31 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Hari Raya Sebagai Spirit Hidup Kita

Dr. dr. Ketut Putra Sedana, Sp.OGbyDr. dr. Ketut Putra Sedana, Sp.OG
January 13, 2023
inEsai
Puasa, Kebutuhan dan Hari Kelahiran

dr. Ketut Putra Sedana

DALAM KEHIDUPAN kita sebagai umat beragama, khususnya sebagai umat Hindu di Bali, kita selalu disibukkan dengan aktivitas upacara keagamaan, baik dalam skala kecil maupun besar.

Sejak pagi kita melaksanakan dan menyaksikan aktivitas ritual dalam  keluarga, seperti ngejot atau menghaturkan saiban sehabis memasak, hingga pada sore ngaturang canang di pelinggih masing-masig rumah.

Tak lupa juga kita melakukan kegiatan keagamaan pada purnama dan tilem. Juga kegiatan upacara lain yang lebih besar menyangkut manusa yadnya seperti  ngotonin, tiga bulanan, metatah, juga kegiatan pitra yadnya seperti ngaben dan sejenisnya.

Juga kegiatan odalan di merajan atau pura keluarga, juga di Pura besar yang datang setiap 6 bulan atau ada yang datang setiap tahun. Kegiatan upacara juga dilakukan pada hari-hari raya besar umat, seperti Hari Saraswati, Pagerwesi, Tumpek Landep, Galungan, Kuningan, dan Nyepi.

Kegiatan masyarakat Hindu tidak lepas dari aktivitas ritual keagamaan, dan hal itu bisa disebut sebagai rutinitas.

Kegiatan-kegiatan seperti itu sepintas terkesan pemborosan, baik dari sisi materi, waktu dan tenaga. Belum lagi dampak dari bekas-bekas sesajen yang menjadi sampah, dan banyak orang meilai hal itu bisa mengotori lingkungan.

Padahal kalau kita lihat dengan lebih mendalam lagi, aktivitas kegiatan ritual yang merupakan kegiatan rutinitas itu adalah kegiatan ritual yang sarat dengan makna. Kegiatan ritual rutinitas itulah yang sebenarnya menjaga taksunya Bali, sehingga seperti sekarang ini, kita bisa rasakan Bali tidak saja dikenal secara nasional, bahkan dunia mengenal Bali.  Dan justru kegiatan ritual umat Hindu itu merupakan daya tarik wisata manca negara.

Daya tarik wisata merupakan dampak atau bonus dari ritual kegiatan rutinitas yang sudah turun temurun diwariskan oleh leluhur kita, yang sebenarnya kegiatan ritual itu sarat dengan makna dan pesan untuk dipakai sebagai pegangan dalam menjalani kehidupan di dunia ini.

Tujuan tertinggi dalam agama Hindu adalah “Moksartham jagadhita ya ca iti dharma”, yang berarti dengan dharma kita mewujudkan kedamaian semua mahluk dan keharmonisan alam semesta, serta mencapai pembebasan dari roda samsara (moksartham). Dari tujuan tersebutlah kita diajarkan sejak dini melalui ritual dan upacara-upacara untuk menjaga keharmonisan alam semesta dan mewujudkan kedamaian semua mahluk hidup.

Budaya sesajen yang menjadi warisan leluhur kita ternyata memiliki nilai dan manfaat untuk keharmonisan alam semesta.

Yuji Uehara, peneliti dari Jepang, menyatakan bahwa budaya sajen ternyata bagian dari upaya manusia untuk membentuk energi positif pada alam dan manusia.

Ditemukan bahwa pada budaya sajen, terdapat bunga-bungaan, buah-buahan, wewangian atau dupa dan lain-lain, yang ternyata menghasilkan reaksi kimia (NANO) yang mempengaruhi alam sekitarnya. Ditemukan,  setiap 1 Nano mampu mengubah kuaalitas energi seluas 15 meter persegi menjadi energi positif.

Dalam satu sajen saja, contoh bunga, ada bertriliun-triliun Nano. Bisa dibayangkan berapa meter persegi kualitas energi yang didapat setiap kali digelar upacara dengan sajen. Dan dikatakan juga bahwa hanya masyarakat Bali yang masih rutin dan teratur melaksanakan upacara sajen itu.

Budaya sajen juga merupakan sarana persembahan kita kepada Sang Pencipta. Juga dalam upacara-upacara adat yang setiap saat kita jalani, ini pun memiliki nilai yang disebut budaya ngayah — memiliki makna melakukan segalanya dengan ikhlas.

Dalam budaya dari sebuah kegiatan upacara, kita diajarkan untuk belajar melepaskan. Yakni melepaskan diri dari keterikatan, diawali dengan memberi dengan ikhlas. Karena sejatinya hanya orang yang memberi akan menerima. Ini  bisa kita saksikan ketika ada hari raya, ibu-ibu, orang tua sangat penuh antusias dan semangatnya menjalankan kewajibannya, dan bukan malah menjadi sakit tapi justru tampak gembira, senang dan sehat.

Apa yang menyebabkan mereka tampak gembira, senang dan sehat? Salah satunya adalah keikhlasan menjalankan kewajibannya.

