaligus program kedua setelah pada Oktober 2022 lalu sukses memamerkan 9 karya koleksi pribadi alm Wayan Teher dalam rangka meresmikan ruang presentasi baru untuk seni rupa Bali.

Program kedua yang terinspirasi dari jejak Wayan Teher melalui ruang Wayan Teher Art Space pada tanggal 2 April 2023  memamerkan 25 karya (lukis, drawing, dan cetak fotografi) yang dikerjakan oleh 18 perupa dari lintas generasi diatas medium kertas.

Diantaranya alm Wayan Teher, I Gst Nyoman Nodia, Putu Sutawijaya, Nyoman Aptika, Ketut Widana, Wayan Suja, Wayan Yusa Dirgantara, Nugi Ketut, Surya Subratha, Didin Jirot, Wayan Piki S, I Gede Sukarya, I Gede Haryonoto, SRFHTH, Gilang Gelantara, Gusti Kade, Ade Ahimsa, Caesar Dwi Mahesa dan saya sendiri.

Sebagian besar karya disepakati berukuran sama yakni 210×297 mm, semua dibingkai senada dengan kaca akrilik, dan ditata dengan sistim grouping demi mengoptimalkan flow ruang berukuran manis sekitar 5×5 m persegi tersebut.

Karya-karya kertas dipilih selain berdasarkan narasi historis ruang, juga berangkat dari pertimbangan karakteristik medium itu sendiri yang serap mesra, sederhana namun penuh personalitas.

Artinya meskipun digarap diatas medium yang serupa, masing-masing karya tetap menghadirkan kisahnya sendiri.

“Masing-masing melukis realitas yang mereka hadapi,” kata Mas Syarif dalam tulisan pengantarnya.

Demikian tulisan memoar ini saya tulis untuk mengapresiasi dan mengenang momen-momen penuh kehangatan di pesisir Tanah Lot, satu lagi tempat di Bali yang ingin saya kunjungi terus bila ada kesempatan. [T]

Exposition: Melihat Karya-Karya Terkini Mahasiswa Seni Rupa Undiksha
Pameran Flowers On Paper: Penyatuan Kertas Daur Ulang dan Bunga-Bunga Kecintaan
Nyanyian Pelangi Arahmaiani: Lukisan, Agama, Huruf, Lingkungan…
Tags: Pameran Seni RupaSeni RupatabananTanah Lot
Previous Post

Selonding: The Sound of Healing

Next Post

Perempuan Dalam Bejana | Cerpen Ni Wayan Wijayanti

Vincent Chandra

Vincent Chandra

lahir dan besar di Medan, menempuh pendidikan S1 di Undiksha, Singaraja. Senang menggambar, melukis, menulis, dan terus ingin belajar hal-hal baru.

Next Post
Perempuan Dalam Bejana | Cerpen Ni Wayan Wijayanti

Perempuan Dalam Bejana | Cerpen Ni Wayan Wijayanti

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Duel Sengit Covid-19 vs COVID-19 – [Tentang Bahasa]

    11 shares
    Share 11 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Krisis Literasi di Buleleng: Mengapa Ratusan Siswa SMP Tak Bisa Membaca?

by Putu Gangga Pradipta
May 11, 2025
0
Masa Depan Pendidikan di Era AI: ChatGPT dan Perplexity, Alat Bantu atau Tantangan Baru?

PADA April 2025, masyarakat Indonesia dikejutkan oleh laporan yang menyebutkan bahwa ratusan siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Buleleng,...

Read more

Animal Farm dalam Interpretasi Pemalsuan Kepercayaan

by Karisma Nur Fitria
May 11, 2025
0
Animal Farm dalam Interpretasi Pemalsuan Kepercayaan

PEMALSUAN kepercayaan sekurangnya tidak asing di telinga pembaca. Tindakan yang dengan sengaja menciptakan atau menyebarkan informasi tidak valid kepada khalayak....

Read more

Enggan Jadi Wartawan

by Edi Santoso
May 11, 2025
0
Refleksi Hari Pers Nasional Ke-79: Tak Semata Soal Teknologi

MENJADI wartawan itu salah satu impian mahasiswa Ilmu Komunikasi. Tapi itu dulu, sebelum era internet. Sebelum media konvensional makin tak...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

April 27, 2025
Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

April 23, 2025
Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

April 22, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Diskusi dan Pameran Seni dalam Peluncuran Fasilitas Black Soldier Fly di Kulidan Kitchen and Space
Pameran

Diskusi dan Pameran Seni dalam Peluncuran Fasilitas Black Soldier Fly di Kulidan Kitchen and Space

JUMLAH karya seni yang dipamerkan, tidaklah terlalu banyak. Tetapi, karya seni itu menarik pengunjung. Selain idenya unik, makna dan pesan...

by Nyoman Budarsana
May 11, 2025
Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery
Pameran

Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery

INI yang beda dari pameran-pemaran sebelumnya. Santrian Art Gallery memamerkan 34 karya seni rupa dan 2 karya tiga dimensi pada...

by Nyoman Budarsana
May 10, 2025
“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra
Panggung

“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra

SEPERTI biasa, Heri Windi Anggara, pemusik yang selama ini tekun mengembangkan seni musikalisasi puisi atau musik puisi, tak pernah ragu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

May 11, 2025
Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

May 11, 2025
Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

May 11, 2025
Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

May 10, 2025
Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

May 10, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co