Inilah proses latihan yang dihadirkan dan merupakan warisan leluhur kita. Proses latihan tersebut adalah latihan melepaskan dengan memberi berupa persembahan kepada Sang Pencipta sehingga disebut sembahyang.

Dalam menjalani kehidupan kita menyadari bahwa semuanya adalah titipan. Anak istri, suami, kedudukan, serta materi, pada saatnya harus ditinggalkan.

Pertanyaannya, sudahkah kita memiliki persiapan untuk menghadapi hilangnya atau lepasnya sesuatu yang mengikat kita? Takut atau tidak, mau atau tidak mau, saatnya itu akan datang. Semakin kuat kemelekatannya, semakin sakit dirasakan ketika saatnya harus kita melepaskannya.

Sebuah nilai yang diwariskan oleh leluhur kita juga adalah budaya “aget” atau untung. Setiap kejadian yang tidak mengenakkan kita selalu kita dengar kata aget atau untung. Bahkan  ketika seseorang sudah meninggal pun sering kita dengar, “Untung meninggal, kalau hidup bisa cacat dia”.

Budaya aget atau untung ini adalah budaya untuk mengajarkan kita agar senantiasa bersyukur terhadap segala sesuatu yang harus kita terima. Baik-tidak baik yang saat ini diterima kita diajarkan untuk senantiasa bersyukur.

Kedamaian bisa terwujud tentunya dimulai dari diri sendiri, dan kegiatan rutinitas ritual tersebut adalah sebuah proses melatih diri kita. Budaya sajen, budaya ngayah dan budaya bersyukur, ini tentunya akan menjadi latihan kita sehari-hari yang pada akhirnya akan berbuah harmonisasi dengan Tuhan, sesama mahluk hidup dan alam semesta. Semoga damai untuk kita bersama akan terwujud. [T]

BACA esai-esai lain dari penulis DOKTER CAPUT

Harapan Kedamaian di Hari Ibu, Natal dan Tahun Baru
Komunikasi: Berkah atau Musibah
Berpikir Positif, Awal dari Segala Hal Baik
Previous Post

Catatan Project UAS Ornamen Ilustrasi Tradisi, Mahasiswa IDB Bali | Sebuah Ucapan Terima Kasih Kepada Kawan-kawan Penulis Muda

Next Post

Awalnya Iseng, Dharma Sentosa Kini Jadi Seniman Bonsai dengan Banyak Penghargaan

Dr. dr. Ketut Putra Sedana, Sp.OG

Dr. dr. Ketut Putra Sedana, Sp.OG

Akrab dipanggil Dokter Caput. Ia adalah dokter spesialis kandungan yang mengelola klinik bersalin Permata Bunda, Singaraja, Bali. Ia juga dosen di Stikes Buleleng.

Next Post
Awalnya Iseng, Dharma Sentosa Kini Jadi Seniman Bonsai dengan Banyak Penghargaan

Awalnya Iseng, Dharma Sentosa Kini Jadi Seniman Bonsai dengan Banyak Penghargaan

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Tembakau, Kian Dilarang Kian Memukau

by Petrus Imam Prawoto Jati
May 31, 2025
0
Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

PARA pembaca yang budiman, tanggal 31 Mei adalah Hari Tanpa Tembakau Sedunia. Tujuan utama dari peringatan ini adalah untuk meningkatkan...

Read more

Melahirkan Guru, Melahirkan Peradaban: Catatan di Masa Kolonial

by Pandu Adithama Wisnuputra
May 30, 2025
0
Mengemas Masa Silam: Tantangan Pembelajaran Sejarah bagi Generasi Muda

Prolog Melalui pendidikan, seseorang berkesempatan untuk mengembangkan kompetensi dirinya. Pendidikan menjadi sarana untuk mendapatkan pengetahuan sekaligus mengasah keterampilan bahkan sikap...

Read more

Menjawab Stigmatisasi Masa Aksi Kurang Baca

by Mansurni Abadi
May 30, 2025
0
Bersama dalam Fitri dan Nyepi: Romansa Toleransi di Tengah Problematika Bangsa

SEBELUM memulai pembahasan lebih jauh, marilah kita sejenak mencurahkan doa sembari mengenang kembali rangkaian kebiadaban yang terjadi pada masa-masa Reformasi,...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025

MEMASUKI tahun ke-10 penyelenggaraannya, Ubud Food Festival (UFF) 2025 kembali hadir dengan semarak yang lebih kaya dari sebelumnya. Perayaan kuliner...

by Dede Putra Wiguna
May 31, 2025
ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”
Panggung

ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”

MENYOAL asmara atau soal kehidupan. Ada banyak manusia tidak tertolong jiwanya-sakit akibat berharap pada sesuatu berujung kekecewaan. Tentu. Tidak sedikit...

by Sonhaji Abdullah
May 29, 2025
Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025
Panggung

Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025

LANGIT Singaraja masih menitikkan gerimis, Selasa 27 Mei 2025, ketika seniman-seniman muda itu mempersiapkan garapan seni untuk ditampilkan pada pembukaan...

by Komang Puja Savitri
May 28, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co